tag:blogger.com,1999:blog-203471248247061662024-03-08T17:34:30.599-08:00bersih jasmani dan rohanisuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-43593939680593126042010-12-07T19:18:00.000-08:002010-12-07T19:29:15.718-08:00kenapa penyakit saya sukar sembuh kembali ke SQ n Alambanyak penyakit yang dapat di sembuhkan, tetapi banyak juga penyakit yang sukar di sembuhkan. ada beberapa hal sebab penyakit sukar sembuh diantaranya:<br />a. perbedaan sel pada manusia<br />b. tubuh manusia adalah organik, sehingga produk kimia sukar mengurai<br />c. tingkat kekebalan tubuh menurun<br />d. kurang tepat mengkonsumsi produk<br />e. asal makan tanpa teliti dulu kokandungan gizi<br />f. kurang mengkonsumsi serat/ buah n sayur<br /> informasi lebih lanjut: masuk di FB free_konsul@yahoo.comsuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-84264412800836698642010-11-22T04:21:00.000-08:002010-11-22T04:23:34.572-08:00makalah pengembangan kurikulumTUGAS MAKALAH<br />Pengembangan kurikulum PAI<br />“Model Pengembangan Kurikulum Administratif”<br />Dosen Pengampu: Drs. Rustam, A.M.pd<br />Disusun Oleh:<br />Abdul rozi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Semester / Kelas : IV / A<br />PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />JURUSAN TARBIYAH<br />SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)<br />PONTIANAK<br />2010<br />KATA PENGANTAR<br />Segala Puji dan syukur bagi Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan dan tauladan kita Muhammad Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.<br />Alhamdulillah, setelah dengan berbagai usaha mencari dan membaca buku-buku referensi tentang Pengembangan Kurikulum PAI. Sehingga tersusunlah makalah ini, yang mana didalamnya kami mencoba membahas tentang Model Pengembangan Kurikulum Administratif.<br />Dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah bersedia membimbing selama makalah ini dibuat. Serta kepada teman-teman yang telah bersedia memberikan informasi hingga makalah ini dapat terselesaikan dan juga kepada kedua orang tua yang selalu mendo’akan. Atas perhatian dan bimbingannya kami ucapkan terima kasih semoga makalah ini dapat bermanfa’at dan dapat menambah wawasan kita tentang: Model Pengembangan Kurikulum Administratif. Dan makalah ini juga pastinya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapan.<br /><br /><br />Pontianak, Mei 2010<br /><br /><br />Penyusun<br /><br /><br />DAFTAR ISI<br />KATA PENGANTAR ………………………………………………………<br />DAFTAR ISI ……………………………………………………………....<br />BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………<br />BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………<br /> Analisis Model Pengembangan Kurikulum Administratif ………<br />BAB III PENUTUP ……………………………………………………....<br />DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………....<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat.<br />Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan mana yang digunakan. <br />Model-model pengembangan kurikulum memegang peranan penting dengan kegiatan pengembangan kurikulum. Sungguh sangat naif bagi para pelaku pendidikan dilapangan terutama guru, kepsek, pengawas, bahkan anggota komite sekolah, jika tidak memahami dengan baik keberadaan, kegunaan dan urgensi setiap model-model pengembangan kurikulum. Mengapa guru dituntut untuk mengetahui konsep-konsep tentang tentang kurikulum, yang dalam hal ini model-model pengembangan kurikulum? Karena pemahaman tentang kurikulum itu sendiri merupakan salah satu unsur kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sesuai dengan bunyi pasal 10, undang-undang Nomor. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang mengatakan “bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.” Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang salah satunya kemampuan pengembangan kurikulum.<br />Model pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas, menurut Nana Syaodih Sukmadinata pengembangan kurikulum bisa berarti penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang sudah ada (curriculum improvement). Sedangkan model adalah abstraksi dunia nyata atau represtasi peristiwa kompleks atau system dalam bentuk naratif, matematis grafis serta lambing-lambang lainnya. <br />Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pengembangan kurikulum adalah berbagai bentuk atau model yang nyata dalam penyusunan kurikulum yang baru ataupun penyempurnaan kurikulum yang telah ada. Dalam pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai factor maupun aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berfikir, system nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya dan social), proses pengembangan kebutuhan peserta didik, lingkup (scope) dan urutan (sequence) bahan pelajaran, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan.<br />Model bukanlah realitas, akan tetapi merupakan representasi realitas yang dikembangkan dari keadaan. Dengan demikian, model pada dasarnya berkaitan dengan rancangan yang dapat digunakan untuk menerjemahkan sesuatu kedalam realitas, yang sifatnya lebih praktis. Model berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah berkomunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat persfektif untuk mengambil keputusan, atau sebagai petunjuk perencanaan untuk kegiatan pengelolaan. Nedler menjelaskan bahwa model yang baik adalah model yang dapat menolong si pengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses secara menyeluruh dan mendasar. <br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br />ANALISIS MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM ADMINISTRATIF<br />Berdasarkan perkembangan dan pemikiran para ahli kurikulum, maka dewasa ini telah banyak disajikan model-model pengembangan kurikulum. Setiap model pengembangan kurikulum tersebut memiliki karakteristik dan ciri khusus pada pola desain, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut dalam pembelajaran. <br />Nana Saodih Sukmadinata (1997: 161) membagi model-model pengembangan kurikulum menjadi delapan model, yaitu the Administratif Model (line staff model), the Grass Roots Model, Beauchamp System, the Demonstration Model, Taba’s Inverted Model, Rongers’s Interpersonal Relation Model, the Systematic Action Reseach Model, dan Emerging Technical Model. Selain itu Ase Suherman dkk (2006: 60-66) membagi model pengembangan kurikulum menjadi: Model Ralph Taba, Model Administratif, Model Grass Roots, Model Demonstrasi, Model Miller-Seller, Model Taba’s (inverted model). Sementara itu Wina Sanjaya (2006: 82-91) membagi medel pengembangan kurikulum menjadi empat bagian, yaitu model Tyler, Model Taba’s, Model Oliva dan Model Beauchamp. <br />Akan tetapi pada kesempatan ini pemakalah hanya akan memaparkan atau menganalisis tentang model pengembangan kurikulum administratif. Model pengembangan kurikulum ini merupakan model pengembangan paling lama dan paling banyak dikenal. Diberi nama model administratif /disebut juga model line staff atau model dari atas ke bawah (Top-Down), karena inisiatif dan gagasan pengembangan datang dari administrator pendidikan dan menggunakan prosedur administrasi. Kerja model ini adalah pejabat pendidikan membentuk panitia pengarah yang biasanya terdiri atas pengawas pendidikan, Kepala Sekolah dan Staf Pengajar inti. Panitia pengarahan ini bertugas merencanakan, memberi pengarahan tentang garis besar kebijakan, menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan. <br />Model pengembangan ini bersifat sentralisasi, yaitu dengan wewenang administrasinya, administrator pendidikan dirjen, direktur atau kepala dinas pendidikan provinsi membentuk suatu komisi yang anggota-anggotanya terdiri dari tim yang terdiri dari pejabat dibawahnya seperti ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dan para tokoh dari dunia karja dan perusahaan (tim pengarah). Tugas tim ini adalah merumuskan konsep-konsep diatas, landasan-landasan, kebijaksanaan dan strategi utama dalam pengembangan kurikulum.<br /><br />Keunggulan dan Kelemahan Model Administratif<br />Setelah konsep ini tersusun, administrator pendidik membentuk kembali sebuah tim yang disebut tim kerja (anggotanya para ahli pendidikan atau kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi dan guru bidang studi yang senior) tim ini bertugas menyusun kurikulum yang sesungguhnya yang lebih operasional, dijabarkan dalam konsep-konsep dan kebijakan dasar yang telah digariskan oleh tim pengarah. Mulai dari penyusunan tujuan sampai pada tahap rencana pelaksanaan evaluasi. Sedangkan menurut Subandijah (1992: 70) tim ini tugasnya adalah menyusun tujuan khusus, isi dan kegiatan belajar. Setelah selesai maka hasil kerja tim kerja dikaji/direvisi ulang oleh tim pengarah. Bila dipandang perlu dan meskipun hal ini jarang terjadi, akan diadakan uji coba untuk meneliti kelayakan pelaksanaannya. Pelaksana uji coba rancangan kurikulum tersebut adalah sebuah komisi yang ditunjuk oleh panitia pengarah yang para anggotanya sebagian besar terdiri atas kepala sekolah. Hal ini dikerjakan oleh suatu komisi lainnya yang ditunjuk oleh panitia pengarah. Dan setelah mendapatkan beberapa penyempurna maka administrator menetapkan mulai berlakunya kurikulum tersebut dan memerintahkan kepada sekolah-sekolah untuk melaksanakannya atau diimplementasikan. Pada waktu pelaksanaan tim administrator selalu melakukan pemantauan. Kurikulum dengan pengembangan seperti ini dapat kita lihat dan rasakan pada pelaksanaan kurikulum tahun 1968, 1915, 1984, 1994 dan 2004 yang lebih bersifat sentralisasi.<br />Pengembangan kurikulum model administrstif menekankan kegiatannya pada orang-orang yang terlibat sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Karena pengarahan kegiatan berasal dari atas ke bawah, pada dasarnya model ini mudah dilaksanakan pada negara yang menganut system sentralisasi dan negara yang kemampuan profesional tenaga pengajarnya masih rendah. Kelemahan model ini terletak pada kurang pekanya terhadap perubahan masyarakat, disamping itu juga karena kurikulum ini biasanya bersifat seragam secara nasional, sehingga kadang-kadang melupakan (mengabaikan) kebutuhan dan kekhususan pada setiap daerah. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br />Model administratif sering pula disebut model garis staf, diberi nama model administratif atau line staff karena inisiatif dan gagasan pengembangan datang dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur-prosedur administrasi. Dengan wewenang administrasinya, membentuk suatu komisi atau tim pengarah pengembangan kurikulum. Anggotanya terdiri dari pejabat dibawahnya, para ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dan para tokoh dari dunia kerja dan perusahaan. Tugas tim ini adalah merumuskan konsep-konsep dasar, landasan-landasan, kebijaksanaan dan strategi utama dalam pengembangan kurikulum.kemudian administrator membentuk tim kerja terdiri dari para ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi dan guru-guru senior, yang bertugas menyusun kurikulum yang sesungguhnya yang lebih operasional menjabarkan konsep-konsep dan kebijakan dasar yang telah digariskan oleh tim pengarah. Setelah tim kerja selesai melaksanakan tugasnya, hasilnya dikaji ulang oleh tim pengarah serta para ahli lain yang berwenang atau pejabat yang kompeten.<br />Setelah mendapatkan beberapa penyempurnaan dan dinilai telah cukup baik, administrator pemberi tugas menetapkan berlakunya kurikulum tersebut. Dan dalam pelaksanaannya diperlukan monitoring, pengawasan dan bimbingan. Setelah berjalan beberapa saat perlu dilakukan evaluasi.<br />Dari uraian di atas, kita ketahui bahwa pengembangan kurikulum model administratif memiliki kelemahan yang terletak pada kurang pekanya terhadap perubahan masyarakat, disamping itu juga karena kurikulum ini biasanya bersifat seragam secara nasional, sehingga kadang-kadang melupakan (mengabaikan) kebutuhan dan kekhususan pada setiap daerah. Jadi rekomendasi dari kurikulum ini kurang tepat digunakan pada saat sekarang, karena banyak sekolah-sekolah kurang lengkapnya pasilitas berupa SDM (guru), media dan alat sehingga menyulitkan sekolah-sekolah dalam meninggkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan saat ini. Sehingga sulitnya pemerintah terkait untuk meningkatkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan bangsa. <br />Sebaiknya pemerintah yang terkait dalam pendidikan menyediakan pasilitas berupa SDM, media dan alat yang merata di setiap sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Setelah barulah diterapkan pengembangan kurikulum model administratif.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Ahmad, dkk. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung: CV PUSTAKA SETIA<br />Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya<br />Subandijah. 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada<br />Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Grup<br />http://soegiartho.cybermq.com/post/detail/9925/model-model-pengembangan-kurikulum<br />http://chandrawati.wordpress.com/2009/04/20/model-model-pengembangan-kurikulum-dan-fungsinya-bagi-guru/successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-13857396547639686672010-06-27T19:15:00.000-07:002010-06-27T19:27:39.119-07:00kembali keherbalHampir semua orang yang memiliki liontin indah ini merasakan energinya; dan ketika mengenakannya yang paling terasa adalah perasaan damai dan tenang. Dengan menggunakan produk liontin Energi setiap waktu, anda akan hampir-hampir tanpa usaha sama sekali meningkatkan frekuensi pergetaran anda, dan, anda akan mengalami pengisian pemusatan mental/pikiran, kekuatan dan stamina dalam proporsi yang luar biasa! Anda sungguh-sungguh takkan mempercayai sekuat apa liontin ini Bekerja<br />1.Dibuktikan Dengan Memakai Secara Langsung: <br />Kalung Aura Tiens BioPendant, Dapat merubah Temperatur Tubuh, Mengganti Sel Darah,Melancarkan Peredaran Darah,Mencegah Penyempitan dan Penyumbatan Pembuluh Darah,Meningkatkan kadar Oksigen dalam darah serta merubah Gelombang otak setelah menggunakan BioPendant Galaxur <br /><br />2. Dibuktikan Dengan di Demo Secara Langsung: <br />- regenerasi sel <br />Kalung Aura Tiens mampu Mengaktifkan Sel-Sel Pasif menjadi Aktif dan meningkatkan kemampuan Regenerasi sel untuk menggantikan sel-sel yang mati, Disini kami menggunakan Daun Sayur Hijau yang telah Terpotong dan Layu<br /> <br />Gamb 1. Tuangkan Air Melalui Permukaan Kalung Aura Tiens & Tempatkan dlm wadah<br />Gamb 2. Dalam Wadah air diaduk dgn memutar Kalung Aura Tiens berlawanan arah jarum jam min 15x<br />Gamb 3. Masukkan Sayur Hijau dan rendam<br />Gamb 4. Tunggu 15 Menit dan Hasilnya<br /> <br />Sayur Hijau Menjadi segar Kembali<br />- air energy dan air penyembuh - memudahkan untuk diserap tubuh<br />Kalung Aura Tiens Mampu menghasilkan minuman/air berenergi dengan melekul yang lebih kecil sehingga mudah terserap tubuh dan mengikat lebih banyak oksigen di dalam air.<br />apabila anda memasukan pendan galaxur kedalam air minum dan diamkan 15 menit, maka struktur air akan diubah menjadi 2000x lebih kecil dan lebih baik dan dapat berfungsi sebagai air penyembuh.<br />untuk menghasilkan air energy dapat juga dilakukan dengan memutar-mutar pendan kedalam air berlawanan arah jarum jam minimal 15x<br /><br />Minum air energy ini minimal 2 x sehari untuk menjaga kesehatan tubuh dan organ tubuh dari dalam. Apabila difoto aura, maka air yang sudah direndam pendan galaxur memancarkan sinar terang. <br />merubah rasa Wine,Arak atau menghilangkan Rasa Soda Dalam Minuman Bersoda / Cocacola etc<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />- PENGOBATAN RASA SAKIT dan RADANG - FIR pada BioPendant<br />Apabila anda merasakan sakit kepala, sakit magh, sakit perut anda dapat menempelkan pendan galaxur ini ke atas bagian yang sakit (bagian yang menonjol menempel kulit) diamkan selama 5-10 menit, rasakan dan laporkan apa yang terjadi<br />Atau dapat juga dengan meletakkan Kalung Aura Tiens, dan pergunakan senter yang nyalanya terang atau sinar terik matahari, dan buat agar cahaya tersebut menembus pendant dan kebagian tubuh yang sakit. Putar cahaya matahari yang dihasilkan berlawanan jarum jam minimal 15x <br /> <br /> <br />- PENGHILANG NIKOTIN PADA ROKOK<br />15 Menit Sebelum anda merokok taruhlah sebatang rokok diatas biopendant, kemudian nyalakan dan hisaplah rokok tersebut seperti biasanya, apa yang anda rasakan<br /> <br /><br />- MEMBUKA DAN MENGAKTIFKAN CAKRA TUBUH<br />untuk membuka cakra, melancarkan energy dan aliran darah anda dapat juga memutar-mutarkan pendan berlawanan jarum jam minimal 15x <br />DEMO MENGANGKAT ORANG <br /> <br />Mengangkat orang dengan berat 95 KG dengan 2 jari sangatlah berat sebelum menerima energy Kalung Aura Tiens. <br /> <br />Setelah menerima energy Kalung Aura Tiens melalui cipratan air, beban seberat 95 KG sangatlah ringan. <br /> <br />DEMO KESEIMBANGAN <br />dengan lingkaran energy <br /><br /><br /> <br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Setelah berdiri di lingkaran Energy dari kalung AURA, walaupun di tekan sedemikian rupa (85kg) seorang wanita kurus tetap berdiri kokoh,..LUAR BIASA !!!!!!! <br /> <br />3. Dibuktikan Dengan Alat Kedokteran: <br />Untuk membuktikan apakah memang benar Kalung Aura Tiens memperlancar dan mempercepat peredaran darah,Untuk Membuktikan Hal tersebut Kantor kami mendatangkan Beberapa Alat, salah satunya Mikroskop Rontgen Kapiler Darah<br />Letakkan Jari tangan dibawah Lensa Mikroskop dan anda dapat melihat pergerakan / perputaran Energi dan Darah anda melalui Monitor Komputer, Sebelum memakai Liontin Perputaran darah lambat dan setelah memakai akan sangat kelihatan bagaimana perubahan percepatan peredaran darah tersebut<br /> <br /> <br />Setelah Kalung Aura Tiens didekatkan, terlihat jelas peredaran darang semakin lancar dan sumbatan sumbatan yang asalnya terlihat, menjadi normal kembali. <br /><br />4. Dibuktikan dengan melakukan Foto Aura Sebelum dan Sesudah Memakai: <br />Pada manusia Energi yang memancar dari tubuh fisik membentuk gelombang yang membungkus seluruh tubuh sehingga terlihat seperti sebuah gelembung balon tipis yang bentuknya menyerupai telur raksasa, Gelombang inilah yang disebut dengan AURA.<br /><br />Bagi manusia yang sehat Auranya bisa setebal 1 meter atau lebih dan berwarna cerah, Sedangkan pada orang sakit lapisan Auranya menyusut dan berwarna Kurang Cerah. Untuk membuktikan Lakukan Foto Aura Sebelum memakai Liontin BioPendant dan Sesudah Mamakai , Maka Aura Dan Cakra anda akan Langsung berwarna Cerah dan tebal <br />Perubahan Aura dan Cakra tergantung dari sipemakai, jika sipemakai sensitif terhadap Energi / bisa merasakan energi maka dalam 10 -15 menit akan terjadi perubahan dan jika sipemakai kurang sensitif , perubahan terjadi 10 menit sampai 30 menit<br />5. Dibuktikan Oleh Orang yg Mengerti Energi.: <br />Sudah Banyak Orang yang mengerti akan Energi baik itu Tabib,Sesepuh Sebuah Perguruan Tenaga Dalam menguji dengan menggenggam, memutar di telapak tangan serta mengalungkan di Badan mereka, dan mereka sangat Puas serta mereka berkata Liontin BioPendant Dapat Juga Menetralisir Ilmu Negatif yang kita miliki, atau Benda benda Negatif yang kita miliki seperti Susuk, Rerajahan, Jimat dll ( Menetralisir Hanya Yang Bersifat Negatif Untuk Tubuh Kita ) dan menetralisir Magic seperti Gendam,Hipnotis dan Magic lainnya. <br />6. Dibuktikan dengan Alat Ukur Energi Inspector Alert Produk U.S.A <br /><br /> <br />" kesehatan bukan segalanya, Namun tanpa kesehatan, segalanya adalah sia-sia" <br />Info hub: 085750180418successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-11336385004151958282010-05-21T08:13:00.000-07:002010-05-21T08:14:53.361-07:00paham jabariyahA. Paham Jabariyah<br />1. Pengertian Jabariyah<br />Kata Jabariyah berasal dari kata jabbara yang mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut Al-Syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba dan secara hakikat menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT. (Supiana, 2003: 178)<br />Dalam istilah inggris paham Jabariyah disebut fatalism/predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia di tentukan sejak semula oleh qada’ dan qadar Tuhan.<br />Jadi dapat disimpulkan bahwa paham Jabariyah itu adalah manusia dianggap tidak mempunyai kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya, tetapi terikat pada kehendak mutlak Tuhan.<br />2. Sejarah Munculnya Paham Jabariyah<br /> Paham Jabariyah timbul berawal dari daerah Jazirah Arab yang kehidupannya selalu berhadapan dengan suasana padang pasir yang gersang dan tandus, hingga masyarakatnya merasa tidak mampu mengubah alam untuk di sesuaikan dengan hendak mereka. Mereka merasa lemah dan tak kuasa, menyerah kepada keadaan yang apa adanya. Kecondongan kepada hidup yang selaliu pasrah membawa mereka kepada paham fatalistis. (Ermin Mahrus dan Moh. Haitami Salim, 2008: 108)<br /><br /> Paham Jabariyah diduga telah ada sejak sebelum Islam datang ke masyarakat Arab. Kehidupan bangsa Arab yang diliputi oleh gurun pasir yang terjal dan gersang dan panas telah memberi pengaruh besar ke dalam cara hidup mereka. Dalam dunia seperti ini mereka tidak banyak melihat jalan untuk mengubah keadaan sekeliling mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Mereka merasa dirinya lemah dan tidak berkuasa menghadapi kesukaran-kesukaran hidup yang ditimbulkan oleh suasana padang pasir. <br /> Dalam kehidupan sehari-hari, mereka banyak bergantung pada kehendak alam. Hal inilah yang membawa mereka bersikap Fatalistis. Oleh karena itu, ketika paham Qadariyah dibawa ke kalangan mereka oleh orang-orang Islam yang bukan berasal dari padang pasir, hal itu menimbulkan kegoncangan dalam pemikiran mereka dan menganggapnya bertentangan dengan ajaran Islam. <br />3. Pandangan Umat Islam Terhadap Paham Jabariyah<br />Perbuatan-perbuatan yang dilakukan manusia baik yang terpuji ataupun yang tercela pada hakekatnya bukanlah hasil pekerjaanya sendiri, melainkan hanyalah termasuk ciptaan tuhan, yang dilaksankannya melalui tangan manusia. Dengan demikian maka manusia itu tiadalah mempunyai perbuatan, dan tidak pula mempunyai kodrat untuk berbuat. Sebab itu, orang mukmin tidak akan menjadi kafir lantaran dosa-dosa besar yang dilakukannya. (Syalabi, 2003: 297)<br />Terlepas dari ada atau tidaknya kondisi alam yang demikian, Al-Qur’an sendiri banyak memuat ayat-ayat yang dapat membawa timbulnya paham Jabariyah, seperti terdapat dalam surah Al-Shaffat ayat 96, Al-An’am ayat 112, Al-Anfal ayat 17, dan ayat-ayat lainnya.<br />Pendapat Jabariyah pun memiliki landasan yang kuat dalam ajaran Islam. Mereka selanjutnya mengembangkan pahamnya sejalan dengan perkembangan masyarakat pada saat itu. Paham ini diperkenalkan pertama kali dikalangan umat Islam oleh Al-Ja’d ibn Dirham yang dilanjutkan oleh Jahm bin Shafwan dan lainnya.<br /> Ada pandangan menarik yang menyatakan bahwa di kalangan mereka sendiri ada pendapat yang mengatakan, tidak semua perbutaan manusia bergantung kepada Tuhan secara mutlak. Pendapat ini dikemukakan oleh Al-Najjar dan Dirar ibn ‘Amr yang dikenal sebagai tokoh Jabariyah moderat. Menurut mereka, Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan itu positif maupun negatif.<br /> Dengan demikian aliran Jabariyah memiliki dasar pijak di dalam Al-Qur’an dan kedudukan yang sejajar dengan paham Qadariyah sebagaimana disebutkan di atas. Manusia dianggap tidak mempunyai kebebasan dan kemerdekan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya, tetapi terikat pada kehendak mutlak Tuhan.<br /> Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa manusia dalam paham Jabariyah adalah sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas sebagaimana dimiliki oleh paham Qadariyah.<br /><br />B. Paham Qadariyah<br />1. Pengertian Qadariyah<br />Qadariyah berakar dari kata qadara yang berarti memutuskan dan memiliki kekuatan atau kemampuan. Sedangkan sebagai aliran dalam kalam, qadariyah adalah nama yang dipakai untuk satu aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. (Supiana, 2003: 176)<br />Jadi, dapat disimpulkan bahwa paham Qadariyah adalah manusia itu mempunyai kemampuan untuk bertindak (qudrat) dan mempunyai kemampuan untuk memilih (iradah), karena itu manusialah yang menentukan untuk berbuat kebaikan atau keburukan dan manusia itu sendirilah yang akan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu diakhirat kelak. <br />Tokoh pemikir pertama kali yang menyatakan paham Qadariyah ini adalah Ma’bad al-Juhani, yang kemudian diikuti oleh Ghailan al-Dimasqi. Sementara itu Ibnu Nabatah sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad Amin berpendapat bahwa paham Qadariyah itu pertama kali muncul dari seseorang asal irak yang menganut Kristen dan kemudian masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen lagi. Dari tokoh inilah Ma’bad al-Juhani dan Ghailan al-Dimasqi menerima paham Qadariyah.<br /><br /><br /><br /><br />2. Sejarah Munculnya Paham Qadariyah<br />Mazhab Qadariyah muncul sekitar tahun 70 H / 689 M. Tokoh utama mazhab Qadariyah adalah Ma’bad Al- Juhani dan Ghailan Dimasyqi, kedua tokoh inilah yang pertama kali menyebut tentang qadar. Ma’bad semasa hidupnya pernah berguru dengan Hasan Basyri bersama dengan Wasil ibn Atha, jadi beliau termaksud Tabi’in atau generasi kedua sesudah nabi, sedangkan Ghailan semula tinggal didamaskus, ayahnya menjadi Maulana Usman bin Affan. Ghailan seorang ahli pidato, sehingga banyak orang yang tertarik dengan pendapatnya.<br />Kedua tokoh qadariyah di atas mati dibunuh, Ghailan dibunuh pada masa Hisyam ibn Abdul Malik dan Ma’bad di bunuh karena dituduh terlibat dalam pemberontakan bersama dengan Abdurrahman Al-Asy’ats.<br />Setelah Ma’bad wafat paham ini disebarkan dan dikembangkan oleh Ghailan Dimasyqi, sehingga tersebar luas sampai ke Iran.<br />Setelah kedua tokoh qadariyah ini wafat dilanjutkan lagi penyebarannya oleh pengikut-pengikutnya dan bersamaan dengan perkembangan paham qadariyah ini timbul pula paham jabariyah yang dicetuskan oleh Jaham ibn Sofwan.<br />Mengenai kapan paham Qadariyah ini muncul, tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, ada sebagian pendapat yang menghubungkan paham ini dengan Khawarij. Pemahaman mereka tentang konsep iman, pengakuan hati, dan amal dapat menimbulkan rasa kesadaran bahwa manusia mampu sepenuhnya memilih dan menentukan tindakannya sendiri, baik dan buruknya.<br /><br />3. Pandangan Umat Islam Terhadap Paham Qadariyah<br />Paham Qadariyah telah meletakkan mamnusia pada posisi merdeka dalam menentukan tingkah laku dan kehendaknya (free act dan free will). Jika manusia berbuat baik, hal itu atas kehendak dan kemauannya sendiri serta berdasarkan kemerdekaan dan kebebasan memilih yang ia miliki. Oleh karena itu, jika seseorang diberi pahala yang yang baik berupa surga di akhirat atau diberi siksa di neraka, semua itu atas pilihannya sendiri.<br />Terlepas dari apakah paham Qadariyah ini dipengaruhi paham luar atau tidak, yang jelas di dalam Al-Qur’an sendiri banyak dijumpai ayat-ayat yang dapat menimbulkan paham Qadariyah seperti dalam surah Al-Ra’d ayat 11, Al-Sajdah ayat 40, dan Al-Kahf ayat 29. Dengan demikian, paham Qadariyah memiliki dasar yang kuat dalam Islam.<br />Dengan demikian paham Qadariyah memiliki dasar yang kuat dalam Islam, dan tidaklah beralasan jika ada sebagian orang menilai paham ini sesat atau keluar dari Islam.<br /><br />C. Perbedaan Paham Jabariyah dan Paham Qadariyah<br />Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Jabariyah yang fatalis-predistin (yang dekat kepada Jabari) memandang manusia berada dalam posisi yang sangat lemah. Perbuatan-perbuatan manusia adalah hal-hal yang harus dilakukan dan dilalui oleh manusia tanpa diperlukan mereka memainkan peran. Kalau ada di antara keduanya mengakui lebih mirip lemah atau tanpa pengaruh. Bahkan diakui secara tegas bahwa perbuatan manusia merupakan ciptaan Tuhan dan ia hanya tempat berlakunya perbuatan dan ciptaan-Nya. <br />Sedangkan dalam paham Qadariyah ini, keyakinaan penganutnya adalah bahwa perbuatan manusia merupakan ciptaan dan pilihannya sepenuhnya, bukan ciptaan atau pilihan Allah. Hal ini didasarkan pada kemampuan manusia membedakan antara orang yang berbuat baik atau berbuat jelek dengan dengan orang yang baik atu jelek wajahnya. Kita memuji orang yang berbuat baik karena kebaikannya dan mencela yang berbuat jelek karena kejahatannya. Yang demikian tidak berlaku terhadap orang yang baik atau jelek wajahnya sebagaimana pula pada orang yang tinggi atau yang pendek. Terhadap orang yang tinggi atau pendek tidak dapat dikatakan kepadanya “mengapa anda tinggi” atau “mengapa anda pendek”. Terhadap orang yang berbuat lalim atau berdusta dapat dikatakan “mengapa anda berbuat lalim” atau “mengapa anda berdusta”. Kalau sekiranya yang terakhir itu (lalim dan dusta) tidak bergantung pada kita, maka bukanlah kemestian membedakannya dengan yang lain (tinggi atu pendek).yang bergantung pada manusia adalah perbuatannya dan diadakan olehnya. <br />Dan dapat dismpulkan bahwa perbedaan keduanya itu, Jabariyah memandang manusia tidak merdeka dan mengerjakan perbuatannya dalamkeadaan terpaksa sedangkan qadariyah itu memandang manusia pada posisi merdeka dalam menentukan tingkah laku dan kehendaknya.<br />1. Dampak Positif dan Negatif Paham Jabariyah dan Paham Qadariyah<br />Dampak positifnya paham Jabariyah yaitu:<br />a) Dapat dimanfaatkan sebagai pembenar bagi tidakan-tindakan mereka atas umat Islam.<br /><br />Dampak negatifnya paham Jabariyah yaitu:<br />a) Paham Jabariyah, kalau diperangi secar ekstrem, akan menimbulkan hilangnya rasa tanggung jawab manusia atas perbuatannya. <br />b) Sikap pasif dalam kehidupan di dunia juga akan lahir dari ekstremitas paham Jabariyah. Sikap yang paling tepat adalah menerima apa adanya segal yang terjadi itu.<br />c) Sikap menyerah, akibatnya ketertinggalan yang serius dalam kehidupan ini di dunia yang menyebabkan fungsi manusia sebagai saksi kebenaran di situ tidak dapat diwujudkan dengan baik. Manusia tidak akan menjadi penguasa atas alam, namun sebaliknya, ia menjadi tergantung pada lingkungannya.<br />Dampak positifnya paham Qadariyah yaitu:<br />a) Dimanfaatkan dalam menyadari keterbatasan wilayah akal, lalu menyadarkan diri kepada Allah dalam hal-hal yang diluar wilayahnya itulah manusia bisa membebaskan diri dari kesulitan seperti itu.<br /><br /><br />Dampak negatifnya paham Qadariyah yaitu:<br />a) Paham Qadariyah yang diterapkan secara ekstrem akan menimbulkan pula kesulitan-kesulitan yang tak kurang serius. Manusia akan terjerumus dalam kesombongan.<br />b) Paham Qadariyah juga dapat menyebabkan pemujaan yang keterlaluan kepada akal dan penalaran.<br />c) Ekstremitas paham Qadariyah adalah hilangnya pegangan manusia manakala jalan yang ditempuh berdasarkan akal mengalami kebuntuan.<br /><br />2. Pengaruh Paham Jabariyah dan Paham Qadariyah Terhadap Umat Islam<br />Pengaruh paham jabariyah terhadap umat Islam ini manusia itu tiadalah mempunyai kodrat untuk berbuat. Sebab itu, orang Mukmin tidak akan menjadi kafir lantaran dosa-dosa besar dilakukannya, sebab ia melakukannya semata-mata karena terpaksa. Dia adalah laksana sehelai bulu yang berkatung-katung di udara, bergerak kesanaa sini menurut hembusan angin.<br />Pengaruh paham Qadariyah terhadap umat islam yaitu aliran Qadariyah ini juga memandang kebebasan manusia terbatas. Kemerdekaan itu terkait dengan imbalan yang merupakan hak manusia. Manusia merdeka memilih untuk berbuat baik atau berbuat sebaliknya (berbuat jelek). Akan tetapi Allah telah menetapkan bahwa berbuat baik itu mendapat balasan baik, keberuntungan, dan pahala. Berbuat jelek ditegaskannya akan mendapat siksaan, kecelakaan,dan kehinaan. Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk menempuh jalan hidupnya.<br />Dari paham Jabariyah dan paham qadariyah ini pengaruhnya terhadap umat islam yaitu paradoks yang ada pada diri manusia, kebebasan dan keterikatan ini, bisa-dan dalam kenyataan sejarah, telah melahirkan dua aliran yang ekstrem tentang perbuatan manusia dalam hubungannya dengan perbuatan Allah. Paham Jabariyah berpendapat, bahwa manusia tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk menentukan perbuatan, karena pada dasarnya Allah telah menentukan perbuatan-perbuatannya sejak Azali dan mewujudkannya padanya (manusia) atas kemampuannya sendiri.<br />Paham Qadariyah, sebaliknya, berp[endapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatannya. Allah sama sekali tidak menentukannya sebelumnya. Dua paham ini, jika dipegangi secara ekstrem, akan menimbulkan kesulitan dalam kehidupan manusia sendiri.successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-44604325605894697752010-05-21T08:10:00.000-07:002010-05-21T08:12:27.306-07:00spi mekahM A K A L A H<br />Sejarah Pendidikan Islam Di Mekkah<br /> Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan Islam<br /> Dosen Pengampu : Arief Sukino, M.Ag<br /><br />Di Sisusun Oleh :<br />Abdul rozi<br />NIM : 1081109677<br />Kelas : III A<br /><br />Jurusan Tarbiyah<br />Program Studi Pendidikan Agama Islam<br /><br /> <br /><br /><br />SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI<br /> ( STAIN )<br />PONTIANAK<br />2009<br />KATA PENGANTAR<br /><br />Puji syukur kita haturkan kepada ALLAH SWT karena limpahan rahmat dan hidayahNYA saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang telah membawa kita ke jalan kebenaran yaitu Islam.<br />Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arief Sukino selaku Dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah saya ini, dan juga kepada teman – teman yang telah memberi motivasi kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.<br />Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar saya dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan yang terjadi untuk menyesaikan tugas makalah berikutnya.<br /><br /><br /><br />Pontianak, November 2009<br /><br /><br /> Penyusun<br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR ISI<br /><br />KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 1<br />DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 2<br />BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 3<br />BAB II PEMBAHASAN<br />1. Sejarah Pendidikan Islam Di Mekkah……………………………….. 4<br />2. Tahapan Pendidikan Islam Fase Mekkah……………………………. 5<br />3. Materi Pendidikan Islam…………………………………………….. 6<br />4. Metode Pendidikan Islam…………………………………………… 7<br />5. Kurikulum Pendidikan Islam………………………………………... 8<br />6. Lembaga Pendidikan Islam………………………………………….. 8<br /><br />BAB III PENUTUP……………………………………………………………. 9<br />DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 10<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /> <br />Mempelajari sejarah berarti mempelajari kejadian dimasa lalu. Dengan mempelajari apa yang terjadi dimasa lalu kita dapat mengambil pelajaran atau hikamh dari kejadian tersebut untuk dijadikan pedoman dalam menjalani hidup pada masa sekarang. Karena semua hal yang ada pada masa sekarang ini baik di bidang sosial, kebudayaan, politik, ekonomi dan bahkan bidang pendidikan sebagian besar merupakan efek atau bias dari sejarah yang telah berkembang.<br />Sebagai umat Islam apalagi sebagai seorang pelajar tentunya sangat penting untuk mengetahui dan mempelajari sejarah Islam terutama Sejarah Pendidikan Islam. Hal ini berguna untuk menumbuhkembangkan wawasan generasi mendatang di dalam pengetahuan sejarah tersebut. Sejarah Pendidikan Islam yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari sehingga dapat dipraktekkan dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah Sejarah Pendidikan Islam Pada Rasulullah SAW. Karena Sebagaimana yang kita ketahui Beliau merupakan figur terbaik yang dijadikan suri teladan oleh setiap umat Islam.<br />Sejarah Pendidikan Islam Pada masa Rasulullah SAW. dibagi menjadi 2 periode yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pada makalah ini saya mendeskripsikan sejarah pendidikan islam di Mekkah,termasuk di dalamnya bagaimana metode pendidikannya, materi pengajaran serta kurikulum yang digunakan pada proses pendidikan fase Mekkah. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pelaku pendidikan khususnya pelaku pendidikan islam dalam menjalankan proses pendidikan dengan mencontoh metode pengajaran yang terjadi pada masa sejarah islam di masa Rasulullah SAW.<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />1. Sejarah Pendidikan Islam Di Mekkah<br />Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam. <br />( http://dakir.wordpress.com/2009/03/16/pengertiansubyek-sejarah-pendidikan-islam/)<br />Sejarah Pendidikan Islam pada masa Rasulullah periode Mekkah, yakni Sejak Nabi diutus sebagai Rasul hingga hijrah ke Madinah-kurang lebih sejak tahun 611 M – 622 M atau selama 12 tahun tahun 5 bulan 21 hari, sistem pendidikan islam lebih bertumpu kepada Nabi. Bahkan tidak ada yang mempunyai kewenangan untuk memberikan atau menentukan materi-materi pendidikan, selain Nabi. ( Suwendi, 2004 : 7 )<br />Nabi Muhammad SAW. Menerima wahyu yang pertama di gua Hira di Mekkah pada tahun 610 M. Dalam wahtu itu termaktub yang artinya sebagai berikut : “ Bacalah ( ya Muhammad ) dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan ( semesta alam ) ! Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya” ( QS. Al Alaq : 1-5 )<br />Kemudian disusul oleh wahyu yang kedua, artinya sebagai berikut : “ Hai orang berselimut ( Muhammad ). Bangunlah dan beri peringatan ( kaummu ) ! Dan Tuhanmu Agungkanlah ! Dan bersihkanlah pakaianmu 1 Dan tingggalkanlah dosa ( berhala )! Jangan engkau memberi, supaya mendapat lebih banyak ! Dan sabarlah ( menurut perintah Tuhanmu )! “ (QS. Al Muddatstsir : 1-7 ).<br />Dalam wahyu yang mula-mula turun itu, Mahmud Yunus dalam Sejarah Pendidikan Islam, menyatakan bahwa pembinaan pendidikan islam pada masa Mekkah ini meliputi :<br /> Pendidikan Keagamaan ,yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata-mata, jangan mempersekutukanNya dengan berhala, karena Dia Tuhan yang Maha Besar dan Maha Pemurah, sebab itu hendaklah dienyahkan berhala itu sejauh-jauhnya.<br /><br /> Pendidikan Aqliyah dan Ilmiyah, yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta.<br /> Pendidikan Akhlaq dan Budi Pekerti, Nabi Muhammad SAW mengajar sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.<br /> Pendidikan Jasmani ( kesehatan ), yaitu mementingkan kebersihan, bersih pakaian, bersih badan dan bersih tempat kediaman.<br />( Zuhairini dkk, 1986 : 27 )<br /><br />2. Tahapan Pendidikan Islam Pada Fase Mekkah<br />Pola pendidikan yang dilakukan Rasulullah Sejalan dengan tahapan-tahapan dakwah yang disampaikan kepada kaum Quraisy. Dalam hal ini Kamaruzzaman di dalam buku Sejarah Pendidikan Islam membagi kepada 3 tahap :<br />a. Tahap pendidikan Islam secara Rahasia dan Perorangan<br />Pada awal turunnya wahyu pertama Al Quran surat Al Alaq ayat 1-5, Pola pendidikan yang dilakukan adalah sembunyi-sembunyi mengingat kondisi sosial-politik yang belum stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya. Mula-mula Rasulullah mendidik isterinya, Khadijah untuk beriman dan menerima petunjuk dari Allah, kemudian diikuti oleh anak angkatnya Ali ibn Abi Thalib ( anak pamannya ) dan Zaid ibn Haritsah ( seorang pembantu rumah tangganya yang kemudian diangkat menjadi anak angkatnya ). Kemudian sahabat karibya Abu Bakar Siddiq. Secara berangsur-angsur ajakan tersebut di sampaikan secara meluas, tetapi masih terbatas di kalangan keluarga dekat dari suku Quraisy. <br />b. Tahap pendidikan Islam secara terang-terangan <br />Perintah dakwah secara terang-terangan dilakukan oleh Rasulullah, seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan untuk meningkatkan jangkau seruan dakwah, karena diyakini dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk agama islam.<br />c. Tahap pendidikan Islam untuk Umum<br />Rasulullah mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus kepada keluarga dekat beralih kepada seruan umum, umat manusia secara keseluruhan. Seruan dalam skala “ internasional “ tersebut didasarkan kepada perintah Allah dalam surah Al Hijr ayat 94-95. ( Samsul Nizar, 2007 : 32 )<br /><br />3. Materi Pendidikan Islam<br /> Materi pendidikan pada fase Mekkah yang diberikan oleh Rasulullah antara lain, yaitu :<br /> Pendidikan Tauhid<br />Pelaksanaan atau praktek pendidikan tauhid tersebut diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya dengan cara yang sangat bijaksana yaitu dengan menuntun akal pikiran untuk mendapatkan dan meniru pengertian tauhid yang di ajarkan, dan sekaligus beliau memberikan teladan dan contoh bagaimana pelaksanaan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara kongkrit, kemudian beliau memerintahkan agar umatnya mencontoh praktek pelaksanaan tersebut sesuai dengan apa yang dicontohkanya.(www.aw3r3mu.wordpress.com) Berarti di sini Nabi Muhammad SAW telah mampu menyesuikan diri dengan pola kehidupan masyarakat jahiliah dengan mengajarkan ilmu tauhid secara baik dengan tanpa kekerasan. <br /> Pendidikan Amal dan Ibadah<br />Pada awalnya Nabi sholatnya bersama sahabat-sahabatnya secara sembunyi-sembunyi. Namun setelah Umar ibn Khattab masuk islam beliau melakukannya secara terang-terangan. Pada mulanya sholat itu belum dilakukan sebanyak lima kali sehari semalam kemudian setelah Nabi Isra’ dan Mi’raj barulah diwajibkan untuk sholat lima waktu. Adapun zakat semasa di Mekkah diberikan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim serta membelanjakan harta untuk jalan kebaikan. <br />( http://dakir.wordpress.com/2009/04/14/pendidikan-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw/ )<br /> Pendidikan Akhlaq<br />Diantara akhlaq yang baik yang dianjurkan Nabi masa di Mekkah, yaitu sebagai berikut : <br />1) Adil yang mutlak, meskipun terhadap keluarga atau diri sendiri<br />2) Pemaaf<br />3) Menepati janji, tepat pada waktunya.<br />4) Takut kepada Allah semata dan tiada takut kepada berhala <br />5) Berbuat kebaikan kepada kedua orangtua, dan sebagainya.<br />( Mahmud Yunus, 1963: 12 )<br /> Pengajaran Al Quran<br />Materi pengajaran Al Quran dapat dirinci kepada :<br />a) Materi baca-tulis Al Quran<br />b) Materi Menghafal ayat-ayat Al Quran<br />c) Materi Pemahaman Al Quran<br />( Samsul Nizar, 2007 : 34-35 )<br />Pada fase Mekkah materi pengajaran Al Quran yang diberikan hanya berkisar pada ayat-ayat Al Quran pada surah-surah yang diturunkan ketika Nabi sebelum Hijrah ke Madinah. Surah yang diturun di Mekkah inilah yang kemudian dikenal dengan nama surah Makkiyah. ( Suwendi,2004 : 7 )<br />4. Metode Pendidikan Islam<br />Pendidikan Islam adalah rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan – kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sesuai dengan nilai-nilai islam, sehingga terjadilah perubahan pribadinya sebagai makhluk individual, sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup. ( Erwin Mahrus & Moh.Haitami Salim, 2008 : 162 )<br />Untuk mencapai pada pengertian pendidikan tersebut tentunya seorang pendidik memerlukan metode-metode yang tepat dalam pelaksanaan pendidikan. Begitu juga dengan Rasulullah dalam mendidik sahabat-sahabatnya. Adapun metode pendidikan yang dilakukan Rasulullah dalam mendidik sahabatnya antara lain ;<br /> Metode ceramah<br /> Dialog<br /> Diskusi / tanya jawab<br /> Metode perumpamaan<br /> Metode kisah<br /> Metode pembiasaan<br /> Metode hafalan<br />( Samsul Nizar, 2007 : 35 )<br /><br /><br /><br />Adapun Salah satu faktor penting yang menurut saya merupakan metode pendidikan Islam yang menjadikan kejayaan pendidikan Islam yang dijalankan Rasulullah SAW. Faktor tersebut ialah “karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah SAW adalah al Qur’an yang hidup (the living Qur’an) artinya pada diri Rasulullah SAW tercermin semua ajaran al Qur’an dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangannya. Oleh karena itu para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan meniru perilaku Rasulullah SAW. “ (http://www.voa-islam.com/news/technology)<br />5. Kurikulum Pendidikan Islam<br />Kurikulum merupakan pedoman ataupun dasar dalam pelaksanaan pendidikan. Pada masa Rasulullah kurikulum yang digunakan adalah Al Quran yang Allah Wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami pada saat itu. ( Samsul Nizar, 2007 : 36 )<br />6. Lembaga Pendidikan Islam<br />Penulis Kamaruzzaman dalam buku Sejarah Pendidikan Islam, menyebutkan ada dua tempat yang menjadi lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah, yaitu :<br />• Rumah Arqam ibn Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya kaum muslimin beserta Rasulullah untuk belajar hukum – hukum dan dasar-dasar ajaran Islam. Rumah ini merupakan lembaga pendidikan pertama atau madrasah yang pertama sekali dalam islam, adapun yang mengajar dalam lembaga tersebut adalah Rasulullah sendiri.<br />• Kuttab<br />Pendidikan di Kuttab pada awalnya lebih terfokus pada materi baca tulis sastra, syair Arab, dan pembelajaran berhitung namun setelah datang Islam materinya ditambah dengan materi baca tulis Al Quran dan memahami hukum-hukum Islam.<br />( Samsul Nizar, 2007 : 36-37 )<br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br />KESIMPULAN<br /> Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim. Hal ini ditanamkan Rasulullah karena pada saat itu kondisi masyarakat Mekkah masih dalam keadaan jahiliyah dan masih banyak yang menyelbah berhala. Tujuan penanaman nilai-nilai tauhid ini adalah agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.<br /> Pendidikan fase Mekkah merupakan fase terberat bagi Nabi Muhammad SAW. Karena di Mekkah Nabi banyak mengalami kesulitan dan tantangan dari masayarakat Mekkah yang masih belum menerima adanya agama islam. Hal ini dapat dilihat pada tahap awal Pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah yang dilakukan secara tersembunyi dan hanya berkisar pada kerabat dekatnya saja.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Erwin Mahrus & Moh.Haitami Salim. 2008.Pengantar Studi Islam. Pontianak : STAIN Pontianak Press.<br />Samsul Nizar. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarata : Kencana Prenada Media.<br />Mahmud Yunus. 1963. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : PT.Hidakarya Agung<br />Suwendi. 2004. Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.<br />Zuhairini,dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara<br /> http://dakir.wordpress.com/2009/03/16/pengertiansubyek-sejarah-pendidikan-islam/<br />Siti Muflihah. http://mufeecrf.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-rasulullah.html.<br />Aweremu.http://aw3r3mu.wordpress.com/2009/06/17/tarihut-tarbiyyah-islamiah-di-makkah-masa-nabi-muhammad-saw/ <br />Mudakir Fauzi. http://dakir.wordpress.com/2009/04/14/pendidikan-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw/<br />http://www.voa-islam.com/news/technologysuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-16159567983380655192010-05-21T08:09:00.000-07:002010-05-21T08:10:22.409-07:00sejarah pendidikan pada masa belandaMAKALAH<br />SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM <br />“SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BELANDA DI INDONESIA”<br /><br />Dosen Pengampu: Arief Sukino, M.Ag<br />Di susun oleh:<br />Abdul rozi<br />108 1109 677<br /><br />Kelas/Semester: A / III<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /> PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />JURUSAN TARBIYAH<br />SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)<br />PONTIANAK<br />2009<br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br /><br /><br />Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya lah penulis dapat menyelasaikan makalah ini. Shalawat beriring salam kita sanjungkan untuk Nabi muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya yang telah mengupayakan pembentukan sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan.<br />Makalah ini sengaja dibuat sebagai tugas mata kuliah SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM, Terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Dosen Pengampu Bapak Arief Sukino, M,Ag dan kedua orang tua saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan doanya.<br />Saya yakin makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis sangat meminta kepada para pembaca, apabila ada kritik dan saran penulis sangat menerima aspirasinya dari para pembaca.<br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br />Pontianak, November 2009<br /><br /><br />Penulis<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />i<br />DAFTAR ISI<br /><br />KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i<br />DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii <br />BAB I : PENDAHULUAN<br />A. Latar Belakang………………………………………………… 1<br />B. Masalah………………………………………………………... 1<br />C. Tujuan Penulisan……………………………………………… 2<br />BAB II : PEMBAHASAN<br />A Kondisi Masuk dan Berkembanganya Islam di Indonesia……. 3 <br />B. Kebijakan Pemerintah Belanda dan Indonesia Terhadap<br />Pendidikan Islam……………………………………………… 6 <br />C. Organisasi dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia……… 9<br />D. Sistem Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan<br />Nasional di Indonesia………………………………………….. 15<br />E. Pendidikan Islam Pada Masa penjajahan Belanda…………….. 18<br />F. Sikap Belanda Terhadap Pendidikan Islam Serta Pengaruhnya<br />Pendidikan Islam Masuk di Indonasia………………………… 20 <br />BAB III : PENUTUP<br />A .Kesimpulan…………………………………………………….. 22<br />B. Saran…………………………………………………………… 23 <br />DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 24 <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />ii<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar Belakang<br />Kedatangan bangsa belanda seperti juga bnagsa eropa lainnya ke Indonesia pada mulanya adalah untuk berdagang dan mencari rempah-rempah. Diasia barat orang-orang kristen eropa dilarang berdagang setelah konstantinopel dikuasai oleh kerajaan islam turki usmaniyang di pimpin oleh muhammad al-fatih. Dengan demikian <br />Datangnya kolonial belanda ini, dia berhasil menancapkan kukunya di bumi nusantara denganmisi-misinya (imperialisme dan kristenisasi) sangat merusak peraturan yang sudah ada.<br />Memang kita ketahui bahwa kolonial belanda ini cukup banyak mewarnai parjalanan sejarah (islam) di indonesia. Banyak sekali peristiwa dan pengalman yang dicatat oleh belanda sejak awal kedatangan di indonnesia, baik sebagai pedagang perseorangan maupun ketika diorganisasikan dalam bentuk dagang yang bernama voc, juga sebagai aparat pemerintah yang berkuasa dan menjajah.<br />Dengan gigih dan mengorbankan jiwa maupun harta, melalui organisasi umat Islam dan lembaga-lembaga pendidikan islam, mereka menymbangkan andil besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Banyak pahlawan yang gugur dalam medan peperangan sebagai kusuma bangsa. Dari organisasi islam ini ditumbuhkan dan dikembangkan sikap dan rasa nasionalisme dikalangan rakyat melalui pendidikan<br />B. Masalah<br />Dari pernyataan dan uraian tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:<br />1. Bagaimana kondisi masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia <br />2. Apa kebijakan pemerintah Belanda dan Indonesia terhadap pendidikan Islam <br />3. Sikap Belanda terhadap pendidikan Islam serta pengaruhnya pendidikan Islam masuk di Indonasia<br />4. Apa-apa saja Organisasi dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia<br />5. Bagaimana pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda<br />6. Bagaimana sistem pendidikan Islam dan sistem pendidikan<br />nasional di Indonesia<br /><br />1<br />C. Tujuan penulisan<br />Dari ruang lingkup permasalahan diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:<br />1. kondisi masuk dan berkembangnya islam di indonesia . <br />2. Kebijakan Pemerintah Belanda dan Indonesia Terhadap Pendidikan Islam<br />3. Organisasi dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia<br />4. Sistem Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia<br />5. Pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda<br />6. sikap belanda terhadap pendidikan islam serta pengaruhnya pendidikan islam masuk di indonasia<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2<br />BAB II<br />PAMBAHASAN<br /><br />A Kondisi Masuk dan Berkembanganya Islam di Indonesia<br /> Sejarah membuktikan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M/I H. Tetapi baru meluas pada abad ke-13 M. Perluasan Islam ditandai berdirinya kerajaan Islam tertua di Indonesia, seperti Perlak dan Samudra Pasai di Aceh pada tahun 1292 dan tahun 1297. Melalui pusat-pusat perdagangan di daerah pantai Sumatera Utara dan melalui urat nadi perdagangan di Malaka, agama Islam kemudian menyebar ke pulau Jawa dan seterusnya ke Indonesia bagian Timur. Islam masuk ke Indonesia dan peralihan dari agama Hindu ke Islam, secara umum nerlangsung dengan damai.<br /> Seminar masuknya agama Islam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1963 menyimpulkan sebagai berikut:<br />1) Menurut sumber bukti yang terbaru, Islam pertama kali datang di Indonesia pada abad ke 7 M/1 H. dibawa oleh pedagang dan muballigh dari negeri Arab.<br />2) Daerah yang pertama di masuki adalah pantai barat pulau Sumatera yaitu di daerah Baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun kerajaaan Islam yang pertama ialah di pase (Pasai).<br />3) Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam bangsa Indonesia ikut aktif mengambil bagian yang berperan, dan proses itu berjalan secara damai.<br />4) Kedatangan Islam di Indonnesia ikut mencerdaskan rakyat dan membina karekter bangsa. Karakter tersebut dapat dibuktikan pada perlawanan rakyat melawan penjajahan bangsa asing dan daya tahannya mempertahankan karakter tersebut selama dalam zaman penjajahan barat dalam waktu 350 tahun. (Zuhairini, 1986: 133)<br /> Jika masuknya orang Islam yang pertama di Indonesia itu di tetapkan pada abad ke 1 H, maka mereka itu dalam pengamalan agamanya beraliran Al-Salaf al-Shaleh (golongan angkatan pertama, yang terdahul Shaleh). Pada abad ke 1 H belum dikenal adanya Mazhab Syafi’I, Maliki, Hanafi dan Hambali.<br /> Dapat dibayangkan bagaimana sikap kepribadian para penyiar Islam yang pertama di Indonesia itu dengan mengingat tiga hal itu, yaitu:<br /><br />3<br />1) Mereka adalah angkatan umat Islam abad 1 H Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa: “sebaik-baik abad adalah abad saya, kemudian abad berikutnya”.<br />2) Mereka pada umumnya adalah para pedagang dan perantau. Pada umumnya pedagang perantau bersikap ramah, ulet bekerja dan sederhana.<br />3) Mereka datang sebagai golongan minoritas yang tidak bersenjata.<br /> Faktor tersebut menunjang keberhasilan dan kecepatan pengembangan Islam periode pertama itu. Dengan modal kepribadian tersebut para muballigh Islam itu berdakwah kepada rakyat awam dan kepada para penguasa pemerintahan sekaligus, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri. Nabi Muhammad SAW mengajarkan agama Islam kepada kaum awam yang lemah, kepada kaum bangsawan kabilah dan kepada raja-raja. Ia mengajarkan agama Islam di mana saja dan kapan saja, tidak terikat oleh formalitas waktu dan tempat tertentu. Materi pelajarannya mula-mula sekali ialah dua kalimat syahadat. Barang siapa sudah bersyahadat berarti di sudah menjadi warga islam. Demikianlah gambaran dari aktivitas mubaligh pertama di indonesia.<br /> Menurut Fachry Ali dan Bachtiar Effendy, Hasbullah (1995: 18), mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang ikut mempercepat proses penyebaran Islam di Indonesia, yaitu:<br />1) Karena ajaran Islam melaksanakan prinsip ketauhidan dalam sistem ketuhanannya, suatu prinsip yang secara tegas menekankan ajaran untuk mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.<br />2) Karena daya lentur (Fleksibelitas) ajaran Islam, dalam pengertian bahwa ia merupakan kondifikasi nilai-nilai yang universal.<br />3) Pada gilirannya nanti, Islam oleh masyarakat Indonesia di anggap sebagai suatu institusi yang amat dominan untuk menghadapi dan melawan ekspansi pengaruh barat yang melalui kekuasaan-kekuasaan bangsa Portugis kemudian Belanda, mengobarkan penjajahan dan menyebarkankan agama Kristen.<br /> Antara dominasi Kolonialisme dan penyebaran agama Kristen berjalan seiring, di mana penyebaran agama Kristen tidak semata-mata di maksudkan untuk kepentingan keagamaan, tetapi lebih jauh lagi di maksudkan sebagai alat, untuk mempertahankan status quo, yakni Kolonialisme.<br /><br /><br /><br />4<br /> Menurut Prof. Mahmud Yunus, Hasbullah (1995: 19), mengatakan bahwa ada yang lebih terinci tentang faktor-faktor mengapa agama Islam dapat tersebar dengan cepat diseluruh Indonesia pada masa permulaan, yaitu:<br />1) Agama Islam tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah di turut oleh segala golongan umat manusia, bahkan untuk masuk Islam cukup dengan mengucapkan dua kalimat syahadat saja. <br />2) Sedikit tugas dan kewajiban Islam.<br />3) Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara berangsur-angsur demi sedikit.<br />4) Penyiaran Islam itu di lakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara sebaik-baiknya.<br />5) Penyiaran Islam itu di lakukan dengan perkataan yang mudah di pahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah sampai ke galongan atas, yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang maksudnya: Berbicaralah kamu dengan manusia menurut kadar akal mereka.<br /> Itulah faktor-faktor yang menyebabkan mudahnya proses Islamisasi di kepulauan Nusantara, sehingga pada gilirannya nanti menjadi agama utama dan mayoritas di Negeri ini.<br /> Tentang proses pembentukan dan pengembangan masyarakat Islam yang pertama melalui bermacam-macam kontak perkawinan, kontak jual beli dan kontak dakwah langsung, baik secara individual maupun kolektif.<br /> Dari situlah semacam proses pendidikan dan pengajaran Islam, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Materi pelajarannya yang pertama sekali adalah kalimat syahadat. Sebab barang siapa yang sudah bersyahadat berarti seseorang sudah menjadi islam. Dengan demikian kita ketahui bahwa ternyata dalam Islam itu praktis sekali, dan dari sana pula pendidikan beranjak, dari hal-hal yang paling mudah.<br /> Penganjur-penganjur Islam yang mula-mula mengembangkan agama Islam (Pendidikan Islam) adalah dengan cara berangsur-angsur dan mudah, sedikit demi sedikit, pendeknya bila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat, mengakui rukun Iman yang enam dan rukun Islam yang lima, telah dianggap sebagai seorang muslim.<br /><br /><br /><br /><br />5<br /> Kemudian setelah itu, barulah diperkenalkan bagaimana cara-cara melaksanakan Shalat lima waktu, diajarkan cara membaca Al-Qur’an dan seterusnya. <br />Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah dan Timur Jauh sejak dahulu kala, yaitu:<br />1) Faktor letak geografisnya yang strategis.<br />2) Faktor kesuburan tanahnya yang mengahasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang di butuhkan oleh bangsa-bangsa lain, misalnya: rempah-rempah.<br /> Oleh karena itulah, maka tidak mengherankan jika masuknya Islam di Indonesia ini terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahirannya. Harus di bedakan antara datangnya orang Islam yang pertama di Indonesia dengan permulaan penyiaran Islam di Indonesia. Contoh: sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu orang Yahudi menetap dan berdagang di kota-kota besar di Indonesia. Tetapi sampai sekarang tidak pernah ada gerakan penyiaran Islam Yahudi di Indonesia. Sehingga orang menganggap bahwa Yahudi belum masuk ke Indonesia.<br /><br />B. Kebijakan Pemerintah Belanda dan Indonesia Terhadap Pendidikan Islam<br /> Penaklukan bangsa barat atas dunia timur dimulai dengan jalan perdagangan, kemudian dengan kekuatan militer. Selama zaman panjajahan Barat itu berjalanlah proses westernisasi di Indonesia. Kedatangan bangsa barat memang telah membawa kemajuan teknologi. Tetapi tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya, bukan untuk kemakmuran bangsa yang dijajah. Begitu pula di dalam bidang pendidikan. Mereka memperkenalkan sistem dan metode baru tetapi sekedar untuk menghasilkan tenaga yang dapat membantu kepentingan mereka harus mendatangkan tenaga barat.<br /> Menurut Achiavelli, Zuhairini, dkk (1986:146), mengatakan bahwa, Bangsa penjajah pada umumnya:<br />1) Agama sangat diperlukan bagi pemerintah penjajah.<br />2) Agama tersebut dipakai untukl menjinakkan dan menaklukkan rakyat.<br />3) Setiap aliran agama yang dianggap palsu oleh pemeluk agama yang bersangkutan harus dibawa untuk memecah belahkan dan agar mereka berbuat untuk mencari bantuan kepada pemerintah.<br /><br /><br />6<br />4) Janji dengan rakyat tak perlu di tepati jika merugikan<br />5) Tujuan dapat menghalalkan segala cara. <br /> Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1619 M, yaitu Jan Pieter Zoon Coen menduduki Jakarta, dan dilawan oleh Sultan Agung Mataram yang bergelar Sultan Abdurrahman Khalifatullah Sayidin Panotogomo.<br /> Pangeran Diponegoro alias Sultan Abd.Hamid Herucokro Amirul Mukminin Sayidin Panotogomo Khallifatullah adalah tokoh politik, militer dan ulama dan dia juga sebagai tokoh utama. Para bantunya terdiri dari para ulama juga antara lain: K.Moh.Bashri, K.Abd.Kadir, K.Moh.Usman, K.Imam Misbah, Syeh H.Ahmad, K.Melangi, dan lain-lain.<br /> Setelah Belanda dapat mengatasi pemberontakan-pemberontakan dari tokoh-tokoh politik dan agama yaitu Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Tengku Cik Di tiro, Pangeran Antasari, Sultan Hasanuddin dan lain-lain, maka sejarah kolonialisme di Indonesia mengalami fase yang baru, yaitu Belanda secara politik sudah dapat menguasai Indonnesia. Raja-raja di daerah masih ada, tetapi tidak dapat berkuasa penuh, baik di segi kewilayahannya maupun di bidang kekatanegaraannya. Dengan demikian maka semua kekuasaan baik politik maupun ekonomi dan sosial budaya sudah berada di tangan penjajah. Belanda berkuasa mengatur pendidikan dan kehidupan beragama, sesuai denagn prnsip-prinsip kolonialisme dan kristenisasi.<br /> Sejak dari zaman VOC (Belanda Swasta) kedatangan mereka di Indonesia sudah bermotif ekonomi, Politik dan Agama. Dalam actroi VOC terdapat suatu fasal yang berbunyi sebagai berikut: “Badan ini harus berniaga di indonesia dan bila perlu boleh berperang. Dan harus memperhatikan perbaikan agama kristen dengan mendirikan sekolah.<br /> Ketika Van dan Boss menjadi Gubernur Jendral di Jakarta pada tahun 1831, keluarlah kebijaksanaan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap dan diperlukan sebagai sekolah pemerintah. Departemen yang mengurus pandidikan dan keagamaan dijadikan satu. Dan di tiap daerah karesidenan didirakan satu sekolah agama kristen. (zuhairini,1986:147)<br /> Gubernur Jendral Van den Capellen pada tahun 1819 M mengambil inisiatif merencanakan berdirinya sekolah dasar bagi penduduk pribumi agar dapat membantu pemerintah Belanda. Dalamsurat edarannya kepada para Bupati tersebut sebagai berikut: <br /><br /><br /><br /> 7<br />“Dianggap penting untuk secepat mungkin mengadakan peraturan pemerintah yang menjamin meratanya kemampuan membaca dan menulis bagi penduduk pribumi agar mereka lebih mudah untuk dapat mentaati undang-undang dan hukum negara.jiwa dari surat edaran di atas menggambarkan tujuan dari pada didirikannya sekolah dasar pada zaman itu. Pendidikan agama islam yang ada di pondok pesantren, masjid, musalla dan lain sebagainya dianggap tidak membantu pemerintahan belanda.<br /> Politik pemerintah belanda terhadap rakyat indonesia yang mayoritas Islam didasarioleh rasa ketakutan, rasa panggilan agamanya dan rasa kolonialismenya.<br />Kebijakan Belanda dalam mengatur jalannya pendidikan dimaksudkan untuk kepentingan mereka sendiri terutama untuk kepentingan kristen. Hal ini dapat dihat ketika van den boos menjadi gubernur jenderal di jakarta pada tahun 1983 dengan mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja di anggap dan di perlukan sebagai sekolah pemerintah. Sedang departemen yang mengurus pendidikan dan agama di jadikan satu,sementara di setiap daerah keresidenan didirikan satu sekolah agama kristen.<br /> Belanda mendirikan lembaga pendidikan untuk kalangan pribumi tetapi semua adalah demi kepentingan mereka semata. Pendidikan agama Islam yang berada di pondok pesanten, masjid dan musolla atau yang lainnya di anggap tidak membantu pemerintahan Belanda.<br /> E.Gobee dan C. Andriaanse yang dikutip oleh Abudin Nata di keluarkan kebijaksanaan terhadap Islam di Indonesia berupa;<br />1) Menurut Prof. Snouch Hurgronje, Finatisme Islam akan luntur sedikit demi sedikit melalui proses pendidikan secara evolusi.<br />2) Pemerintahan Belanda diharapkan dapat membendung masuknya Pan Islamisme yang sedang berkembang di timur tengah, dengan jalan menghalangi masuknya buku-buku atau brosur lain ke wilayah Indonesia dan mengawasi kontak langsung dan tidak langsung tokoh-tokoh Islam di Indonesia dengan tokoh luar.<br /> Kebijakan yang di terapkan pemerintahan islam sendiri pada jaman pemerintahan kolonial Belanda.<br />1) Pendidikan Islam sebelum tahun 1900<br />Secara rumah tangga dan secara surau/langgar atau masjid, pendidikan secara perorangan dan rumah tangga lebih mengutamakan pelajaran praktis seperti ketuhanan,keimanan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan ibadah.<br /><br />8<br />2) Pendidikan Islam pada masa peralihan <br />Dalam tahun 1905, pemerintah mengeluarkan suatu peraturan yang mengharuskan para guru agama Islam memiliki ijin khusus untuk mengajar kedudukannya tentang pendidikan islam. Ijin in mengutamakan secara terperinci sifat pendidikan yang dilaksanakan, dan guru agama yang bersangkutan secara periodik kepada kepala daerah yang bersangkutan.<br />3) Pendidikan Islam sesudah tahun 1909<br />Dengan tampilnya Budi Utomo dengan isu nasionalismenya pada tahun 1908 yang menyadarkan bangsa Indonesia bahwa perjuangan selama ini hanya mengandalkan kekuatan kedaerahan tanpa adanya persatuan sehingga sulit mencapai kemerdekaan. Pada tahun1926 diadakanlah kongres Islam di Bogor, yang tidak mepersoalkan peraturan 1905 lagi, karena telah diganti dengan peraturan baru, yaitu ordonasi guru tahun 1925.<br />C. Organisasi dan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia<br />Di antara perkumpulan dan organisasi Islam tersebut ialah sebagai berikut:<br />1. Jami’at Khair<br />Organisasi ini didirikan tanggal 17 juli 1905 di Jakarta. Hal-hal yang menjadi perhatian utama organisasi ini yaitu:<br />a) Pendirian dan pembinaan satu sekolah pada tingkat dasar.<br />b) Pengiriman anak-anak ke Turki untuk melanjutkan studinya.<br />2. Muhammadiyah<br />a) Kelahiran Muhammadiyah dan tokoh pendirinya<br /> Muhammadiyah ialah suatu organisasi yang berdasarkan agama Islam, sosial, dan kebangsaan, sebuah organisasi sosial Islam yang terpenting di Indonesia sebelum perang dunia II dan juga sampai sekarang ini. (Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati, 2006: 81)<br />Organisasi atau perkumpulan ini didirikan di Yoyakarta pada tanggal 8 dzulhijjah 1330 H. Tokoh pendiri Muhammadiyah yaitu K.H.Ahmad Dahlan, waktu mudanya dia bernama Muhammad Darwis, lahir tahun 1285 H atau 1868 M dikampung kauman Yogyakarta.<br /><br /><br /><br />9<br />b) Tujuan dan usaha<br />Pada waktu didirikan, rumusan tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut:<br /> Menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, kepada penduduk Yogyakarta dan sekitarnya.<br /> Memajukan agam Islam kepada anggota-anggotanya.<br /> Setelah Muhammadiyah meluas keluar daerah Yogyakarta, tujuan ini dirumuskan lagi menjadi:<br /> Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di Hindia Belanda<br /> Memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang tidak bertentangan dengan agama Islam kepada masyarakat luas.<br /> Dan pada zaman kemerdekaan tujuan rumusan ini menjadi kembali berubah lagi, perubahan itu yaitu untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.<br />Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut diadakan usaha-usaha:<br /> Mengadakan dakwah<br /> Memajukan pendidikan dan pengajaran.<br /> Menghidup suburkan masyarakat tolong menolong.<br /> Mendirikan dan memeliharaaaa tempat ibadah dan wakaf.<br /> Mendidik dan mengasuh anak-anak dan pemuda-pemuda supaya kelak menjadi orang Islam yang berarti.<br /> Berusaha kearah perbaikan penghidupan dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.<br /> Berusaha dengan segala kebijaksanaan, supaya kehendak dan peraturan Islam berlaku dalam masyarakat.<br />c) Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan<br />1. Dasar dan fungsi lembaga pendidikan<br />Yang menjadi dasar pendidikan Muhammadiyah,adalah:<br /> Tajdid<br /> Kemasyarakatan<br /> Aktivitas<br /> Kreativitas<br /> Optimisme<br />10<br />2. Lembaga pendidikannya berfungsi sebagai berikut:<br /> Alat dakwah kedalam dan keluar anggota-anggota Muhammadiyah.<br /> Tempat pembibitan kader, yang dilaksanakan secara sistematis dan selektif, sesuai dengan kebutuhan Muhammadiyah khususnya, dan masyarakat Islam pada umumnya.<br /> Gerak amal anggota, penyelenggara pendidikan diatur secara berkewajiban terhadap penyelenggaraan dan peningkatan pendidikan itu, dan akan menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah Muhammadiyah. <br />d) Penyelenggaraan pendidikan<br /> Pendidikan yang diselenggarakan Muhammadiyah mempunyai adil, yang sangat besar bagi bangsa dan negara, dan tentu saja menghasilkan keuntungan-keuntungan diantaranya:<br />1) Menambah kesadaran nasional bangsa Indonesia melalui ajaran Islam.<br />2) Melalui sekolah-sekolah Muhammadiyah, ide-ide reformasi Islam secara luas disebarkan.<br />3) Mempromosikan kegunaan ilmu pengetahuan modern. (Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati, 2006: 85)<br />e) Strategi pengembangan pendidikankan <br /> Strategi yang Muhammadiyah pakai yaitu sistem pendidikannya, membawa pengaruh atau efek cukup luas pada perkembangan kehidupan keagamaan di Indonesia, yakni menepis budaya “Paternalistik kiai santri”, melahirkan paham persamaan manusia atau egalitar, serta membawa nuansa baru perkembangan pemikiran Islam diIndonesia.<br />f) Pesantren Muhammadiyah<br /> Pertama kali K.H. Ahmad Dahlan mencoba mendirikan pesantren yang dinamakan dengan “Pondok Muhammadiyah” pada tahun 1912. Karel A. Steenbrink dalam bukunya pesantren, pimpinan Muhammadiyah di Yogyakarta mencoba membuat pola pendidikan baru yang dinamakan dengan “Pendidikan ulama tarjih”.<br /><br /><br /><br />11<br />3. Nahdatul Ulama (NU)<br />a) Sekitar berdirinya<br /> Nahdatul Ulama (NU) didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 M bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1444 H oleh kalangan ulama penganut mazhab yang sering menyebut dirinya sebagai golongan Ahlussunnah Waljama’ah dipelopori oleh K.H.Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah.<br />b) Tujuan dan usaha NU<br />Tujuan NU:<br />1) Menegakkan agama Islam dengan berhaluan pada salah satu empat mazhad Syafi’i, Maliki, Hanafi,dan Hambali.<br />2) Melaksanakan berlakunya hukum-hukum Islam dalam masyarakat (lebih bersifat politis)<br />Untuk pencapaian tersebut diadakanlah usaha-usaha antara lain dengan jalan:<br />1) Menyiarkan agamaa Islam melalui tablig-tablig, kursus-kursus dan penerbitan-penerbitan.<br />2) Mempertinggi mutu pendidikan dan pengajaran Islam.<br />c) Penyelenggaraan NU<br />Berdasarkan hasil rapat kerja ma’arif yang diselenggarakan pada tahun 1978, disebutkan tentang program-program kerja ma’arif, antara lain:<br />1) Pemantapan sistem pendidikan ma’arif meliputi:<br /> Tujuan pendidikan ma’arif<br /> Menumbuhkan jiwa pemikiran dan gagasan-gagasan yang dapat membentuk pandangan hidup bagi anak didik sesuai dengan ajaran Ahlussunah Waljama’ah.<br /> Menanamkan sifat terbuka, watak mandiri, kemampuan bekerja sama dengan pihak lain untuk lebih baik, keterampilan menggunakan ilmu dan teknologi yang kesemuanyanya adalah perwujudan pengabdian diri kepada Allah.<br /> Menciptakan sikap hidup yang berorientasi kepada kehidupan duniawi dan Ukwarawi sebagai sebuah kesatuan.<br /> Menanamkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama Islam sebagai ajaran yang dinamis.<br /><br />12<br /> Penataan kembali orientasi pendidikam ma’arif, dari orientasi pencapaian pengetahuan Scholastik yang diakhiri dengan pemberian ijazah keorientasi kemampuan melakukan kerja nyata dibidang kemanusian dan kemasyarakatan.<br /> Mengaitkan pelajaran agama diseklolah-sekolah ma’arif dengan persoalan-persoalan hukum, lingkungan hidup. Solidaritas sosial, witaswasta, dan sebagainya.<br /> Mengembangkan watak kultural ke- NU-an<br /> Secara makro memberikan porsi yang lebih besar terhadap pendidikan non formal.<br />2) Peningkatan organisasi ma’arif<br />3) Penyediaan data dan informasi tentang sekolah-sekolah ma’arif<br />4) Penerbitan<br />5) Peningkatan mutu guru ma’arif. (Zuhairini, 1986: 36)<br />4. Al-Irsyad<br /> Al-Irsyad didirikan pada tahun 1983 oleh perhimpunan Al-Irsyad Jakarta dengan pelopornya Ahmad Sukarti Al-Ansari. Tujuan perkumpulan Al-irsyad adalah memajukan pelajaran agama Islam yang murni dikalangan bangsa arab di Indonesia. Disamping bergerak dibidang pendidikan. Al-Irsyad juga bergerak dibidang sosial dan dakwah Islam berdasarkan Al-Qur;’an dan Sunnah Rasul secara murni dan konsekwen.<br />Dalam bidang pendidikan, al-irsyad mendirikan madrasah:<br /> Alwaliyah, lama belajar 3 tahun (3 kelas)<br /> Ibtidaiyah, lama belajar 4 tahun (4 kelas)<br /> Tajhiziyah, lama belajar 2 tahun (2 kelas)<br /> Mu’alimin, lama belajar 4 tahun (4kelas)<br /> Takhasuss, lama belajar 2 tahun (2 kelas)<br />5. Perserikat Ulama<br /> Perserikatan ulama secara resmi meluaskan daerah operasinya ke seluruh Jawa dan Madura mulai tahun 1924, dan kemudian pada tahun 1937 lebih jauh lagi keseluruh Indonesia. Perserikatan ulama sejak berdirinya juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Tablig dan serikat tahun 1930 menerbitkan majalah dan brosur sebagai media auntuk menyebarkan cita-citanya.<br />13<br />6. Persatuan Islam (Persis)<br />a) Sekitar berdirinya<br /> Persis didirikan di Bandung pada tanggal 17 september 1923 oleh Kiai K.H. Zamzam. Gagasan pendirian organisasi ini berasal dari pertemuan yang bersifat kenduri yang diadakan secara berkala dirumah salah satu anggota kelompok yang berasal dari tetapi telah lama tinggal di Bandung.<br />b) Usaha Persis di bidang pendidikan<br /> Kegiatan Persis diantaranya mengadakan pertemuan-pertemuan umum, Tablig, Khotbah, Kelompok Studi, mendirikan sekolah, menyebarkan dan menerbitkan Pamplat, Majalah, serta Kitab.<br />c) Pesantren Persis<br /> Pesantren Persis didirikan diBandung pada tanggal 1 zulhijjah 1354 H atau bertepatan dengan maret 1936. pesantren itu dipimpin oleh A. Hassan sebagai kepala dan Muhammad Natsir sebagai penasehat dan guru. Tujuan pendirian pesanteren ini adalah mencetak mubalig-mubali yang sanggaup menyiarkan, mengajarkan, membela, dan mempertahankan agama Islam. Dengan demikian diharapkan terbentuknya kader-kader yang mempunyai kemampuan keras untuk melakukan dakwah Islamiyah.<br />7. Al-Washliyah<br /> Al¬-Jami’atul Washiliyah didirikan di Medan pada tanggal 30 november 1930 bertepatan dengan 9 Rajab 1249 H oleh pelajar-pelajar dan para guru maktab islamiyah tapanuli.<br />Usaha-usaha yang dilakukannya diantara lain:<br /> Mengusahakan berlakunya hukum-hukum Islam.<br /> Memperbanyak tablig, tazkir, dan pengajaran ditengah-tengah umat Islam.<br /> Menerbitkan kitab-kitab surat kabar, majalah, surat siaran dan mengdakan taman bacaan.<br /> Membangu perguruan dan mengatur kesempurnaan pelajaran, pendidikan dan kebudayaan.<br /> Menyantuni fakir miskin dan memelihara dan mendidik anak yatim piatu.<br /> Menyampaikan seruan Islam kepada orang-orang yang belum beragama Islam<br /><br /><br />14<br /> Mendirikan, memelihara, dan memperbaiki tempat ibadah<br /> Memajukan dan meggembirakan penghidupan dengan jalan yang halal dan lain-lain.( Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati, 2006: 97-98)<br /> Jenis-jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia, dilihat dari bentuk dan sifat pendidikannya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang bersifat non formal seperti langgar/ surau/ rangkang, pondok pesntren, dan ada yang bersifat formal seperti madrasah.<br />1) Lembaga pendidikan islam sebelum kemerdekaan indonesia.<br /> Pendidikan islam mulai bersemi dan berkembang pada awal abad ke 20 M dengan berdirinya madrasah yang bersifat formal.selain dari pada madrasah , juga majalah islamiyah mulai diterbitkan sebagai sarana pendidikan islam untuk masyarakat.<br />2) Lembaga pendidikan islam sesudah indonesia merdeka.<br />Setelah indonesia merdeka dan mempunyai departemen agama, maka secara instansional departemen agama diserahi kewajiban dan bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan pendidikan agama dalam lembaga-lembaga tersebut. Lembaga pendidikan agama islam ada yang berstatus negeri dan ada yang berstatus swasta.yang berstatus negeri misalnya:<br /> Madrasah ibtidaiyah negeri (tingkat dasar).<br /> Madrasah tsanawiyah nnegeri (tingkat menengah pertama).<br /> Madrasah aliyah negeri (tingkat menengah atas),dahulunya berupa sekolah guru danm hakim agama (SGHA) dan pendidikan hakim islam negeri (PHIN).<br /> Perguruan tinggi agama islam negeri (PTAIN) yang kemudian berubah menjadi IAIN (institut agama islam negeri).<br /><br />D. Sistem Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia<br /> Pada awalnya berkembangnya agama Islam di Indonesia, pendidikan Islam dilaksanakana secara informal. Seperti telah diterangkan, bahwa agama Islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim. Sambil berdagang mereka menyiarkan agama Islam kepada orang-orang yang mengelilinginya yaitu mereka yang membeli barang-barang dagangannya.<br /><br /><br />15<br />Didikan dan ajaran Islam mereka berikan dengan perbuatan, dengan contoh dan tiru tauladan dengan contoh adab tiru tauladan. Mereka berlaku sopan santun, ramah tamah, tulus ikhlas, amanah dan kepercayaan, pengasih dan pemurah, jujur dan adil menepati janji serta menghormati adat istiadat anak negeri.<br />Sistem pendidikan Islam iformil, terutama yang berjalan dalam lingkungan keluarga sudah diakui keampuhannya dalam menanamkan sendi-sendi agama dalam jiwa anak-anak.<br />Antara pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional indonesia tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini dapat ditelusuri dari dua segi, pertama dari konsep penyusunan sistem pendidikan nasional indonesia itu sendiri, dan yang kedua dari hakekat pendidikan Islam dalam kehidupan beragama kaum Muslimindi Indonesia.<br />Penyusunan suatu sistem pendidikan nasional harus mementingkan masalah-masalah eksistensi umat manusia pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia pada khususnya dalam terwujud hubungannya dengan masa lampau, masa kini dan kemungkinan-kemungkinan perkembangan masa depan. Eksistensi bangsa Indonesia terwujud dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945, dimana Indonesia sebagai negara yang merdeka, bersatu dan yang berdaulat penuh.<br />Dari segi hakekat pendidikan agama Islam, ternyata kegiatan mendidik memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan agama Islam baik dalam keluarga, masyarakat, lebih-lebih pusat-pusat peribadatan seperti langgar, surau atau masjid yang dikelola oleh seorang petugas yang sekaligus sebagai guru agama.<br />Sejak Belanda menerapkan politik etis, maka disamping lembaga-lembaga pendidikan Islam, madrasah, pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang berdasarkan keagamaan, maka mulai muncul lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sekolah-sekolah nasional swasta dengan menggunakan sistem sekolah barat yang berorientasi demi kepentingan nasional dan semangat kebangsaan.<br />Pada waktu kita memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945, kita telah mempunyai lembaga-lembaga pendidikan pondok pesantren, madrasah yang terbesar luas di seluruh Indonesia, sekolah umum yang berdasarkan kebangsaan. lembaga-lembaga pendidikan, khususnya lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan modal dasar dalam menyusun pendidikan nasional Indonesia.<br /><br /><br />16<br />Pendidikan Islam di Indonesia adalah merupakan pendidikan nasional, paling tidak harus merupakan satu kesatuan dalam kerangka pendidikan nasional. Pendidikan agama dilaksanakan dalam sistem pendidikan nasional. Kaitan antara pendidikan Islam dengan pendidikan nasional akan semakin nampak dalam rumusan pendidikan nasional hasil rumusan komisi pembaharuan pendidikan nasional, yaitu bahwa pendidikan nasional ialah usaha dasar untuk membangun manusia, Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengusahakan perkembangan kehidupan yang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai budaya, pengetahuan, keterampilan, daya estetik, dan jasmaninya, sehingga dia dapat mengembangkan dirinya dan bersama-sama dengan sesama manusia membangun masyarakat serta membudayakan alam sekitarnya.<br />Rumusan pendidikan nasional seperti tersebut di atas di kukuhkan oleh Tap. MPR No. II/1983 tentang GBHN yang menyatakan bahwa: pendidikan nasional berdasarkan Pancasia, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.<br />Pengembangan dan pembinaan pendidikan agama dilembaga-lembaga pendidikan agama seperti madrasah dan pondok pesantren juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.<br />Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan undang-undang yang mengatur penyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945.<br />Adanya peluang dan keesempatan untuk berkembangannya pendidikan Islam secara terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional tersebut, dapat dilihat dari pasal-pasal berikut:<br />1. Pasal 1 ayat 2, disebutkan: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.<br /><br /><br /><br />17<br />2. Pasal 4 tentang tujuan Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memilki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.<br />3. Pada Pasal 10 menyatakan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.<br />4. Pada Pasal 11 ayat 1 disebutkan “Jenis pendidikan yang termaksud jenis pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan propesional”.<br />5. Pada Pasal 39 ayat 2 dinyatakan: Isi kurikulum setiap jenis dan jalur serta jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan.<br />6. Pada Pasal 47, terutama ayat 2 menyatakan bahwa: Ciri khas satuan penddiikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan.<br />Demikianlah kaitan antara pendidikan Islam dan pendidikan nasional yang ternyata tak dapat dipisahkan satu sama lain pendidikan Islam merupakan bagian yang integral dari sistem pendidikan nasional.<br /><br />E. Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda<br /> VOC telah mendirikan sekolah pertama sekali di Ambon pada tahun 1607. Tujuan dari didirikannya sekolah ini tidak lepas dari semangat keberagaman orang-orang Belanda yang Protestan berhadapan dengan paham keagamaan katolik yang dianut oleh Portugis.<br /> Tujuan utama mendirikan sekolah-sekolah ini adalah untuk melenyapkan Protestan, Calvinesme (Nasution, 1984: 4)<br /> Dari tujuan diatas berarti jika sekolah-sekolah itu didirikan maka secara otomatis Protestan akan lenyap. <br /><br /><br /><br />18<br /> Di Jakarta, sekolah pertama yang didirikan pada tahun 1617, tahun 1636 sudah menjadi 3 sekolah. Tujuan sekolah ini didirikan untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten pada VOC. Perkembangan pendidikan mulai merosot pada pertengahan abad ke 18. sewaktu tanah jajahan dikembalikan kepada Belanda pada tahun 1816, pendidikan berada dalam keadaaan yang menyedihkan ditandai dengan tidak adanya satu sekolah pun diluar Jawa.<br />1) Pesantren dan sejenisnya dari segi sistem, metode dan materi berbeda dengan lembaga pendidikan sekolah yang diasuh oleh pemerintahan Belanda. Dalam abad ke-19 khusus pada permulaan abad itu pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan sebuah pengajian Al-Quran hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada masa ini pemerintah kolonial membuka lembaga pendidikan sendiri yang sama sekali tidak berhubungan dengan sistem pendidikan Islam. (Steenbrink,1983;158).<br />2) Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, kelihatannya memang pernah ada juga perhatian kolonial Belanda terhadap pendidikan Islam, misalnya, Gubernur Jenderal Van Der Capellen pada tahun 1819 menginstruksikan kepada para Presiden agar menyelidiki kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki pendidikan pribumi.<br /> Perlakuan yang di lakukan terhadap kolonial Belanda adalah sikap nonkoperatif dan kontradidiktif, sampai-sampai uang yang diterima dari pemerintah Belanda sebagai gaji dinilai sebagai uang haram. Dalam bidang pendidikan ini suatu hal yang di rasakan umat Islam sangat diskriminatif adalah ordonasi guru tahun 1905. ordonasi ini adalah mewajibkan setiap guru agama Islam untuk meminta dan memperoleh izin terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugasnya sebagai guru agama. Pada awal abad ke-20 Indonesia telah di masuki oleh ide-ide itu juga memasuki dunia pendidikan.<br /> Jenis lembaga pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda pada awal dan pertengahan abad ke-20 adalah;<br />1) Lembaga pendidikan pesantren yang masih berpegang secara utuh kepada budaya dan tradisi pesantren yakni mengajarkan kitab-kitab klasik semata-mata.<br />2) Lembaga pendidikan sekolah-sekolah Islam di lembaga ini di samping mengajarkan ilmu-ilmu umum sebagai materi pokok-pokoknya juga mengajarkan ilmu-ilmu agama.<br /><br /><br />19<br />3) Lembaga pendidikan madrasah lembaga ini adalah mencoba mengadopsi sistem pesantren dan sekolah, dengan menampilkan sistem baru. Ada unsur-unsur yang di ambil dari sekolah.(haidar putra daulay.2007;36).<br />Secara umum, sistem pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sejak diterapkannya Politik Etis dapat digambarkan sebagai berikut: (1) Pendidikan dasar meliputi jenis sekolah dengan pengantar Bahasa Belanda (ELS, HCS, HIS), sekolah dengan pengantar bahasa daerah (IS, VS, VgS), dan sekolah peralihan. (2) Pendidikan lanjutan yang meliputi pendidikan umum (MULO, HBS, AMS) dan pendidikan kejuruan. (3) Pendidikan tinggi.<br />F. Sikap Belanda Terhadap Pendidikan Islam Serta Pengaruhnya Pendidikan Islam Masuk di Indonesia<br />Sikap Belanda terhadap pendidikan setidaknya dapat dikategorikan kedalam empat hal, yaitu:<br /> Pendidikan diselenggarakan dengan tujuan untuk kemajuan dan kemampuan yang berkualitas bagi orang-orang Belanda.<br /> Pendidikan diselenggarakan dengan maksud untuk menghasilkan tenaga-tenaga atau pekerja yang murah untuk membantu kepentingan Belanda.<br /> Pendidikan diselenggarakan dengan tujuan menanamkan misi Kristen dan mengkristenkan orang-orang pribumi.<br /> Pendidikan diselenggarakan dengan maksud untuk memelihara dan mempertahankan perbedaan sosial.<br /> Bangsa penjajahan Belanda telah melakukan diskriminasi terhadap bangsa pribumi, baik secara sosial, ras, politik maupun agama.<br /> Pemerintah Belanda juga menanamkan dualisme dalam pendidikan. Dengan membedakan sekolah untuk anak Belanda dan untuk anak pribumi. Belanda juga menerapkan pengawasan dan kontrol yang sangat ketat dan kaku kontrol yang ketat ini dijadikan alat politik untuk menghambat dan bahkan mengahalang-halangi pelaksanaan pendidikan Islam. Pemerintah juga menerapkan prinsip konkordansi, yakni suatu prinsip yang memaksa sekolah berorientasi barat dan menghalangi dalam penyesuaian pendidikan dengan kondisi di Indonesia.<br /><br />20<br /> Pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor budaya, ilmu pengetahuan, corak masyarakat agraris, industri dan informasi, faktor politik dan pengaruh globalisasi. Pada zaman Belanda pendidikan sangat dipengaruhi oleh faktor politik yang ditentukan oleh kebijakan penguasa yaitu Belanda baik semasa VOC maupun pemerintahan Hindia Belanda.<br /> Belanda menciptakan suasana dimana antara mayarakat satu pihak dan kaum bangsawan dan kaum adat dipihak lain diusahakan agar terjadinya komplik. (Departemen Agama, 1992: 86)<br /> Ternyata usaha tersebut berhasil mempengaruhi jiwa sebagian kaum adat dan bangsawan yang gila dengan kemawaahan yang berlimpah-limpah, dan mereka mencoba menghalang-halangi kegiatan umat Islam dibidang pendidikan dakwah dan kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, shalat hari raya bersama-sama dan lain sebagainya.<br /> Masuknya agama Islam di Indonesia memberikan pengaruh yang mengakibatkan munculnya kelompok baru yang disebut ulama santri, yang kemudian oleh penguasa asing ingin dijauhkan dari pengaruh politik.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />21<br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br /><br />A. kesimpulan<br />Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :<br /> Islam pertama kali datang di Indonesia pada abad ke 7 M/1 H. dibawa oleh pedagang dan muballigh dari negeri Arab. Daerah yang pertama di masuki adalah pantai barat pulau Sumatera yaitu di daerah Baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun kerajaaan Islam yang pertama ialah di pase (Pasai).<br /> Bangsa Belanda pertama kali datang ke indonesia pada mulanya adalah untuk berdagang rempah-rempah langsung dari daerah asalnya, sehingga lebih murah untuk kemudian dijual dieropa dengan harga yang lebih tinggi, akan tetapi melihat kekayaan yang berlimpah timbul hastrat belanda yang memonopoli perdagangan, menguasai wilayah dan menanamkan serta menyebarkan misi, yaitu agam kristen.<br /> pendidikan yang diselenggarakan oleh bangsa belanda mempunyai tujuan untuk kemauan dan perbaikan kualitas orang belanda, mencetak pegawai/pekerja rendahan dengan imbalan murah mengadakan kristenisasi, mempertahankan p[erbedaan sosial.<br />pendidikan islam mendapatkan hambatan dan rintangan dari belanda, tetapi kemajuan islam dan pendidikan islam tidak dapat dibendung, bahkan banyakmpengalaman-pengalaman berharga dimana umat islam belajar dari padanya. Dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan islam pada zaman kolonial belanda tidak mendapat rintangan.hal ini ditandai dengan bermunculanya lembaga-lembaga pendidikan dan berbagai organisasi-organisasi, yang semuanya berjalan dengan lancar walaupun terlihat abiturienya tidak bisa diterima oleh mereka dan yakin kalau kesadaran dari pihak islam telah timbul untuk tidak bekerja pada belanda yang telah menjadi perintang kemajuan bangsa. Kenyataan seperti ini sayang msih berlaku sampai sekarang sehingga orang-orang islam kurang berperan dalam pemerintahan. Hal ini tentu penyebabnya adalah melemahnya kekuatan politik islam walaupun islam di indonesia mencapai jumlah yang sangat banyak. Kebijakan yang dikeluarkan Belanda telah mewarnai pola pendidikan diINdonesia sampai saat ini. <br /><br /><br /><br />22<br />B. Saran<br />Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentu saja masih banyak kekurangan didalamnya, baik itu dari segi materi maupun bahan referensi. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang sifatnya membangun, agar dalam penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />23<br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />Abuddin Nata. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa<br /><br />Ahmad Mansyur Suryanegara.1995. Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia. Bandung: Mizan Anggota IKAPI<br /><br />Badri yatim.1993. Sejarah Peradaban Islam Dinrasah Islamiyah II. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada<br /><br />Departemen Agama RI. 1993. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam<br /><br />Enung K.Ruwati dan Fenti Hikmawati. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: CV. Pusraka Setia<br /><br />Hasbullah. 1995. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada<br /><br />Haidar Putra Daulay. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group<br /><br />Samsul Nizar. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group<br /><br />Suwendi. 2004. Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Gaja Grafindo Persada<br /><br />Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama RI<br />www.goglee.com. Rohidin Wahab. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: Alfabeta<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />24successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-74868272361944593912010-05-21T08:06:00.000-07:002010-05-21T08:07:20.628-07:00makalah na'rifatKATA PENGANTAR<br /><br />Puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat jasmani dan Rohani yang talah memberikan nikmat akal sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.<br />Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan (Jahiliyah) menuju ke zaman yang terang benderang yang diterangi dengan iman dan islam. <br />Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Akhlak Tasawuf, Bambang SR. M. Ag yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk membahas tentang “MA’RIFAT” dan terima kasih pula kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini .<br />Saya sadari bahwa makalah yang saya susun ini bukanlah merupakan makalah yang sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.<br /><br /><br /><br /><br /> Pontianak, 27 Januari 2010<br /><br /><br />Penulis<br /><br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar belakang<br />Sebagaimana yang kita ketahui banyak jalan untuk mencapai ma’rifat, diantaranya adalah Takhalli, Tahalli dan Tajalli sehingga seorang sufi mahabbah (kecintaan dengan Allah), yang tujuannya untuk mencapai ma’rifatullah. ssangat<br />Pada makalah ini saya akan membahas tentang ma,rifat yang menjadi puncaknya ilmu tasawuf pada golongan sufi. Banyak kaum sufi ingin menggapainya, bahkan kaum awam juga mempunyai keinginan mencapai ma’rifat. <br />Jika seseorang sudah mencapai ma’rifat, maka orang tersebut tidak ada batas untuk untuk mengenal sang Kholiknya.<br />B. Perumusan Masalah<br />Adapun masalah yang akan dibahas yaitu:<br />a. Pengertian ma’rifat<br />b. Tujuan ma’rifat<br />c. Kedudukan ma’rifat<br />d. Alat untuk ma’rifat<br />e. Tokoh yang mengembangkan ma’rifat<br />f. Ma’rifat dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits<br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. Pengertian<br />Dari segi bahasa ma’rifat berasal dari kata arafa, ya’rifu, irfan, ma’rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman. Sedangkan menurut ulama Tasawuf, antara lain:<br />a. Dr. Mustafa Zahri mengatakan “Ma’rifat adalah ketetapan hati (dalam mempercayai hadirnya) wujud yang wajib adanya (Allah) yang menggambarkan segala kesempurnaan-Nya”<br />b. Asy-Syeh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Kadiriy mengatakan “Ma’rifat adalah hadirnya kebenaran Allah (pada sufi)… dalam keadaan hatinya selalu berhubungan dengan Nur Illahi….”<br />c. Imam Al-Qusyairy mengatakan “Ma’rifat membuat ketenangan dalam hati, sebagaimana ilmu pengetahuan membuat ketenangan (dalam akal pikiran). Barangsiapa yang meningkatkan ma’rifatnya, maka meningkat pula ketenangan (hatinya) <br />Jadi dapat disimpulkan bahwa ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia Tuhan dengan menggunakan hati sanubari.<br />B. Tujuan Ma’rifat<br />Tujuan yang ingin dicapai oleh ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat dalam diri Tuhan. Rahasia-rahasia Tuhan disini merupakan kebesaran Tuhan, keagungan Tuhan.<br />C. Kedudukan Ma’rifat<br />Sebagai halnya mahabbah, ma’rifat ini terkadang dipandang sebagai maqam dan terkadang dianggap sebagai hal. Dalam literature Barat, Ma’rifat dikenal dengan istilah gnois. Dalam pandangan Al-Junaid (w. 381 H), Ma’rifat dianggap sebagai hal, sedangkan dalam Risalah Al-Qusyairiyah, Ma’rifat dianggap sebagai maqam. Sementara itu Al-Ghazali dalam kitabnya Ilya’ Ulum Al-Din memandang Ma’rifat datang sebelum mahabbah. Adapula yang mengatakan bahwa Ma’rifah dan mahabbah merupakan kembar dua yang selalu disebut berbarengan. Dengan kata lain mahabbah dan Ma’rifat menggambarkan dua aspek dari hubungan rapat yang ada antara seorang sufi dengan Tuhan. <br />D. Alat untuk Ma’rifat<br />Alat yang dapat digunakan untuk ma’rifat telah ada dalam diri manusia, yaitu qalb (hati), namun artinya tidak sama dengan heart dalam bahasa Inggris, karena qalb selain dari alat untuk merasa, qalb bisa juga untuk berpikir. Bedanya qalb dengan akal ialah bahwa akal tidak bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang sebenarnya tentang Tuhan, sedangkan qalb bisa mengetahui hakikat dari segala yang ada, dan jika dilimpahi cahaya Tuhan, bisa mengetahui rahasia-rahasia Tuhan. <br />E. Tokoh yang Mengembangkan Ma’rifat<br />Dalam literature tasawuf dijumpai dua orang tokoh yang mengenal paham Ma’rifat ini, yaitu Al-Ghazali dan Zun Al-Nun Al-Misri. <br /><br /><br /><br /> Al-Ghazali<br />Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, ia lahir pada tahun 1059 M. di Ghazaleh, suatu kota kecil terletak didekat Tus di Khurasan. Ia pernah belajar pada Imam Al-Nizamiah Nisyafur. <br />Ia menjelaskan bahwa orang yang mempunyai Ma’rifah tentang Tuhan, yaitu arif, tidak akan mengatakan ya Allah atau ya Rabb, karena memanggil Tuhan dengan kata-kata serupa ini menyatakan bahwa tuhan dibelakang tabir. Menurut Al-Ghazali Ma’rifah urutannya terlebih dahulu daripada mahabbah, karena mahabbah timbul dari Ma’rifah. <br /> Zun Al-Misri <br />berasal dari Naubah, suatu negeri yang terletak diantara Sudan dan Mesir. Tahun kelahirannya tidak banyak yang mengetahui, yang diketahui hanya tahun wafatnya, yaitu 860 M. <br />menurutnya Ma’rifat hanya terdapat pada kaum sufi yang sanggup melihat Tuhan dengan hati sanubari mereka. Baginya Ma’rifat tidak diperbolehkan begitu saja, tetapi melalui pemberian Tuhan. Ma’rifah bukanlah hasil pemikiran manusia, tetapi tergantung pada kehendak dan rahmat Tuhan. <br />F. Ma’rifat dalam Pandangan Al-Qur’an <br />Uraian di atas telah menginformasikan bahwa Ma’rifat adalah pengetahuan tentang rahasia-rahasia dari Allah yang diberikan kepada hamba-Nya melalui pancaran cahaya-Nya yang dimasukkan Allah ke dalam hati seorang sufi. Dengan demikian ma’rifat berhubungan dengan Nur (cahaya Tuhan). Di dalam Al-Qur’an, banyak dijumpai kata Nur diulang dan sebagian besar dihubungkan dengan Tuhan. Misalnya ayat yang berbunyi,<br /> <br />Artinya: atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila Dia mengeluarkan tangannya, Tiadalah Dia dapat melihatnya, (dan) Barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah Dia mempunyai cahaya sedikitpun. (Q.S An-Nur: 40)<br /><br /> <br />Artinya: Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata.<br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br />A. Kesimpulan<br />Ma,rifar berasal dari kata arafa, ya’rifu, irfan, ma’rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman. Menurut istilah ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia Tuhan dengan menggunakan hati sanubari.<br />Tujuan yang ingin dicapai oleh ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat dalam diri Tuhan. Alat yang dapat digunakan untuk ma’rifat telah ada dalam diri manusia, yaitu qalb (hati).<br />Dalam literature tasawuf dijumpai dua orang tokoh yang mengenal paham Ma’rifat ini, yaitu Al-Ghazali dan Zun Al-Nun Al-Misri.<br />B. Saran <br />Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada mahasiswa/i semester tiga pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat tentang tasawuf supaya kita lebih memahami tasawuf yang pada makalah ini dititik beratkan pada Ma’rifat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />IAIN Sumatera Utara. 1983. Pengantar Ilmu Tasawuf. Sumatera Utara<br />Harun Nasution. 1983. Falsafah dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.<br />http://syamalifasa.wordpress.com/15/01/2010/tasawuf<br />http://fadilhafiz.multiply.com/25/01/2010reviews/item<br />Lihat Muhammad Fu’ad Al-Bago. 1987. Al-Mu’jam Al-Mufahras li Afadz Al-Qur’an Al-Karim. Be irut: Dar Al-Fikrsuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-30431752540652370992010-05-21T08:04:00.000-07:002010-05-21T08:05:32.320-07:00sejarah umar bin khattabMAKALAH<br />SEJARAH PERADABAN ISLAM <br />“ Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab”<br /><br /><br />Dosen Pengampu: Arief Sukino, M.Ag<br />Di susun oleh:<br />Abdul rozi <br /><br />Kelas/Semester: A / III<br /><br /><br /> <br /><br /><br /> PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />JURUSAN TARBIYAH<br />SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)<br />PONTIANAK<br />2009<br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br /><br /><br />Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmatnya lah penulis dapat menyelasaikan makalah ini tanpa hambatan. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah limpahan kepada Rasulullah SAW.<br />Makalah ini sengaja dibuat sebagai tugas mata kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM, Terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Dosen Pengampu Ibu Nelly dan kedua orang tua kami serta teman-teman yang telah ikut mensukseskan pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.<br />kami yakin makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis sangat meminta kepada para pembaca, apabila ada kritik dan saran penulis sangat menerima aspirasinya dari para pembaca.<br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br />Pontianak, November 2009<br /><br /><br />Penyusun<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />i<br />DAFTAR ISI<br /><br />KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i<br />DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii <br />BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………….. 1<br />BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………… 3<br />A. Hal-hal Yang Dicapai Dalam Kekhalifahan…………………… 3<br />B. Pengangkatan Umar bin Khattab Sebagai Khalifah …………. . 3<br />C. Prestasi-prestasi yang dicapai oleh umar bin khattab………... . 3<br />1. prestasi kenegaraan yang dicapau umar………………….. 3<br />2. prestasi ibadah……………………………………………. 5<br />3. prestasi dalam hubungan dengan non muslim……………. 6<br />4. prestasi dibidang kemiliteran…………………………….. 6<br />5. prestasi dalam meningkatkan administrasi negara……….. 7<br />BAB III : PENUTUP…………………………………………………….... 9<br />A .Kesimpulan……………………………………………………. 9<br />DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 10 <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />ii<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />Ia adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Izzah bin Ka’ab bin Luay bin Fihr. Ia adalah orang Quraisy dari Bani ‘Adi. Waktu itu kabilah bertanggung jawab terhadap urusan diplomasi/kedutaan pada masa Jahiliyyah, sementara ia sendiri bertanggung jawab terhadap kedutaan dalam kabilahnya. Tatkala terjadi perselisihan di antara kabilah, dialah yang berusaha melerai dan mendamaikan. Hal ini menunjukkan kecerdasan akal, keadilannya, kebijaksanaannya, dan kemampuannya.<br />Meskipun ia memiliki keturunan, nasab, dan kedudukan mulia dalam keluarga, tapi pada masa Jahiliyyah ia sering meminum khamr dan mengubur hidup-hidup anak perempuan.<br />Telah disebutkan dalam sebuah cerita aneh bahwa ia pernah membuat berhala dari kurma dan menjadikannya sebagai sesembahannya. Ketika ia merasa lapar, ia pun memakannya. Ketika berhala itun telah masuk ke dalam perutnya, ia merasa malu, bahkan, ia lebih merasa malu ketika ia mengeluarkannya.<br />Tatkala menjadi Khalifah, ada seorang pemuda dan mendatanginya dan bertanya, “Wahai Amirul Mukminin! Bukankah engkau pernah berbuat demikian. Apakah engkau tidak tidak memiliki akal?” dia lantas menjawab, “ Wahai anakku, ketika itu kami memiliki akal, tetapi kami tidak memiliki hidayah.”<br />Permasalahannya bukanlah lantaran berakal atau tidak berakal saja. Akan tetapi, harus ada hidayah dari Rabb semesta alam. Sebab, betapa banyak diantara para pemikir dalam bidang filsafat dan selainnya yang tersesat, padahal mereka memiliki akal. Akan tetapi, mereka tidak memohon hidayah kepada Allah SWT. Umar tidak menjadi apa-apa kecuali dengan Islam. Islamlah yang telah memancarkan kekuatan Umar serta meletakkannya dalam bingkai-bingkainya yang benar.<br />Umar ra, dilahirkan sesudah tahun gajah, selisih tiga belas tahun. Ini berarta dia lebih muda dari Nabi SAW selisih tiga belas tahun. Tatkala Nabi SAW diutus, usia Umar mencapai dua puluh tujuh tahun. Kemudian ia masuk Islam setelah enam ttahun dari diutusnya Nabi SAW.<br /><br /><br />1<br />Ia diangkat menjadi Khalifah kaum Muslimin pada usia 52 tahun dan menjabat Khalifah selama sepuluh tahun. Saat meninggal, usianya hampir sama dengan Nabi SAW ketika wafat (62 tahun-penrj). Ia dikubur didekat makam Nabi SAW dan makam Nabi SAW dan makam Abu Bakar Ash-Shiddiq.<br />Ayahnya hidup dan meninggal tanpa ada seorang pun yang mengisahkannya. Sebab, ayahnya tidak termaksud dari orang-orang yang memiliki kekuasaan. Ibunya bernama Hamtamah binti Hasyim dari Bani Makhzum. Diantara kerabatnya yang paling menonjol ialah Al-Walid bin Mughirah, ayah Khalid bin Walid, dan ‘Amru bin Hisyam bin Abu Jahal.<br />Pada masa Jahiliyyah, ia menikahi banyak wanita dan memiliki anak yang paling banyak pula, dan sebagian besar dari istrinya tersebut meninggal. Akan tetapi, di antara anak-anaknya yang menonjol adalah Abdullah bin Umar ra dan Ummul Mukminin Hafshah ra. Sedangkan anak-anaknya yang lain adalah Fathimah, ‘Ashim, Abdurrahman Al-Akbar, Abdurrahman Al-Ausath, dan Abdurrahman Al-Ashghar.<br />Diantara para istrinya yang Masyhur, yang ia nikahi setelah diangkat menjadi Khalifah ialah Ummu Kulsum putri Ali bin Abi Thalib ra dan Fathimah Az-Zahra ra, yang bersaudara dengan Hasan dan Husain, cucu Nabi SAW ketika itu usianya telah mencapai 52 tahun.<br />Umar bin Khattab memiliki tiga julukan. Dua diantaranya diberikan oleh Nabi SAW, yaitu Hafsh dan Al-Faruq. Sedangkan yang ketiga adalah Amirul Mukminin.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. Hal-hal Yang Dicapai Dalam Kekhalifahan<br /> Kekhalifahan Umar ra berlangsung selama 10 tahun, 6 bulan, 4 hari. Dia menjalankan kekhalifahan dengan mencapai banyak kemajuan. Masa kekhalifahannya sesudahnya. lama menjadi salah satu kesempatan beginya untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar.<br />B. Pengangkatan Umar bin Khattab Sebagai Khalifah <br /> Tatkala merasa ajalnya semakin dekat, Abu Bakar ra memusyawarahkan siapakah yang diangkat sebagai Khalifah bagi kaum Muslimin sesudahnya. Al-Faruq adalah orang yang paling dekat dengan Abu Bakar. Dialah orang kedua sesudah Ash-Shiddiq. Ketika Abu Bakar wafat, diangkatlah Umar bin Khattab sebagai Khalifah sesudahnya. <br />C. Prestasi-prestasi yang Dicapai Oleh Umar bin Khattab<br />1. Prestasi Kenegaraan Yang DicapaI Umar<br />a) Prestasi yang diraih dalm bidang politik secara umum<br />Al-Faruq adalah seorang pertama yang digelari dengan sebutan Amirul Mukminin dari para Khalifah. Setelah Abu Bakar dijuluki dengan Khalifah Rasullulah SAW, manusia kebingungan mengenai julukan untuk Umar. Apakah mereka hendak menjulukinya dengan Khalifah-khalifah Rasullulah SAW.<br />Pada saat itu, datanglah Ahmad bin Qais bersama para utusan Irak yang hendak menemui Amirul Mukminin. Mereka berkata kepada Amru bin Ash, “Mintakanlah kami izin untuk menemui Amirul Mukminin.” Amru lantas berkata, “Siapa?” mereka menjawab, “Amirul Mukminin! Bukankah Umar adalah pemimpin kami.” Amru menjawab, “ya.” Mereka memastikan lagi, “Bukankah kami adalah kaum Mukmin?” Amru lagi-lagii menjawab, “Ya.” Mereka lalu berkata, “Maka, ia adalah Amirul Mukminin.”<br /><br /><br />3<br />b) Penanggalan Hijriyah<br /> Ditengah-tengah masa kekhalifahan Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra, surat-surat yang sampai kepadanya tampa tanggal. Kemudian ia ingin mengatur tulisan-tulisan tersebut untuk dibalas dan hal itu jelas harus mengetahui tanggalnya. Dia merasa bahwa hal itu membutuhkan penggunaan kalender tertentu.<br /> Akhirnya memilih waktu Hijrah sebagai awal penanggalan. Hal ini mnunjukkan betapa jauhnya pandangan terhadap hal itu karena ia melihat bahwa tanggal tersebut merupakan pemulaan pendirian Negara Islam.<br />c) Yang pertama kali berkeliling pada waktu malam sendirian<br /> Umar bin Khattab ra adalah pemimpin pertama di dalam sejarah manusia yang berjalan sehari-hari pada waktu malam dan berkeliling diantara rumah-rumah masyarakat unutk menghetahui keadaan mereka dari dekat.<br />d) Muktamar tahunan bagi para panglima dan para pemimpin untuk mengintrospeksi mereka dan mendengarkan pendapat mereka.<br /> Umar ra selalu mengumpulkan segenap pemimpin, panglima, dan siapa saja yang memegang tanggung jawab setiap tahun di Mina pada musim Haji. <br />e) Dirrah milik Umar!<br /> Umar ra adalah orang yang pertama kali menggunakan dirrah, taitu tongkat kecil yang ia pergunakan untuk memberi pelajaraan. Ia berjalan sambil memegang dirrah dan jika ia melihat sebuah penyimpangan yang dilakukan oleh salah seorang, maka ia akan menghukumnya dengan dirrah tersebut.<br />f) Penentuan tapal batas<br /> Umar ra adalah orang yang pertama kali membuat perbatasan negeri-negeri. Pada masa kekhalifahannya, telah dibuat perbatasan kota Kufah. Dialah yang telah memerintahkan untuk dijadikan Masjid berada di pusat kota. Dia juga telah membuat perbatasan kota Basrah dan Fushthath.<br /><br /><br /><br />4<br />g) Membentang jalan<br /> Al-Faruq adalah orang yang pertama kali membentangkan jalan dan menghilangkan tikungan tajam dan lobang yang cukup besar. Dialah yang mengatakan kalimat yang Masyhur, “sekiranya seekor keledai tergelincir di Iraq, niscaya aku akan ditanya Allah SWT tentang pertanggungjawabannya.”<br />2. Prestasi ibadah<br />a) Shalat Tarawih<br /> Dalam masalah ibadah, Umar ra adalah orang yang pertama kali mengumpulkan manusia untuk menggerjakan Shalat Tarawih. Setelah Nabi SAW wafat, Shalat itu tetap tidak diwajibkan hingga Umar berinisiatif untuk mengumpulkann mannusia kembali.<br />b) Shalat Jenazah<br /> Telah diriwayatkan bahwa Nabi SAW melaksanakan Shalat Jenazah dengan empat kali takbir, lima kali takbir, dan juga pernah mengerjakan dengan enam kali takbir. Akan tetapi, beliau lebih sering mengerjakan shalat jenazah dengan empat kali gtakbir. Umar ra kemudian menyatukan manusia dengan menetapkan empat kali takbir pada shalat jenazah.<br />c) Perluasan masjid nabawi<br /> Suatu ketika Umar bin Khattab hendak memperluas Masjid Nabawi. Dia kemudian hendak menggabungkan rumah Abbas, paman Nabi SAW, dengan masjid untuk memperluas masjid tersebut. Akan tetapi Abbas menolak menyerahkan rumahnya untuk diigabungkan dengan masjid. Lantas, keduanya mengajukan perkara tersebut kepada Ali bin Abi Thalib yang ketika itu menjabat sebagai hakim. Kemudian Ali membenarkan tindakan Abbas sebab Islam menghormati kepemilikan individu. Tatkala sang hakim telah membenarkannya, Abbas berkata, “ Sekarang aku serahkan rumahku untukmu. Hanyasanya aku lakukan hal ini untuk mengagungkan kehormatan kaum Muslimin.”<br />d) Yang pertama kali memberikan hadiah kepada penghafal Al-Qur’an.<br /><br /><br /><br />5<br />e) Yang pertama kali mengundurkan makam Nabi Ibrahim. Yaitu tempat di mana Nabi Ibrahim as berdiri untuk membangun Ka’bah. Pada awalnya Maqam tersebut menempel pada ka’bah. Akibatnya, jika kaum Muslimin hendak melakukkan Thawaf, mereka menjauh dari Ka’bah. Kemudian Umar berinisatif membuat jarak sedikit sehingga orang-orang dapat mnelaksanakan Thawaf dan memudahkan mereka.<br />f) Membatasi musyawarah dengan jumlah anggota tertentu.<br />3. Prestasi dalam hubungan dengan non muslim<br />a) Mengusir Yahudi dari Jazirah Arab<br /> Keberdaan orang-orang Yahudi di Jazirah Arab adalah kerugian besar atas kaum Muslimin.<br />b) Kewajiban membayar jizyah atas ahlul kitab sesuai dengan kemampuan pendapatan pribadinya. Dengan demikian, pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra, jizyah orang fakir berbeda dengan jizyah orang kaya.<br />c) Menggugurkan kewajiban membayar jizyah bagi ahlul kitab yang fakir dan yang lemah. Umar pernah melihat seorang yahudi di madinah yang pernah meminta-minta. Tatkala Umar bertanya mengenai sebab orang tersebut melakukan hal itu, maka dijawab, “Untuk membayar jizyah.” Umar kemudian berkata, “Demi Allah, kalau begitu berarti kami tidak mengasihimu. Kami mengambil jizyah dari kalian saat kalian masih muda dan sudah tua,” akhirnya Umar mengembalikan uang jizyah tersebut kepadanya dan mengeluarkan perintah kepada para pemimpin negeri untuk mengembalikan jizyah yang telah diambil dari orang-orang yang lemah dari ahlul kitab.<br />d) Mengucurkan bantuan dari Baitul Mal untuk orang-orang ahli kitab yang lemah.<br />4. Prestasi dibidang Kemiliteran<br />a) Umar bin Khattab ra adalah orang yang pertama kali mendirikan kamp-kamp militer yang permanen.<br />b) Dialah yang pertama kali memerintahkan wajib militer.<br /><br /><br /><br />6<br />c) Dialah yang pertama kali mendirikan pos militer didaerah perbatasan.<br />d) Dialah yang pertama kali membatasi waktu seorang suami yang pergi berjihad untuk boleh meninggalkannya istrinya. Umar menetapkan tidak meninggalkan rumahnhya melebihi 4 bulan.<br />e) Dialah yang pertama kali membuat kekuatan cadangan yang terkoordinasi dan mengumpulakan 30.000 kuda untuk kekuatan tersebut.<br />f) Dialah yang pertama kali memerintahkan panglima untuk menyerahkan laporan hal-hal yang terperinci tentang prajurit. Dia mengirimkan sebuah surat kepada Sa’ad bin Abi Waqash yang isinya, “Tulislah kepadaku dan seakan-akan aku melihatmu. Tulislah kepadaku tentang keadaanmu dan para budakmu. Tulislah kepadaku tentang ibadahnya para prajuritmu.”<br />g) Dialah yang pertama kali membuat buku khusus para tentara untuk mendaftar nama-nama dan gaji mereka.<br />h) Dialah yang pertama kali menentukan gaji tetap bagi para tentara.<br />i) Dialah yang pertama kali mengkhususkan para dokter, para penerjemah, dan para penasihat untuk menyertai pasukan.<br />j) Dialah yang pertama kali membentuk departemen perbekalan (logilistik).<br />5. Prestasi dalam meningkatkan Administrasi Negara<br />a) Orang yang pertama mendirikan berbagai departemen.<br />b) Orang yang pertama membuat departemen logilistik.<br />c) Orang yang pertama membuat kementerian wakaf.<br />d) Orang yang pertama mewajibkan para pekerja dan pejabat untuk melaporkan harta benda.<br />e) Orang yang pertama yang membuat sebuah rumah untuk penyimpanan harta kaum Muslimin (Perbendaharaan Negara).<br />f) Orang pertama yang membuat pecahan uang dirham dan menetukan timbangannya.<br />g) Orang yang pertama mengambil zakat kuda.<br />h) Orang pertama mewajibkan pengeluaran harta bagi suatu bangsa.<br /><br /><br /><br /><br />7<br />i) Orang yang pertama yang menentukan nafkah anak jalanan diambil dari Baitul Mal.<br />j) Orang yang pertama mengukur tanah dan membatasi jaraknya.<br />k) Orang yang pertama-tama membagi-bagi makanan diberbagai negeri.<br />l) Orang yang pertama yang membuat sebuah rumah untuk tamu guna menyambut para utusan.<br />m) Orang yang pertama mendirikan tempat peristirahatan diantara negeri-negeri dan dijalan-jalan.<br />n) Orang yang pertama menghutangkan uang dari Baitul Mal kepada siapa saja yang ingin berdagang.<br />o) Orang pertama yang membasmi penimbunan makanan.<br />p) Orang yang pertama yang membuat tempat yang berlindung untuk menggembala unta dan lembu.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />8<br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br /><br />Pada masa Umar bin Khattab telah terjadi penaklukkan seluruh kawasan Iraq, Syam, Al-Quds, lalu masuk Masjid Aqsha, Mesir dan Azerbaijan. Semua ini terjadi dalam kurun waktu 10 tahum 6 bulan 4 hari.<br />Seorang yang digelar dengan Amirul Mukminin yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, dia banyak sekali mempunyai prestasi-prestasi pada waktu dia menjadi Khalifah, dialah yang menjadi orang pertama mencapai prestasi:<br />1. Prestasi kenegaraan yang dicapai Umar<br />2. Prestasi ibadah<br />3. Prestasi dalam hubungan dengan non muslim<br />4. Prestasi dibidang kemiliteran<br />5. Prestasi dalam meningkatkan administrasi negara<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />9<br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Abbas Mahmoud Al-Akkad. 1978. Kecemerlangan Khalifah Umar bun Khattab. Jakarta: Bulan Bintang<br />Amru Khalid. 2007. Jejak Para Khalifah. Solo: PT. Aqwam Media Profetikasuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-66398250222804826092010-05-21T08:01:00.000-07:002010-05-21T08:02:14.040-07:00sejarah pendidikan islam pada masa al-makmunMAKALAH<br />SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM<br />SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MAKMUN<br />DOSEN PENGAMPU: <br />ARIEF SUKINO<br />DISUSUN OLEH:<br />ABDUL ROZI (1081109677)<br /><br /><br /><br /><br />SEMESTER/ KELAS: III/ A<br />PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />JURUSAN TARBIYAH<br />SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)<br />PONTIANAK<br />2010<br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br />Puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat jasmani dan Rohani yang talah memberikan nikmat akal sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.<br />Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan (Jahiliyah) menuju ke zaman yang terang benderang yang diterangi dengan iman dan islam. <br />Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam, Arief sukino yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk membahas tentang “Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Al-Makmun” dan terima kasih pula kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini .<br />Saya sadari bahwa makalah yang saya susun ini bukanlah merupakan makalah yang sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.<br /><br /><br /><br /><br /> Pontianak, 22 Januari 2010<br /><br /><br />Penulis<br />DAFTAR ISI<br /><br />KATA PENGANTAR 1<br />DAFTAR ISI 2<br />BAB I<br />PENDAHULUAN 4<br />A. LATAR BELAKANG 4<br />B. PERUMUSAN MASALAH 5<br />BAB II<br />PEMBAHASAN 6<br />A. Biografi Al-Makmun 6<br />B. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MA’MUN 8<br />C. KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MA’MUN 9<br />D. PENGARUH PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKUL-TURAL ZAMAN AL-MA’MUN 12<br />E. TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ZAMAZ AL-MA’MUN 13<br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP 15<br />A. KESIMPULAN 15<br />B. SARAN 16<br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MA’MUN<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. LATAR BELAKANG<br />Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di bumi. Proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam sebagaimana termaktub dalam Al Qur`an dan terjabar dalam Sunnah Rasul bermula sejak Nabi Muhmmad SAW menyampaikan ajaran tersebut pada umatnya.<br />Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dibagi dalam lima periodisasi, yaitu periode pembinaan pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW, periode pertumbuhan pendidikan Islam yang berlangsung sejak Nabi Muhammad SAW wafat sampai masa akhir Bani Umayyah, periode kejayaan (puncak perkembangan) pendidikan Islam yang berlangsung sejak permulaan Daulah Abbasiyah sampai jatuhnya Baghdad, periode kemunduran pendidikan Islam, yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon yang ditandai dengan runtuhnya sendi-sendi kebudayaan Islam dan berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan ke dunia Barat dan periode pembaharuan pendidikan Islam yang berlangsung sejak pendudukan Mesir oleh Napoleon sampai masa kini yang ditandai dengan gejala-gejala kebangkitan kembali umat dan kebudayaan Islam.<br />Dalam makalah ini akan dibahas Sejarah Pendidikan Islam pada masa Al-Ma’mun yang berlangsung sejak permulaan Daulah Abbasiyah yang diwarnai oleh berkembangnya ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah serta memuncaknya perkembangan kebudayaan Islam.<br />Pembahasan pada masa ini merupakan rangkaian pembahasan Sejarah Pendidikan Islam, Karena pada hakikatnya suatu peristiwa sejarah seperti halnya Sejarah Pendidikan Islam selalu berkaitan dengan peristiwa lainnya yang saling berhubungan yang mengakibatkan terjadinya rentetan peristiwa serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.<br />Semoga dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan tentang peristiwa sejarah khususnya Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Al-Ma’mun.<br /><br />B. PERUMUSAN MASALAH<br />Adapun masalah yang akan dibahas adalah seputar pengertian sejarah, pengertian pendidikan, pengertian Islam, pengertian Sejarah Pendidikan Islam dan Sejarah pendidikan Islam pada masa Al-Ma’mun serta sedikit menyinggung tentang peradaban Islam.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. Biografi Al-Makmun<br />Abdullah Al-Makmun dilahirkan pada tanggal 15 Rabi'ul Awal 170 H / 786 M, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan naik tahta ayahnya, Harun Al-Rasyid. Al-Makmun temasuk putra yang jenius, sebelum usia 5 tahun ia dididik agama dan membaca Al-Qur'an oleh dua orang ahli yang terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi. <br />Untuk belajar Hadits, Harun Al-Rasyid menyerahkan kedua puteranya Al-Makmun dan Al-Amin kepada Imam Malik di Madinah. Kedua putranya itu belajar kitab Al-Muwattha, karangan Imam yang sangat singkat, Al-Makmun telah menguasai Ilmu-ilmu kesusateraan, tata Negara, hokum, hadits, falsafah, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuaan lainnya. Ia hafal Al-Qur'an begitu juga menafsirkannya. <br />Al-Makmun menjadi khalifah setelah saudaranya Al-Amin meninggal dunia, sebagai khalifah yang ke-8 dari Daulah Abbasiyah, Ia terkenal sebagai seorang administrator yang termasyhur karena kebijaksanaan dan kesabarannya. Ia mencurahkan perhatiannya yang besar pada tugas reorganisasi pemerintahan ketika mengalami kemunduran selama pemerintahan Al-Amin. Ia melakukan peninjauan pengurus rumah tangga istana. Ia mengangkat para administrator yang ahli unuk menjadi gubernur di berbagai propinsi dan terus mengawasi langkah mereka. <br />Al-Makmun membentuk sebuah Badan Negara yang anggotanya terdiri dari wakil semua kalangan masyarakat. Tidak ada perbedaan kelas atau agama, pelayanan masyarakatnya terbuka untuk siapa saja. Para wakil rakyat mendapat kebebasan penuh dalam mengemukakan pendapat dan bebas berdiskusi di depan khalifah. <br />Al-Makmun mempunya banyak dinas rahasia baik di dalam negeri, maupun di luar negeri terutama di wilayah jajahannya Byzantium. Dengan demikian ia banyak mengetahui berbagai kejadian. Al-Makmun terkenal sebagai seorang khalifah yang bijaksana dan pemaaf. Ia sering kali memberikan ampunan kepada para pemberontak, seperti yang dilakukannya terhadap para pemberontak Yaman. Ibrahim, pamannya pernah mengumumkan dirinya sebagai khalifah di Bagdad, sewaktu Al-Makmun berada di Marwa. Setelah ditangkap Ibrahim diampuni dan diberikan kebebasan hidup. <br />Sikapnya terhadap masyarakat yang bukan agama Islam, sangat toleran sekali. Mereka mendapat hak dan kewajiban yang sama dalam pembelaan Negara. Mereka diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat. Ia membentuk sebuah Dewan Negara yang anggotanya terdiri dari berbagai agama, Islam, Kristen, Yahudi, dan Zoroater. Bahkan Sejumlah non muslim pernah menduduki jabatan penting seperti Gibril bin Bakhtishu, seorang sarjana Kristen yang posisi penting di kekhalifahannya. <br />Wilayah kekuasaan Al-Makmun sangat luas sekali, membentang dari pantai Atlantik di Barat hingga ke Tembok Besar Cina di Timur. Usaha lain yang dilakukan Khalifah Al-Makmun semasa pemerintahannya adalah mendirikan Bait al-Himkah. Untuk menghindari terjadinya perselisihan antara sesama umat Islam(Khilafiyah), ia mengadakan Majlis Munadzarah untuk mendiskusikan persoalan agama yang dianggap sukar dipecahkan. Hasil diskusi itu kemudian disebarkan kepada masyarakat luas untuk diketahui dan kemudian mengamalkannya sesuai dengan hukum Islam. <br /><br />B. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MA’MUN<br />Sebelum kita membahas tentang Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Al-Ma’mun alangkah baiknya kita mengulas sedikit Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Kejayaan supaya mudah dimengerti. <br />Masa kejayaan pendidikan Islam merupakan satu periode dimana pendidikan Islam berkembang pesat yang ditandai dengan berkembangnya lembaga pendidikan Islam dan madrasah (sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-lembaga pendidikan sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola budaya umat Islam. berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan pengembangan berbagai macam aspek budaya umat Islam.<br />Pada masa kejayaan ini, Pendidikan Islam merupakan jawaban terhadap tantangan perkembangan dan kemajuan kebudayaan Islam. kebudayaan Islam telah berkembang dengan cepat sehingga mengungguli dan bahkan menjadi puncak budaya umat manusia pada masa itu.<br />Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan pada masa dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa pemerintahan Harun al Rasyid (170-193 H). Karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan mempunyai kecerdasan serta didukung negara dalam kondisi aman, tenang dan dalam masa pembangunan sehingga dunia Islam saat itu diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan <br />(www.haryono10182.10/11/2009).<br />Kekuasan Bani Umayah berakhir atas pembenrintakan yang dimotori oleh Abu Al-Abbas dari Bani Abbas yang bekerja sama dengan Abu Muslim Al-Khurasani dari Syi’ah. Pendiri Dinasti Abbas itu adalah Abu Al-Abbas (750-754 M). Khalifah yang termasyhur dari Bani Abbas adalah Harun Al-Rasyid (785-809 M) dan Al-Ma’mun (813-833), kekayaan Negara dipergunakan mereka untuk mendirikan rumah sakit, pendidikan kedokteran, sekolah farmasi, menggaji penerjemah dan pemandian-pemandian umum (Siti Maryam dkk, 2003: 122). <br />Setelah wafatnya Harun Al-Rasyid, keluarga dari Bani Abbas melanjutkan kekhalifahannya, yaitu Al-Ma’mun (813-833). Pada kekhalifahan Al-makmun sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Hal yang paling menonjol dalam bidang pendidikan pada masa Al-Makmun adalah menterjemahkan kitab yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab, karena beliau sangat mendukung gerakan penerjemah tersebut dan beliau juga menggaji mahal golongan penerjemah dengan setara bobot emas supaya keinginan beliau tercapai yaitu mengembangkan Ilmu Pengetahuan sebagai super power dunia ketika itu (Atang ABD Hakim & Jaih Mubarok, 2003: 142)<br />Tim penerjemah yang dibentuk Al-Ma’mun terdiri dari Hunain Ibn Ishaq sendiri dan dibantu anak dan keponakannya, Hubaish, serta ilmua lain seperti Qusta ibn Luqa, seorang beragama Kristen Jacobite, Abu Bisr Matta ibn Yunus, seorang Kristen Nestorian, Ibn ‘Adi, Yahya ibn Bitriq dan lain-lain. Tim ini bertugas menerjemahkan naskah-naskah Yunani terutama yang berisi ilmu-ilmu yang sangat diperluka seperti kedokteran, bidang astrologi, dan kimia (Siti Maryam dkk, 2003: 125).<br />Khalifah Al-Makmun yang berbasis pangikut di Persia mengalami kemajuan di berbagai bidang, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Ketika Al-Makmun memerintah timbul masalah agama yang pelik, yakni faham apakah Al-Qur’an itu makhluk atau bukan (Ali Mufrodi, 1997: 96)<br />Sejak Al-Hadi (paman Al-Ma’mun) wafat ketika awal pemerintahan Al-Ma’mun muncul ilmu Falsafi (Al-Qur’an) dan munculnya ilmu kedokeran. Ia mewajibkan kepada para ulama menghapal Al-Qur’an. Munculnya pemahaman Al-Qur’an ini makhluk dikemukakan Al-Mu’tasyim (saudara Al-Ma’mun) (Samsul Nizar, 2007: 85).<br /><br /><br />C. KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA AL-MA’MUN<br />Pada masa khalifat ke-7 yaitu Al-Ma’mun ada dua konsep dasar pendidikan, yaitu multikultural dan intuisi.<br />1. Konsep Dasar Pendidikan Multikultural<br />Menurut pakar pendidikan, Azyumardi Azra mendefinisikan pendidikan multicultural sebagai “pendiidkan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demokrafi dan kultur lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan.<br />Sedangkan menurut Hariansyah, ditinjau dari sudut psikologi bahwa pendidikan multicultural memandang manusia memiliki beberapa dimensi yang harus diakomodir dan dikembangkan secara keseluruhan. Bahwa manusia pada dasarnya adalah pengakuan akan pluralitas (jama’), heterogenitas (keanekaragaman), dan keberagaman manusia itu sendiri. Keberagaman itu bisa berupa ideologi, agama, paradigma, pola pikir, kebutuhan, keinginan dan tingkat intelektual (Suwito & Fauzan. 2005: 26).<br />2. Konsep Dasar Pendidikan Multikultural di Intuisi Pendidikan Islam<br />Intuisi pendidikan Islam zaman Al-Ma’mun, termasuk kategori lembaga pendidikan Islam yang klasik. George Maksidi membagi intuisi pendidikan Islam klasik berdasarkan kriteria materi pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah Islam, menjadi dua tipe, yaitu: intuisi pendidikan inkluisif (terbuka) terhadap pengetahuan umum dan intuisi pendidikan eksklusif (tertutup) terhadap pengetahuan umum (Suwito & Fauzan. 2005: 27).<br />Berdasarkan penggolongan George Maksidi, Intuisi Pendidikan Islam zaman Al-Ma’mun dapat dikelompokkan sebagai berikut:<br />a) Maktab/kuttab adalah intuisi dasar, maka yang diajarkan di maktab/kuttab adalah khat, kaligrafi, Al-Qur’an, akidah, dan syair. <br />b) Halaqah artinya lingkaran (murid-murid yang melingkari gurunya yang duduk di atas lantai). Halaqah merupakan intuisi pendidikan Islam setingkat dengan pendidikan tingkat lanjutan. <br />c) Majelis adalah intuisi pendidikan yang digunakan untuk kegiatan transmisi keilmuan dari berbagai desiplin ilmu, sehingga majelis banyak ragamnya. Ada 7 macam majelis, yaitu: majelis Al-Hadits, Al-Tadris, Al-Munazharah, Al-Muzakarah, Al-Syu’ara, Al-Adab, Al-Fatwa.<br />d) Masjid merupakan intuisi pendidikan Islam yang sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW.<br />e) Khan berfungsi sebagai asrama pelajar dan tempat penyelenggaraan pengajaran agama satu diantaranya fiqh<br />f) Ribath adalah tempat kegiatan kaum sufi yang ingin menjauhkan dari kehidupan diniawi untuk mengonsentrasikan diri beribadah semata. <br />g) Rumah-rumah ulama digunakan untuk melakukan tranmisi ilmu agama, ilmu umum dan kemungkinan lain petdebatan ilmiah.<br />h) Toko buku dan perpustakaan berperan sebagai tempat tranmisi ilmu dan islam.<br />i) Observatorium dan rumah sakit sebagai konsep Dasar Pendidikan Multikultural di Intuisi Pendidikan Islam (Suwito & Fauzan. 2005: 27-28).<br /><br /><br /><br />D. PENGARUH PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKUL-TURAL ZAMAN AL-MA’MUN<br />Pada Al-Ma’mun mengembangkan perpustakaan Bait Al-Hikmah, yang sebelumnya pada masa Harun Al-Rasyid bernama Khizanah Al-Hikmah (hazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan tempat penelitian. Bait Al-Hikmah maju sangat pesat karena terdapat buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan Etiopia serta India. Pada masa Al-Ma’mun Bait Al-Hikmah bukan hanya berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian saja, tetapi beliau memanfaatkan sebagai pusat kegiatan studi dan riset astronomi serta matematika (Siti Maryam dkk, 2003: 127).<br />Kebudayaan bangsa, kondisi sosial-politik, ekonomi, dan pendidikan yang berbasis multikultural pada zaman Al-Ma’mun membawa pengaruh yang luar biasa terhadap kemajuan peradaban bangsa, sebagaiman yang dipaparkan berikut ini.<br />1. Terjalinnya asimilasi (proses penyusaian sifat dari yang lain) antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.<br />2. Gerakan terjemahan yang dikelola dalam suasana keberagaman, kesederajatan, perbedaan-perbedaan kebudayaan toleransi terhadap semua kelompok dan agama khususnya agama Kristen membawa pengaruh pada kemajuan ilmu pengetahuan umum juga ilmu pengetahuan agama.<br />3. Kebebasan dalam memilih materi dan guru bagi murid dalam proses belajar mengajar dan hubungan yang harmonis antara guru dan murid serta nilai-nilai toleransi antara keduanya mempercepat berkembangnya ilmu pengetahuan dan lahirnya imam-imam mazhab, seperti Imam Mazhab Muhammad ibn Idris As-Syafi’i (767-820 M) dan Imam Mazhab Ahmad ibn Hambal (780-855 M). demikian pula proses rekrutmen murid yang dilakukan dengan kebebasan, keterbukaan dan kesetaraan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid yang tidak mampu dan yatim piatu serta beasiswa dari para dermawan, para ulama, dan penguasa kepada mereka berdampak positif terhadap pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan (Suwito & Fauzan. 2005: 27-28).<br /><br />E. TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ZAMAZ AL-MA’MUN<br />Pada masa Al-Makmun ada beberapa tokoh yang turut serta mengembangkan ilmu pengetahuan. tokoh-tokoh tersebut yaitu:<br /><br />1. Khalifah Al-Ma’mun (813-833 M)<br />Nama lengkap Al-Ma’mun adalah Abdul Abbas Abdullah Al-Ma’mun (167-218 H/ 783-833 M). ia seorang khalifah Abbasiyah, putra Harun Al-Rasyid. Ia memperkarsai kegiatan ilmuan-ilmuan dan penerjemahan buku karya-karya ilmuan Yunani kedalam bahasa Arab. Ia juga mendirikan akademik di Baghdad yang bernama Bayt Al-Hikmah (gedung kebijaksanaan) yang didalamnya terdapat observatorium yang diperintah untuk mengembangan ilmu pengetahuan. <br />2. Muhammad Ibn Musa Al-Hawarizmi (780-850 M)<br />Beliau ahli dibidang al-jabar dan astronomi, beliau juga direktur perpustakaan Bayt Al-Hikmah atau pusat studi dan riset astronomi serta matematika. Beliau seorang nasionalis dan ahli Pahlevi, dan sebagai tokoh pendidik multikultural karena ikut menciptakan suasana bebas, terbuka, toleran, dan sederajat dalam mengelola Bayt Al-Hikmah dan upaya menterjemahkan buku-buku warisan Hellenisme dari Yunani kedalam bahasa Arab.<br /><br />3. Al-Kindi (809-866 M)<br />Al-Kindi adalah filsuf muslim pertama. Beliau amat masyur namanya sebagai ilmuan. Al-Kindi dikelompokkan sebagai tokoh humanis dan ialah yang pertama kali mengajak kaum muslim untuk hidup saling memahami dan menyelaraskan pemikiran-pemikiran yang berbeda-beda (Suwito & Fauzan. 2005: 32-33).<br />Dalam bidang filsafat, membahas tentang persoalan-persoalan umat Islam ynag berkaitan dengan kepercayaan dan pemikiran baik secara teoritis maupun praktis, kemanusiaan maupun ketuhanan yang dianggap oleh umat Islam perlu untuk menjawab sebagai pegangan hidup keseharian maupun untuk keselamatan yang lebih tinggi. Pada masa ini pemikiran filsafat mencakup bidang keilmuan ynag sangat luas seperti logika, geometri, astronomi, dan musik yang dipergunakan untuk menjelaskan pemikiran abstrak, garis dan gambar, gerakan dan suara (Siti Maryam dkk, 2003: 127).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br /><br />A. KESIMPULAN<br />Abdullah Al-Makmun dilahirkan pada tanggal 15 Rabi'ul Awal 170 H / 786 M, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan naik tahta ayahnya, Harun Al-Rasyid. Al-Makmun temasuk putra yang jenius, sebelum usia 5 tahun ia dididik agama dan membaca Al-Qur'an oleh dua orang ahli yang terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi. <br />Untuk belajar Hadits, Harun Al-Rasyid menyerahkan kedua puteranya Al-Makmun dan Al-Amin kepada Imam Malik di Madinah. Kedua putranya itu belajar kitab Al-Muwattha, karangan Imam yang sangat singkat, Al-Makmun telah menguasai Ilmu-ilmu kesusateraan, tata Negara, hokum, hadits, falsafah, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuaan lainnya. Ia hafal Al-Qur'an begitu juga menafsirkannya. <br />Al-Makmun menjadi khalifah setelah saudaranya Al-Amin meninggal dunia, sebagai khalifah yang ke-8 dari Daulah Abbasiyah, Ia terkenal sebagai seorang administrator yang termasyhur karena kebijaksanaan dan kesabarannya. Ia mencurahkan perhatiannya yang besar pada tugas reorganisasi pemerintahan ketika mengalami kemunduran selama pemerintahan Al-Amin. Ia melakukan peninjauan pengurus rumah tangga istana. Ia mengangkat para administrator yang ahli unuk menjadi gubernur di berbagai propinsi dan terus mengawasi langkah mereka. <br />Khalifah Al-Makmun yang berbasis pangikut di Persia mengalami kemajuan di berbagai bidang, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Ketika Al-Makmun memerintah timbul masalah agama yang pelik, yakni faham apakah Al-Qur’an itu makhluk atau bukan. Sejak Al-Hadi (paman Al-Ma’mun) wafat ketika awal pemerintahan Al-Ma’mun muncul ilmu Falsafi (Al-Qur’an) dan munculnya ilmu kedokeran. Ia mewajibkan kepada para ulama menghapal Al-Qur’an. Munculnya pemahaman Al-Qur’an ini makhluk dikemukakan Al-Mu’tasyim (saudara Al-Ma’mun).<br />Konsep dasar Pendidikan Islam pada masa Al-Ma’mun adalah konsep dasar Pendidikan Islam Mutikulrural dan Multikultural di Intuisikan. Sedangkan pengaruh pendidikan multikultural pada masa itu, yaitu terjalinnya asimilasi anatara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa yang lain, terjalinnya toleransi terhadap agama, munculnya filsafat Islam dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh Pendidikan Multikultural seperti Khalifah Al-Ma’mun, Muhammad Ibn Musa Al-Hawarizmi dan Al-Kindi.<br /><br />B. SARAN<br />Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada mahasiswa/i semester tiga pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat tentang Sejarah Pendidikan Islam supaya kita lebih memahami Sejarah Pendidikan Islam yang pada makalah ini dititik beratkan pada Sejarah Pendidikan dalam Islam.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Ali Mufrodi. 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta: Logos Wacana Ilmu <br />Atang Abd. Hakim & Jaih Mubarok. 2003. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya<br />Azyumardi. 2002. Pendidikan Islam.PT Logos Wacana Ilmu: Jakarta<br />Erwin Mahrus & Moh. Haitami Salim. 2008. Pengantar Studi Islam. Pontianak: STAIN Pomtianak Press<br />Harun Nasution. 2005. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: PT Universitas Indonesia<br />Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press<br />Samsul Nizar. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Presada Media<br />Siti Maryam.2003. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta : Lesfi Yogyakarta<br />Suwitno & Fauzan. 2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Persada Media<br />http://haryono10182.wordpress.com/10/11/2009/sejarah-pendidikan-islam<br />http://hitsuke.blogspot.com/2009/04/daulah-abbasiyah.htmlsuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-71401319569539393082010-05-21T07:56:00.000-07:002010-05-21T07:59:30.624-07:00teori abrahamTEORI-TE0RI MOTIVASI KONVENSIONAL<br />Motivasi adalah kekuatan yang memacu seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam suatu organisasi, motivasi anggota sangat penting karena tanpa keteguhan motivasi anggota maka upaya mencapai tujuan organisasi tersebut tidak akan berhasil dengan baik.<br />Ada empat hal yang harus dimaknai secara komprehensif berkaitan dengan motivasi dalam berorganisasi. Yakni, bahwa motivasi berisikan hal-hal yang bersifat positif, motivasi mengatur hubungan kerja, motivasi menentukan kinerja organisasi, dan motivasi tidak pernah boleh berhenti.<br />Jika seseorang anggota mendapat kepuasan dari fungsi dan perannya di dalam organisasi, bukan kepuasan akibat peningkatan status sosial atau keuntungan finansial, maka hal tersebut berarti yang bersangkutan memiliki motivasi intrinsik.<br />Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berarti ada elemen lain di luar tugas pekerjaan sebagai faktor utama yang memotivasi seseorang anggota organisasi melaksanakan fungsi dan perannya di dalam organisasi, misalnya prestise atau besarnya kompensasi.<br />Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini pemahaman tentang motivasi tidak lagi terbatas pada pengertian tradisional di mana manajemen memotivasi anggota hanya melalui sistem insentif (anggota yang memberi keuntungan lebih besar kepada organisasi akan menerima insentif yang lebih besar). Model hubungan manusia kini mewarnai kaidah tradisional tersebut.<br />Kecenderungan saat ini adalah manajemen berupaya memotivasi anggota melalui pemenuhan kebutuhan sosial anggota sehingga anggota merasa penting dan berguna bagi organisasi.Landy & Becker, berbekal model hubungan manusia tersebut, menyusun lima kategori teori motivasi, yaitu Teori Kebutuhan, Teori Penguatan, Teori Keadilan, Teori Harapan, dan Teori Penetapan Sasaran.<br />Teori Kebutuhan (Hierarchy of Needs): Seseorang mempunyai motivasi jika belum mencapai tingkat kepuasan tertentu dalam kehidupannya. Abraham Maslow merupakan penggagas teori kebutuhan yang paling populer. Teori Hirarki Kebutuhan-nya mengutarakan, motivasi manusia berdasarkan lima kebutuhan dengan urutan dari terendah sampai dengan tertinggi sebagai berikut: fisiologis -> keamanan -> sosial -> harga diri -> aktualisasi diri.Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhanya tersebut secara bertahap. Apabila satu tahapan kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak lagi menjadi motivator.John W. Atkinson mengelompokkan tiga kebutuhan yang memacu motivasi intrinsik, yakni kebutuhan berprestasi (needs for achievement), kebutuhan berkuasa (needs for power), dan kebutuhan berafiliasi (needs for affiliation). Teori ERG:Seseorang yang belum mampu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi akan kembali pada kebutuhan yang lebih rendah. Clayton Alderfer mempopulerkan teori ini berdasarkan pada norma keberadaan (Existence), hubungan (Relatedness), dan pertumbuhan (Growth). Alderfer menyampaikan, penekanan teori ini adalah pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu ke waktu atau dari situasi ke situasi.<br />Teori Keadilan (Justice). faktor utama motivasi kerja adalah evaluasi individual terhadap keadilan penghargaan yang diterima. Stoner, yang mengemukakan teori ini, berpendapat bahwa harus ada perbandingan yang memadai antara input - output. Menurutnya, seseorang anggota organisasi akan lebih memotivasi dirinya jika rasio input - output yang dimiliki sama dengan rasio input - output yang dimiliki anggota lain. Dengan demikian persepsi anggota organisasi terhadap keadilan peraturan organisasi (procedural juctice) dalam membagi imbalan menjadi sangat penting.<br />Teori Harapan (Hopes) :Seseorang menentukan tingkah lakunya berdasarkan berbagai alternatif dengan harapan memperoleh keuntungan dari setiap tindakan yang dipilihnya. Menurut Gordon, teori ini terdiri atas tiga elemen dasar: harapan, instrumentalitas, dan valensi. Harapan mengacu pada persepsi individu bahwa usaha akan menghasilkan kinerja (seperti, produktivitas atau peningkatan penjualan). Instrumentalitas mengacu pada persepsi individu bahwa kinerja dapat berupa hasil yang positif atau negatif (misal, promosi, kenaikan gaji, kelelahan, atau kesunyian). Valensi mengacu pada nilai individu yang melekat pada kinerja yang dihasilkan.<br />Teori Penguatan (Reinforcement) :tingkah laku berkonsekuensi positif cenderung berulang; tingkah laku berkonsekuensi negatif cenderung tidak berulang. B.F. Skinner, pengemuka teori ini menyampaikan bahwa tindakan seseorang pada masa lalu sangat mempengaruhi tindakan masa depan secara siklus dengan urutan sebagai berikut: rangsangan -> respon masa lalu -> konsekuensi -> respon masa depan. Manajemen biasanya memanfaatkan pendekatan ini untuk mengubah tingkah laku anggota organisasinya. Oleh karena itu lazim juga disebut teori modifikasi tingkah laku (behaviour modification) berdasarkan ide eksplorasi W. Clay Hamner.<br />Teori Penetapan Sasaran (Goal Setting): seseorang secara individu akan termotivasi apabila mempunyai kemampuan atau keterampilan untuk mencapai sasaran tertentu. Peter F. Drucker berpendapat, penetapan sasaran merupakan program yang terdiri atas tujuan yang spesifik dan ditentukan secara partisipatif untuk suatu periode yang jelas disertai dengan umpan balik mengenai kemajuan pencapaian tujuan. Fokus teori ini adalah pada proses penetapan sasaran yang dapat dibedakan atas sasaran spesifik (specificity), sasaran sulit (difficulty), dan sasaran diterima (acceptance). Penetapan sasaran tidak dilakukan secara sepihak oleh manajemen, melainkan penetapan sasaran melibatkan anggota organisasi dengan mengedepankan prinsip partisipasi agar memotivasi anggota untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.<br /><br />MOTIVASI BERPRESTASI<br />Prof. Dr. David C. McClelland, psikolog dari Universitas Harvard pada tahun 1961 merilis sebuah teori yang disebut motivasi berprestasi. Teori ini bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Dari penelitiannya – juga Murray (1957) serta Miller dan Gordon (1970) - dapat disimpulkan terdapatnya hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya, manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya juga rendah. Dan ternyata, motivasi berprestasi seseorang sangat berhubungan dengan dua faktor, yaitu tingkat kecerdasan (IQ) dan kepribadian. Artinya, orang akan mempunyai motivasi berprestasi tinggi bila memiliki kecerdasan yang memadai dan kepribadian yang dewasa. Ia akan mampu mencapai prestasi maksimal. Hal ini karena ia didukung oleh dua kemampuan yang berasal dari kedua faktor tersebut. IQ merupakan kemampuan potensi dan kepribadian merupakan kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan fungsi psiko-fisiknya yang sangat menentukan dirinya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.<br />Dalam kondisi faktual seperti sekarang ini, sesuai dengan paradigma perubahan seperti telah dijelaskan di atas, maka harus dicetak “manusia-manusia pembangun” yang akan menggerakkan masyarakat ke arah perbaikan. Manusia pembangun adalah orang yang memiliki pengetahuan, keahlian dan ketrampilan dalam bidangnya, sekaligus memiliki mental pemimpin yang memotivasi proses perbaikan kelompok masyarakat di mana ia berada. Misalnya, dalam kelompok petani, kelompok wanita, kelompok remaja, perkumpulan guru-guru, perkumpulan rekan sekerja, kelompok mahasiswa, kelompok pelajar, atau yang lainnya. Ia memiliki kesadaran dan perhatian baik pada diri sendiri maupun orang lain dan memiliki motivasi untuk berprestasi.<br />Seorang pemimpin yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik, antara lain:<br />(1) memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi;<br />(2) memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya;<br />(3) memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang dihadapinya;<br />(4) melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan;<br />(5) mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu.<br />Sebaliknya pemimpin yang motif berprestasinya rendah, dicirikan oleh sejumlah hal berikut :<br />(1) kurang memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengerjakan suatu aktivitas;<br />(2) memiliki program kerja tetapi tidak didasarkan pada rencana dan tujuan yang realistik serta lemah rnelaksanakannya;<br />(3) bersikap apatis dan tidak percaya diri;<br />(4) ragu-ragu dalam mengambil keputusan;<br />(5) tindakannya kurang terarah pada tujuan.<br /><br />Pembangunan masyarakat hanya dapat digalakkan oleh manusia-manusia yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya. Antara lain, ia harus mengenali diri sendiri dengan baik, dapat menerima dirinya sendiri dengan segala kelemahan dan keunggulan, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, tidak mudah terpengaruh, tidak mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, tetapi memikirkan kepentingan kelompok atau masyarakat umum.<br />Kelompok yang berfungsi dengan baik maksudnya adalah adanya satu kelompok yang anggotanya mempunyai motivasi yang jelas, yang bekerja secara terkoordinasi, terarah, dan teratur, dan yang tidak terhambat oleh emosi, masalah-masalah pribadi atau masalah interaksi. Kelompok ini memperhatikan tugasnya maupun manusianya. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi adalah adanya masalah pada diri manusianya yang mengakibatkan tugas kelompok terganggu.<br />Di samping mempunyai sifat seperti dijelaskan di atas, penggerak masyarakat diharapkan supaya:<br />(1) dapat mengatasi perselisihan;<br />(2) dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat;<br />(3) dapat berpikir kreatif untuk mendorong dan merangsang orang lain;<br />(4) dapat merencanakan sesuatu dengan orang lain;<br />(5) mampu berunding dan bekerja sama dengan siapa pun;<br />(6) dapat mengurangi hambatan untuk bekerja sama di dalam kelompok tempat ia bekerja;<br />(7) dapat mengamati dan menangkap proses serta perkembangan di dalam kelompok;<br />(8) dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif;<br />(9) bersedia untuk memberi dan menerima umpan-balik (feed-back);<br />(10) bersedia untuk membagi pengetahuannya;<br />(11) menganggap orang lain sebagai partner yang berhak sama, bukan sebagai anak buah (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah).<br /><br />PENUTUP<br />Kemalasan hanya akan mendatangkan penyesalan. Semangat bekerja, profesional dan trust (amanah) adalah kunci mencegah penyesalan. Oleh karena itu motivasi kerja harus dibangun dengan tepat, agar tidak pragmatis dan rapuh. Perubahan harus dimaulai dari sekarang. Gunakan waktu sebaik mungkin. Dengan upaya ini, insya Allah sedikit demi sedikit kita semua akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk mengatakan “Jika kita berfikir bisa maka Insya Allah akan bisa”. Wallahu a’lam bish shawab <br /><br />http://cakdun.blogspot.com/2008/11/teori-motivasi.html<br /><br /><br /><br />BAB II DASAR TEORI<br />A. Pengertian Istilah motivasi (motivation) sering kali kita dengar. Kemudian apakah yang di sebut dengan MOTIVASI? Motivasi dalam suatu konteks organisatoris merupakan proses dengan apa seorang manajer merangsang pihak lain untuk bekerja dalam rangka upaya untuk mencapai sasaran-sasaran organitoris, sebagi alat untuk memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka sendiri. Pengertian yang lain tentang motivasi adalah suatu kegiatan dari seorang manajer yang dapat mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara prilaku manusia (karyawan) menjadi lebih baik. Maka, Motivasi merupakan hasil (outcome) proses tersebut dalam praktek, cukup banyak manajer menafsirkan keliru sifat proses motivasional yang bersifat sangat pribadi. Mereka beranggapan bahwa tindakan-tindakan mereka sebagai model-model peranan, sebagai “pemompa semangat” perusahaan (company cheerleaders), sebagai pihak yang menetapkan tujuan-tujuan, sebagi penguasa tugas-tugas, atau sebagi pendisiplin ketat akan menginspirasi atau merangsang para bawahan mereka untuk bertindak sesuai dengan ekspektasi-ekspektasi manajerial.<br />B. Teori-teori Tentang Motivasi Kekuatan terbesar sebuah teori terletak pada manfaatnya sebagi sebuah model umum nutuk menghadapi aneka macam persoalan dan problem. Walaupun teori-teori tentang motivasi, tidak dapat memberikan petunjuk bagaimana seorang manajer harus berprilaku dalam situasi tertetu, mereka merupakan petunjuk-petunjuk tentang persoalan-persoalan yang perlu dipertimbangkan dalam hal penganbilan keputusan, dan mereka menunjukan proses mana kiranya paling mungkin menghasilkan hasil-hasil yang diinginkan. Ada tiga buah teori tentang Motivasi, yaitu :<br />1. Teori Hierarki kebutuhan dan Abraham Maslow<br />2. Teori Dua faktor dari Fredrick Herzberg<br />3. Teori Motivasi prestasi dari David Mc. Clelland Walaupun inti teori-teori tersebut berbeda, Ketiga macam pendekatan dapat membantu para manajer untuk mengembangkan lingkungan kerja lebih baik untuk bawahan mereka, dengan jalan menyediakan sebagai imbalan, aneka macam tipe balas jasa yang dicari oleh para pekerja mereka :<br />1. Teori Hierarki kebutuhan Abraham Maslow beranggapan bahwa semua motivasi terjadi sebagai reaksi atas presepsi seseorang individu atas Lima macam tipe dasar kebutuhan yaitu :<br />• Kebutuhan Fisiologikal<br />• Kebutuhan akan keamanan<br />• Kebutuhan-kebutuhan social<br />• Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan<br />• Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri<br />2. Teori Dua Faktor Fredrick Harzberg beranggapan bahwa motivasi berlandaskan kebutuhan, dicapainya bukan melalui observasi klinikal seperti halnya Maslow, tetapi dari Riset lapangan.<br />3. Teori Motivasi Prestasi (Achievement motivation) David Mc. Clelland berpendapat bahwa organisasi-organisasi memberikan peluang-peluang kepada individu-individu untuk memuaskan Tiga macam kebutuhan tingkat leih tinggi yakni apa yang di namakan :<br />• Kebutuhan akan prestasi (the need for achievement)<br />• Kebutuhan akan kekuasaan (the need for power)<br />• Kebutruhan akan afiliasi (the need for affiliation)<br />BAB III PEMBAHASAN<br />Teori-teori yang telah di susun oleh para ahli motivator di atas jelas memberikan kontribusi yang menjanjikan bagi kelangsungan organisasi atau perusahaan yang dikembangkan oleh seorang manajer dari segi motivasi. Secara umum kita mengetahui bahwasanya motivasi itu adalah salah satu faktor pendukung berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan. Disisi lain, tanpa adanya motivasi, suatu oranisasi tidak akan pernah berjalan dan berkembang sesuai dengan harapan-harapan dan tujuan-tujuan yang ingin di capai oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri. Abraham Maslow telah menjelaskan dalam teorinya yaitu Hiearki kebutuhan bahwa semua motivasi terjadi sebagai reaksi atas persepsi seorang individu atas Lima macam tipe dasar kebutuhan yaitu :<br />• Kebutuhan fisiologikal, terdiri dari kebutuhan dasar, dan yang bersifat primer. Kadang-kadang mereka dinamakan kebutuhan-kabutuhan biologikal dalam lingkungan kerja modern.<br />• Kebutuhan akan keamanan, merefleksikan keinginan untuk mengamankan imbalan-imbalan yang telah di capai, dan untuk melindungi diri sendiri terhadap bahaya, cedera, ancaman, kecelakaan, kerugian atau kehilangan. Dan kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan fisikologikal terpenuhi.<br />• Kebutuhan-kebutuhan sosial, sebagai makhluk sosial, manusia senang apabila mereka disenangi, dan mereka mengejar pemuasan kebutuhan sosial pada waktu mereka bekerja, dengan jalan membantu kelompok-kelompok kerja formal maupun informal.<br />• Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan, kebutuhan tersebut mencapai dua macam bentuk. Yang pertama adalah kebutuhan akan penghargaan diri sendiri. Dan yang kedua adalah kabutuhan agar supaya dihargai pihak lain.<br />• Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri, berupaya untuk merealisasi potensi penuh mereka, guna memperbesar kemampuan mereka, untuk menjadi kreatif, dan utnuk mencapai :”puncak” kemampuan mereka. Jika Abraham Maslow mengungkapkan demikian,<br />lain halnya dengan teori Dua Faktor-nya Fredrick Herzberg, yang berlandaskan kebutuhan, dicapainya bukan melalui observasi klinikal seperti halnya Maslow, tetapi dari riset lapangan yang mencakup 200 orang akuntan dan ahli teknik. Dalam penelitiannya, Herzberg telah menemukan dua macam kelompok kebutuhan yang bersifat khas, yaitu kelompok faktor-faktor Higieni atau biasa disebut faktor-faktor pemeliharaan, dan yang kedua dikemukakannya sebagi motivator atau pemberi kepuasan. Faktor-faktor higieni tersebut meliputi beberapa faktor, diantaranya adalah :<br />• Kebijakan dan administrasi perusahaan<br />• Supervisi<br />• Hubungn dengan para supervisor<br />• Kondisi-kondisi kerja<br />• Gaji<br />• Hubungan-hubungan dengan para rekan sekerja<br />• Kehidupan pribadi<br />• Hubungan dengan para bawahan<br />• Status<br />• Kepastian Faktor-faktor tersebut memiliki nilai, hanya dalam arti bahwa mereka merupakan imbalan eksternal, yang timbul setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Kemudian kelompok yang kedua yaitu motivator. Didalam kelompok ini suatu kepuasan dari sebuah pekerjaan akan terasa setelah dipenuhi dan di asosiasi dengan tingkat-tingkat motivasi yang tinggi. Andai kondisi yang demikian itu tidak di penuh, maka yang timbul justru ketidak puasan (dissatisfied) terhadap pekerjaan. Yang termasuk dalam kelompok mativator antara lain :<br />• Prestasi • Pengakuan<br />• Sifat pekerjaan itu sendiri<br />• Tanggung jawab<br />• Kemajuan<br />• Peluang-peluang untuk pertumbuhan secara pribadi Setelah teori Dua faktor yang di kemukakan oleh Fredrick herzberg,<br />maka selanjutnya adalah teori motivasi prestasi yang ditemukan oleh David Mc. Clellana dengan anggapannya bahwa organisasi-organisasi memberikan peluang-peluang kepada individu-individu untuk memuaskan Tiga macam kebutuhan tingkat lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan afiliasi. Kebutuhan akan prestasi memiliki cirri-ciri :<br />• Bersedia menerima resiko tingkat lebih tinggi • Suatu keinginan untuk mendapatkan Feedback konkret tentang hasil prestasi mereka<br />• Suatu keinginan untuk mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah. Dan suatu kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan yang bersifat moderat. Mereka juga cenderung memiliki keterampilan-keterampilan organisatoris yang kuat dan skill dalam bidang perencanaan. Seperti halnya akan kebutuhan prestasi, maka kebutuhan akan kekuasaan terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri pada Hierarki Maslow. Kebutuhan ini merupakan suatu ekspresi dari keinginan seorang individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi pihak lain. Kebutuhan akan Afiliasi Mc. Clelland pada dasarnya adalah sama atau identik dengan pandangan Meslow . Mc. Clelland merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan-hubungan erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.<br />BAB IV KESIMPULAN<br />Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya, maka kami dapat menyimpulkan bahwasanya motivasi jika dipandang dari perspektif organisatorisnya memiliki arti yaitu proses dengan apa seorang manajer merangsang pihak lain untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran-sasaran organisasi, sebagai alat untuk memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka sendiri. Sedangkan jika ditinjau secara umum, motivasi memiliki arti suatu kegiatan dari seorang manajer yang dapat mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara prilaku manusia (karyawan) menjadi lebih baik. Dan dalam kasus ini kami mengambil referensi dari tiga orang ahli dalam bidang motivasi yaitu :<br />• Abraham Maslow, dengan teorinya Hierarki kebutuhan bahwa semua motivasi terjadi sebagai reaksi atas persepsi seorang individu akan kebutuhan Fisiologikal, keamanan sosial, mendpatkan penghargaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri<br />• Fredrick Harzberg, motivasi berlandaskan kebutuhan, dicapainya bukan melalui observasi klinikal seperti halnya Maslow, tetapi dari riset lapangan yang mencakup 200 orang akuntan dari ahli teknik.<br />• David Mc. Clelland, organisasi-organisasi memberikan peluang-peluang kepada individu-individu untuk memuaskan Tiga macam kebutuhan tingkat tinggi, yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi.<br />Dengan demikian, jika dilihat dari teori-teori para ahli motivasi tersebut diatas, dapat kita simpulkan bahwa motivasi itu sangatlah penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya, karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri. Karena dengan motivasi kita akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi seperti yang di katakan David Mc. Clelland> 17:14 25/05/2008<br />17:14 25/05/2008<br /><br />http://zulasri.wordpress.com/2008/05/29/teori-teori-motivasi-dalam-manajemen/<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Teori-Teori Motivasi<br />Tanggal: 04 Oktober 2008 <br /><br />oleh : Akhmad Sudrajat, M.Pd.<br /><br />Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).<br />Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.<br />Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.<br />Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain : (1) teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi); (3) teori Clyton Alderfer (Teori ERG); (4) teori Herzberg (Teori Dua Faktor); (5) teori Keadilan; (6) Teori penetapan tujuan; (7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan); (8) teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku; dan (9) teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. (disarikan dari berbagai sumber : Winardi, 2001:69-93; Sondang P. Siagian, 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-167)1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)<br />Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.<br />Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.<br />Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.<br />Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.<br />Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :<br />a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;<br />b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.<br />c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.<br />Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif..2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)<br />Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”<br />Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.<br />3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)<br />Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)<br />Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :<br />a. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;<br />b. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;<br />c. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.<br />Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.<br />4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)<br />Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.<br />Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.<br />Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.<br />Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.<br />5. Teori Keadilan<br />Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :<br />a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau<br />b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.<br />Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :<br />a. Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;<br />b. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;<br />c. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;<br />d. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai<br />Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.<br />6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)<br />Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan<br />7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )<br />Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.<br />Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.<br />Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.<br />8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku<br />Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.<br />Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.<br />Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.<br />Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.<br />Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.<br />Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.<br />9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.<br />Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .<br />Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.<br />Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.<br />http://www.psb-psma.org/content/blog/teori-teori-motivasi<br /><br /><br /><br /><br />Sekilas Teori Maslow ; Teori Hierarki Kebutuhan<br />Maslow<br />Teori Maslow (teori hierarki kebutuhan) sering digunakan untuk meramalkan perilaku orang dalam kelompok atau organisasi, dan bagaimana memanipulasi atau membentuk perilaku tersebut dengan cara memenuhi kebutuhannya, meskipun Maslow sendiri tidak pernah bermaksud untuk meramalkan perilaku.<br />Ia hanya bertolak dari dua asumsi dasar, yaitu:<br />a. Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk berkembang dan maju;<br />b. Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok terlebih dahulu sebelum berusaha memenuhi kebutuhan lainnya, artinya kebutuhan yang lebih mendasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan tambahan yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang.<br />Yang penting dari pemikiran Maslow ini adalah: kebutuhan yang telah dipenuhi (sebagian atau keseluruhan) akan berhenti daya motivasinya, kemudian motivasinya berpindah ke upaya untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.<br />Pemahaman tentang adanya hubungan yang erat antara perilaku dan kebutuhan, seperti telah diuraikan dalam teori perilaku sebelumnya, adalah penting, paling tidak untuk dapat menciptakan kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan individu anggota kelompok. Melalui pengamatan terhadap perilaku anggota kelompok dan dikaitkan dengan tingkat kebutuhannya, maka dapat dilakukan tindakan tertentu oleh anggota lainnya atau oleh pimpinan kelompok dalam rangka membentuk sebuah kelompok yang solid.<br />http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/12/13/sekilas-teori-maslow-teori-hierarki-kebutuhan/<br /><br /><br />Teori-teori Motivasi<br />Posted by: eko on: March 22, 2008<br />• In: opini| referensi bk<br />• Comment!<br />oleh : Akhmad Sudrajat, M.Pd.<br />Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).<br />Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.<br />Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; ( arah sikap terhadap sasaran kegiatan.<br />Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain : (1) teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi); (3) teori Clyton Alderfer (Teori ERG); (4) teori Herzberg (Teori Dua Faktor); (5) teori Keadilan; (6) Teori penetapan tujuan; (7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan); ( teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku; dan (9) teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. (disarikan dari berbagai sumber : Winardi, 2001:69-93; Sondang P. Siagian, 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-167)1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)<br />Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.<br />Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.<br />Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.<br />Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.<br />Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :<br />a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;<br />b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.<br />c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.<br />Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif..2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)<br />Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”<br />Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.<br />3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)<br />Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)<br />Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :<br />a. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;<br />b. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;<br />c. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.<br />Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.<br />4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)<br />Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.<br />Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.<br />Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.<br />Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.<br />5. Teori Keadilan<br />Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :<br />a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau<br />b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.<br />Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :<br />a. Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;<br />b. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;<br />c. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;<br />d. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai<br />Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.<br />6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)<br />Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan<br />7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )<br />Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.<br />Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.<br />Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.<br />8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku<br />Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.<br />Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.<br />Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.<br />Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.<br />Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.<br />Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.<br />9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.<br />Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .<br />Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.<br />Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.<br /><br />http://eko13.wordpress.com/2008/03/22/teori-teori-motivasi/<br /><br /><br />Sekilas David McClelland<br />David Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.<br /><br />David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:<br />1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH) <br />2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)<br />3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil) <br /><br />Model Kebutuhan Berbasis Motivasi McClelland<br />David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. <br />Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi. <br />Model motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi, baik staf maupun manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan perpaduan dari model motivasi tersebut.<br />A. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH) <br />Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.<br />n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. <br />B. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow) <br />Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.<br />n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.<br /><br />C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil) <br />Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.<br />McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. <br />Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:<br />a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.<br />b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi<br />yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.<br />c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses <br />(umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual). <br />Penelitian David Mcclelland<br />Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding dari profesi lain. <br />Kewirausahaan adalah merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang sukses (Suryana, 2006). Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan, yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan, kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung jawab pribadi, serta pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran atas hasil. <br />Ciri lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti. Wirausaha mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah seperti orang yang pasif (Hanafi, 2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada prestasi - dibanding pekerjaan lain. <br />Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat dan aktif. Mereka bisa bekerja dalam waktu yang panjang, misal 70 jam hingga 80 jam per minggu. Bukan lama waktu yang penting, namun karena semangatnya mereka tahan bekerja dalam waktu yang panjang. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benar-benar memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan. <br />Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan penjualan.<br />http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/11/teori-motivasi-mcclelland-teori-dua.html<br /><br /><br /><br />motivasi berprestasi ala Prof. Dr. David C. McClelland<br />December 4, 2008 by nitafitria <br />(from http://langgengbasuki.blog.com)<br />Sebagaimana diketahui, dewasa ini di tengah-tengah masyarakat sedang berlangsung krisis multidimensional. Kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasan, ketidakadilan di segala bidang, kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal dan dan berbagai bentuk penyakit sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.<br />Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, puluhan juta orang terpaksa hidup dalam kemiskinan dan puluhan lagi kehilangan pekerjaan. Sementara, sekitar 4,5 juta anak harus putus sekolah dan jutaan lainnya mengalami malnutrisi. Hidup semakin tidak mudah dijalani, sekalipun untuk sekadar mencari sesuap nasi. Beban kehidupan bertambah berat seiring dengan kenaikan harga-harga akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bagi mereka yang lemah iman, kesulitan-kesulitan yang dihadapi itu dengan mudah mendorongnya untuk melakukan tindak kejahatan. Berbagai bentuk kriminalitas mulai dari pencopetan, perampokan maupun pencurian dengan pemberatan serta pembunuhan dan tindak asusila, budaya permisif, pornografi dengan dalih kebutuhan ekonomi terasa semakin meningkat tajam. Di sisi lain, sekalipun pemerintahan baru telah terbentuk, tapi kestabilan politik belum juga kunjung terujud. Bahkan gejolak politik di beberapa daerah malah terasa lebih meningkat. Mengapa semua ini terjadi?<br />Dalam keyakinan Islam, berbagai krisis tadi merupakan fasad (kerusakan) yang ditimbulkan oleh karena tindakan manusia sendiri. Ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur’an surah ar-Rum ayat 41:<br />“Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan oleh karena tangan-tangan manusia”. (QS. Ar Rum: 41)<br />Dalam kondisi seperti itu, bagaimanakah kita harus bersikap? Menjadi orang yang tetap optimis ataukah justru menjadi pesimis? Semuanya tergantung pada sudut pandang mana yang digunakan. Sikap pesimis akan muncul pada orang-orang yang tidak mengetahui duduk masalah yang sebenarnya atau apa yang sesungguhnya terjadi, bagaimana dan dengan apa ia memecahkan masalah yang dihadapinya. Sementara, dengan mengetahui persoalannya dan memandangnya secara jernih disertai upaya terus menerus untuk mencari alternatif pemecahan, sikap optimis dapat dibangun dalam dirinya.<br />Mengenai pentingnya cara pandang terhadap persoalan dan sikap pribadi dalam menghadapi setiap masalah, Allah SWT memberikan menegaskan, bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu suatu kaum, sehingga kaum tersebut mengubahnya sendiri” (QS. Ar Ra’du : 11). Artinya, bahwa berubah atau tidak keadaan seseorang termasuk menjadi pesimis atau optimis semua berpulang kepada yang bersangkutan. Inilah paradigma paling penting yang harus dipegang oleh setiap orang ketika melihat dirinya dan lingkungannya. Bahwa seseorang harus merubah dirinya (cara atau pola berfikirnya), sebelum melakukan perubahan pada keadaan hidup diri dan masyarakatnya.<br />Inilah tugas manusia yang sesungguhnya. Selama ia melakukan sesuatu dengan benar, hasil bukanlah segalanya. Namun, sunnatullah telah menggariskan bahwa sesuatu yang benar dan dijalankan dengan benar akan memberikan hasil yang lebih baik. Kalau toh tetap gagal, itu hanyalah keberhasilan yang tertunda. Maka alangkah bijaknya ungkapan yang menyatakan: Orang yang mencoba mengubah diri dan masyarakat namun gagal adalah lebih baik daripada orang yang enggan mengubah dirinya sendiri. Jadi, setiap orang harus terus berubah. Menuju keadaan yang lebih baik. Hanya orang yang hari ini lebih baik dari hari sebelumnya saja, yang menurut Rasulullah, disebut beruntung. Kalau sama merugi. Kalau lebih jelek, celakalah orang itu. Pertanyaannya, akankah seseorang memiliki kehidupan yang lebih baik jika ia tidak pernah berupaya untuk mengubahnya? Maka, sebuah syarat yang harus dilalui manusia yang menginginkan perbaikan adalah perubahan. Tidak ada perbaikan tanpa perubahan dan tidak ada perubahan tanpa motivasi dan upaya sungguh-sungguh untuk mengubahnya.<br />Memilih Motivasi Yang Benar<br />Motivasi merupakan dorongan untuk berbuat yang berasal dari dalam diri manusia. Motivasi dalam suatu perbuatan memegang peran sangat penting. Kuat lemahnya upaya yang dikerahkan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sangat ditentukan oleh motivasinya. Oleh karena itu, mengetahui dan membina motivasi yang benar adalah suatu kemestian bagi siapa saja yang ingin meraih keberhasilan.<br />Motivasi yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni:<br />1. Motivasi fisik - material.<br />Manusia terdorong untuk melakukan suatu perbuatan bisa karena keinginan untuk mendapatkan imbalan fisik material, misalnya dengan terpenuhinya kebutuhan jasmani, baik berupa barang atau uang. Motivasi seperti ini sangat lemah dan sifatnya sangat sementara. Misalnya orang yang melakukan sesuatu untuk sekadar mendapat makanan guna menutupi rasa lapar, maka ketika sudah kenyang ia akan kehilangan motivasi. Sebaliknya, ia pasti akan kehilangan motivasi untuk melakukan perbuatan yang justru membuat ia lapar, misalnya berpuasa. Apalagi memperjuangkan suatu kebenaran, yang mungkin akan membuatnya menderita. Jadi, motivasi fisik material sekalipun ada dan memang perlu, tapi sulit untuk dikembangkan untuk menjadi pendorong utama bagi manusia dalam berusaha.<br />1. Motivasi psiko-emosional<br />Motivasi psiko-emosional akan menggerakkan manusia untuk berbuat karena suatu kondisi kejiwaan yang ingin dimiliki seseorang ini seperti rasa kebahagiaan, kehormatan, kebanggaan dan sebagainya. Orang sering menyebutnya kepuasan batin. Misalnya, seseorang berani melakukan perlawanan keras terhadap orang yang dinilai telah merusak nama baiknya. Atau berjuang mati-matian dengan mempertaruhkan harta dan jiwa demi menjaga kemerdekaan. Dan sebagainya. Motivasi ini meski lebih kuat bila dibandingkan dengan motivasi fisik - material, sebenarnya juga masih lemah dan sementara sifatnya.<br />1. Motivasi spiritual atau ruhiyah<br />Inilah motivasi terkuat yang terdapat pada diri manusia. Motivasi ini dibangun oleh kesadaran seorang muslim dalam hubungannya dengan Allah SWT. Dzat yang menciptakan manusia, menghidupkan, memberi rizki dan mematikan serta akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya di dunia. Motivasi ibadah dan pertanggungan inilah yang mampu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan apa saja, meski harus mengorbankan harta, tenaga dan nyawa sekalipun, selama berjalan dalam batas yang diperintahkan Allah SWT. Inilah konsep lillahi Ta’ala (demi Allah semata). Bila ditanamkan, dibina dan dijaga dengan sebaik-baiknya, motivasi ini akan mampu membentuk pribadi yang konsisten, teguh dan berani. Pada masa Rasulullah, motivasi ini mampu menggetarkan musuh pada Perang Badar meski pasukan musuh berjumlah tiga kali lipat dari pasukan kaum Muslimin. Pada masa sekarang, kita dapati pada pejabat yang jujur. Mereka berani menolak uang suap milyaran rupiah meski sesungguhnya dari segi materi uang sebanyak itu tentu sangat menggiurkan. Tapi keimanannya kepada Allah mencegahnya untuk berbuat seperti itu.<br />Maka, motivasi yang harus dibangun oleh setiap manusia dalam mewujudkan aktivitas kehidupannya adalah motivasi spiritual semata. Dengan motivasi ini, seseorang akan terpacu untuk berikhtiar terus-menerus disertai dengan sikap tawakal dan pantang berputus harapan hingga akhirnya meraih keberhasilan dengan izin Allah Yang Maha Pemurah lagi Penyayang. Inilah motivasi berprestasi yang sesungguhnya.<br />Tujuan Perbuatan Manusia<br />Selain motivasi perbuatan, setiap manusia dituntut pula untuk mengetahui tujuan dari setiap perbuatannya, sehingga ia mampu menghasilkan sesuatu dengan baik. Tanpa adanya pemahaman tentang tujuan perbuatan itu, seseorang tidak akan dapat menentukan apakah ia berhasil ataukah tidak. Manusia juga akan sangat mudah terjebak untuk melakukan segala sesuatu hanya karena dasar materi belaka sebagaimana perilaku kebanyakan orang dalam era materialisme sekarang ini.<br />Nilai-nilai yang dapat diraih manusia antara lain:<br />1. Nilai Materi.<br />Beberapa aktivitas manusia di antaranya memang akan memberi hasil berupa materi semisal uang dan harta kekayaan lainnya. Contohnya adalah bekerja. Dengan memahami bahwa bekerja adalah untuk memperoleh materi, maka seseorang akan mengarahkan usaha dagangnya untuk memperoleh keuntungan, usaha pertaniannya untuk memperoleh hasil panen yang baik, jika bekerja untuk orang lain ia akan bekerja dengan sebaik-baiknya agar dapat menerima upah atau gaji dan sebagainya.<br />2. Nilai Kemanusiaan<br />Nilai ini berupa layanan atau sikap baik manusia kepada sesama manusia. Misalnya, membantu orang-orang yang kesulitan materi, menyelamatkan orang yang tenggelam, dan sebagainya. Semua ini dilakukan semata karena unsur kemanusiaan dan bukan untuk memperoleh nilai materi.<br />3. Nilai Akhlaq<br />Nilai akhlaq akan dicapai manakala dalam setiap perbuatan dihiasi dengan sifat-sifat (akhlaq) sesuai yang diperintahkan Allah SWT. Sikap jujur, amanah, peduli, menepati janji, sopan, tawadlu’ dan sebagainya merupakan sifat baik yang tidak memiliki nilai materi. Dengan kata lain, adalah tidak tepat jika seseorang menampakkan jujur dalam berdagang atau amanah dalam melakukan tugas karena ingin memperoleh keuntungan materi. Meski akhlaq juga berimplikasi positif terhadap perolehan nilai lainnya.<br />1. Nilai Spiritual<br />Nilai spiritual dicapai dengan tujuan agar (kesadaran) hubungan seseorang dengan Tuhannya dapat meningkat. Nilai ini bersifat pribadi, sebab hanya dia yang dapat merasakannya, orang lain tidak. Misalnya ketika orang melakukan shalat, membayar zakat, berhaji dan sebagainya.<br />Bagaimana Seharusnya Manusia Berbuat<br />Sebagaimana telah diketahui, ketika menciptakan manusia, Allah SWT melengkapinya dengan potensi-potensi kehidupan yang secara fitri akan mendorongnya untuk beraktifitas mewujudkan visi dan misi penciptaannya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Potensi kehidupan yang dimaksud berupa kebutuhan jasmani dan naluri.<br />Kebutuhan jasmani dapat berupa rasa lapar, haus dan keinginan buang hajat besar dan kecil, sementara naluri terdiri dari naluri beragama (gharizatu al-tadayun) yang perwujudannya berupa kecenderungan manusia untuk melakukan ibadah atau aktifitas mensucikan segala sesuatu yang dianggapnya besar; naluri melangsungkan keturunan (gharizatu al nau’) dimana perwujudannya diantaranya berupa ketertarikan manusia kepada lawan jenisnya; dan naluri untuk mempertahankan diri (gharizatu al baqa’), yang salah satu wujudnya adalah keinginan manusia untuk menjadi pemimpin.<br />Kebutuhan jasmani dan naluri itu menghendaki pemenuhan. Perwujudannya melalui tindakan dan usaha manusia. Persoalannya kemudian adalah bagaimana cara manusia memuaskan semua kebutuhan jasmani dan naluri-naluri itu. Bagi seorang muslim, upaya memenuhi dan menyalurkan segenap potensi kehidupan itu semestinya senantiasa harus berlandaskan pada aturan-aturan syariat Allah. Upaya pemenuhan i kebutuhan jasmani dan naluri dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan Allah berarti bertentangan dengan hakikat visi dan misi penciptaan manusia itu sendiri.<br />Bila diperhatikan secara seksama, setiap manusia dalam melakukan setiap perbuatan akan melewati tahapan berikut, yaitu<br />1. Berawal dari naluri atau kebutuhan jasmani,<br />2. Mengindera dorongan yang muncul, berupa naluri atau kebutuhan jasmani,<br />3. Menetapkan motivasi perbuatan,<br />4. Berfikir tentang cara memenuhi dorongan dengan benar, baik dan sempurna sesuai dengan tuntunan syariah,<br />5. Usaha apa yang diperlukan untuk memenuhi naluri dan/atau kebutuhan jasmani,<br />6. Berupaya mendapatkan nilai yang ingin dicapai.<br />Karakter Pemimpin<br />Prof. Dr. David C. McClelland, psikolog dari Universitas Harvard pada tahun 1961 merilis sebuah teori yang disebut motivasi berprestasi. Teori ini bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Dari penelitiannya - juga Murray (1957) serta Miller dan Gordon (1970) - dapat disimpulkan terdapatnya hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya, manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya juga rendah. Dan ternyata, motivasi berprestasi seseorang sangat berhubungan dengan dua faktor, yaitu tingkat kecerdasan (IQ) dan kepribadian. Artinya, orang akan mempunyai motivasi berprestasi tinggi bila memiliki kecerdasan yang memadai dan kepribadian yang dewasa. Ia akan mampu mencapai prestasi maksimal. Hal ini karena ia didukung oleh dua kemampuan yang berasal dari kedua faktor tersebut. IQ merupakan kemampuan potensi dan kepribadian merupakan kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan fungsi psiko-fisiknya yang sangat menentukan dirinya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.<br />Menjadi “Manusia Pembangun”<br />Dalam kondisi faktual seperti sekarang ini, sesuai dengan paradigma perubahan seperti telah dijelaskan di atas, maka harus dicetak “manusia-manusia pembangun” yang akan menggerakkan masyarakat ke arah perbaikan. Manusia pembangun adalah orang yang memiliki pengetahuan, keahlian dan ketrampilan dalam bidangnya, sekaligus memiliki mental pemimpin yang memotivasi proses perbaikan kelompok masyarakat di mana ia berada. Misalnya, dalam kelompok petani, kelompok wanita, kelompok remaja, perkumpulan guru-guru, perkumpulan rekan sekerja, kelompok mahasiswa, kelompok pelajar, atau yang lainnya. Ia memiliki kesadaran dan perhatian baik pada diri sendiri maupun orang lain dan memiliki motivasi untuk berprestasi.<br />Seorang pemimpin yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik, antara lain:<br />1. memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi;<br />2. memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya;<br />3. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang dihadapi-nya;<br />4. melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuas-kan;<br />5. mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu.<br />Sebaliknya pemimpin yang motif berprestasinya rendah, dicirikan oleh sejumlah hal berikut :<br />1. kurang memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengerjakan suatu aktivitas;<br />2. memiliki program kerja tetapi tidak didasarkan pada rencana dan tujuan yang realistik serta lemah rnelaksanakannya;<br />3. bersikap apatis dan tidak percaya diri;<br />4. ragu-ragu dalam mengambil keputusan;<br />5. tindakannya kurang terarah pada tujuan.<br />Pembangunan masyarakat hanya dapat digalakkan oleh manusia-manusia yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya. Antara lain, ia harus mengenali diri sendiri dengan baik, dapat menerima dirinya sendiri dengan segala kelemahan dan keunggulan, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, tidak mudah terpengaruh, tidak mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, tetapi memikirkan kepentingan kelompok atau masyarakat umum.<br />Kelompok yang berfungsi dengan baik maksudnya adalah adanya satu kelompok yang anggotanya mempunyai motivasi yang jelas, yang bekerja secara terkoordinasi, terarah, dan teratur, dan yang tidak terhambat oleh emosi, masalah-masalah pribadi atau masalah interaksi. Kelompok ini memperhatikan tugasnya maupun manusianya. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi adalah adanya masalah pada diri manusianya yang mengakibatkan tugas kelompok terganggu.<br />Di samping mempunyai sifat seperti dijelaskan di atas, penggerak masyarakat diharapkan supaya:<br />1. dapat mengatasi perselisihan;<br />2. dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat;<br />3. dapat berpikir kreatif untuk mendorong dan merangsang orang lain;<br />4. dapat merencanakan sesuatu dengan orang lain;<br />5. mampu berunding dan bekerja sama dengan siapa pun;<br />6. dapat mengurangi hambatan untuk bekerja sama di dalam kelompok tempat ia bekerja;<br />7. dapat mengamati dan menangkap proses serta perkembangan di dalam kelompok;<br />8. dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif;<br />9. bersedia untuk memberi dan menerima umpan-balik (feed-back);<br />10. bersedia untuk membagi pengetahuannya;<br />11. menganggap orang lain sebagai partner yang berhak sama, bukan sebagai anak buah (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah).<br />Penutup<br />Dengan demikian, menjalankan pembangunan tidaklah dapat dilaksanakan dengan seadanya. Dibutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan unggul. Dan hal ini harus dipelajari dan dikembangkan melalui proses pembelajaran terus menerus dan tidak terbatas pada lembaga formal. Dengan upaya ini, insya Allah sedikit demi sedikit masyarakat akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk mengatakan “Jika kita berfikir bisa maka Insya Allah akan bisa”.<br />http://nitafitria.wordpress.com/2008/12/04/motivasi-berprestasi-ala-prof-dr-david-c-mcclelland/<br /><br /><br />Apa Tujuan Pendidikan?<br />Kelompok Diskusi Pendidikan Inklusif di Balukistan<br />Pada pertengahan 2007 Departemen Pendidikan di Propinsi Balukistan dan IDP Norway meluncurkan ide-ide pendidikan inklusif di 4 SD di Quetta dan sekitarnya. 2 SD untuk anak laki-laki dan 2 SD anak perempuan. 1 SD berada di sebuah desa kecil di pinggiran Quetta, sementara yang lainnya berada di dalam pusat kota. Kepala sekolah dan guru di ke-4 SD rintisan tersebut ditanya tentang apa sebenarnya tujuan pendidikan itu. Mengapa kita mengirimkan anak kita ke sekolah? Apa yang ingin kita capai melalui pendidikan? Ini adalah jawaban-jawaban mereka:<br />1. Mendorong persatuan, rasa hormat dan pengertian di masyarakat yang membawa kehormatan dan kewibawaan bangsa.<br />2. Menciptakan kesadaran semua anak tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, menghormati kebebasan berekspresi dan hak azasi manusia di generasi mendatang.<br />3. Membantu semua anak mengembangkan kemampuan secara penuh di bidang akademis, sosial, emosional dan fisik yang memperbaiki kesejahteraan mereka serta kesejahteraan keluarga dan masyarakatnya.<br />4. Membantu anak menjadi manusia yang baik, melayani masyarakat, negara dan semua segi kemanusiaan serta meningkatkan wawasan luas sebagai warganegara.<br />5. Menyiapkan anak bagi kehidupan agar dapat berhasil menghadapi tantangan, mengatasi rintangan dan memberi kepemimpinan kepada lainnya.<br />6. Menyiapkan profesional yang tepat bagi negara dan secara aktif berpartisipasi dalam pembangunan yang berkelanjutan bagi Negara Pakistan.<br />7. Membangun karakter dan mengembangkan rasa percaya diri pada semua anak.<br />8. Membantu anak menjadi penegak hukum dan warga negara yang bertanggungjawab, belajar mengenal mana yang benar dan salah, mengembangkan disiplin diri, tepat waktu, mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.<br />9. Mendukung anak mengembangkan gaya hidup sehat dan bersih.<br />10. Mendukung anak menjadi Muslim yang baik, meningkatkan kesadaran tentang prinsip dan pengajaran yang Islami. Sementara anak-anak dengan latarbelakang agama lain harus belajar untuk mengikuti prinsip dan pengajaran berdasar keimanan mereka.<br />Kami [kepala sekolah dan guru dari 4 SD rintisan] semuanya setuju bahwa dengan cara kami mengajar, dengan kurikulum saat ini, begitu pula dengan cara kami menilai anak kami melalui ujian yang berat, kami tidak akan pernah dapat mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Penerapan pendidikan inklusif dan ramah anak akan membantu sekolah kami untuk menanggapi dengan lebih baik kebutuhan anak, keluarga mereka dan masyarakat serta membantu kami untuk mendidik generasi mendatang anak Pakistan yang dapat membantu membangun bangsa. Menjadi kepentingan yang sangat besar bagi semua anak untuk diberi kesamaan hak untuk mengakses pendidikan berkualitas di tempat tinggal dan masyarakat mereka, tanpa memandang gender, kemampuan, kecacatan dan latarbelakang mereka. Langkah-langkah yang kami buat di Quetta mungkin hanya langkah kecil, namun kami telah memulai perjalanan Menuju Inklusi dan mencapai tujuan sesungguhnya dari pendidikan bagi anak-anak kami.<br /><br /><br />http://www.idp-europe.org/eenet/newsletter6_indonesia/page16.php<br /><br /><br /><br /><br />Masyarakat Madani ala PLS-reg<br />3 Desember 2007 — tafany <br />By Ana Agustini, Apriyanti, Muhammad, Siti Khotipah <br />MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT <br />Hingga saat ini masyarakat madani masih menjadi wacana. Di samping itu, masyarakat madani sering dikatakan sebuah masyarakat yangdiimajinasikan, karena sepanjang sejarah islam masyarakat madani baru terwujud pada masa Rasullah di Madinah al-Munawwarah.Justru kata madinah menunjukkan masyarakat yang madani (beradab). Apa sesungguhnya masyarakat madani, bagaimana konsepnya, serta bagaimana masyarakat islam mewujudkannya? persoalan itu akan dijelaskan pada uraian berikut. <br />1. Pengertian Masyarakat Madani<br />Secara etimologis,masyarakat madani berarti masyarakat kota(mujtama’al-madani)atau masyarakat utama(mujtama al-fadhilah/khaira ummah). Istilah mujtama’al-madani digunakan oleh cendikiawan muslim malaysia,Naquib Al-Attas,kemudian diperkelankan oleh Anwar Ibrahim(mantan wakil perdana menteri malaysia)kepada masyarakat indonesia. Selanjutnya istilah itu banyak digunakan oleh cendikiawan muslim modernis,seperti Nurcholis Madjid dan Dawan Raharjo. Sedangkan istilah mujtama’al-fadhilah digunakan para filosofi muslim,seperti Al-Farabi dan istilah khaira ummah,pernah digunakan Muhammadiyah.Masyarakat madani adalah suatu masyarakat ideal yang didalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan sama dalam soal pembagian hak dan kewajiban. Masyarakat madani (almujtama’al-madani) adalah masyarakat bermoral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, dimana masyarkat memiliki motivasi dan inisiatif indivudual. Masyarakat madani adalah masyarakat yang secara umum memiki ciri-ciri berbudaya, berperadaban, demokratis, dan berkeadilan. Masyarakat madani adalah masyarakat masyarakat yang berperadaban(ber-“madaniyah”), karena tunduk dan patuh pada ajaran kepatuhan yang dinyatakan dalam supermasi hhukum dan peraturan. <br />1. Konsep Masyarakat Madani dan Karakteristiknya.<br />Anwar Ibrahim merumuskan masyarakat madani adalah suatu sistem sosial yang subur yang didasarkan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat, serta masyarakat mendorongan daya usaha dan inisiatif individu, baik dari segi pemikiran, seni, ekonomi, maupun taknologi. Sistem sosial yang subur dalam pelaksanaan pemerintahan mengikuti undang-undang, bukan nafsu atau keinginan individu, serta menjadi kecenderungan dan ketulusan satu sistemnya.Oleh karena itu konsep masyarakat madani mengacu pada model ideal kehidupan masyarakat madinah pada zaman Nabi Muhammad saw, yang berdasrkan pada suatu konstitusi yang bernama piagam Madinah, maka karekteristik masyarakat madani diukur dengan piagam madinah yang berjumlah 47 pasal. Berdasarkan konstitusi tersebut, dapat diketahui bahwa diantara karakteristik masyarakat madani yaitu:a. Masyarakat majemuk(pluralistik) yang terdiri dari berbagai ikatan keluarga besar, suku, agama, yang tidak menentang ajaran allah.b. Semua anggota masyarakat yang mempunyai kedudukan yang sama, sehingga wajib saling menghormati dan bekerjasama, serta tidak ada dari mereka yang diperlakukan diskriminatif, bahkan orang yang lemah sekalipun harus dilindungi dan dibantu.c. Adanya pengakuan dan perlindungan negara dalam menjamin kebebasan menjalankan ibadah kepada setiap pemeluk agama yang berbeda.d. Adanya supermasi hukum; semua anggota masyarakat mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum.e. Hukum adat dengan berpedoman pada kebenaran dan keadilan, tetap diberlakukan.f. Adanya ketaatan setiap anggota masyarakat pada konstitusi.g. Semua warganegara mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap neagara, yaitu dalam mempertahankan negara dengan harta dan jiwa mereka, serta mengusir setiap agresor yang mengganggu stabilitas negara. <br />http://tafany.wordpress.com/2007/12/03/masyarakat-madani-ala-pls-reg/<br /><br /><br />CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI <br />Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.<br />Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.<br />Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :<br />1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik. <br />2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi : (1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)<br /> (2) Pers yang bebas<br /> (3) Supremasi hukum<br /> (4) Perguruan Tinggi<br /> (5) Partai politik<br />3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.<br />4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.<br />5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.<br />6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.<br />7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.<br />Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya :<br />1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata<br />2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat<br />3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter<br />4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas<br />5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar<br />6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi <br /> <br /><br />Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut :<br />1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan <br />2. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain) <br />3. Sebagai kontrol terhadap negara <br />4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group) <br />5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya. <br />http://www.crayonpedia.org/mw/Ciri-Ciri_Masyarakat_Madani<br /><br /><br /><br />Apakah keadilan itu ada ? menurut kalian apasih keadilan itu ?<br />banyak orang bilang ITU ADIL, INI ADIL,ato apalah pokoknya harus adil !! bagi siapa !<br />so jadi apa memang demikian keadilan itu ?<br /><br /><br /><br />Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak<br />Ikutan berbagi, Bro...<br /><br />Paling tidak ada tiga makna keadilan :<br /><br />Pertama, adil dalam arti "sama". Anda dapat berkata bahwa si A adil, karena yang Anda maksud adalah bahwa dia memperlakukan sama atau tidak membedakan seseorang dengan yang lain. Tetapi harus digarisbawahi bahwa persamaan yang dimaksud adalah persamaan dalam hak<br />Dalam surat Al-Nisa' (4): 58 dinyatakan bahwa: "Apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil..."<br />Kedua, adil dalam arti "seimbang". Keseimbangan ditemukan pada suatu kelompok yang di dalamnya terdapat beragam bagian yang menuju satu tujuan tertentu, selama syarat dan kadar tertentu terpenuhi oleh setiap bagian.<br />Dengan terhimpunnya syarat ini, kelompok itu dapat bertahan dan berjalan memenuhi tujuan kehadirannya.<br />Ketiga, adil adalah "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya"<br />Pengertian inilah yang didefinisikan dengan "menempatkan sesuatu pada tempatnya" atau memberi pihak lain haknya melalui jalan yang terdekat". Lawannya adalah "kezaliman", dalam arti pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain. Dengan demikian menyirami tumbuhan adalah keadilan dan menyirami duri adalah lawannya. Sungguh merusak permainan (catur), jika menempatkan gajah di tempat raja, demikian ungkapan seorang sastrawan yang arif.<br /><br />http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081106061145AApzNFG<br /><br /><br /><br /><br /><br />Keadilan dalam Islam<br />Selasa, 13 Januari 2009 20:29:45 - oleh : admin<br />Oleh Nurul H. Maarif<br /><br />1. Terma-terma Keadilan<br /><br />al-Qur’an, setidaknya menggunakan tiga terma untuk menyebut keadilan, yaitu al-‘adl, al-qisth, dan al-mîzân. <br /><br />al-‘Adl, berarti “sama”, memberi kesan adanya dua pihak atau lebih; karena jika hanya satu pihak, tidak akan terjadi “persamaan”. <br /><br />al-Qisth, berarti “bagian” (yang wajar dan patut). Ini tidak harus mengantarkan adanya “persamaan”. al-Qisth lebih umum dari al-‘adl. Karena itu, ketika al-Qur’ân menuntut seseorang berlaku adil terhadap dirinya, kata al-qisth yang digunakan. Allah SWT berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak al-qisth (keadilan), menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri...(Surah al-Nisa’/4: 135).<br /><br />al-Mîzân, berasal dari akar kata wazn (timbangan). al-Mîzân dapat berarti “keadilan”. al-Qur’an menegaskan alam raya ini ditegakkan atas dasar keadilan. Allah SWT berfirman: Dan langit ditegakkan dan Dia menetapkan al-mizan (neraca kesetimbangan). (Surah al-Rahman/55: 7).<br /><br />2. Makna-makna Keadilan<br /><br />Beberapa makna keadilan, antara lain;<br />Pertama, adil berarti “sama”<br /><br />Sama berarti tidak membedakan seseorang dengan yang lain. Persamaan yang dimaksud dalam konteks ini adalah persamaan hak. Allah SWT berfirman: “Apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil...” (Surah al-Nisa'/4: 58).<br /><br />Manusia memang tidak seharusnya dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan latar belakangnya. Kaya-papa, laki-puteri, pejabat-rakyat, dan sebagainya, harus diposisikan setara. <br /><br />Kedua, adil berarti “seimbang”<br /><br />Allah SWT berfirman: Wahai manusia, apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah? Yang menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu, dan mengadilkan kamu (menjadikan susunan tubuhmu seimbang). (Surah al-Infithar/82: 6-7).<br /><br />Seandainya ada salah satu anggota tubuh kita berlebih atau berkurang dari kadar atau syarat yang seharusnya, pasti tidak akan terjadi keseimbangan (keadilan).<br /><br />Ketiga, adil berarti “perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu pada setiap pemiliknya”<br /><br />“Adil” dalam hal ini bisa didefinisikan sebagai wadh al-syai’ fi mahallihi (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Lawannya adalah “zalim”, yaitu wadh’ al-syai’ fi ghairi mahallihi (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya). “Sungguh merusak permainan catur, jika menempatkan gajah di tempat raja,” ujar pepatah. Pengertian keadilan seperti ini akan melahirkan keadilan sosial.<br /><br />Keempat, adil yang dinisbatkan pada Ilahi.<br /><br />Semua wujud tidak memiliki hak atas Allah SWT. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya. Keadilan-Nya mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.<br /><br />Allah disebut qaiman bilqisth (yang menegakkan keadilan) (Surah Ali ‘Imram/3: 18). Allah SWT berfirman: Dan Tuhanmu tidak berlaku aniaya kepada hamba-hamba-Nya (Surah Fushshilat/41: 46).<br /><br />3. Perintah Berbuat Adil<br /><br />Banyak sekali ayat al-Qur’an yang memerintah kita berbuat adil. Misalnya, Allah SWT berfirman: Berlaku adillah! Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Surah al-Ma-idah/5: 8).<br /><br />Dijelaskan ayat ini, keadilan itu sangat dekat dengan ketakwaan. Orang yang berbuat adil berarti orang yang bertakwa. Orang yang tidak berbuat adil alias zalim berarti orang yang tidak bertakwa. Dan, hanya orang adil-lah (berarti orang yang bertakwa) yang bisa mensejahterakan masyarakatnya. <br /><br />Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman: Katakanlah, "Tuhanku memerintahkan menjalankan al-qisth (keadilan)" (Surah al-A’raf/7: 29). Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat ihsan (kebajikan) (Surah al-Nahl/16: 90). Sesungguhnya Allah telah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil). Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-sebaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Surah al-Nisa/4: 58). <br /><br />Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang benar-benar menegakkan Keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri ataupun ibu bapakmu dan keluargamu. Jika ia kaya ataupun miskin, Allah lebih mengetahui keadaan keduanya, maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, sehingga kamu tidak berlaku adil. Jika kamu memutar balikkan, atau engggan menjadi saksi, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (Surah al-Nisa’/4:135).<br /><br />Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Surah al-Hujurat/49: 9).<br /><br />4. Bidang-bidang Keadilan <br /><br />Beberapa bidang keadilan yang wajib ditegakkan, antara lain, <br />Pertama, keadilan hukum<br /><br />Ayat-ayat yang telah disebutkan di atas, itulah ayat-ayat yang memerintahkan untuk menegakkan keadilan hukum, kendati pada diri dan keluarga kita sendiri. Ketegasan tanpa pandang bulu inilah yang juga diteladankan Nabi Muhammad Saw.<br /><br />Diriwayatkan, pada masa beliau, seorang perempuan dari keluarga bangsawan Suku al-Makhzumiyah bernama Fatimah al-Makhzumiyah ketahuan mencuri bokor emas. Pencurian ini membuat jajaran pembesar Suku al-Makhzumiyah gempar dan sangat malu. Apalagi, jerat hukum saat itu mustahil dihindarkan, karena Nabi Muhammad Saw sendiri yang menjadi hakim-nya. <br /><br />Bayang-bayang Fatimah al-Makhzumiyah akan menerima hukum potong (Surah al-Ma’idah/5: 38) tangan terus menghantui mereka. Dan jika hukum potongan tangan ini benar-benar diterapkan, mereka akan menanggung aib maha dahsyat, karena dalam pandangan mereka seorang keluarga bangsawan tidak layak memiliki cacat fisik. Lobi-lobi politis pun digalakkan supaya hukum potong tangan itu bisa diringankan atau bahkan diloloskan sama sekali dari Fatimah al-Makhzumiyah. Uang berdinar-dinar emas dihamburkan untuk upaya itu.<br /><br />Puncaknya, Usamah bin Zaid, cucu Nabi Muhammad Saw dari anak angkatnya yang bernama Zaid bin Haritsah, lantas dinobatkan sebagai pelobi oleh Suku al-Makzumiyah. Kenapa Usamah? Karena Usamah adalah cucu yang sangat disayangi Nabi. Melalui orang kesayangan Nabi ini, diharapkan lobi itu akan menemui jalan mulus tanpa rintangan apapun, sehingga upaya meloloskan Fatimah dari jerat hukun bisa tercapai. Apa yang terjadi?<br /><br />Upaya lobi Usamah bin Zaid, orang dekatnya, itu justru mendulang dampratan keras dari Nabi Muhammad Saw, bukannya simpati. Ketegasan Nabi dalam menetapkan hukuman tak dapat ditawar sedikitpun, hatta oleh orang dekatnya. Untuk itu, Nabi lantas berkata lantang: “Rusaknya orang-orang terdahulu, itu karena ketika yang mencuri adalah orang terhormat, maka mereka melepaskannya dari jerat hukum. Tapi ketika yang mencuri orang lemah, maka mereka menjeratnya dengan hukuman. Saksikanlah! Andai Fatimah bint Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya.” Itulah ketegasan Nabi dalam menegakkan hukum, hatta pada orang yang paling disayanginya sekalipun.<br /><br />Kedua, keadilan ekonomi<br /><br />Islam tidak menghendaki adanya ketimpangan ekonomi antara satu orang dengan yang lainnya. Karena itu, (antara lain) monopoli (al-ihtikar) atau apapun istilahnya, sama sekali tidak bisa dibenarkan. Nabi Muhammad Saw misalnya bersabda: Tidak menimbun barang kecuali orang-orang yang berdosa. (HR. Muslim). Orang yang bekerja itu diberi rizki, sedang orang yang menimbun itu diberi laknat. (HR. Ibnu Majah). Siapa saja yang menyembunyikan (gandum atau barang-barang keperluan lainnya dengan mengurangi takaran dan menaikkan harganya), maka dia termasuk orang- orang yang zalim.<br /><br />Larangan demikian juga ditemukan dalam al-Qur’an. Allah SWT berfirman: Apa saja harta rampasan (fay’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan; supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya di antara kalian saja. Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang Dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Surat al-Hasyr/59: 7). <br /><br />Umar bin al-Khattab (khalifah Islam ke-2) pernah mengumumkan pada seluruh kawulanya, bahwa menimbun barang dagangan itu tidak sah dan haram. Menurut riwayat Ibnu Majah, Umar berkata, “Orang yang membawa hasil panen ke kota kita akan dilimpahkan kekayaan yang berlimpah dan orang yang menimbunnya akan dilaknat. Jika ada orang yang menimbun hasil panen atau barang-barang kebutuhan lainnya sementara makhluk Tuhan (manusia) memerlukannya, maka pemerintah dapat menjual hasil panennya dengan paksa.”<br /><br />Dalam kaca mata Umar, pemerintah wajib turun tangan untuk menegakkan keadilan ekonomi. Sehingga ketika ada oknum-oknum tertentu melakukan monopoli, sehingga banyak pihak yang terugikan secara ekonomi, pemerintah tidak bisa tinggal diam apalagi malah ikut menjadi bagian di dalamnya. Mebiarkan dan atau menyetujui perbuatan mereka sama halnya berbuat kezaliman itu sendiri. <br /><br />Ketiga, keadilan politik<br /><br />Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil (imamun adil), pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah", seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)<br /><br />Pemerintah atau pemimpin yang adil akan memberi hak pada yang berhak, yang komitmen bertanggungjawab pada warganya. Tidak mudah menjadi pemimpin adil. Karena itu, kita tidak seharusnya berebut menjadi pemimpin. Inilah sebabnya Umar bin al-Khattab menolak usul pencalonan anaknya, Abdullah bin Umar, sebagai penggantinya. Namun prinsipnya, Islam memandang siapapun berhak menjadi pemimpin tanpa melihat latar belakangnya, hatta orang Habasyah (Etiopia sekarang) yang rambutnya kriting laksana gandum sekalipun. Dan, sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW, kepemimpinannya harus ditaati. <br /><br />Keempat, keadilan berteologi/berkeyakinan<br /><br />Islam memberikan kebebasan penuh bagi siapapun untuk menjalankan keyakinan yang dianutnya. Termasuk keyakinan yang berbeda dengan Islam sekalipun. Konsekuensinya, kebebasan mereka ini tidak boleh diganggu-gugat. Bahkan Muhammad Syahrûr menyatakan, percaya pada kekebasan manusia adalah satu dasar akidah Islam yang pelakunya dapat dipercayai beriman pada Allah SWT. Sebaliknya, kufr adalah tidak mengakui kebebasan manusia untuk memilih beragama atau tidak beragama. <br /><br />Bukti kebebasan ini, antara lain: Allah SWT berfirman: Allah lebih tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih tahu siapa yang mendapat petunjuk. (Surah al-Nahl/16: 125). Redaksi yang mirip bisa ditemukan juga pada Sûrah al-Najm/53: 30 dan Sûrah al-Qalam/68: 7.<br /><br />Dan katakanlah: kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman, dan siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir…. (Sûrah al-Kahf/18: 29).<br /><br />Tidak ada paksaan untuk memasuki agama. Sesungguhnya telah jelas-jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu, siapa yang ingkar kepada taghut dan yang beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Sûrah al-Baqarah/2: 256).<br /><br />Yang penting diperhatikan, adalah bahwa pilihan kepercayaan apapun yang kita anut, semua memiliki konsekuensinya masing-masing. Kesadaran untuk memilih keyakinan harus pula dibarengi oleh kesadaran akan konsekuensinya. Sehingga, pilihan kita betul-betul sebagai “pilihan yang bertanggungjawab” dan “bisa dipertanggungjawabkan.” <br /><br />Kelima, keadilan kesehatan<br /><br />Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat: Wahai bani Adam, Aku sakit dan kamu tidak menjenguk-Ku. Bani Adam bertanya: Wahai Rabbku, bagaimana bisa aku menjenguk-Mu sedang Engkau adalah Tuhan sekalian Alam? Allah menjawab: Tidakkah kamu melihat seorang hamba-Ku sedang sakit dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah kamu mengetahui, andaikata kamu menjenguknya, kamu mendapati-Ku di sisinya? (HR. Imam Muslim).<br /><br />Hadis kudsi di atas menunjukkan, jika kita “menjenguk” – dalam pengertiannya yang luas – tetangga kita yang sakit, maka kita akan menemukan Allah SWT di sana. Tidak “menjenguk”nya berarti tidak menemukan-Nya. Apa maknanya? Kita bisa merenungkannya masing-masing. Yang jelas, dalam hal ini pemerintah juga wajib “menjenguk” warganya yang sakit. Siapapun dia dan apapun latar belakangnya. Cara “menjenguk”nya? Bisa saja dengan pengobatan geratis, dan sebagainya.<br /><br />Keenam, keadilan pendidikan<br /><br />Allah SWT berfirman: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Surah al-Mujaadilah: 11). Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tholabul ilmi farîdhotun 'alâ kulli muslim” (HR. Ibnu Majah). (Setidaknya) dua argumen ini, memberikan pengertian bahwa menuntut ilmu atau mendapatkan pendidikan, adalah hak bagi siapapun tanpa pandang latar belakang. <br /><br />5. Universalisme Keadilan Islam<br /><br />Keadilan dalam Islam itu universal dan tidak mengenal boundaries (batas-batas), baik batas nasionalitas, kesukuan, etnik, bahasa, warna kulit, status (sosial, ekonomi, politik), dan bahkan batas agama sekalipun. Pada orang yang berbeda keyakinan dan bahkan hewan sekalipun, keadilan harus ditegakkan. <br /><br />Allah SWT berfirman: Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Surah al-An’am/6: 152).<br /><br />Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul, dengan membawa bukti-bukti nyata, dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat melaksanakan keadilan. (Surah al-Hadid/57: 25).<br /><br />Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kerabatmu. Jika ia (yang tergugat atau terdakwa) kaya atau miskin, maka Allah lebih utama dari keduanya... (Surah al-Nisa'/14: 135).<br /><br />Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlakulah adil, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, seungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan. (Surah al-Maidah/5: 8)<br /><br />Orang berbeda agama pun wajib diberi keadilan. Allah berfirman: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan tuqsithu (berlaku adil) terhadap orang-orang (kafir) yang tidak menerangimu karena agama, dan tidak mengusirmu dari negerimu atau membantu orang lain untuk mengusir kamu... (Surah al-Mumtahanah/60: 8).<br /><br />Kisah (a) <br />Seorang pria Mesir beragama Kristen Koptik (salah satu aliran Kristen yang berkembang di Mesir) mendatangi Umar bin al-Khattab di Madinah, yang kala itu sebagai pemimpin kaum muslim, untuk mencari keadilan. <br /><br />Pria Mesir itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku mencari perlindunganmu dari penindasan.” “Kamu telah mencari perlindungan d imana ia seharusnya dilindungi,” jawab Umar. <br /><br />“Ketika aku sedang berlomba dengan putra Amr bin Ash, aku berhasil mengalahkannya. Namun kemudian dia memukuli aku dengan cambuknya dan berkata: ‘aku adalah putra bangsawan’!” cerita pria Mesir mengadu.<br /><br />Mendengar pengaduan itu, Umar yang dikenal adil dan bijaksana itu berang. Ia ingin memberikan keadilan pada orang Kristen Koptik itu. Umar lalu menulis surat untuk Amr bin ‘Ash (gubernur Mesir saat itu) dan memerintahkannya segera menghadap beserta putranya.<br /><br />“Ke mana Pria Mesir itu? Suruh dia ambil cambuk dan pukul putra Amr!” pinta Umar. Pria Mesir itu pun menuruti perintah Umar. Ia memukuli putra Amr bin Ash dengan cambuk. <br /><br />Anas berkata, “Maka dia memukuli putra Amr. Demi Allah, ketika pria Mesir itu memukulinya, kami kasihan dan meratapinya. Dia tidak berhenti sampai kami menghentikannya.”<br /><br />Kemudian Umar berkata pada Pria Mesir itu, “Sekarang pukulkan cambuknya ke kepala Amr yang botak itu.”<br /><br />Pria Mesir itu bingung dan menjawab, “Ya Amirul Mukminin, yang menganiaya aku itu putranya, dan aku telah menyamakan kedudukanku dengannya.”<br /><br />Umar lantas bertanya pada Amr bin ‘Ash, “Sejak kapan kamu telah memperbudak rakyatmu, padahal ibu-ibu mereka telah melahirkan mereka sebagai orang-orang merdeka?”<br /><br />“Ya Amiral Mukminin, aku telah lalai dan pria Mesir itu tidak mendatangiku untuk mendapatkan keadilan,” jawab Amr.<br /><br />Kisah (b)<br />Ali bin Abi Thalib (Khalifah Islam ke-4), pernah menemukan baju besinya di rumah seorang Yahudi. Maka Ali mengadukan Yahudi itu ke pengadilan karena diduga mengambil bajunya. Sayangnya, Ali tidak bisa membuktikan bahwa baju besi itu miliknya. Maka hakim memutuskan, yang salah adalah Ali dan yang berhak atas baju itu adalah Yahudi. Ali pun menerima keputusan pengadilan itu, kendati posisinya sebagai kepala negara dan yang dihadapi rakyatnya sendiri. <br /><br />6. Pelaksana Keadilan<br /><br />Islam hanya menekankan prinsip keadilan dan pentingnya keadilan bagi semua. Perihal bagaimana cara mendapatkan keadilan, itu sepenuhnya diserahkan pada umatnya. Termasuk bagaimana membangun negara yang akan menjadi sarana tercapainya keadilan, itu juga tidak diatur oleh Islam. Mau berasas Islam, sekuler, demokrasi, teokrasi, teodemokrasi, dan apapun namanya, yang penting ditekankan adalah KEADILAN. <br /><br />Yang jelas, siapapun kita, baik sebagai individu maupun pemerintah, harus menjadi martir penegakan keadilan sesuai jangkaun wilayah kita. “Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian/kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun ‘an ra’iyyatih,” pesan Nabi Muhammad SAW.<br /><br />7. Buah Keadilan<br /><br />Keadilan, dalam hal apapun, akan membuahkan kedamaian dan kesejahteraan. Inilah inti kemaslahatan bagi umat. Dan ini lebih mungkin dilaksanakan oleh para pemimpin atau pemerintah. Untuk itu, tasharruf imam ala al-ra’iyyah manuthun bi al-maslahah (kebijakan pemimpin bagi warganya harus diorientasikan untuk kemaslahatan mereka). Sayyidul qaum khadimuhum (pempimpin umat adalah pelayan bagi mereka). Pemimpin harus melayani umatnya untuk mendapatkan keadilan ini. Karena itu, keadilan yang berujung pada kedamaian dan kesejahteraan harus dikejar terlebih dahulu ketimbang urusan pribadi ataupun golongan. <br /><br />Ada kisah, khalifah Harun al-Rasyid pernah disindir sufi-pembanyol Nasruddin Hoja. “Kamu pilih keadilan atau harta?” tanya khalifah. “Harta!,” jawab Nasruddin tegas. <br /><br />Khalifah marah bukan kepalang. “Harusnya yang kamu pilih keadilan. Itu juga yang saya pilih,” kata khalifah berang. “Orang memang akan menginginkan apa yang tidak dimilikinya,” jawab Nasruddin ringan. <br /><br />Nasruddin punya keadilan, tapi tak punya harta, makanya ia menginginkan harta. Khalifah punya harta, tapi tak punya keadilan, makanya ia menginginkan keadilan. Bagaimana kita di negeri ini? Bahkan kita tidak punya dua-duanya! Inilah cermin masyarakat yang bangkrut. Wa Allah a’lam bi al-sawab.[<br />http://www.kampusislam.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=378<br /><br /><br />Konteks Diskursus Definisi Keadilan<br />Kosmologis keadaan sesuatu yang seimbang<br />Sosiologis persamaan dan penafian atas segala bentuk diskriminasi dan pemeliharaan hak-hak individu dan pemberian hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya<br />Teosofis Memelihara hak bagi kelanjutan eksistensi<br /> <br /> <br /> <br />Keadilan Sosial<br /> <br />Dalam tema keadilan, yang dipaparkan Mutahhari tersebut, Cak Nur lebih banyak menyoroti masalah keeadilan sosial (pengertian keadilan kedua). Cak Nur, menemukan bahwa ide keadilan sosial dalam Islam dapat dijumpai dengan mudah dalam al-Quran,[v] terutama dalam ayat-ayat Makkiyah.[vi] Secara terang-terangan, al-Quran mengutuk individu dan masyarakat yang anti-keadilan, dengan sistem ekonomi yang tidak produktif dan egois. (QS. Al-Takatsur dan al-Humazah, at- Taubah: 34-35).[vii] <br /> <br />Bagi Cak Nur, keadilan sosial sejalan dengan egalitarianisme radikal sebagai konsekuensi agama monoteis. Seperti diketahui, dalam agama monoteis, keadilan merupakan misi profetik, tugas suci para Nabi. Efek sikap ini bukan hanya tampak pada efek-langsung pada bidang ekonomi, tapi juga dalam budaya dan seni. Ekspresi tersebut tergambar misalnya dalam ikonoklasme, terutama pada gambar representasi simbolik dan emblematik, dan magis. Ide dasar sikap ini adalah bahwa magisme menghalangi manusia dari mencapai keadilan berdasarkan persamaan dan berdasarkan kenyataan-kenyataan yang terawasi (terkontrol). Karena itu, seni yang berkembang adalah seni abstrak. Menariknya, seni abstrak tersebut berkembang di kalangan penduduk kota (urban) karena lingkungan mereka lebih bebas dari mitos alam. Islam sebagai gejala kota lebih tercermin dalam mekantilisme yang ditopang paham persamaan manusia: persamaan kesempatan, selain hak dan kewajiban. [viii]<br /> <br />Selanjutnya, Cak Nur menegaskan, Islam tidak mendukung cita-cita ekonomi komunis,”sama rata sama rasa”, sebab Islam menghargai prestasi individual. Karena itu, agar tidak terjadi ketimpangan, dibuat aturan dengan ketentuan halal- haram dalam perolehan ekonomi dan tidak boleh ada pembenaran struktur atas terhadap praktik penindasan.[ix] <br /> <br />Bagaimana pola penggunaan kekayaan yang mencerminkan keadilan? Cak Nur memulai elaborasinya dengan menjelaskan makna generik ”adil”. Menurut Cak Nur, kata adil (bahasa Arab) berarti sesuatu yang sedang, seimbang, wajar. Begitu pula kata just (bahasa Inggris) yang bermakna wajar, justice (keadilan) ialah kewajaran. Pola penggunaan kekayaan yang memenuhi kewajaran adalah ”suatu keadaan yang dapat di terima oleh semua orang dengan penuh suka kerelaan dan kelegaan. Pola tersebut ialah pola prihatin. Dalam kepribadian dan keprihatinan terdapat unsur dan semangat solidaritas sosial: suatu sikap yang selalu memperhitungkan dan memperhatikan keadaan kepentingan orang banyak; tidak egois atau berpusat pada diri sendiri. Dengan keprihatinan, harta kita sendiri kita gunakan sesuai dengan kebutuhan hidup yang wajar, tak lebih dan tak kurang, menyisihkan sebagian untuk mendorong pruduktivitas umpamanya, dengan sistem tabungan, dan mengeluarkan sebagian lagi untuk kepentingan langsung sosial. Dengan menekan penampakan mencolok kekayaan, satu lagi hal didapat: mengurangi sumber ketegangan-ketegangan sosial yang amat berbahaya. ” Cak Nur merujukkan penjelasannya tersebut kepada al-Quran, QS. Al-Furqan (25): 67.[x] <br /> <br />http://ruhullah.wordpress.com/2008/09/11/keadilan-sosial-dan-sosialisme-religius-gagasan-pinggiran-nurcholish-madjid/<br /><br /><br />Adil dan Berbuat Adil <br />Apa yang terbayang dalam benak kita ketika mendengar kata keadilan. <br />Sekedar gambaran, bolehlah timbangan dengan dua buah timbang di sisi kanan kirinya, mendatar dan sama mewakili pengertian keadilan yang umum dipahami. Satu sisi timbangan adalah pekerjaan, satu sisi lainnya imbalan. Apa yang kita rasakan ketika memperoleh hasil sesuai dengan apa yang kita lakukan. Seimbang dengan keringat yang kita cucurkan. Setara dengan perjuangan yang kita lakukan. <br />Tentu, ada rasa kepuasan, nikmat dan syukur yang tiada tara. Yang kemudian tercipta pola kehidupan yang kita merasakan damai did alamnya.<br />Membuat timbangan itu seimbang dan sama tentu bukan pekerjaan yang mudah. Ada tantangan, ada nafsu duniawi, kepentingan diri sendiri untuk lebih unggul, lebih banyak menerima bagian, lebih banyak mengeruk keuntungan yang seharusnya menjadi milik keluarga, teman, tetangga bahkan masyarakat kita. <br />Sabda Nabi yang mengingatkan setan itu adalah diri kita sendiri bukanlah sekedar pemanis ucapan semata. Terbukti, dalam realitas kehidupan kita, semakin jauh rasanya mengecap makna keadilan itu, semakin banyak orang berteriak tangan kanannya mampu memberi dan berbuat adil, padahal tangan kirinya menindas dan mencekik kaum papa. Jika demikian, apa makna ajaran agama yang menyerukan keadilan jika kita sendiri tidak mampu berbuat adil, terutama pada sendiri. Mari kita coba bertanya pada nurani kita sebenarnya.<br />Lisa N. Humaidah<br /> <br />KAJIAN<br />________________________________________<br />Islam dan Tantangan Keadilan Sosial<br />Salah satu persoalan terbesar yang tengah dihadapi ummat Islam adalah masalah keadilan sosial. Memang, kalau kita mendengar isu ataupun seruan untuk keadilan sosial, boleh jadi kita merasa seperti tak ada persoalan. Tetapi, jika dihadapkan dengan kanyataan, maka berbagai persoalan akan segera menerpa. Misalnya, di dunia Muslim banyak terjadi kedzaliman sosial (ketidakadilan) yang sangat mencolok mata tapi justru seolah dibenarkan oleh pemahaman fiqih sempit, bukan fiqih secara umum. Taruhlah seperti penganiayaan terhadap para TKW di Arab Saudi yang di antaranya karena dianggap sebagai budak (amat); pelarangan terhadap hak-hak publik dan politik wanita, misalnya untuk menjadi presiden atau untuk bekerja seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Taliban di Afghanistan; anggapan umum bahwa laki-laki lebih unggul dibanding wanita; diskriminasi terhadap non-muslim di dalam hukum jinayat (“pidana”); dan sebagainya. <br />Persoalannya, jika Islam benar-benar menghendaki keadilan, tapi sebagian Muslim telanjur mempercayai fiqih (sempit) yang antikeadilan itu, lalu bagaimanakah solusi terbaiknya? Bahkan, jika dikaitkan dengan aspirasi penerapan syariat Islam yang belakangan semakin menguat di beberapa daerah, seperti di Aceh, Cianjur, Sulawesi Selatan dan sebagainya, maka persoalan itu terasa lebih mendesak. Dalam pandangan Islam, penerapan syariat Islam tentu mulia: ingin menerapkan “hukum” Islam yang diyakini akan membawa keadilan. Tetapi, jika “hukum” Islam itu disalahpahami sebagai, atau disamakan dengan fiqih/syariat (sempit), maka yang akan terjadi justru sebaliknya: pelanggaran-pelanggaran sosial yang jelas-jelas dilarang Islam akibat penerapan syariat itu, seperti pemaksaan agar perempuan tidak keluar rumah, pemaksaan untuk memakai jilbab, dan sebagainya. Lebih runyam lagi kalau aspirasi itu kemudian ternyata hanya dijadikan tunggangan kepentingan politik segelintir orang. Setidaknya hal ini terlihat misalnya dari kenyataan bahwa aspirasi penerapan syariat Islam itu seringkali muncul berbarengan dengan pergantian kekuasaan di daerah bersangkutan. <br />***<br />Menurut Islam, seluruh Nabi diutus untuk menegakkan keadilan (QS 57: 25). Karena itu, keadilan dengan sendirinya bersifat universal: ia harus ditegakkan di manapun kapanpun dan kepada siapapun. Untuk menegakkan keadilan tersebut maka setidaknya ada empat kebebasan atau hak asasi, setiap orang, siapapun dia, kafir ataupun Muslim, wanita ataupun laki-laki, yang harus selalu dilindungi, yakni: 1) kebebasan/hak untuk hidup (QS 5: 32); 2) kebebasan/hak beragama (QS 2: 256); 3) hak mencari nafkah atau hak milik (QS 70:24-25; 2:275-8); 4) harga diri (2:30). Begitu fundamental dan universalnya hak-hak ini sehingga dalam konteks sosial kemasyarakatan, ia lebih dikedepankan bahkan ketimbang keimanan sekalipun. Artinya, keadilan merupakan prinsip yang mau tak mau harus diberlakukan untuk semua orang, sebab bila ada yang dikecualikan akan selalu berarti pelanggaran terhadap hak orang lain; karena itu ia harus selalu ditegakkan bahkan bila perlu dengan memakai kekerasan (QS 57:25), sementara keimanan sama sekali tak bisa dipaksakan (QS 2:256; 18:29). Nabi juga sempat mewanti-wanti umatnya agar tidak mendzalimi orang sekalipun kafir. Sabda: “Takutlah terhadap doa orang yang didzalimi (dilanggar hak-hak asasinya), walaupun dia kafir, karena tidak ada pemisah antara doanya dan Allah” [hadis dikutip dari Dr.M.Quraish Shihab, MA, Wawasan Al-Quran, Mizan 1999,h. 118] <br />Menurut Fazlur Rahman, ulama dan sarjana besar asal Pakistan, salah satu sebab kenapa universalitas keadilan itu belum sepenuhnya bisa ditangkap (sebagian) kaum Muslim adalah karena mereka terlalu terpaku pada penafsiran yang tekstual dan parsial. Misalnya sebagai contoh yang sangat mencolok adalah soal perbudakan. Selama masa kenabian Al-Quran telah jelas-jelas memperjuangkan penghapusan perbudakan. Tetapi, karena waktu itu institusi perbudakan telah begitu mengakar kuat, dan perombakannya secara mendadak hanya akan menimbulkan kekacauan sosial yang lebih besar, maka Al-Quran pun tak bisa langsung menghapuskannya. Maka sebagai alternatifnya Al-Quran menerima institusi perbudakan itu sebagai sah secara hukum (QS 4:24-25), tapi secara moral ia sangat menggalakkan pembebasan (QS 90:13; 5:89; 58:3; 24:33). Sayangnya, banyak ahli hukum yang secara parsial hanya memperhatikan bunyi tekstual hukum itu sambil mengabaikan semangat moral pembebasannya. Akibatnya, mereka mensahkan perbudakan itu dan sebagian kaum Muslim pun menerimanya.<br /> Begitulah, masih banyak aspek-aspek keadilan Al-Quran yang terkubur oleh penafsiran harfiah dan parsial. Misalnya: kesetaraan gender (4:124; 40:40; 33:35) oleh bunyi harfiah ayat poligami (4:3) dan ayat kepemimimpinan laki-laki (2:228); perlindungan terhadap hak asasi non-muslim (lihat empat hak asasi di atas) oleh bunyi harfiah ayat-ayat jihad, pemerataan sosial ekonomi (59:7) oleh distribusi zakat versi sebagian fiqih yang diskriminatif; larangan penghisapan ekonomi (riba) oleh perdebatan fiqih tentang haram tidaknya bunga bank; dan seterusnya. <br />***<br />Akhirnya, untuk tak terjebak pada fiqih (sempit) memang tidak gampang. Diperlukan cukup banyak pengetahuan tentang Al-Quran dan sumber lainnya. Tetapi, sekadar untuk tidak terjebak dan mau mengerti banyak tentang fiqih yang berkeadilan, kaum muslim di Tanah Air sebenarnya memiliki cukup alternatif. Misalnya dengan cara mendialogkan berbagai isu modern itu dengan pemikiran para pendekar fiqih (berkeadilan), seperti M. Quraish Shihab, K.H. Ali Yafie, Cak Nur (Prof. Dr. Nurcholish Madjid), Farid F. Masudi dan seterusnya. Wallahu A‘lam [] <br />Cecep Ramli Bihar Anwar. Koordinator Divisi Penerbitan IIMaN (Indonesian Islamic Media Network) dan mahasiswa Pasca IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta<br />http://mimbarmasjid.tripod.com/tigabelas.htmsuccesshttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-57142355965656640192010-05-21T07:51:00.000-07:002010-05-21T07:55:52.067-07:00filsafat aristotelesPerbedaan antara Ilmu, Filsafat dan Agama<br /> Ilmu (ilmu pengetahuan) adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu kenyataan yang tersusun sistematis dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengalman dan percobaan-percobaan. Disini yang menjadi sumbernya adalah hasil penyelidikan dengan pengalaman dan percobaan yang kemudian diolah dengan pikiran. Nilai kebenarannya adalah positif sepanjang positifnya peralatan yang digunakan dalam penyelidikannya, yaitu indera, pengalaman dan percobaannya. Maka ilmu pengetahuan selalu siap untuk diuji lagi kebenarannya. Jadi kebenaran ilmu pengetahuan tetap diakui sebagai benar sampai ada pembuktian dengan bukti yang lebih kuat.<br /> Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang non empiric dan non eksprimental, diperoleh manusia melalui usahanya dengan pikirannya yang mendalam. Mengenai objek materialnya, tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan, yakni mengenai apa saja. Adapun yang berbeda adalah mengenai objek pormulanya. Objek formal filsafat ialah mengenai sesuatu, yang menyangkut sifat dasar, arti, nilai, dan hakikat dari sesuatu. Jadi bukan sesuatu yang dapat dijangkau dengan indera dan percobaan. Menjangkau hanyalah mungkin dengan pemikiran filosofis, yaitu pikiran yang mendalam, logis dan rasional. Disini nilai kebenaran spekulatif, karena tidak mungkin diuji dengan metode empirik dan eksprimen.<br /> Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dan lingkungannya. Jadi kebenaran agama bukan merupakan hasil usaha manusia. Manusia tinggal menerima begitu saja sebagai paket Tuhan. Nilai kebenarannya adalah mutlak, karena nilai agama bagi orang yang beriman diyakini sebagai dating dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Diberikan kepada manusia untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidupnya.<br />Khazanah Modern<br />7. Filsafat Sebagai Kesangsian Meditatif<br />Bayangkan suatu pohon. Mungkin lukisan yang saya buat di sini (lihat Gambar III.1) akan mempermudah anda (walau ini juga menunjukkan bahwa anda tidak harus menjadi seniman untuk menjadi filsuf!). Nah, bagaimana filsafat itu menyerupai pohon? Sesungguhnya, ada banyak contoh kemungkinan penerapan analogi ini. Salah satu cara yang menarik dikemukakan oleh seorang filsuf yang ide–idenya akan kita bahas pada jam kuliah ini. Ia menyusun versinya sendiri mengenai mitos yang memandu kuliah ini, dengan mengklaim bahwa filsafat itu seperti pohon yang mempunyai metafisika sebagai akar–akarnya, fisika sebagai batangnya, dan ilmu-ilmu lain sebagai cabang–cabangnya. Dalam hal ini, yang semestinya merupakan pemikiran yang akurat tentang bagaimana filsafat berfungsi pada abad ke tujuhbelas, daun–daun pohonnya kemungkinan besar berkorelasi dengan pengetahuan, kendati filsuf yang kita bicarakan tidak menyangkut-pautkan analoginya sejauh itu. Demi maksud kita di Bagian Satu matakuliah ini, kita sekurang–kurangnya bisa setuju bahwa metafisika tentu saja mempunyai fungsi yang serupa dengan akar-akar pohon. Setelah kita tuntaskan sembilan kuliah pertama kita, saya harap alasan–alasan untuk itu cukup jelas. Namun pada saatnya nanti, saya akan menyarankan revisi terhadap beberapa aspek lain pada versi mitos ini, supaya tidak ketinggalan zaman (lihat Gambar III.1). <br /> Ilmu<br /> Fisika<br /> Metafisika<br />Gambar III.1: Pohon Filsafat Ala Descartes<br />Nama filsuf tersebut yang akan segera anda akrabi lantaran sumbangan yang ia berikan di bidang matematika ialah René Descartes (1596–1650). Ia tidak hanya turut mengembangkan aljabar lebih lanjut, tetapi juga menemukan sistem koordinat geometri yang kita pelajari di sekolah. Ketika ia beralih perhatian ke filsafat, ia mengakui adanya masalah yang melekat dalam tradisi filsafat.<br />Selama duaribu tahun, sistem Plato dan Aristoteles sedikit-banyak telah mendominasi semua pemikiran filosofis di Barat. Tatkala agama Nasrani muncul di kancah [filsafat untuk pertama kalinya], sebagian besar pater gereja mengambil beberapa versi idealisme Platonik sebagai basis bagi teologi mereka. Kecenderungan itu memuncak pada sistem filosofis dan teologis yang dibangun oleh St. Agustinus (354–430), yang pengaruhnya sepeninggalnya sedemikian dominan selama masa yang disebut Zaman Kegelapan sehingga Aristoteles benar–benar terlupakan di Eropa. Untungnya, cendekiawan–cendekiawan Muslim melestarikan tulisan–tulisan Aristoteles selama periode itu, terutama dengan bahasa Arab, yang menggunakannya sebagai landasan untuk penyusunan berbagai bentuk filsafat dan teologi Islam. Akhirnya, realisme Aristoteles kembali ke Eropa, terutama melalui karya St. Thomas Aquinas (1225–1274), yang sistem teologis berskala besarnya terus menjadi sumber teologi Katolik hingga hari ini. Sampai waktu Descartes terjun ke kancah [filsafat], tidak ada alternatif signifikan yang ditawarkan selain aliran idealis (Platonik–Agustinian) dan realis (Aristotelian–Thomis). Adakah sesuatu yang salah pada dua sistem ini yang menghalangi timbulnya kemajuan filsafat dari para filsuf lain? <br />Descartes yakin, kedua tradisi tersebut menderita cacat yang sama. Kebuntuan itu tercipta oleh kurangnya kebenaran mutlak total yang bisa berfungsi sebagai titik tolak yang tak terbantahkan untuk penyusunan sistem pengetahuan tulen (yaitu ilmu). Wawasan ini menimbulkan pertanyaan baru di benak Descartes: bagaimana bisa kepastian mutlak semacam itu dibuktikan? Metode dialog Plato ataupun metode teleologis Aristoteles tidak mampu menghasilkan pondasi yang kokoh bagi suatu ilmu yang benar–benar ketat. Lantas, bagaimana bisa pondasi semacam itu didapatkan? Dalam perenungan terhadap pertanyaan ini, Descartes menemukan ide baru yang akan memungkinkan kita untuk menetapkan kepastian untuk sekali ini dan selamanya. Dengan mengganti dialog dengan meditasi menyendiri, metode barunya adalah kesangsian (doubt). Dengan secara sistematis menyangsikan segala sesuatu mengenai dunia dan mengenai kita sendiri yang, menurut perkirakan kita, kita ketahui, kita berharap memperoleh sesuatu yang akan mustahil untuk diragukan. Ini kemudian bisa berfungsi sebagai titik pijak pasti secara mutlak bagi pembangunan sistem filosofis positif.<br />Lantas, apa yang bisa kita ragukan? Bagaimana mengenai indera kita? Dapatkah anda mempercayai indera anda? Pada suatu hari, tidak lama setelah saya berpindah ke Hong Kong, saya berbelanja dengan keluarga saya di mal setempat. Setelah beberapa saat, kami mulai mencari tempat untuk makan. Seraya berjalan menuju suatu toserba yang memiliki kedai–kedai makan yang berderetan di depan, saya perhatikan sebuah etalase makanan Jepang yang amat menggiurkan. Saya sangat lapar, sampai-sampai mulut saya mulai basah oleh air liur. Kami sepakat untuk makan di sini saja, walau agak ramai. Ketika kami mendekat, saya betul–betul terkesan oleh makanan yang tampak bermutu tinggi yang mereka pajang di etalase. Hanya saja, tatkala kami sampai di kasir, baru saya sadari bahwa makanan di etalase itu bukan makanan sama sekali, melainkan plastik! Indera saya telah dibodohi sepenuhnya oleh kecerdikan agen pemasaran. Dan dengan ketawa kalian, saya bisa mengatakan bahwa banyak di antara kalian yang pernah membuat kekeliruan serupa.<br />Di “meditasi” pertama dari enam meditasi yang dipaparkan dalam Meditations on First Philosophy, Descartes mulai mencari kepastian dengan memanfaatkan pengalaman terkelabui yang sedikit-banyak universal tersebut untuk menaruh kesangsian akan keandalan indera kita. Jika kita terkelabuhi pada satu contoh itu, bagaimana kita tahu bahwa kita tidak terkelabui dengan lebih sering? Memang, jika segala kesan yang tertanam melalui indera kita mungkin merupakan kesan yang salah, maka tampaknya tidak ada peluang untuk mendapatkan kepastian apa saja di indera kita. Itu menodai realisme Aristotelian, karena realisme ini didasarkan pada asumsi bahwa substansi, sebagaimana yang dicerap terutama melalui indera kita, pada hakikatnya nyata.<br />Bagaimana mengenai idea kita? Barangkali Plato benar sepenuhnya, dan idea kita merupakan pondasi yang tepat bagi semua pengetahuan. Namun Descartes mendapati bahwa menaruh keraguan pada bidang ini mudah juga. Bahkan ide–ide yang bagi kita tampaknya pasti, ide-ide yang kesangsiannya tak pernah terbayangkan, bisa diragukan bila kita upayakan. Sebagai misal, ada banyak cara menaruh kesangsian pada pengalaman kita sehari-hari yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Kebanyakan dari kita pernah bermimpi yang melanggar hukum–hukum keruangan semisal gravitasi (umpamanya, ketika dalam mimpi kita terbang) atau bermimpi yang waktu di dalamnya kelihatan lebih lambat atau lebih cepat daripada ketika kita tidak tidur. Bagaimana kita tahu bahwa pengalaman kita sehari–hari bukan mimpi belaka, bahwa sewaktu–waktu kita akan bangun dari mimpi ini? Barangkali ada jin jahat yang memperdaya kita semua sehingga kita salah menduga bahwa mimpi panjang ini merupakan dunia nyata kita. Walaupun tidak ada jin jahat itu, kita semua pernah mengalami keinsafan secara mendadak bahwa suatu ide yang karena kita kira benar kita pegang teguh ternyata salah. Ide apa pun bisa berbalik menjadi ilusi semacam itu, sehingga tidak ada ide yang tercegah dari kemungkinan ilusi. Karenanya, idealisme Plato tidak lebih berguna daripada realisme Aristoteles dalam pencarian kita akan sesuatu yang pasti mutlak.<br />Bagaimana mengenai matematika? Descartes sendiri ialah seorang matematikawan dan tentu saja mempercayai kebenaran matematika. Bahkan, ada banyak filsuf yang semasa hidupnya memanfaatkan metode matematis dalam berfilsafat. Adakah kemungkinan untuk meragukan bahwa, sebagai misal, 2+2=4? Saya imbau anda memikirkannya sendiri agar anda tergerak untuk membaca buku Descartes demi anda sendiri. Di sini cukup saya katakan, Descartes percaya bahwa matematika pun tidak bisa menyediakan pondasi yang pasti mutlak bagi pengetahuan.<br />Adakah sesuatu yang mustahil untuk diragukan? Kala Descartes berbaring di ranjangnya di ruang yang gelap dengan melakukan eksperimen pemikiran yang mendalam, tiba–tiba ia menemukan jawaban yang ia cari–cari. Ia dapati, ia tidak bisa menyangsikan bahwa pada saat itu ia sedang sangsi. Ini karena kesangsian itu mustahil eksis tanpa ada yang melakukan penyangsian! Kesangsian merupakan bentuk pemikiran, menurut Descartes dalam meditasinya yang kedua, sehingga pemikiran pasti menjadi dasar pembuktian kepastian akan eksistensinya sendiri. Karenanya, ia mengajukan pepatah yang kini terkenal, “saya berpikir; karena itu, saya ada” (dalam bahasa latin, Cogito ergo sum). Eksistensi “yang-berada yang berpikir” (thinking being) ini merupakan pondasi yang pasti mutlak bagi semua pengetahuan. “Saya” atau “ego” bertempat di luar sejarah dan kebudayaan sebagai asumsi metafisis dasar, tidak bergantung pada jenis iman apa pun, karena ketidakberadaannya itu mustahil selama saya tahu bahwa saya berpikir.<br />Begitu mencapai simpulan tersebut, Descartes menyadari bahwa itu mengundang masalah baru yang perlu dipecahkan. Descartes sendiri menolak berpihak kepada Plato yang memperlakukan badan sebagai ilusi, karena sebagai ilmuwan ia percaya bahwa badan itu sama nyatanya dengan benak. Ia justru mengambil sudut pandang metafisis yang dikenal sebagai “dualisme”, yang berarti bahwa baik benak maupun badan itu sama–sama dipandang nyata. Yang pertama merupakan “substansi pikir“ (res cogitans), sedangkan yang kedua merupakan “substansi ekstensi“ (res extensa). Sekalipun demikian, sekarang ia menunjukkan bahwa pengetahuan kita tentang badan kita, beserta keseluruhan alam ekstensi, tak pernah bisa sepasti pengetahuan kita tentang alam pikir kita. Kalau begitu, realitas badan itu kita percaya berdasarkan apa? Bagaimana badan dan benak itu berkaitan? <br />Pertanyaan pertama dijawab oleh Descartes di meditasinya yang ketiga dengan memanfaatkan Tuhan. Ia memulainya dengan menyusun suatu argumentasi yang kini disebut “argumen ontologis” tentang eksistensi Tuhan (yakni argumen yang hanya memanfaatkan pemahaman yang tepat mengenai konsep “Tuhan”). Bukti yang ia ajukan itu semacam ini: kita semua di dalam diri kita mempunyai idea “kesempurnaan”; setiap orang tahu bahwa “ego” yang ia yakini keberadaannya (yaitu benaknya sendiri) bukanlah Yang-Berada sempurna; sekalipun begitu, Yang-Berada sempurna ini pasti eksis pada aktualnya, karena kalau tidak, ia akan kurang sempurna. Artinya, jika konsep kita tentang Yang-Berada yang paling sempurna itu mengacu pada suatu Yang-Berada yang pada kenyataannya tidak eksis, maka Yang-Berada ini tidak akan sesempurna Yang-Berada sempurna yang benar–benar eksis. Lalu Descartes menyatakan bahwa, karena dengan jalan itu kita bisa yakin bahwa suatu Yang-Berada sempurna (“Tuhan”) itu eksis, dan karena Yang-Berada semacam ini pasti baik supaya sempurna, kita pun bisa yakin bahwa Yang-Berada semacam ini tidak akan menipu kita. Dalam menanggapi kritik-kritik yang mengira bahwa argumen semacam itu tak berujung-pangkal (yaitu bahwa argumen itu telah mengasumsikan hal yang hendak ia buktikan), Descartes memanfaatkan gagasan tentang “idea bawaan” (idea-idea yang hadir di benak kita pada waktu kita lahir, dan karenanya otentik sendiri), yang menegaskan bahwa “Tuhan” merupakan idea bawaan seperti halnya idea “ego” saya sendiri.<br />Kendati kita bisa menerima penjelasan teologis Descartes tentang alasan agar kita dapat mempercayai realitas dunia eksternal, masih ada persoalan tentang bagaimana pada aktualnya benak kita berkaitan dengan badan kita, jika memang keduanya pada hakikatnya merupakan dua substansi yang berbeda. Solusi Descartes atas masalah ini tidak begitu disetujui oleh rekan–rekannya sesama filsuf. Ia menduga bahwa suatu kelenjar kecil di dasar otak, yang disebut “kelenjar kerucut” bertanggung jawab untuk memastikan hubungan sebab-akibat antara benak dan badan. Pada zaman Descartes, ide yang dominan tentang badan manusia adalah bahwa badan itu mesin yang hidup, sehingga kapan saja suatu bagian bergerak, pergerakannya pasti disebabkan oleh suatu proses mekanis sedemikian rupa, sehingga beberapa bagian lain “tergeser” ke dalamnya sebagaimana adanya. Jadi, Descartes mengklaim bahwa bila benak ingin badan melakukan sesuatu, ini mempengaruhi kelenjar kerucutnya, entah bagaimana, sehingga memulai suatu reaksi berantai yang berakhir pada berlangsungnya tindakan yang dikehendaki. Jadi, jika benak saya menyuruh saya untuk melempar sepotong kapur tulis ini ke udara, gagasan ini berputar–putar di benak saya sampai mencapai cukup kekuatan untuk menimbulkan dampak yang signifikan, lalu gagasan ini memintas menuju kelenjar kerucut saya, yang menyampaikan serangkaian pergerakan melalui leher saya dan turun ke lengan saya, sampai akhirnya lengan saya mematuhi perintah itu, seperti ini! <br />Setelah menjelaskan dua cara utama Descartes dalam mempertahankan dualisme metafisisnya, sekarang kita bisa meringkas teorinya sebagai berikut:<br /><br /> benak<br /> res cogitans<br /> (argumen<br /> ontologis)<br /> masalah<br />Tuhan benak-badan kelenjar kerucut<br /> (penjelasan<br /> biologis)<br /> badan<br /> res extensa<br />Gambar III.2: Solusi Descartes atas Masalah Benak-Badan<br />Dualisme Descartes mengandung beberapa konsekuensi penting. Untuk satu hal, paham ini mengganti definisi Aristoteles tentang manusia sebagai “hewan rasional” dengan gagasan tentang benak yang tertanam di mesin jasmani. Di bidang ilmu alam, gagasan ini berpengaruh besar dengan menyediakan pandangan kealaman bagi para ilmuwan yang memungkinkan mereka untuk mencapai (atau sekurang–kurangnya percaya bahwa mereka bisa mencapai) perspektif yang pada keseluruhannya obyektif tentang dunia eksternal, yang secara keseluruhan meredam segala pengaruh yang mungkin terdapat pada benak pengamat sendiri tentang pengetahuan yang kita capai. Dalam pengertian ini, dualisme Descartes bisa dianggap sebagai pembuka jalan bagi ilmu Newtonian. Pandangan bahwa ego manusia mengendalikan dunia material, walau kini dipersoalkan oleh banyak pemikir modern (lihat Kuliah 18, misalnya), merupakan pandangan yang memungkinkan teknologi berkembang dengan sangat pesat pada tigaratus tahun terakhir.<br /> Selama menyangkut metafisika, konsekuensi dualisme Descartes yang paling signifikan adalah bahwa dualisme ini memicu kontroversi baru, yang biasanya dikenal sebagai “masalah benak-badan”. Pandangan Descartes sendiri tampaknya sangat tidak masuk akal; namun adakah cara yang lebih baik untuk menjelaskan kesalingaruhan yang tampak antara benak dan badan? Perdebatan perihal jawaban yang tepat atas pertanyaan ini mulai berlangsung tidak lama kemudian dan sesungguhnya masih terjadi di beberapa lingkungan filosofis saat ini. Sebagai contoh, salah satu buku yang paling berpengaruh yang ditulis oleh seorang filsuf analitik abad keduapuluh, Gilbert Ryle, The Concept of Mind, bermula dengan argumen bahwa dualisme Descartes didasarkan pada “kekeliruan kategori” dan bahwa pemahaman yang tepat tentang cara pemakaian kata–kata seperti “benak” dan “badan” bisa memecahkan seluruh masalah benak–badan seketika dan selamanya. <br />Kontroversi benak–badan mencapai puncaknya segera sesudah penerbitan karya Descartes, Meditations. Kita tidak punya waktu untuk analisis yang mendalam terhadap argumen–argumen yang mengemuka tadi. Namun demikian, memberi tinjauan singkat perihal lima alternatif yang paling menonjol terhadap posisi Descartes, yang masing–masing disajikan beserta penganjurnya yang paling berpengaruh, itu mungkin sangat berguna. Mereka ialah: <br />(1) Materialisme: Thomas Hobbes (1588–1679) menyatakan bahwa yang sebenarnya eksis itu hanya materi. Benak itu hanya konfigurasi bahan (atau materi) otak secara khusus. Karena itu, tidak ada masalah interaksi, karena pada keseluruhannya sistem itu bersifat fisis. Pandangan ini serupa, walau tidak persis sama, dengan realisme Aristoteles.<br />(2) Immaterialisme: George Berkeley (1685–1753) menyatakan bahwa sebenarnya yang eksis itu hanya persepsi. Tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa eksistensi materi itu mandiri di luar benak pencerap. Karena itu, tidak ada masalah interaksi, karena pada keseluruhannya sistem itu bersifat spiritual. Pandangan ini serupa, walau tidak persis sama, dengan idealisme Plato.<br />(3) Paralelisme: Nicolas Malebranche (1638–1715) menyatakan bahwa sesungguhnya benak dan badan itu merupakan substansi yang terpisah, tetapi pada aktualnya tidak berinteraksi. Benak dan badan kelihatannya berinteraksi manakala pikiran, benak dan tindakan badan itu berjalan sejajar satu sama lain; namun dalam kejadian seperti ini, persesuaiannya diatur langsung oleh Tuhan.<br />(4) Teori Aspek Ganda: Benedictus de Spinoza (1632-1677) menyatakan bahwa benak dan badan (seperti semua materi dan spirit) adalah dua aspek dari satu realitas dasar, yang bisa disebut “Tuhan” atau “Alam”, tergantung pada bagaimana subyek memandangnya. Realitas adalah seperti sekeping uang logam dengan dua muka yang cukup berlainan, tetapi keduanya sama–sama benar sebagai deskripsi tentang koin ini.<br />(5) Epifenomenalisme: David Hume (1711-1776) menyatakan bahwa benak itu bukan apa–apa kecuali sebundel persepsi yang muncul dari badan. Di kemudian hari, para filsuf mempertajam pandangan ini dengan menyatakan bahwa badan (terutama otak) merupakan realitas utama, tetapi badan ini menciptakan benak. Sebagian filsuf menyatakan bahwa begitu benak muncul, benak itu mempunyai realitas sendiri. <br />Saya hendak menyimpulkan kuliah ini dengan mengemukakan satu perbedaan yang sangat signifikan antara metafisika Descartes dan metafisika Plato-Aristoteles. Bagi Plato dan Aristoteles, dan bagi hampir semua filsuf selama duaribu tahun sepeninggal mereka, jawaban atas pertanyaan dasar epistemologi (“Apa yang bisa saya ketahui?”) tergantung pada jawaban terdahulu atas pertanyaan dasar metafisika (“Apa yang pada hakikatnya nyata?”) Bagi Descartes, justru sebaliknyalah yang benar. Sebagaimana yang telah kita amati, ia memulai penyelidikannya dengan menanyakan apa yang bisa kita ketahui dengan pasti, dan hanya atas dasar jawaban atas pertanyaan inilah ia menyusun dualisme metafisisnya. <br />Seperti yang akan kita lihat di Kuliah 8, metafisikawan berikutnya yang gagasannya akan kita ulas juga memberi prioritas pada epistemologi. Karena itu dengan menjajagi kuliah tersebut sepintas lalu, kita dapat memanfaatkan salib sebagai peta pertalian antara metode–metode yang diterapkan oleh empat metafisikawan yang kita pelajari di Bagian Satu ini: <br /> Dialog Plato<br /> prioritas pada<br /> metafisika<br />Ilmu Aristoteles Kritik Kant<br /> prioritas pada<br /> epistemologi<br /> Kesangsian Descartes<br />Gambar III.3: Empat Metode Filosofis Pokok<br />Salah satu bahaya besar bagi mahasiswa pemula dalam studi fisafat adalah bahwa mereka mungkin dijejali dengan anekaragam sudut pandang dan pendapat yang terungkap pada bidang studi yang ia kaji, semisal metafisika. Meskipun peta–peta seperti di atas itu tak pelak lagi terlampau menyederhanakan pertalian yang rumit di antara empat filsuf tersebut, peta-peta itu bisa membantu kita untuk mendapatkan pegangan tentang persamaan dan perbedaan mereka, di samping menyiratkan wawasan yang lebih luas tentang berbagai hal. Umpamanya, diagram tersebut menyiratkan bahwa perkembangan filsafat Barat dapat dianggap sebagai proses yang berjalan pelan–pelan, sebagaimana adanya, dari wawasan yang tertinggi dan paling jauh ke landasan penalaran insani yang terdalam. Di dua kuliah mendatang, kita akan membahas lebih lanjut siratan ini yang akan memberi kita paparan yang akurat mengenai kontribusi Kant terhadap akar–akar pohon filosofis kita. <br />8. Filsafat Sebagai Kritik Transendental<br />Filsuf terakhir yang ide-idenya tentang metafisika akan kita bahas secara rinci di Bagian Satu matakuliah ini ialah orang yang pengaruhnya terhadap filsafat pada duaratus tahun terakhir ini, baik di Barat maupun di Timur, tak bisa diremehkan. Ia hampir secara universal diakui sebagai filsuf terbesar sejak masa Aristoteles: seorang pemikir yang ide-idenya harus diterima atau ditolak, tetapi tidak bisa diabaikan. Bahkan, ada yang menyatakan, dengan sah, bahwa filsafat di duaratus tahun ini bagaikan serangkaian catatan kaki terhadap tulisan-tulisannya! Ada pula yang memandang bahwa sistem filsafatnya bagi dunia modern ini laksana Aristoteles bagi dunia skolastik: suatu sistem acuan intelektual yang berlaku. (Skolastikawan ialah para teolog abad pertengahan yang menggunakan filsafat untuk menafsirkan agama Kristen, yang juga berspekulasi pada persoalan–persoalan seperti berapa banyak malaikat yang dapat melewati sebuah lubang jarum. Skolastikisme mencapai puncaknya pada karya Thomas Aquinas, namun menjadi kurang berpengaruh setelah Descartes tampil.) Seperti Aristoteles, pemikir besar ini menulis tentang hampir semua tema pokok filsafat dan mempunyai pengaruh yang segera dan bertahan lama terhadap cara pikir orang–orang—filsuf dan non-filsuf. Kita akan sering menilik pemikir ini pada kuliah–kuliah mendatang, namun hari ini kita hanya akan memperhatikan segi filsafatnya yang paling dekat hubungannya dengan metafisika. <br />Dialah Immanuel Kant (1724–1804) yang lahir dari keluarga kelas pekerja di Königsberg (kini Kaliningrad), kota pelabuhan Prusia. Ia hidup dengan tenang, teratur, tak pernah kawin, tak pernah bepergian lebih dari limapuluh kilometer dari tempat kelahirannya sepanjang hayatnya. Kant sering menjadi subyek karikatur secara agak tak wajar, semisal bahwa rutinitas hariannya amat kaku sampai–sampai para tetangganya menyetel arloji mereka menurut kedatangan dan kepergiannya setiap hari! Akan tetapi, saya lebih menganggap bahwa cerita semacam itu mencerminkan integritas kehidupannya yang bersesuaian dengan ide-idenya sendiri. Ini karena, seperti yang akan kita amati, barangkali pandangan filosofis Kant bersifat sitematis sepenuhnya, yang diatur dengan suatu pola ide teratur yang saling berkaitan. Sesudah ia meninggal, epitaf di batu nisannya hanya bertuliskan “Sang Filsuf“—sebuah sebutan yang tepat, dengan mempertimbangkan bahwa periode filsafat yang bermula dengan tampilnya Sokrates menjadi lengkap dalam banyak hal dengan hadirnya Kant.<br />Kant terdorong untuk menggagas metode filosofis baru itu karena alasan yang sama dengan alasan Descartes: ia bertanya dalam hati mengapa ilmu–ilmu lain maju pesat, tetapi metafisika tidak demikian. Sekalipun begitu, jawabannya atas pertanyaan ini bukan hanya mengabaikan masalah benak-badan seluruhnya, melainkan juga kontribusi utama Descartes lainnya: yakni keyakinannya akan obyektivitas mutlak dunia eksternal. Kant mengajukan pertanyaan baru: benarkah anggapan Descartes (dan kebanyakan filsuf lainnya) bahwa obyek yang kita alami dan menjadi kita ketahui merupakan benda di dalam lubuknya (thing in itself)? Istilah “benda di dalam lubuknya” merupakan istilah teknis yang ia pakai untuk membahas hakikat realitas terdalam; ini berarti “benda di alam, yang dipandang lepas dari kondisi-kondisi yang memungkinkan diketahuinya segala sesuatu tentang benda ini.” Dengan adanya definisi ini, tegas Kant, benda di dalam lubuknya pasti tak terketahui. Dengan berlawanan sama sekali dengan Descartes, yang mensyaratkan bahwa titik awalnya adalah unit pengetahuan yang kepastiannya mutlak, titik tolak sisten pemikiran filosofis Kant adalah yakin akan realitas benda-benda yang di dalam lubuknya masing-masing tak terketahui. (Ini hanya salah satu perbedaan metode filosofis antara Descartes dan Kant yang saling bertentangan.)<br />Kant menamai sendiri cara berfilsafatnya: metode “Kritis”. Judul tiga buku utamanya, yang di dalamnya ia kembangkan Sistemnya, masing-masing dimulai dengan kata “Kritik”. Setiap buku itu menggunakan “sudut pandang” yang berlainan; masing-masing menghadapi semua pertanyaan masing-masing dengan ujung pandang khusus. Kritik pertamanya, (CPR), pusat perhatian kita pada kuliah ini, mengambil sudut pandang teoretis. Ini berarti jawaban-jawaban atas semua pertanyaan yang diajukan ini berkenaan dengan pengetahuan kita. Dua Kritik lainnya, seperti yang akan kita amati pada waktunya nanti, kadang-kadang menjawab pertanyaan yang sama itu dengan cara yang berbeda, karena mengambil sudut pandang yang berbeda. Oleh sebab itu, mengakui perbedaan antara sudut-sudut pandang itu penting sekali demi ketepatan pemahaman tentang filsafat Kant. Kita dapat menggambarkan kesalingterkaitan antara tiga bagian dari Sistem Kant dengan cara sebagai berikut:<br />I. Kritik Akal Murni<br /> (Critique of Pure Reason)<br /> sudut pandang teoretis<br /> III. Kritik Penimbangan<br /> (Critique of Judgment)<br /> sudut pandang yudisial<br />II. Kritik Akal Praktis<br /> (Critique of Practical Reason)<br /> sudut pandang praktis<br />Gambar III.4: Kritik Kant dan Sudut Pandangnya<br />Pembandingan Gambar III.4 dengan Gambar II.6 menyiratkan bahwa metode Kritis merupakan bentuk baru metode Sokratik. Perhatian utama Sokrates adalah mencermati diri-sendiri dan orang lain dalam pencarian kealiman, sedangkan metode Kritis Kant menghajatkan pemeriksaan terhadap akal itu sendiri. Dengan kata lain, “kritik” yang benar, bagi Kant, adalah suatu proses yang dengannya akal bertanya kepada akal itu sendiri mengenai jangkauan dan batas-batas kekuatannya sendiri. Tujuan pemeriksaan diri tersebut adalah menemukan, untuk sekali dan selamanya, semua tapal batas antara apa yang bisa dan yang tak bisa dicapai oleh akal manusia. Di setiap “pengetahuan”, kita mencapai “kondisi-transendental”—begitulah Kant menyebutnya—pengetahuan empiris. Jadi, metode kritisnya mensyaratkan “refleksi transendental”, yang arti sederhananya adalah memikirkan kondisi-niscaya (atau syarat-perlu) posibilitas pengalaman. Sesuatu yang transendental adalah sesuatu yang pasti benar; kalau tidak, pengalaman itu sendiri akan mustahil. Kant menyebut bahwa segala yang di luar tapal batas itu “transenden”; karena manusia tak pernah mengalami hal-hal sedemikian itu, yang disebut “nomena”, hal-hal tersebut tak bisa diketahui sama sekali oleh akal manusia. Akan tetapi, segala yang di dalam tapal batas itu menegaskan hal-hal yang terbuka untuk dipelajari melalui “refleksi empiris” umum. Obyek yang bisa diketahui secara empiris ini ia sebut “fenomena”. Pembedaan antara obyek empiris, “benda” transenden, dan perspektif transendental itu, seperti yang tampak di Gambar III.5, merupakan salah satu pembedaan terpenting di keseluruhan sistem teoretis Kant.<br />kondisi transendental<br /> “benda” transendental<br /> yang tak terketahui<br /> (nomena)<br /> obyek empiris<br /> yang bisa diketahui<br /> (fenomena)<br />Gambar III.5: Tapal Batas Transendental Ala Kant<br />Pada ketiga Kritik masing-masing, Kant menampilkan tipe pemeriksaan-diri-akal yang berbeda-beda; ia menyelidiki tapal batas antara apa yang bisa dan yang tak bisa kita ketahui (teoretis) di Kritik pertama, antara apa yang harus dan yang jangan sampai kita lakukan (praktis) di Kritik kedua, dan antara apa yang bisa dan yang tak bisa kita harapkan (yudisial) di Kritik ketiga. Katanya, tiga perkara ini bisa dirangkum sebagai upaya untuk memahami identitas “manusia”; jadi, empat pertanyaan yang terlihat di Gambar III.6 memaparkan hubungan yang sistematis antara unit-unit karya filosofisnya sendiri. Pertalian antara empat pertanyaan tersebut perlu diperhatikan manakala kita membahas Kant (terutama pada Kuliah 22, 29, 32, 33), karena ia sendiri mengingatkan bahwa demi memahami ide-idenya dengan tepat, pembacanya harus menangkap “ide keseluruhannya” (CPR 37).<br /> Apakah manusia itu?<br />Apa yang bisa Apa yang bisa<br />saya harapkan? saya ketahui?<br /> Apa yang harus saya lakukan?<br />Gambar III.6: Empat Pertanyaan Filosofis Ala Kant<br />Metode baru Immanuel Kant mensyaratkan bahwa kita melihat kebenaran di kedua sisi yang bertolak belakang, mengakui bahwa itu saling membatasi, dan, akibatnya, mengambil sudut pandang yang mengiyakan hal-hal yang sah di kedua sisi itu. Dengan mengharap bahwa anda ingat akan Kuliah 7, [perhatikanlah bahwa] metode baru ini berlawanan tajam dengan metode Descartes; metode Descartes memandang salah Plato atau pun Aristoteles, sedangkan metode Kant memandang benar keduanya, seperti yang terlihat di bawah ini:<br /> Dialog Plato<br /> perspektif<br /> transendental<br />Kesangsian Descartes Kritik Kant<br />(keduanya salah) (keduanya benar)<br /> perspektif<br /> empiris<br /> Teleologi Aristoteles<br /><br />Gambar III.7: Descartes Lawan Kant tentang Plato Dan Aristoteles<br />Menurut Kant, baik Plato maupun Aristoteles membuat kekeliruan, sebagaimana sebagian besar filsuf Barat lainnya, yang berupa pengabaian sudut pandang yang berkebalikan dan pengambilan posisi ekstrim yang akhirnya hanya mengungkap setengah kebenaran. Jika pandangan Kant tentang “benda di dalam lubuknya” benar, maka kata-kata Plato benar bahwa obyek-obyek pengalaman hanya merupakan penampakan dari benda di dalam lubuknya; karena kala mengatakannya, ia mengambil perspektif “transendental” Kant. Begitu pula, kata-kata Aristoteles pun benar bahwa penampakan merupakan obyek sejati ilmu (yakni pengetahuan); karena kala mengatakannya, ia mengambil perspektif “empiris” Kant. Pada keduanya, kekeliruan mereka disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka belum mengakui kebebalan mereka perihal benda di dalam lubuknya. Kelalaian inilah yang menyebabkan Plato berkeyakinan keliru bahwa kita bisa mencapai pengetahuan mutlak dari idea belaka dan inilah yang menyebabkan Aristoteles berkeyakinan keliru bahwa substansi merupakan realitas terdalam. Jadi, metode Kritis mendorong kita untuk tidak hanya mensintesis idealisme Plato dan realisme Aristoteles, tetapi juga menjelaskan kebenaran keduanya, yang melestarikan paham-paham ini sedemikian lama, dan juga kekeliruan yang menyebabkan paham-paham itu berpembawaan tidak memuaskan. Nah, mari kitas selidiki bagaimana Kant menyelesaikan tugas itu.<br />Pada Pengantar Kritik pertama edisi kedua, Kant beralih ke ilmu-ilmu yang mapan dengan harapan mendapatkan gelagat kesuksesan ilmu-ilmu itu. Ia dapati, logika bisa menjadi ilmu yang eksak hanya bila bidang penyelidikannya dibatasi dengan jelas (CPR 18). Matematika berkembang hanya kala orang-orang mulai mencari karakteristik yang niscaya dan semestawi yang terkandung dalam obyek-obyek yang kita pertalikan, bukan hanya karakteristik aksidentalnya (19). Ilmu-ilmu alamiah berhasil hanya tatkala berjalan menurut rencana yang ditentukan lebih dahulu (20). Dengan dilengkapi dengan isyarat-isyarat ini, Kant memperoleh satu gelagat akhir dengan beralih ke seorang ilmuwan istimewa, yang wawasan hebatnya banyak mengubah cara pandang kita terhadap alam semesta.<br />Dialah Nicolaus Copernicas (1473-1543), seorang astronom Polandia yang berani mempersoalkan asumsi yang telah lama dianut bahwa bumi adalah piringan datar yang terletak di tengah-tengah alam semesta. Ia yakin, anggapan itu menjauhkan kita dari penjelasan mengapa sebagian planet bergerak memutar tatkala berjalan melewati langit dari malam ke malam, dan kemudian memutar lagi untuk melanjutkan perjalanan searah dengan bintang-bintang. Maka ia memutuskan untuk mencoba asumsi bahwa matahari pada aktualnya berada di tengah-tengah alam semesta, sedangkan bumi dan planet-planet lain semuanya adalah bola bundar yang berputar mengelilingi matahari. Dengan menggunakan asumsi baru ini, bersama-sama dengan klaim bahwa bumi pun berputar mengelilingi porosnya sendiri, ia merasa dapat menjelaskan secara matematis bagaimana semua planet pada kenyataannya selalu bergerak di suatu orbit yang menyerupai lingkaran, walaupun kelihatannya arahnya berbeda bila diamati oleh pengamat di bumi.<br />Kant menyarankan, kita sebaiknya mencoba eksperimen serupa terhadap metafisika (lihat Gambar III.8). Para filsuf di masa lalu bukan hanya selalu menganggap benda di dalam lubuknya bisa diketahui, melainkan juga selalu menganggap pengetahuan kita pasti dengan sendirinya cocok dengan obyek, bukan sebaliknya. Mengapa tidak mencoba asumsi yang sebaliknya? Mungkin di metafisika, seperti di astronomi, peri yang benar tentang apa yang kelihatannya benar itu berbeda dengan peri yang benar tentang apa yang pada kenyataannya benar. Dengan kata lain, Kant mengusulkan agar perihal metafisika, yang lebih tepat mungkin mengatakan bahwa obyek-obyek dengan sendirinya cocok dengan pengetahuan subyek (yakni cocok dengan benak manusia)!<br />Matahari Bumi<br /> Bumi Matahari<br />(a) Penampakan (b) Realitas<br />Kunci:<br />Matahari = obyek<br />Bumi = subyek<br />pergerakan = sumber pengetahuan<br />diam = cocok dengan sumber tersebut<br />Gambar III.8: Revolusi Copernican Kant<br />“Perspektif transendental” baru ini mungkin kedengarannya cukup ganjil. Bagaimana bisa dimengerti, sebagai misal, bahwa pengetahuan saya tentang kapur tulis ini bukan bergantung pada kapur tulis itu sendiri, melainkan pada benak saya? Menurut cara pikir (empiris) kita sehari-hari, pengetahuan saya bahwa kapur tulis ini putih tentu saja sama sekali tidak berasal dari penemuan oleh benak; namun pada faktanya, bisa diamati dengan gamblang bahwa kapur tulis ini tampak putih. Kant tidak pernah menyangkal kebenarannya. Yang ia sangkal adalah bahwa penampakan semacam itu merupakan realitas metafisisnya; penampakan itu justru berada dalam ranah fisika dan ilmu [alamiah] lainnya. Intinya adalah bahwa terdapat realitas transendental lain yang sama-sama sah sebagai cara pikir tentang obyek-obyek yang terungkap dengan lebih mendalam, dan bahwa bila kita berpikir dengan cara ini, ketika kita berpikir tentang kebenaran apa yang niscaya perihal pengalaman kita tentang sepotong kapur tulis ini, maka ternyata bahwa unsur-unsur pengetahuan kita ini berasal dari benak kita, bukan dari obyek itu sendiri. Oleh sebab itu, yang empiris dan yang transendental harus diakui sebagai dua sisi suatu koin, dua perspektif, yang keduanya memberi kita cara pandang yang benar terhadap dunia nyata, namun terbatas.<br />Lantas, apa saja syarat-transendental posibilitas pengalaman? Dengan kata lain, unsur-unsur apa sajakah yang keniscayaannya mutlak yang, menurut Kant, “pergerakannya” merupakan tapal batas antara pengetahuan kita yang nirmustahil dan kebebalan kita yang niscaya? Setengah bagian pertama dari Critique of Pure Reason berupaya menemukan dan membuktikan kesahihah-niscaya serangkaian syarat-syarat itu. Dalam proses pemenuhan tugas ini, Kant mengemukakan bahwa semua pengetauan empiris tersusun dari dua unsur: intuisi dan konsep. Intuisi adalah segala hal yang “diberikan” kepada indera kita, dan merupakan material di luar benak (yang menghasilkan pengetahuan kita). Demi maksud kita di sini, kita bisa memandang “intuisi” sebagai “cara kerja indera kita”. Konsep adalah kata atau pikiran yang kita pakai untuk mengelola intuisi kita secara aktif menurut berbagai aturan berpikir.<br />Kant berupaya membuktikan bahwa ruang dan waktu merupakan “bentuk intuisi” transendental, sedangkan sejumlah duabelas kategori tertentu merupakan “bentuk konsepsi” transendental. Kategori-kategori itu tertata dalam empat kelompok yang disebut “kuantitas”, “kualitas”, “relasi”, dan “modalitas”, yang masing-masing terdiri dari tiga kategori, seperti yang tampak pada Gambar III.9. Pada jam kuliah ini kita bebas mengabaikan rincian bagian-bagian dari teori Kant ini tanpa risiko, karena Kuliah 21 akan mencakup tinjauan yang lebih mendalam terhadap kategori terpenting, kausalitas. Lagipula, sebagaimana yang akan kita kaji di Pekan V, memahami bentuk logis serangkaian kategori tersebut lebih penting daripada memahami alasan Kant mengapa ia memilih duabelas kategori ini. Yang pokok dalam hal ini adalah memahami fungsi kategori-kategori tersebut, di samping ruang dan waktu, bentuk intuisinya yang berposisi berimbang.<br /><br /> nasib<br /> aktualitas kesatuan<br /> posibilitas Modalitas Kuantitas pluralitas<br />timbal-balik totalitas<br /> kausalitas Relasi Kualitas realitas<br /> substansi negasi<br /> batasan<br />Gambar III.9: Pembagian Kategori Lipat-Duabelas Ala Kant <br />Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap teori Kant tentang forma intuisi dan forma konsepsi, kita harus cermat dalam menanggapi pertanyaan seperti “Bagaimana mungkin saya tahu segalanya tentang sepotong kapur tulis ini?” dengan mempertimbangkan apakah ini pertanyaan empiris ataukah transendental. Jika transendental, maka jawabannya, menurut Kant, adalah bahwa benak kita sendiri memaksakan suatu kerangka ruang dan waktu atas obyek itu, sehingga melalui kerangka ini kita mampu mencerap keberadaannya, dan suatu kerangka kategori, sehingga melalui kerangka ini kita mampu memikirkan hakikatnya. Saya pikir kita semua akan setuju bahwa jika sepotong kapur tulis ini tidak terlihat oleh kita di ruang dan waktu kita, maka kita takkan bisa mencerapnya, dan bahwa kita memerlukan suatu konsep (“kapur tulis”), di samping memerlukan aturan-aturan umum perihal berpikir, dengan maksud mendapatkan pengetahuan apa saja tentang cerapan ini (atau lainnya). Pemeriksaan atas tatapikir semacam itu akan menjadi salah satu dari tugas utama kita di Bagian Dua.<br />Klaim Kant yang paling kontroversial adalah bahwa kedua kondisi-niscaya pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan kecuali bila kita mengakui bahwa keduanya berakar pada benak manusia itu sendiri. Karena para filsuf saja selama duaratus tahun telah bersilang pendapat tentang apakah klaim yang disebut “Revolusi Copernican” dalam dunia filsafat ini pada kenyataannya masuk akal ataukah tidak, saya yakin kita tidak akan menyudahi persoalan ini sekarang; akan tetapi, saya harap anda sendiri memikirkan persoalan ini dengan lebih cermat. Di Kuliah 9 mendatang, saya akan membahas beberapa implikasi metafisis dari Kritik pertama dan mengulas secara singkat bagaimana Kant mempengaruhi metafisika selama duaratus tahun terakhir ini. Klaim saya nanti adalah bahwa pandangan Kant menggambarkan wawasan Sokrates, yang tersaji dalam bentuk benih, dalam versi yang dewasa sepenuhnya. <br />9. Filsafat Selepas Kritik<br />Khazanah epistemologis Kant segera berdampak kuat terhadap semua bidang penyelidikan filosofis, yang mendatangkan suatu zaman [baru] yang disebut “era modern” filsafat Barat dan membangkitkan serangkaian panjang filsafat “pascamodern” atau “pasca-Kritis”. Sebelum menyinggung bagaimana Kant mempengaruhi perkembangan metafisika sepeninggalnya, saya akan secara singkat memeriksa implikasi metafisis, yang diyakini oleh Kant sendiri, dari epistemologinya.<br />Kant mengemukakan bahwa kondisi transendental pengetahuan (yakni ruang dan waktu dan kategori-kategori) memancangkan tapal batas mutlak yang memungkinkan kita untuk menimbang realitas yang bisa dan yang tidak bisa kita ketahui. Segala konsep yang tidak disertai dengan intuisi yang bersesuaian dengan ini, atau segala intuisi yang tidak bisa dikonsepkan, tidak akan bisa digunakan untuk membangun pengetahuan. Namun demikian, manakala seseorang memperoleh suatu pengetehuan empiris, akalnya tak pelak lagi membangun “idea-idea” tertentu tentang hal-hal yang berada di luar tapal batas pengetahuan kita. Menurut Kant, yang terpenting dalam hal ini adalah idea-idea metafisis tentang “Tuhan, kebebasan, dan keabadian”: akal memaksa kita untuk mengasumsikan keberadaan tiga idea tersebut, namun kita tak dapat membuktikan bahwa ketiganya merupakan obyek yang realitasnya kita ketahui. Kenyataan bahwa kita bebal perihal tiga aspek terpenting kehidupan manusia itu merupakan masalah, sebagaimana yang terlukis dalam Gambar III.10, yang solusinya merupakan tugas utama filsafat.<br /> ruang dan waktu<br /> Tuhan, kebebasan, <br /> dan keabadian<br /> idea-idea<br /> pengetahuan empiris<br /> kebebalan-niscaya<br /> (“iman”)<br /> 12 kategori<br />Gambar III.10: Masalah “Idea-Idea” Kantian<br />Kant sendiri memecahkan masalah tersebut dengan menuntut bahwa kita harus mengubah sudut pandang pemikiran kita bila kita berhasrat untuk mengiyakan keyakinan kita akan idea-idea tersebut. Pada Kuliah 22 dan 29 kita akan menelaah dua contoh tindakan yang ia sarankan. Untuk kali ini, cukup dikatakan bahwa Kant sendiri yakin bahwa pengakuan batas-batas pengetahuan sangat baik demi metafisika. Dalam CPR 29, ia mengakui, “Saya telah … mendapati bahwa kita perlu menolak pengetahuan, supaya ada ruang bagi keyakinan.” Suatu pengakuan keterbatasan akal secara jujur dan berani mungkin membuat tugas filsafat lebih sulit dan rawan, tetapi sebagaimana yang akan kita pelajari di Kuliah 32 dan 33, inilah cara terbaik (kalau bukan satu-satunya cara) untuk melanggengkan kebermaknaan hidup manusia.<br />Sekarang kita bisa merangkum corak utama metafisika Kant yang berkenaan dengan empat ajaran fundamental berikut ini:<br />1. Realitas hakiki (“transenden”)—yakni realitas yang lepas dari kondisi-kondisi yang membatasi kita dalam mempelajarinya—merupakan benda di dalam lubuknya yang tak bisa diketahui.<br />2. Realitas empiris—yakni aspek-khusus pengetahuan kita—ditentukan oleh “penampakan” yang kita alami (bandingkan Aristoteles).<br />3. Realitas transendental-yakni aspek-umum pengetahuan kita (terutama ruang dan waktu sebagai “forma intuisi”, dan duabelas kategori sebagai “forma pikiran”)—ditentukan oleh subyek yang mengetahuinya (bandingkan Plato).<br />4. Pengetahuan itu tentu menimbulkan ide-ide mengenai realitas hakiki yang bolehjadi, sekiranya kita bisa mengetahuinya; namun upaya untuk membuktikan ide-ide ini menyebabkan akal menjadi berkontradiksi-diri, sehingga ide-ide ini tidak akan menjadi unit-unit pengetahuan ilmiah.<br />Implikasi dari Sistem filsafat Kant yang mencuat dari ajaran-ajaran tersebut berlipat-lipat. Dalam hal ini, mari kita amati empat implikasinya yang paling signifikan bagi metafisika.<br />Pertama, bila kita pikir Sokrates menanam “benih” di sejarah filsafat Barat dengan gagasannya bahwa para filsuf harus bertolak dari pengakuan hal-hal yang tidak mereka ketahui, maka pohon yang tumbuh dari benih ini berbuah untuk pertama kalinya bersama-sama dengan Kant. Kant setuju bahwa filsafat bermula dengan pengakuan kebebalan; sesungguhnya, ia pun menegaskan bahwa “manfaat yang tak terhitung nilainya” dari Kritik Pertama adalah “bahwa semua keberatan atas moralitas dan agama akan terbungkam selamanya, dan [kebungkaman] ini dalam nuansa Sokratik, yakni [terbungkam] oleh bukti terjelas yang berupa kebebalan pengamat obyek” (CPR 30). Namun ia melangkah lebih jauh daripada Sokrates dengan menetapkan garis pemisah yang tajam, tapal batas yang berada tepat di antara kawasan “kebebalan-niscaya” dan “pengetahuan-nirmustahil”: kita mungkin dapat memikirkan suatu konsep yang tidak bisa diintuisikan, atau merasakan suatu intuisi yang tidak bisa dikoneptualkan; namun kita hanya bisa mengetahui hal-hal yang tampak dalam bentuk yang terbuka terhadap intuisi dan konsepsi. Selanjutnya, Kant memperbedakan antara dua tipe kebebalan (605-606): kebebalan-aksidental dalam hal persoalan empiris mesti mendorong kita untuk memperluas pengetahuan kita, sedangkan kebebalan-niscaya dalam hal persoalan metafisis mesti mendorong kita untuk melampaui pengetahuan menuju tujuan praktis berfilsafat—yakni untuk hidup dengan lebih baik.<br />Oleh sebab itu, berkat Kant, metafisika akhirnya mencapai kedewasaan. Setelah selama duaribu tahun para filsuf berupaya memberantas kebebalan-niscaya dengan pengetahuan metafisis, Kant menuntaskan daur historis filsafat Barat dan, dengan demikian, menguak sejumlah masalah yang benar-benar baru. Ini karena implikasi berikutnya dari Sistem Kant adalah bahwa kini kita harus mendapatkan jalan untuk menanggulangi kebebalan-niscaya kita. Bagaimana kita bisa berfilsafat tanpa berpengetahuan tentang realitas terdalam? Duaratus tahun terakhir ini filsafat merupakan serentetan berbagai usulan tentang bagaimana hal itu bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Solusi Kant sendiri, teori “Copernican”-nya bahwa si subyek membaca kondisi transendental pengetahuan pada obyek, ditolak oleh kebanyakan filsuf sepeninggalnya. Akan tetapi, saya pikir sebaiknya kita tidak buru-buru menolak teori yang kedengarannya agak ganjil itu. Seperti halnya “cogito” Descartes melapangkan jalan bagi fisika Newtonian, saya yakin revolusi Copernican Kant melapangkan jalan bagi relativitas dan mekanika kuantum yang sama-sama berpandangan bahwa si pengamat turut-serta dalam pembentukan pengetahuan.<br />Lantaran Kant telah menetapkan batas-batas pengetahuan manusia secara sedemikian tajam, kita bisa mengatakan bahwa filsafat menjadi lebih lengkap dengan kehadiran Kant daripada sebelumnya. Kant sendiri sangat menyadari aspek Sistemnya itu (CPR 10):<br />I have made completeness my chief aim, and I venture to assert that there is not a single metaphysical problem which has not been solved, or for the solution of which the key at least has not been supplied.<br />(Saya telah menuntaskan sasaran utama saya, dan saya terjun untuk menegaskan bahwa tidak ada satu masalah metafisis yang belum terpecahkan, atau sekurang-kurangnya solusi yang kuncinya belum tersedia.)<br />Menariknya, bila anda menoleh ke bahasan kita tentang mitos di Kuliah 3, anda mungkin ingat bahwa mitos apa pun merupakan sesuatu yang terkurung dalam batas-batas [lihat Gambar I.7]. Jadi, saya pikir, benarlah pernyataan bahwa dengan kehadiran Kant, filsafat Barat mengalami suatu “pergeseran paradigma” sehingga kita bisa mengatakan, Kant memberi filsafat suatu “mitos” baru—mitos tentang benda di dalam lubuknya. Tentu saja, selama kita memperlakukan ini sebagai mitos yang “tercerahkan”—yakni selama kita selalu mengingat kemitosannya, sehingga tidak memperlakukannya sebagai kebenaran mutlak, tetapi sebagai asumsi dasar yang dipungut secara longgar berdasarkan keyakinan—kita bisa menghindari banyak kesukaran yang “hidup di dalam mitos”, kecuali kalau tak terelakkan. <br />Implikasi keempat dari filsafat Kant adalah bahwa tuntutannya akan kawasan kebebalan-niscaya manusia itu menjadikan filsufnya rendah hati. Ini tampaknya mungkin mengejutkan, terutama bagi anda yang telah membaca beberapa tulisan Kant sendiri, karena jelas-jelas Kant tidak bebal perihal kehebatan prestasinya sendiri. Pada beberapa kesempatan, ia dengan bangga mengklaim bahwa Sistemnya lebih unggul daripada sistem-sistem para filsuf terdahulu semuanya. Yang saya tunjukkan di sini adalah bahwa, sementara kebanyakan filsuf memanfaatkan ide-ide spekulatif tertentu, yang memerlukan akses ke beberapa jenis pengetahuan transenden yang istimewa yang tidak bisa diakses oleh orang awam, filsafat Kant mengganti itu semua dengan hipotesis-hipotesis. Ia menempatkan para filsuf pada umumnya secara sejajar, bahkan juga sejajar dengan para non-filsuf, bila mengenai kemampuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai persoalan-persoalan metafisis yang paling dasar. Implikasi dari filsafatnya ini acapkali terlewatkan, juga oleh mereka yang bertahun-tahun mengkaji tulisan-tulisannya, karena Kant mengungkap ide-idenya dengan peristilahan yang serumit itu. Sekalipun demikian, Kant menyatakan aspek “rendah hati” dari Sistem Kritisnya dengan cukup jelas beberapa kali. Salah satu contoh terbaiknya, menjelang halaman terakhir Kritik pertama (651-652), dikutip dengan seutuhnya:<br />But, it will be said, is this all that pure reason achieves in opening up prospects beyond the limits of experience? … Surely the common understanding could have achieved as much, without appealing to philosophers for counsel in the matter.<br />I shall not dwell here upon the service which philosophy has done to human reason through the laborious efforts of its criticism, granting even that in the end it should turn out to be merely negative … But I may at once reply: Do you really require that a mode of knowledge which concerns all men should transcend the common understanding, and should only be revealed to you by philosophers? Precisely what you find fault with is the best confirmation of the correctness of the [Critical philosophy]. For we have thereby revealed to us, what could not at the start have been foreseen, namely, that in matters which concern all men without distinction nature is not guilty of any partial distribution of her gifts, and that in regard to the essential ends of human nature the highest philosophy cannot advance further than is possible under the guidance which nature has bestowed even upon the most ordinary understanding.<br />(Namun akan dikatakan, sungguhkah akal murni itu berhasil menyingkap tabir melantas batas-batas pengalaman? … Pikiran awam tentu bisa juga sampai di situ tanpa memohon wejangan kepada para filsuf dalam hal itu.<br />Di sini saya tidak akan berpanjang-tutur tentang jasa filsafat yang telah dihibahkan kepada akal manusia melalui jerih payah kritikannya, yang juga memberi sesuatu yang pada akhirnya menjadi negatif belaka … Akan tetapi, saya bisa menukas seketika: Sesungguhnyakah anda menghajatkan bahwa ragam pengetahuan yang menyangkut semua orang harus melampaui pikiran awam, dan hanya bisa tersingkap kepada anda oleh para filsuf? Kesalahan yang anda dapati dengan cermat itu merupakan pengukuhan terbaik perihal kebenaran [filsafat Kritis]. Lantaran dengan demikian, kita mengungkap sendiri hal-hal yang pada awalnya tak terduga, yakni bahwa dalam hal-hal yang menyangkut semua manusia tanpa pandang bulu, alam tidak bersalah atas segala distribusi parsialnya, dan bahwa berkenaan dengan tujuan esensial bawaan manusia, filsafat tertinggi tidak mampu melangkah lebih jauh daripada yang mungkin [dicapai], di bawah panduan yang dilimpahkan oleh alam, oleh pikiran yang paling awam sekalipun.)<br />Dengan kata lain, filsafat itu istimewa bukan karena membolehkan kita untuk berbangga mengklaim tingkat pengetahuan yang lebih tinggi daripada orang awam, melainkan karena merendahkan hati kita dengan memperlihatkan terbatasnya semua pengetahuan kita.<br />Sayangnya, terdapat banyak filsuf sepeninggal Kant yang menolak untuk menerima implikasi penting dari sistemnya itu. Sejarah metafisika selama duaratus tahun terakhir ini justru banyak berisi aneka upaya untuk menghindari implikasi yang menggemaskan itu, bahwa para filsuf berkewajiban untuk rendah hati agar menjadi filsuf yang baik. Filsuf-filsuf telah mencoba lari dari konsekuensi itu dengan menyangkal, memberangus, atau menyalahartikan satu atau beberapa sudut pandang yang berusaha dipertahankan oleh Kant dengan keseimbangan yang rawan. Tokoh-tokoh kunci dalam empat pergerakan pasca-Kantian, yaitu idealisme Jerman, eksistensialisme (baik versi pesimistik/ateistik maupun optimistik/teistik), analisis linguistik, dan filsafat hermeneutik, akan diulas secara singkat pada sisa waktu jam kuliah ini.<br />Para idealis Jerman (yang paling terkemuka ialah Fichte, Schelling, Hegel, dan Marx) merupakan contoh pasca-Kantian pertama dan paling terkenal yang berusaha memperoleh kembali kemampuan manusia untuk mengetahui realitas terdalam. Johann Fichte (1762-1814) pada mulanya oleh banyak orang dikira berkarakter sebagai pengganti pilihan Kant; akan tetapi, ia segera jelas-jelas putus dari Kant, dengan mengemukakan bahwa “ego transendental” pada aktualnya menghasilkan dunia ilmiah seluruhnya di luar dunia itu sendiri. Jadi, “benda di dalam lubuknya” yang bermasalah bisa dibuang karena segala yang keberadaannya lepas dari benak kita tidak diperlukan lagi. Friedrich Schelling (1775-1854) tergolong dalam Pergerakan Romantik dan sekaligus sebagai idealis; buktinya adalah penekanannya pada seni, perasaan, dan keragaman individu. Bukunya, System of Transcendental Idealism (1800), menguraikan posisi yang mirip dengan pandangan Fichte, dengan berpikiran bahwa ego itu “bertempat sendiri” (yakni membuat diri memasuki obyek), sehingga mencipatakan dunia eksternal dan menetapkan sendiri tugas untuk mengetahuinya. Kedua pandangan itu menolak mentah-mentah keberadaan realisme empiris Kant.<br />Idealisme Jerman mencapai puncaknya pada Georg Friedrich Hegel (1770-1831), yang kontribusi utamanya adalah membawa sejarah ke dalam pusat perhatian metafisika. Ia mengemukakan bahwa proses tiga-tahap yang digunakan oleh Fichte dan Schelling (itu sendiri yang berakar kuat di Sistem Kant [lihat, umpamanya, Gambar III.1]) merupakan pola pasti dan logis yang memberi tahu kita bagaimana sesungguhnya sejarah berkembang. Itu memungkinkan kita untuk memperoleh akses apriori ke realitas hakiki dalam suatu forma yang oleh Hegel disebut “Spirit Mutlak“. (Kita akan melihat lebih dekat logika Hegelian pada Kuliah 12.) Tokoh yang bisa dianggap penyimpul tradisi ini ialah Karl Marx (1818-1883), bukan lantaran ia idealis, melainkan karena ia menyusun keseluruhan filsafatnya sebagai reaksi melawan sistem Hegelian. Ironisnya, hal itu mengharuskan dia untuk menerima asumsi-asumsi utama Hegel, termasuk mitos dasarnya bahwa kenyataan terdalam bisa diketahui melalui perkembangan historis. Namun lantaran fokusnya bukan metafisika, melainkan filsafat politik, kita menunda pembahasan lebih lanjut ide-ide Marx hingga Pekan IX.<br />Dua filsuf Amerika, C.S. Peirce (1839-1914) dan John Dewey (1850-1952), walau bukan bagian dari idealisme Jerman, juga dipengaruhi oleh Hegel dalam mengembangkan pragmatisme, suatu pendekatan filsafat yang lebih menekankan pengertian awam daripada teori-teori metafisis seperti itu. Realitas tidak banyak ditentukan melalui penalaran filosofis, tetapi melalui penyelidikan hal-hal yang berjalan di dunia empiris. Persoalan realitas terdalam sedikit-banyak diabaikan. Secara demikian, pragmatisme tidak selalu anti-Kantian, tetapi juga tidak sepenuhnya mengambil posisi Kant (bandingkan dengan Kuliah 22 dan 29).<br />Reaksi lain terhadap penyangkalan mutlak Hegel atas batas-batas Kantian menghasilkan eksistensialisme—kendati dalam hal ini mitos Hegel tentang sentralitas sejarah itu sendiri dipersoalkan dengan lebih mendasar. Dua tokoh utama paham ini ialah Arthur Schopenhauer (1788-1860) dan Søren Kierkegaard (1813-1855), yang mengembangkan alternatif terhadap Hegel; yang pertama bercorak pesimistik, yang kedua bercorak optimistik. Daripada Hegel, Schopenhauer lebih percaya kepada Kant; namun Schopenhauer memodifikasi Sistem Kant dengan menghubungkan alam benda di dalam lubuknya dengan suatu “kehendak” bawah-sadar yang mencakup segala hal yang tidak hanya berhubungan dengan persoalan moral, sebagaimana argumen Kant (lihat Kuliah 22). Ia yakin bahwa konflik antara kehendak ini dan alam eksternal menyebabkan penderitaan yang tak terelakkan, dan bahwa penderitaan ini merupakan makna sejati kehidupan. Kierkegaard juga menyerang Hegel dengan kembali kepada Kant, tetapi dengan jalan yang lebih optimistik, dengan mengakui penderitaan hidup sebagai kekuatan yang mengarahkan kita kepada Tuhan dan karenanya mesti dilalui. Posisinya akan menjadi fokus perhatian kita di Kuliah 34.<br />Para pelopor tersebut selanjutnya mempengaruhi dua filsuf yang mengembangkan eksistensialisme dengan lebih eksplisit: Friedrich Nietzsche (1844-1900) dan Paul Tillich (1886-1971). Nietzsche, yang amat dipengaruhi oleh pesimisme suram Schopenhauer, menyusun suatu filsafat moral yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Kant, yang menjadi persemaian bagi hampir semua versi ateistik eksistensialisme yang selama seabad ini subur. Tillich, yang amat dipengaruhi oleh Kierkegaard, ialah filsuf-teolog yang mengembangkan kerangka eksistensialis dengan arah “optimistik” (yakni dibuktikan kebenarannya secara teologis) yang paling lengkap. Nietzsche akan menjadi fokus perhatian kita pada Kuliah 23, sedangkan Tillich pada Kuliah 17, 30, 31, dan 34.<br />Yang banyak berlawanan dengan eksistensialisme selama seabad ini adalah filsafat analitik. Seperti yang akan kita amati di Kuliah 16, dua penggerak utamanya ialah Bertrand Russel (1872-1970) dan Ludwig Wittgenstein (1889-1951). Dalam tradisi ini mereka sering dipandang sebagai penerus langsung langkah-langkah Kant; akan tetapi, klaim ini didasarkan pada interpretasi yang amat anti-metafisis bahwa Kant mengenyahkan metafisika tanpa menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Untungnya, semakin banyak filsuf Anglo-Amerika [dan beberapa tipe filsuf lainnya] yang mengakui bahwa dikotomi lama antara pendekatan filsafat yang eksistensial dan analitik itu tidak sah—suatu perkembangan yang saya pikir sebaiknya disebut dengan satu kata saja, “baik” (bandingkan Gambar I.2)!<br />Salah seorang filsuf yang sering dianggap eksistensialis walaupun ia berupaya tidak mengaitkan diri dengan pergerakan itu ialah Martin Heidegger (1889-1976). Pendekatannya terhadap filsafat, yang akan disinggung secara singkat di Kuliah 17 dan 34, melahirkan salah satu dari perkembangan yang paling berpengaruh di paruh-kedua abad keduapuluh: filsafat hermeneutik. Kuliah 18 akan memeriksa lebih rinci bagaimana Hans Georg Gadamer (1900- ) menyusun suatu teori interpretasi yang masih sangat berpengaruh hingga hari ini. Salah satu dari alasan utama berpengaruhnya teori ini, menurut saya, adalah bahwa teori ini tidak berfokus pada persoalan tradisional metafisika. Bahkan, pada titik yang paling ekstrim, filsafat hermeneutik membangkitkan suatu pergerakan yang disebut “dekonstruksionisme”, yang dipelopori oleh filsuf-filsuf seperti Jacques Derrida (1930- ), yang percaya bahwa bukan hanya metafisika, melainkan filsafat itu sendiri pun telah tamat. Karena kita akan membahas ide-ide ini dengan lebih lengkap di Kuliah 18 dan 24, ide-ide ini tidak perlu dirangkum di sini.<br />Bila anda menempuh matakuliah metafisika, dosen anda mungkin akan berfokus pada masalah-masalah dasar tertentu yang cenderung menarik minat para metafisikawan kontemporer. Masalah-masalah itu pada khususnya berkaitan dengan salah satu dari empat “realitas” berikut ini: (1) hakikat benda-benda fisik dan persepsi kita perihal benda-benda ini (warna, misalnya); (2) hakikat benak dan identifikasi yang tepat perihal obyek-obyek mental; (3) hakikat ruang dan waktu, dan hubungan-hubungan di dalam ruang dan waktu (umpamanya: kausalitas, nasib, dan kebebasan); dan (4) hakikat entitas-entitas abstrak (contohnya: bilangan, dunia nirmustahil, dan Tuhan). Masalah sedemikian itu tidak baru; kita telah menyinggung sebagian besar dari masalah-masalah itu dalam pembahasan kita tentang metafisika klasik dan modern pada dua pekan terakhir ini, walau kadang-kadang dengan istilah lain: sifat metafisika (debat idealisme-realisme, misalnya), kodrat manusia (debat benak-badan, misalnya), dan sebagainya. Nama-namanya bisa berubah, dan metode yang dipakai oleh para filsuf kontemporer untuk menghadapi masalah-masalah tersebut cenderung semakin rumit, namun tema-tema pokoknya masih belum berubah.<br />Lantas, bagaimana masa depan “akar-akar” filsafat itu kala kita masuki milenium baru ini? Terdapat banyak hal yang dijalani demi metafisika selama seabad ini yang sayangnya [hanya] sedikit lebih baik daripada kemunduran pada filsafat Skolastik yang secara khas dipraktekkan di Abad Pertengahan. Di zaman ini agaknya sungguh-sungguh tiada filsafat yang diperuntukkan bagi setiap orang yang berada di luar dunia akademis. Saya yakin, satu-satunya cara untuk mencegah akhir yang tragis itu adalah belajar dari ajaran Kant yang dicoba disampaikan di Kritik pertamanya. Tujuan penyusunan epistemologinya, yang oleh banyak filsuf masih diakui sebagai yang paling lengkap dan beralasan kuat, adalah meletakkan metafisika “pada jalan ilmu yang meyakinkan” (CPR 21). Maksudnya adalah bahwa kita menelaah metafisika itu semata-mata untuk mengakui kebebalan kita akan realitas terdalam. Segera sesudah ini diselesaikan, kita jangan sampai tergoda untuk terus mencari jawaban di tempat yang salah, agar tidak mencabut akar pohon kita (yang berarti menumbangkannya) atau pun menanam kepala kita sendiri di tanah (yang berarti mematikan potensinya akan wawasan yang lebih lanjut). Sebagai tukarannya, untuk mendapatkan sesuatu yang menyerupai “pengetahuan” tentang bagaimana pertanyaan-pertanyaan tentang kebermaknaan-hidup harus dijawab, satu-satunya jalan adalah menerima bahwa jawaban-jawaban itu tidak mungkin terdapat di metafisika, tetapi di bagian lain dari pohon filsafat. Memahami bagaimana itu menjadi nirmustahil merupakan perhatian utama kita di Bagian Dua dan di keseluruhan matakuliah ini.<br />Catatan Penerjemah<br />Anak-kalimat ini merupakan saduran, sepersetujuan Palmquist, dari teks “no human being is perfect, so the perfect Being is not the “I” of whose existence I am certain;”<br />Palmquist belum menjelaskan arti garis putus-putus yang terdapat di dalam gambar. Penjelasannya adalah sebagai berikut.<br />Garis putus-putus itu untuk menunjukkan penekanan perbedaan dua metode “pemecahan” masalah benak-badan. Argumen yang berbasis “Tuhan” adalah yang rasional, yang karenanya berfokus pada apa yang disediakan oleh benak kepada kita. Argumen berbasis “kelenjar kerucut” adalah yang biologis, yang berfokus pada apa yang disediakan oleh badan kepada kita. Garis putus-putus itu juga menunjukkan bahwa kedua argumen tersebut merupakan upaya untuk menjembatani celah di situ, namun gagal lantaran masing-masing hanya berfokus pada satu sisi persamaan.<br />Menurut Palmquist, “obyektivitas mutlak” bisa dibaca sebagai “eksistensi yang independen secara mutlak”. Intinya, dengan mendalilkan bahwa dunia mental kita terpisah total dari dunia fisis, namun bersikeras bahwa kedua jenis dunia ini sama nyatanya (walau substansinya berlainan), pada dasarnya Descartes menetapkan sesuatu yang di kemudian hari dikenal sebagai “pandangan dunia ilmiah”.<br />Tentu saja ada kemungkinan bahwa satu sisi benar total, sedangkan sisi lainnya salah total, atau bahwa kedua sisi salah total. Jika itu terjadi, maka “metode Kritis” tidak dibutuhkan. Akan tetapi, dalam pandangan Palmquist, kasus semacam itu relatif jarang. Yang ia maksud (dan yang sekarang ia terangkan di kelasnya, tahun 2001) adalah bahwa dalam pembahasan filosofis yang serius, ketika dua pihak, atau lebih, yakin bahwa klaim mereka (yang berlawanan) masing-masing benar, pemicu perdebatan itu hampir selalu berupa perbedaan perspektif. Ia mengharap bahwa pembaca mengasumsikan bahwa pihak-pihak yang berdebat itu sama-sama memiliki “fakta yang benar” namun masih tidak sepakat. Singkatnya, metode Kritis adalah alat filosofis (untuk menilai perspektif), bukan alat ilmiah (untuk menilai fakta).<br />Perihal Gambar III.8a, saya mempunyai wawasan sebagai berikut. Gambar ini, bila Matahari merupakan forma obyek, yang dikombinasikan dengan satu gambar bumi yang dikelilingi oleh bulan (= bahan obyek), melambangkan idealisme Plato dan realisme Aristoteles. Plato mungkin mengklaim bahwa kita biasanya hidup di “malam hari” dengan sinar bulan yang hanya merupakan pantulan (ilusi) dari sumber sinar sejati. Padahal, menurut Plato, realitas universal (tunggal) itu terdapat di “siang hari” dengan cahaya matahari yang merupakan sumber sinar sejati. Akan tetapi, Aristoteles mungkin melihat bahwa matahari merupakan salah satu bintang, dan bahwa bintang-bintang dan bulan lebih terlihat di malam hari. Maka Aristoteles memandang bahwa realitas-realitas partikular (jamak) itu justru terdapat di “malam hari”.<br />Wawasan tersebut disetujui oleh Palmquist. Bahkan ia menilai bahwa upaya pengaitan “gua Plato” dengan Gambar III.8 adalah “hebat”, sedangkan pembandingan gambar tersebut dengan realisme Aristoteles bisa dinilai “bagus”).successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-67479297117515737482010-05-21T07:48:00.000-07:002010-05-21T07:51:21.136-07:00pilih soptek berkualitasDitemukan Penyebab Utama Kanker Mulut Rahim di Indonesia Adalah Pembalut berkualitas buruk, Hati-Hati dengan Pembalut Anda, Cek Kualitas Pembalut Yang Biasa Anda Pakai!<br />Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) no.1 di Dunia dan 62% nya diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas!<br />Di RSCM, 400 pasien kanker serviks baru setiap tahunnya. Di RSCM, kematian akibat kanker serviks sekitar 66%<br />AWAS BAHAYA PEMBALUT WANITA !!!<br />PEMBALUTWANITA.COM TEKNOLOGI ANION<br />Uji Kualitas Pembalut yang anda pakai!!<br /><br />Cara Pengujian Kualitas Pembalut<br />1. Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.<br />2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.<br />3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut & celupkan ke dalam gelas, aduk dengan sumpit.<br />4. Lihat perubahan warna air.<br />5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak mengandung pemutih.<br />6.Anda akan temukan gulungan kertas dan bukan kapas<br />7. Dari produk yang berkualitas buruk ?tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut rahim/servik.<br />Mengapa wanita mudah terinfeksi bakteria ?<br />Tahukah Anda bahwa menurut penelitian terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam.<br /> <br />107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa<br />Perlu diketahui untuk para wanita :<br />* Kemungkinan seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina adalah 83%. Berarti dari 10 wanita ada 8 wanita yang mengalami infeksi vagina !<br />* 62% dari statistik tersebut disebabkan oleh pemakaian pembalut biasa !<br />* Rata-rata setiap wanita memerlukan sedikitnya 3 – 6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi vagina !<br />* Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina !<br />Apakah anda mengenal pembalut yang biasa anda pakai ?<br />Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Dan mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantyliner biasa.<br />Tidak semua wanita tahu resiko pemakaian pembalut biasa !<br />Pembalut wanita, termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah para produsen pembalut biasa kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.<br />Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas.<br /> <br />bahan baku pembalut dengan pemutih /bleaching kimia<br /> <br />Kertas Sampah bekas sebagai bahan dasar pembalut biasa<br />Bahan baku pembalut biasa kertas bekas dengan proses pemutihan / bleaching bahan dengan bahan kimia berbahaya <br /> <br />Kertas daur ulang yang telah diproses dengan bahan kimia inilah yang kemudian dibungkus rapi dan siap dipasarkan sebagai pembalut biasa yang kita temukan dipasaran. Para wanita membelinya dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan was-was, namun berpotensi buruk bagi kesehatan wanita.<br />Tahukah anda hal apa yang lebih memperburuk kesehatan wanita dari pemakaian pembalut biasa ?<br /> <br />Masalah Haid akibat pembalut berkualitas buruk<br />Saat sedang haid dan memakai pembalut biasa, tanpa disadari cairan yang sudah diserap oleh pembalut biasa yang sudah bercampur dengan kimia dan bercampur dengan bahan yang tidak steril dari pembalut biasa. Dan saat seorang wanita duduk tanpa disadari maka cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang akan menyebabkan infeksi dan timbulnya masalah kewanitaan. Hati-hati jika anda merasa saat memakai pembalut terasa becek / tidak kering. Berbeda dengan Pembalut Sehat AIRIZ yang memiliki permukaan satu arah, sehingga cairan yang diserap tidak akan bisa keluar dari permukaan pembalut, maka permukaan Pembalut Sehat AIRIZ selalu tetap dalam keadaan kering.<br />STOP PAKAI PEMBALUT BIASA !!!<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Kanker Serviks Penyebab Kematian Nomor Satu di Indonesia <br />Jumat, 19 Desember 2008 | 05:44 WIB<br /> <br />TPGIMAGES<br />TERKAIT:<br />• Perempuan Peduli Kanker Serviks akan Diresmikan <br />• Human Papilloma Virus Mengintai Para Wanita<br />• Minum Kopi Hindarkan Kanker Rahim<br />• 52 Juta Perempuan Indonesia Berisiko Kanker Serviks<br />• Ira Wibowo Gencar Ajak Perempuan Cegah Kanker Serviks<br />JAKARTA, KAMIS - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyebab kematian nomor satu yang sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Namun informasi mengenai hal ini belum banyak diketahui karena kanker serviks sering tidak menimbulkan gejala atau keluhan sehingga perempuan datang ke dokter dalam kondisi yang sudah terlambat. <br />"Sekitar 80 persen kasus kanker leher rahim terjadi pada perempuan yang hidup di negara berkembang. Di Indonesia, terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono di Jakarta, Kamis (18/12). <br />Menurut spesialis kebidanan, ahli kanker dan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Laila Nuranna, SpOG(K), 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV Onkogenik. H PV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia. <br />Setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko terkena kanker leher rahim. Tingginya kasus di Negara berkembang ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan, sehingga mayoritas penderita yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium lanjut.<br />Padahal diketahui bahwa penyakit kanker serviks ini dapat dicegah melalui screening dan vaksinasi. Vaksinasi untuk perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual, sedangkan screening atau papsmear sebaiknya dilakukan perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual. <br />Menurut Meutia Hatta, kondisi di atas memperlihatkan kenyataan bahwa ternyata banyak perempuan di Negara berkembang, termasuk Indonesia kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit ini. Perempuan yang terkena kanker serviks tentu kualitas hidupnya akan menurun. Padahal kemungkinan besar mereka masih memiliki tanggungjawab ekonomi dan social terhadap keluarga dan masyarakat. <br />Sementara itu, saat ini kualitas hidup perempuan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan laki-laki. Rendahnya kualitas hidup perempuan ini antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah pada aspek kesehatan. Penyakit kanker serviks akan menambah panjang deretan masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia. <br />Meskipun kanker serviks hanya terjadi pada perempuan, namun laki-laki berperan dalam penyebarannya. Lelaki yang pernah berhubungan seksual dengan perempuan penderita kanker leher rahim bisa menularkan kepada perempuan lain melalui hubungan seksual. Oleh Karena itu laki-laki perlu dilibatkan dalam pencegahan kanker serviks. <br />Untuk itu hari Kamis (18/12) Meutia Hatta meresmikan Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit tersebut termasuk cara-cara pencegahannya. "Kita perlu pikirkan bagaimana pelayanan papsmear dan imunisasi HPV dapat terjangkau dan terlayani bagi semua perempuan baik di pedesaan dan perkotaan sampai ke tingkat perempuan yang paling rentan, dengan memperhatikan berbagai latar belakang social budaya masyarakat," kata Meutia Hatta. <br />Usai meresmikan PPKS, Meutia Hatta turut membagikan brosur dan leaflet mengenai kanker serviks dan upaya pencegahannya kepada sejumlah pemakai jalan di Jalan Thamrin Jakarta.<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />February 06, 2009 By: admin Category:<br /> Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.<br />Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?<br />Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?<br />Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test“, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.<br />Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.<br />Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.<br />Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.<br />Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:<br />Resiko untuk terserang kanker:<br />Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.<br />Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?<br />Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun.<br />Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda abnormal. Apakah artinya jika ‘Pap Smear’ anda abnormal.<br />Hasil ‘Pap Smear’ dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan ‘Pap Smear’. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan ‘Pap Smear’ yang abnormal adalah:<br />Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan ‘Pap Smear’ pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.<br />Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahim seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan ‘Pap Smear’.<br />Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?<br />Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda.<br />Hub: 085750180418successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-30756124593027986972010-05-21T07:39:00.001-07:002010-05-21T07:47:21.308-07:00tafsir tentang kata Rahmat<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:blue; mso-themecolor:hyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:816413663; mso-list-template-ids:-456085676;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l1 {mso-list-id:1402677887; mso-list-template-ids:-235614268;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; font-size: 24pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">TAFSIR</span></b><b><span style="font-size: 24pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> AYAT-AYAT “RAHMAT” DALAM AL-QUR’AN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br />Pendahuluan Subhanallah! Maha suci Allah yang memberi petunjuk kepada ciptaan-Nya dengan berupa kitab-kitab yang berbentuk tulisan dan berupa ayat-ayat yang menghampar dan membentang yakni segala isi alam baik di bumi maupun di langit dan celakalah bagi hambaNya yang jauh dari rahmatNya, karena dengan rahmatNyalah manusia dapat memandang segala bentuk yang tidak menyenagkan menjadi sebuah petunjuk yang kelak mengantarkannya kepada jalan menuju Rabbnya. ia akan selalu ridho dengan setiap apa yang diberikan kepadanya, kebaikan akan ia syukuri dan ia akan bersabar setiap keburukan yang menimpa dirinya. Oleh sebab itula rosulullah menyebut umaatnya dengan sebaik-baik ummat. Manusia seperti inilah yang menjadikan rosulullah berbangga diri. Shalawat serta salam tak henti-hentinya didengungkan oleh sekian banyak umat Islam dari segala penjuru dunia. Beliau patut diteladani dan dijadikan pigur bagi setiap insan yang hendak mendapatkan petunjuk dari Sang Pemberi Petunjuk, bagi setiap insan yang hendak mendapatkan rahmat dari Sang Pemilik rahmat. Dengan meneladani beliau berarti kita telah berada pada jalan yang tidak akan pernah mengantarkan kita kepada kesesatan tanpa araha. Beliau adalah kompas kehidupan yang diutus sebagai penunjuk jalan juga terhiasi dengan akhlak yang mulia. Setiap keputusan dan tindakan beliau adalah tafsiran ayat suci al-qur’an, suci dan jauh dari sifat salah. Karena beliau mendapat pendidikan langsung dari yang Rabbul ‘Alamien. Jika demikian, bila kita mengikuti dan meneladani segala sifat beliau secara tidak langusng kita telah menyingkap dan mengamalkan tafsiran dari ayat-ayat Allah yang tersirat pada diri Rosulullah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">A. Interpretasi Kata Rahmat Di dalam al-qur'an kata ar-rahman terulang sebanyak 57 kali, sedangkan arrahim sebanyak 95 kali. dan kata rahamat terdapat sebanyak 70 kali. Ar-rahman dan Ar-rahim diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yang Maha Pengasih atau Maha Pemurah, dan Maha Penyayang. Kedua berasal dari kata Alrahmat1. Tanpa dipungkiri oleh banyak orang, bahwa al-qur'an tak ubahnya seperti permata yang memancarkan sinar dalam setiap sudutnya. Begitu pula halnya dengan al-qur'an. Selalu memberkan makna baru bagi setiap yang menarsirkannya tentunya tanpa mengubah makna yang terkandung di dalamnya dan tanpa mengurangi nilainilai juga pesan yang hendak disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk. Semakin dikaji ayat perayatnya maka akan semakin muncul dan terungkap hal-hal baru sehingga terungkaplah pesan-pesan yang tersirat. Banyak ulama berpendapat bahwa kata ar-rahman dan ar-rahim keduannya merujuk dari akar kata yang sama, yakni Rahmat, namun ada juga yang berdapat bahwa kata Ar-Rahman tidak berakar kata2. Iutlah alasan mereka yang berpendapat bahwa Ar-rahman tidak memiliki akar kata. Sementara ulama penganut paham ini melanjutkan bahwa kata Ar-rahman, pada hakekatnya terambil dari bahasa Ibrani dan karena itu kata tersebut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. Di dalam sebuah hadist Qudsi dinyatakan bahsa Allah Swt. Berfirman, " Aku adalah Al-rahman, Aku menciptakan rahim, Kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Mu, siapa yang meyambungnya ( silaturrahim) akan Ku-sambung (rahmat-Ku) untuknya dan siapa memutuskannya Kuputuskan (rahmat-Ku untuknya), (HR Abu Daud dan Al-Tarmidzi melalui Abdurrahman bin 'Auf). Lihat Sulaiman Al-Kumayi, 99Q Kecerdasan: Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah. (Jakarta: Hikmah. Cet. III. 2005)
<br />2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. Hal yang demikian inilah orang-orang musyrik tidak mengenal siaipa Ar-rahman. Seperti yang terdapat dalam firman-Nya, "apabila diperintahkan kepada merekan sujudlah kepada Ar-rahman , mereka berkata/bertanya: siapakah Ar-rahman itu? Apakah kami berssujud kepada susuatu yang engaku perintahkan kepada kami? Perintah ini menambah mereka engga/menjauhkan diri dari keimanan" (Q.S. Al-Furqan 25-60). M. Quraish Shihab, " menyingkap tabir illahi: asmaul husna dalam perspektif al-qur'an, (Jakarta: Lentera Hati. Cet. 2003). Hal. 16<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">dalam Basmalah dan dalam surah Al-Fatihah dususul dengan kata Ar-rahim, yakni sebagai penjelas maknanya3. Pada lain kesempatan banyak para ulama yang berpendapat bahwa baik Arrahman maupun Ar-rahim keduannya terambil dari akar kata "rahmat", dengan alasan bahwa "timbangan" kata tersebut dikenal dalam bahasa Arab. Rahman setimbang dengan fa'lan dan rahim dengan fa'il. Timbangan "fa'lan" biasanya menunjukan kepada kesempurnaan atau kesementaraan. Jika demikian Ar-rahman tidak dapat disandang kecuali oleh Allah SWT. Seperti disebutkan di dalam al-qur'an Dia Allah menyebut diriNya dengan nama Ar-Rahaman, "katan; Serulah Allah atau seulah Ar-Rahaman. Dengan nama yang sama saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaul husna nana-nama yang terbaik" (Q.s. Al-Isra' 17:110). Dab pada ayat lain ayat al-qur'an, "Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah kami utus sebelun kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan utnuk disembah selain ArRahman (Allah yang Maha Pemurah)?" (Az-Zukhuruf 43:45). Sedangkan timbangan "fa'il" menunjuk kepada kesinambungan dan kemantapan. maka sebab dari inilah, sehingga tidak ada bentuk jamak dari kata rahman, karena kesempurnaan-Nya. Konsep rahman (rahmat) memerlukan adanya objek rahmat, seseorang atau sesuatu yang membutuhkan. Yang pada akhirnya akan dipuaskan oleh Yang Maha Pengasih tanpa adanya niat, pilihan, keinginan, atau permintaan dari yang membutuhkan. Karena rahmat tersebut bersumber dari yang Maha Pengasih yaitu kesempurnaan Rahmat, Dia tidak hanya menghendaki diputuskannya kebutuhan orang yang membutuhkan, tetapi juga benar-benar memutuskannya4.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid. hal. 16.</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. lihat Sulaiman Al-Kumayi Lihat Sulaiman Al-Kumayi, 99Q Kecerdasan: Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah. (Jakarta: Hikmah. Cet. III. 2005). Hal. 13. yang dikutip dari Laleh Bahktiar, Meneladani Akhlak Allah Melalui Al-Asm' Al-Husna, penterj. Femmy Syahrani. ( Bandung: Mizan, 1996), hal. 275.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Allah SWT dunamai juga dengan "Arhamurrahmin", yang paling Pengasih di antara seluruh yang Rahim/Pengasih, bahkan Al-qur'an Dia disifati pula sebagai "Khairur Rahimin", Sebaik-baik Pengasih (Q.s. Al-Mukminun 2:118)5. Menurut Muhammad Sami bahwa, Al-rahman adalah" Zat Yang Maha Menutupi (merahasiakan dosa-dosa hamba-Nya) di dunia", sedangkan Al-rahim itu maksudnya adalah " Zat yang mengampuni dosa-dosa hamba-Nya di akhirat" 6. Dia menutupi kesalahn hambaNya dengan kebesaran rahmatNya Ia juga mengampuni hambaNya yang berbuat dosa dengan keluasan rahmatNya. Sementara Abdullah bin Mubarak menambahkan bahwa dalam Al-rahman itu mengandung pengertian jika diminta Dia memberi, sedangkan Ar-rahim, jika tidak diminta Ia Marah". Bahkan dilain kesempatan Ia Allah akan menilai ada kesombongan pada diri hambaNya jika tidak mau berdoa, karena dengan berdo'a seorang hamba menunjukan kelemahanya sebagai makhluk yang tidak mempunyai kekuatan, Dia Allah akan sangat merasa senang dan memandang dengan pandangan rahmat jika hambanya memanjatkan do'a kepadaNya. Juga tambaha Al-Suda bahwa, Al-rahman itu adalah melenyapkan kesulitan, dan Al-rahim itu mengampuni dosa"7. Tanpa kita sadari kita baru akan membutuhkanNya jika kita berada dalam suatu kesulitan, maka dari itu bersyukurlah jika kita ditimpa suatu kesulitan. B. Jenis-Jenis Rahmat Yang Diturunkan Allah Kepada Hambanya Apa saja yang dijelaskan di dalam al-qur'an yang termasuk ke dalam rahmat Allah SWT, yakni terdiri atas aspek-aspek sebagai berikut.
<br />1. Sesuatu yang diharapkan"(17:57)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. M. Quraish Shihab, " menyingkap tabir illahi: asmaul husna dalam perspektif al-qur'an, (Jakarta: Lentera Hati. Cet. 2003). Hal. 17.
<br />6<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid.</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. lihat Sulaiman Al-Kumayi Lihat Sulaiman Al-Kumayi, 99Q Kecerdasan: Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah. (Jakarta: Hikmah. Cet. III. 2005). Hal. 13. yang dikutip dari Laleh Bahktiar, Meneladani Akhlak Allah Melalui Al-Asm' Al-Husna, penterj. Femmy Syahrani. ( Bandung: Mizan, 1996), hal. 14.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َُولَئِ كَ اّلذِي ن َيدْ ُو نَ َيبَْت ُو نَ ِإلَى رَّبهِ مُ اْلوَ ِيلَةَ أَّي ُ مْ َأقْرَ ب وَيَرْ ُو نَ رَحمَتَ ه وََيخَاُو نَ ع َابَ هُ ِإنّ عذَا ب َ ف َذ ُ ْ ُ ج س ه غ َ ع أ
<br />َّ َ َا َ مح ُو ًا ربك ك ن َ ْذ ر
<br />"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
<br />2. Rahmat yang diturunkan dan disebarkan berupa turunya huja (42:28)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َ د ُ وَهوَ اّلذِي ُنَ ّ ُ اْلغَيْث مِنْ َبعدِ مَا قَنَ ُوا وَيَْن ُر رَحمَتَهُ وَهوَ اْلوِليّ اْلحمِي َ ُ ْ ُط ش ْ َ ي زل ُ
<br />“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. 3. Rahmat yang berupa pembalasan dengan wajah yang berseri-seri di akhirat,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">(3:105-106).</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َيومَ تَبْيَض وُ ُوه وََتسوَ ّ وُ ُوه فَأ ّا اّلذِينَ اسوَ ّت وُ ُوههمْ أَكفَرُْتم َبعدَ ِإيَاِنكمْ ف ُوقُوا اْلعذَاب ِبمَا َ َ ُ َذ ْ ْ َ ُُ ْ د ْ ج ّ ج ٌ ْ د ج ٌ َم ْ َُنُْتم َتك ُ ُونَ. وََأ ّا اّلذِينَ ابَْيضتْ وُ ُوههم ففِي رَحمَةِ الّهِ همْ فِي َا خَاِل ُون ْ ل ُ ه د َ ْ ُُ ّ ج م ك ْ ْفر
<br />"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
<br />4.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Rahmat yang diawali dengan tiupan angimg yang membahagiankan, (7:57)</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ِوَهوَ اّلذِي ُرسِ ُ ال ّيَاح ُبشْرًا بَيْن َيدَيْ رَحمَتِهِ حَّى إِذَا َأقلتْ سحَاًا ِثقَال سقْنَاه لَِبلدٍ مَّيتٍ فَأَنْزلْنَا بِه َ َ ُ ُ َّ َ ب ت ْ َ َ يْ ل ر ُ اْلمَاء فَأخْرَجْنَا بِه مِنْ ُ ّ الّثمَرَات كذَلِك ُنخْر ُ اْلموْتَى َلعَلكمْ َتذ ّ ُونَز ّ ُ َكر َ ِ َ َ ِج ِ كل َ َ
<br />"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
<br />5. Menafkahkannya untuk mendekatan diri kepadaNya, (9:99).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ق ة ٌ َومِنَ العْرَاب مَن ُيؤمِنُ ِالّهِ َالَْيوْمِ الخِرِ وَيَّتخذ مَا ُْنفِقُ ُ َُاتٍ عِْند الّهِ وَصلوَاتِ الر ُولِ أَل إِّنهَا ُرْب ّس ََ َ ل ِ ُ ي ق رب ِ ْ ْ بل و َ ْ ّ ل َف ر م ٌ َلهمْ سَُيدْخلهمُ الّه فِي رَحمَتِهِ ِإن الّهَ غ ُو ٌ رَحِي ُ ُِ ُ ل ُ
<br />"Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
<br />6. dengan menjadikan malam dan siang hari sebagai kenikmantanNya, (28:73)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ومِنْ رَحمَتِهِ جعَلَ َلكمُ الّيْل وَالّن َارَ لَِتس ُُوا فِيه ولِتَبَْت ُوا مِنْ فضْلِه ولَعلكمْ َتش ُ ُون َ ِ َ َّ ُ ْكر ْ َ ُ ل َ ه ْكن ِ َ غ َ
<br />"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. 7. tak ada yang dapat menahannya, (39:38)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ُولَئِن سَألَْتهمْ مَنْ خلَقَ السمَاوَات وَالرْضَ لََي ُوُنّ الّ ه ُلْ َأفَرأَيُْمْ مَا َتدْ ُونَ مِنْ ُونِ الّ هِ إِنْ َأرَادَنِي الّ ه َ ل د ل ع ق ل لُ ق َ ت ِ ّ َ ُ َ ْ َ ل ه َ ِ كل ُ ّ َِب ُ ّ هَلْ ُنّ كَاشفَا ُ ُ ّ ه َأوْ َأرَادَنِي بِرَحمَةٍ هَلْ ُنّ ممْ سكَات رَحمَتِ ه ُلْ حَ سِْبيَ الّ ُ علَيْ ه يََتو ه ُ ِ ُ ْ ِق ْ ِ ِ ت ضر ضر ه َاْل َُتوَكُون م ّل
<br />"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri.
<br />8. Rahmat yang brupa keberuntungan yang bersar, (45:30)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ُفَأ ّا اّلذِين آمَُوا وَعملُوا ال ّاِلحَات فَُيدْخلهمْ رَّبهمْ ِي رَحمَتِهِ ذلِكَ هوَ اْلفوْ ُ اْل ُِبي ِ ُِ ُ ُ ف ْ َ ُ َ ز م َ ن َِ ص َم
<br />"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). itulah keberuntungan yang nyata.
<br />9. yaitu dengan tidak tergolong pada orang yang merugi, (2:64)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َُثم َتوّيُْتمْ مِن َبعْدِ ذلِك فلَوْل فضْ ُ الّهِ علَْيكمْ ورَحمَُه َل ُنْتُم مِنَ اْلخَاسِرِين ْ ْ َ َ َ َ ل ل َ ُ َ ْ تُ ك ّ َل "Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau
<br />tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi. 10. Balasan yang berupa ketaqwaan, (57:28)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ْيَا أَّيهَا اّلذِي ن آمَُوا اّتقُوا الّ هَ وَآمِنُوا بِرَ ُولِهِ ُيؤِْت ُمْ كفلَيْ ن مِ ن رَحمَتِ ه وََيجعَلْ َل ُ مْ ُورًا َتم ُونَ بِ ه وََيغْفِر ِ ك ِ ْ ِ ْ ْ ِ ْ ك ن ْش س ل َ ن ٌ َلكمْ وَالّ ُ غ ُور رَحِي ُ له َف ٌ م "Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada
<br />Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmatNya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, 11. dengan lemah lembut, (3:159)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ْفَِبمَا رَحمَةٍ مِ ن الّ هِ لِنْ تَ َل ُ مْ وَلوْ ُنْ تَ فَظّا غلِي ظَ اْلقلْ بِ لْنف ّوا مِ نْ حولِ ك فَاعْ ُ عَْن ُ م وَا سَْتغْفِر َل ُ م ْ ه ْ َْ َ ف ه َض َ َ ه َ ك َ ل ْ َوشَاورْهمْ ِي المْرِ فَِإذَا عَزمتَ فََتوَ ّل علَى الّهِ ِإنّ الّه ُيحبّ اْل َُتوَكلي ِّ ل َ ِ م كْ َ ل َْ َ ِ ُ ف "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut
<br />terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
<br />12. tidak tersesat dan tidak kena bahaya, (4:113)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ْوَلوْل فضْلُ الّ هِ علَيْ ك وَرَحمَُ ه َلهمّ ت طَائِفَة مِْن ُ مْ أَ ن ُيضِّو كَ ومَا ُيضّو نَ إِل أَْن ُ سهمْ ومَا َي ُ ّونَ كَ مِ ن ف َ ُ َ ضر ل َ َ ْ ت ُ َ ْ ٌ ه ْ ل َ ِل َ َ شيْء وَأَنْزَل الّ ُ علَيْكَ اْلكِتَاب وَاْلحكمَةَ وعلّمَك مَا َلمْ َت ُن َتعْل ُ وكَانَ فضْ ُ الّهِ علَيْكَ عَ ِيمًا ظ َ ك ْ َم َ َ ل ل َ ََ ْ ِ َ َ َ له ٍ َ "Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu,
<br />tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikit pun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu 13. dibebaskan dari azab, (24:14)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ٌ وَلوْل فضْلُ الّهِ علَْيكُم ورَحمَُهُ فِي ال ّنْيَا وَالخِرَةِ َلمسكُم فِي مَا َأفَضُْتم فِيهِ عذَاب عَظِي ْ َ ٌ م ْ َّ د ل َ َْ ْت َ َ "Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua
<br />di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. 14. dengan dikaruniakanNya berupa keturunan, (19: 20-21)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ًقَاَلتْ َأنّى َي ُونُ لِي ُل ٌ ولَم َيمْسسْنِي َبشَر ولَمْ أَك َبغِّا. قَالَ كذلِكِ َالَ رَّكِ هوَ عليّ هَّ ٌ ولَِنجعلَ ُ آيَة َ َ ق ب ُ َ َ ين َ ْ َ ه ٌَ ُ ي َ َْغ م ك ِلّاسِ ورَحمَةً مِّا وَكَانَ َأمْرًا مقْضِّا َ ي لن َ ْ ن "Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak lakilaki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!". Jibril berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." 15. dilenyapkanNya penyakit dan dilapangkannya keluarga, (21:84 dan 38:43)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َفَاسَْتجَبَْا لَهُ فكشفْنَا مَا بِه مِنْ ض ّ وَآتَيْنَاهُ َأهلَهُ ومِْثلَهم مَعهمْ رَحمَةً مِنْ عِْندِنَا وَذِكرَى ِللعَاِبدِين ْ ْ ْ َُ ْ ُ َ ْ ُر ِ َََ ن "Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami
<br />lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ِووَهَبَْا لَهُ َأهلَهُ ومِْثلهُم مَعهمْ رَحمَة مِّا وَذكْرَى لولِي اللْبَاب ِ ْ َ َ ْ َُ ْ ً ن َ ن "Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali)
<br />keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.
<br />16. diturunkanNya al-qur'an, (28:86)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َومَا ُْنت تَرْجُو َأن ُيلْقَى ِإلَيْكَ اْلكِتَاب ِل رَحمَةً مِن رَّكَ َل َت ُونَ ّ ظهِيًا ِللكَافِرِين ْ َ ُإ ْ ْ ب ف ك ن ْ َ َ ك "Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Qur'an diturunkan
<br />kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orangorang kafir. 17. diselamatkanNya dari penenggelaman, (36:43-44)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ٍوِإنْ َنشَأ ُنغْرقهمْ فَل صَرِيخ لَهم وَل همْ ُْنقَ ُونَ. ِل رَحمَةً مِّا ومَتَاعًا ِإلَى حي ِ َ َ ُْ ُ ي ذ إ ْ ن ُ ِْ ْ َ
<br />"Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. 18. pembatalan aszab karena keberadaan Rasulullah, (48:25)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">َُ مُ اّلذِي نَ كفَ ُوا وَ ص ّوكمْ عَ نِ اْلمَ سجدِ اْلحَ َا مِ َالْهدْ يَ مع ُوفًا أَ نْ يَْبُ غَ محّ ُ وَلوْل رِجَال مؤْمُِو ن ٌُ ن َ ل َ ِل ه ْ ِ ر و َ َ ْك ُ َد َر ه ْوَنِسَاء مؤْمِنَا ٌ لَم َتعْل ُو ُمْ أَنْ تَطَُو ُمْ فَُصِيَبكمْ مِْن ُمْ معَ ّ ٌ ِبغَيْرِ علْمٍ لُِيدْخِل الّ ُ فِي رَحمَتِه مَنْ َيشَاء َلو ُ ِ ْ َ له ِ ئ ه ت ُ ه َ رة ٌ ُ ت ْ َم ه تَزَّيُوا َلع ّبْنَا اّلذِينَ كفَ ُوا مِْنهمْ ع َابًا َألِيمًا َ ر ُ َذ ل َذ "Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari
<br />(masuk) Masjidilharam dan menghalangi hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan) nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.
<br />19. dan pengutusan para Rasul-rasul, (44:5)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">ب َ نه ُ َ ّ ع م ُ َأمْرًا مِنْ عِْندِنَا إِّا ُّا ُرسلِيَ. رَحمَةً مِنْ رَّك إِّ ُ هو السمِي ُ اْلعَلِي ْ ِ ْ ن كن م<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">10</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">"(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br />adalah Yang mengutus rasul-rasul. sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dari sekian banyak ayat berbicara tentang rahmat yang penulis paparkan, tentu masih sangat jauh dari menuju pada sempurnaan. Tapi insyaallah penelitian terhadap ayat tersebut terus menuju pada kesempurnaan, sehingga akan semakin banyak hikmah-hikmah yang teresirat dapat terungkapkan dan pada akhirnya nilai kesempurnaan al-qur'an akan semakin bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan menjadikannya sebagai petunjuk untuk mendekatkan diri kepa-Nya. Karena dengan memahami setiap ayat-ayat al-qur'an, maka akan semakin menjauhkan manusia dari perasangka buruk kepada setiap hal yang menimpa dirinya. tentunya pandai mengambil hikmah dibalik setiap musibah dan bencana yang menerpa, juga dapat membimbing manusia agar pandai dalam mensyukuri nikmat dari sang Pemberi Rahmat. Beragam bentuk rahmat yang diberikan Allah kepada mahkluhnya, baik berpa kesenagan, penderitaan dan kedudukan agar kiranya tidak membuat manusia semakin jauh dari mendekatkan diri kepada-Nya. Betapa banyak orang yang berilmu tapi semakin jauh dari petunjuk Allah. Disini penulis akan sedikit memaparkan ayat-ayat yang menunjukan tentang bagaimana cara untuk mendapatkan rahmat itu sendiri. Dari sekian banyak ayat-ayat tersebu diantranya adalah:
<br />1. Dengan cara beriman, berhijyah dan ber-jihad fi sabilillah, (2:218) 2. Menjadi muhsinin, (7:56 dan 12:56) 3. Dapat memberikan peringatan, (28:46) 4. Banyak beribadat di waktu malam dan takut kepada hari akhirat, (39:9) 5. Tidak berputus asa, (39:53) 6. Memperbanyak memanjatkan do'a, (27:19) 7. Beramal soleh, (45:30)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">11</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">8. Menjadi shalihin, (21:75)</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">9. Bertaqwa dan mengimani ayat-ayat-Nya, (7:156)</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br />10. Takut pada siksa Allah dihadapan maupun yang akan datang, (36:45)8<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">a. Kesimpulan " Tuhan menciptakan seratus belas kasih pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, yang setiap belas kasih itu akan mengisi tempat antara langit dan bumi. Diantaranya Dia menempatkan satu belas kasih di bumi, dengan itu seotang ibu menjadi condong pada anaknya, dan burung-burung serta hewan-hewan menjadi condong satu sama lainnnya, ketika hari kebangkitan tiba, Dia akan melengkapi semua belas kasih itu dengan belas kasih (yang satu) ini.9 Pada hari kiamat setiap mahluk ingin mendapatkan rahmat, bahkan iblis sekalipun berharap memperoleh pengampunan-Nya. Kita lihat dalam kehidupan sejak Adam diciptakan hingga sekarang nikmat Allah selalu diberikan kepada seluruh mahluk-Nya namun tidaklah mengurangi luasnya rahma Allah. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu begitupun perhatian-Nya baik yang tanpak maupun yang tidak tanpak seakan-akan dunia ini menjadi meja besar tempat rahmat dan pemberian Yang Maha Kuasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. Baca Muhammad Djarot Sensa, Komunikasi Qur’aniyah: Taszabbur Untuk Pensucian Jiwa, (Bandung: Pustaka Islami, 2005). Hal. 300.
<br />9<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">. Lihat lihat Sulaiman Al-Kumayi Lihat Sulaiman Al-Kumayi, 99Q Kecerdasan: Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah. (Jakarta: Hikmah. Cet. III. 2005). Hal.. 15. dikutit dari. Sachiko Murata, The Tao Of Islam: Kitab Rujukan Tentang Relasi Gender Dalam Kodmologi Dan Teologi Islam, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 275.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">12</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><script type="text/javascript"> view_page.set_view_meta(); </script><script type="text/javascript"> var googleData; function google_ad_request_done(google_ads) { if (google_ads.length == 0) { return; }; if (google_ads[0].type == 'flash') { } else if (google_ads[0].type == 'image') { placementHTML = "<div>\n <a href="\" onmouseout="\" status="''\" onmouseover="\" status="'"><img src="\" /></a>\n <p style="\"><a href="\" style="\">Ads by Google</a></p>\n</div>\n"; document.getElementById("center comment_ad").innerHTML = placementHTML; document.getElementById("center comment_ad").visible = true; } else { var totalUnitAds, adsHTML, placementHTML; var curAd = 0; totalUnitAds = 0; placementHTML = ''; adsHTML = ''; for (var i=0; i <> 730 ? 3 : 2; i++) { if (curAd >= google_ads.length) break; if (!google_ads[curAd]) break; line1 = google_ads[curAd].line1; line2 = google_ads[curAd].line2; line3 = google_ads[curAd].line3; adsHTML += "\n<td style="\">\n <a style="\" onmouseout="\" status="''\" onmouseover="\" status="'" href="\">" + line1 + "\n </a><br/>\n " + (line2 || '') + "<br />\n "; if (line3) { adsHTML += "" + (line3 || '') + "<br />"; } adsHTML += "\n \n <span style="\"><a style="\" href="\">" + google_ads[curAd].visible_url + "</a></span>\n\n</td>"; totalUnitAds++; curAd++; } if (totalUnitAds > 0) { placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + " <table style="\">\n"; placementHTML += "" + " <tr style="\">\n"; placementHTML += "" + " <td colspan="\" style="\">\n"; placementHTML += "" + " <a href="\" style="\">Ads by Google</a>\n"; placementHTML += "" + " </td>\n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " <tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += adsHTML; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + " <tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + "</table>\n"; document.getElementById("center comment_ad").innerHTML = placementHTML; document.getElementById("center comment_ad").visible = true; } } } google_ad_client = 'pub-7291399211842501'; google_ad_channel = '4247945267'; google_ad_output = 'js'; google_max_num_ads = '' + view_page.ipaper_width > 730 ? 3 : 2; google_ad_type = 'text'; google_feedback = 'on'; google_skip = (8 + (view_page.ipaper_width > 730 ? 3: 2)) + ''; </script><script type="text/javascript"> if (Scribd.showAggressiveAds()) { Scribd.staticLoadScript('http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js'); } else { google_ad_request_done = undefined; google_ad_client = undefined; google_ad_channel = undefined; google_ad_output = undefined; google_max_num_ads = undefined; google_ad_type = undefined; google_image_size = undefined; google_feedback = undefined; google_hints = undefined; google_skip = undefined; } </script><script type="text/javascript"> if (!Scribd.showAggressiveAds()) { GA_googleFillSlot("DocPage_BTF_468x60"); } </script><script src="http://pubads.g.doubleclick.net/gampad/ads?correlator=1274112613064&output=json_html&callback=GA_googleSetAdContentsBySlotForSync&impl=s&a2ids=j6qA%2Cj6qA%2CBHyXA&cids=S7G_eQ%2CSlNSXI%2CS7OM1w&client=ca-pub-7291399211842501&slotname=DocPage_BTF_468x60&page_slots=DocPage_ATF_728x90%2CDocPage_ATF_300x250%2CDocPage_BTF_300x250%2CDocPage_BTF_468x60&cust_params=UserState%3DOut%26Category%3D51%26Extension%3Ddoc%26DocUser%3D14529790%26AdLayout%3D-1472436212%26Document%3D18267721%26FourGen%3DFalse&cookie=ID%3D58c103619f449387%3AT%3D1274112613%3AS%3DALNI_MbdjYMqXlGeyo091DIQWXgM4AeEdw&cookie_enabled=1&ga_vid=1083490707.1274112613&ga_sid=1274112613&ga_hid=1222485374&url=http%3A%2F%2Fwebcache.googleusercontent.com%2Fsearch%3Fq%3Dcache%3ArEYNtafiRbYJ%3Awww.scribd.com%2Fdoc%2F18267721%2FMakalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat%2Bmakalah%2Btafsir%26cd%3D2%26hl%3Did%26ct%3Dclnk&ref=http%3A%2F%2Fwww.google.com%2Fsearch%3Fie%3DUTF-8%26oe%3DUTF-8%26sourceid%3Dnavclient%26gfns%3D1%26q%3Dmakalah%2Btafsir&lmt=1274112608&dt=1274112622045&cc=100&biw=999&bih=409&ifi=6&u_tz=420&u_his=2&u_h=600&u_w=1024&u_ah=570&u_aw=1024&u_cd=32&u_nplug=9&u_nmime=18&flash=10.0.32"> </script><script type="text/javascript"> yieldbuild_client = 1070; yieldbuild_layout = "s_article"; yieldbuild_loc = "s_footer"; yieldbuild_options = {}; </script><script type="text/javascript" src="http://hook.yieldbuild.com/s_ad.js"> </script><script type="text/javascript"> /*<![CDATA[*/ microsoft_adunitid="4171"; microsoft_adunit_width="468"; microsoft_adunit_height="60"; microsoft_adunit_legacy="false"; microsoft_adunit_channelids="7009|7011|"; microsoft_adunit_bkcolor="ffffff"; microsoft_adunit_bordercolor="ffffff"; microsoft_adunit_titlefontcolor="0000e1"; microsoft_adunit_bodyfontcolor="404040"; microsoft_adunit_urlfontcolor="404040"; /*]]>*/ </script><script type="text/javascript" src="http://adsyndication.msn.com/delivery/getads.js"> </script><a href="http://www.scribd.com/doc/18267721/Makalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat#about"><span style="color: blue;">About</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/doc/18267721/Makalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat#stats"><span style="color: blue;">Statistics</span></a><o:p></o:p></span></li></ul> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Reads:<o:p></o:p></span></b></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">2,305 <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Rated: <o:p></o:p></span></b></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="display: none;"><input name="rating_average" value="0" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_max" value="5" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_rated" value="false" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_rerated" value="false" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_total" value="0" type="hidden"></span><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Published:<o:p></o:p></span></b></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">08 / 08 / 2009 <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Category:<o:p></o:p></span></b></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/explore/Creative-Writing"><span style="color: blue;">Creative Writing</span></a> > <a href="http://www.scribd.com/explore/Creative-Writing/Fan-Fiction"><span style="color: blue;">Fan Fiction</span></a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/doc/18267721/Makalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat"><span style="color: blue;">Add to Collections</span></a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/doc/18267721/Makalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat"><span style="color: blue;">Report this document</span></a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Description:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Makalah</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> ini telah dipresentasikan oleh penulis di Kampus IDIA Prenduan Jatim. pada saat penulis masih duduk di semester IV..dan alhamdulillah mendapat penlian +B. penulis sayarankan jika saudara in...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="javascript:void(0)"><span style="color: blue; display: none;">Show More</span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;">Description: <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; display: none; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Makalah</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;"> ini telah dipresentasikan oleh penulis di Kampus IDIA Prenduan Jatim. pada saat penulis masih duduk di semester IV..dan alhamdulillah mendapat penlian +B. penulis sayarankan jika saudara ingin mempresentasikan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">makalah</span></b> ini akan lebih baik jika anda menambah referensi lebih banyak lagi agar tidak mendapat nilai seperti yang telah penulis alami...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;">Tags:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;"><a href="http://www.scribd.com/tag/penafsiran%20ayatayat%20tentang%20macam%20rahmat%20allah%20kepada%20makhlunya?l=84"><span style="color: blue;">penafsiran ayatayat tentang macam rahmat allah kepada makhlunya</span></a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;">Copyright:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;"><a href="http://www.creativecommons.org/licenses/publicdomain"><span style="color: blue;">Public Domain</span></a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;">- Show less <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_10" spid="_x0000_i1039" type="#_x0000_t75" alt="http://s6.scribdassets.com/images/spinner_mac_white.gif?1273912021" style="'width:12pt;height:12pt;visibility:visible'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" title="spinner_mac_white"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="http://s6.scribdassets.com/images/spinner_mac_white.gif?1273912021" shapes="Picture_x0020_10" border="0" width="16" height="16" /><!--[endif]--></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; display: none;"><o:p></o:p></span></p> <div style="border-style: none none solid; border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-width: medium medium 1pt; padding: 0cm 0cm 1pt;"> <p class="MsoNormal" style="border: medium none ; padding: 0cm; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 8pt; font-family: "Arial","sans-serif"; display: none;">Top of Form<o:p></o:p></span></p> </div> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/doc/18267721/Makalah-Tafsir-AyatAyat-Tentang-Rahmat"><span style="color: blue;">Login</span></a> to Add a Scribble<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><textarea rows="20" cols="40" name="event_status_base[text]"></textarea><input action="http://www.scribd.com/documents/18267721/comments" method="post" name="commit" type="submit"><o:p></o:p></span></p> <div style="border-style: solid none none; border-color: windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-width: 1pt medium medium; padding: 1pt 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="border: medium none ; padding: 0cm; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 8pt; font-family: "Arial","sans-serif"; display: none;">Bottom of Form<o:p></o:p></span></p> </div> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><a href="http://www.scribd.com/troinxs"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_11" spid="_x0000_i1042" type="#_x0000_t75" alt="Teris Roinxs" href="http://www.scribd.com/troinxs" style="'width:37.5pt;height:37.5pt;" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" title="Teris Roinxs"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" alt="Teris Roinxs" shapes="Picture_x0020_11" border="0" width="50" height="50" /></span><!--[endif]--></span></a><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://www.scribd.com/troinxs"><span style="color: blue;">troinxs</span></a> <b>read this</b> about 6 hours ago<a href="http://www.scribd.com/doc/30299843/Readcast-Presentation"><span style="color: blue;">Learn more about Readcast.</span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-41619010631233461362010-05-17T08:47:00.000-07:002010-05-17T08:51:12.017-07:00filsafat<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Hyperlink"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="HTML Preformatted"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-alt:"Arial Unicode MS"; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777216 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h3 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 3 Char"; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:3; font-size:13.5pt; font-family:"Times New Roman","serif"; font-weight:bold;} p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2 {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text 2 Char"; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-unhide:no; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} pre {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"HTML Preformatted Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; font-size:10.0pt; font-family:"Courier New"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.Heading3Char {mso-style-name:"Heading 3 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 3"; mso-ansi-font-size:13.5pt; mso-bidi-font-size:13.5pt; font-weight:bold;} span.HTMLPreformattedChar {mso-style-name:"HTML Preformatted Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"HTML Preformatted"; font-family:"Courier New"; mso-ascii-font-family:"Courier New"; mso-hansi-font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Courier New";} p.post-footer, li.post-footer, div.post-footer {mso-style-name:post-footer; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.nomorbab, li.nomorbab, div.nomorbab {mso-style-name:nomorbab; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.judul, li.judul, div.judul {mso-style-name:judul; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.kepala1, li.kepala1, div.kepala1 {mso-style-name:kepala1; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.BodyText2Char {mso-style-name:"Body Text 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} p.keterangan, li.keterangan, div.keterangan {mso-style-name:keterangan; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.judulgambar, li.judulgambar, div.judulgambar {mso-style-name:judulgambar; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.kutipan, li.kutipan, div.kutipan {mso-style-name:kutipan; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:21.0cm 841.95pt; margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} </style> <![endif]--> <h3 style="text-align: justify;"><a name="114608056328217513"></a><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black" size="12pt">Idealisme</font><font size="12pt"> (<font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font>) vs Realisme (Aristoteles) <o:p></o:p></font></h3> <pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">Dr. Alex Lanur<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">Kerangka:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">1. Dua pemikir pendahulu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Herakleitos (500 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Pamenides (480 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">2. <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> (428/7 - 348/7 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Dua macam pengetahuan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Dua macam dunia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>c. Hubungan antara kedua dunia itu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>d. Hirarki antara idea-idea<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>e. Kedudukan manusia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">3. Aristoteles (348 - 285/6 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Hubungannya dengan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b><o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Teorinya sendiri<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1) Materi dan forma<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2) Tingkat-tingkat pengetahuan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>3) Penyebab-penyebab<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>4) Perubahan atau gerakan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>5) Perubahan substansial - aksidental<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>6) Substansi dan aksiden<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>7) Penggerak pertama yang tidak digerakkan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>8) Pandangannya tentang manusia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">4. Beberapa Catatan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">Penjelasan:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">1. Dua pemikir pendahulu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Kedua pemikir ini<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Herakleitos (500 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Tidak ada sesuatu yang mantap, semua berubah.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Segala sesuatu mengalir (panta thei kai uden menei)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Segala sesuatu adalah banyak.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Pengatahuan: adalah pengetahuan inderawi.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Pamenides (480 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Yang ada itu ada, kekal, tak terubahkan.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Tidak mungkin ada kejamakan. Yang ada itu satu saja.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Berpihak pada pengetahuan rasional.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">2. <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> (428/7 - 348/7 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Dua macam pengetahuan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Prestasi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: membedakan dengan tajam dan tegas:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. pengamatan (inderawi)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. pemikiran (rasional)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Idea (eidos): yang tetap, tidak berubah, kekal, dapat<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>diketahui melalui akal budi.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Idea bersifat objektif. Idea mempengaruhi pemikiran manusia.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Idea: pola asli dari sesuatu yang ditangkap indera<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Dua macam dunia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. Dunia jasmani, dunia gejala -> berubah, jamak, inderawi<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. Dunia idea: kekal, sempurna, tiada perubahan, tiada kejamakan,<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>merupakan "ada" yang sebenarnya<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>c. Hubungan antara kedua dunia itu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Idea tidak dipengaruhi oleh benda jasmani.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Idea-idea mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> mengunkapkan hubungan itu dengan 3 cara:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. Idea2 hadir dalam benda2 jasmani<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. Benda2 yang konkret mengambil bagian dalam idea2<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>3. Idea2 merupakan tiruan, model, contoh<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>d. Hirarki antara idea-idea<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- "Yang Baik" (to agathon) puncak segala idea: paling sempurna<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- "Kebaikan": puncak yang menyinari segala idea lainnya dan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>membuatnya "terkenal" untuk pikiran manusia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Persekutuan (koinonia): hubungan antara idea2<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>e. Kedudukan manusia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Manusia masuk ke dalam dua dunia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Dalam diri manusia digabung dua makhluk: tubuh dan jiwa<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Jiwa berasal dari dunia idea, sekarang terkurung dalam tubuh<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Eros: kerindan jiwa akan pemandangan bahagia di dunia idea<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Pengetahuan: adalah ingatan kembali (anamnesis) akan idea<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>yang pernah dipandangnya<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">3. Aristoteles (348 - 285/6 SM)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>a. Hubungannya dengan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b><o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Aristoteles mengkritik tajam pendapat <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> tentang idea<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Aristoteles: idea tidak ada, yang ada hal-hal yang konkret saja<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Sependapat dengan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: ilmu berbicara tentang yang umum & tetap<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>b. Teorinya sendiri<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1) Materi dan forma (forma-materia, morphe-hyle)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Setiap benda jasmani terdiri dari bentuk dan materi (bahan)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Materi adalah asas yang sama sekali terbuka<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Materi adalah kemungkinan untuk menerima bentuk<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Bentuk adalah asas yang menentukan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Hyle prote (materi pertama) materi<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2) Tingkat-tingkat pengetahuan, ada 3:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. Pengetahuan pengalaman (empeiria): pengetahuan tentang suatu hal<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. Pengetahuan keterampilan (techne): untuk menghasilkan sesuatu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>3. Pengetahuan ilmiah (episteme): pengetahuan demi pengetahuan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Metafisika (sophia): ilmu yang tertinggi, karena mencari asas<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>asas yang paling fundamental<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>3) Penyebab-penyebab, ada 4:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. penyebab efisien (causa efficiens): sumber kejadian<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. penyebab final (causa finalis): tujuan yang menjadi sasaran<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>seluruh kejadian<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>3. penyebab material (causa materialis): bahan pembuat benda<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>4. penyebab formal (causa formalis): bentuk tertentu ditambahkan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>pada sesuatu, mis: kayu menjadi kursi kayu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Penyebab nomor 1 dan 2: menentukan kejadian dari luar<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Penyebab nomor 3 dan 4: menentukan kejadian dari dalam<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>4) Perubahan atau gerakan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Dalam setiap perubahan ada 3 faktor:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>1. alas yang tetap (substrat),<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>2. keadaan yang lama<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><font style=""> </font>3. keadaan yang baru<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Contoh: substrat:air, perubahan: dingin->panas<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>5) Perubahan substansial - aksidental<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Perubahan substansial: mis. anjing jadi bangkai<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Perubahan aksidental: mis. air dingin jadi panas<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Perubahan substansial memerlukan: substrat, keadaan dahulu<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>dan keadaan baru<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>6) Substansi dan aksiden<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Substansi: hal yang berdiri sendiri, dapat menerima keterangan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Aksiden: hal yang dikenakan pada sesuatu yang berdiri sendiri<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Contoh: substansi: kertas, aksiden: warna merah<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>7) Penggerak pertama yang tidak digerakkan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Allah: dipandang sebagai penggerak pertama yang tidak digerakkan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Jagat raya tidak dapat dibinasakan, gerakan adalah abadi<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Penggerak ini dianggap sebagai Aktus Murni<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Allah adalah pemikiran yang memandang pemikirannya sendiri<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Penggerak tidak mengenal atau mencintai sesuatu yang lain<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>daripada dirinya sendiri<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>8) Pandangannya tentang manusia<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Semua makhluk hidup mempunyai dua aspek: jiwa dan badan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Badan adalah materi, jiwa adalah bentuknya<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>- Jiwa adalah aktus pertama dari suatu badan organis<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">4. Beberapa Catatan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">- Tentang akal budi dan pancaindera:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: berbeda dan berpisah.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Aritoteles: berbeda tetapi tidak berpisah.<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">- Tentang sikap berjalan<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: memandang ke atas -> ke dunia ide<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Aritoteles: memandang ke bawah -> ke dunia realitas<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">- Penekanan dalam filsafat<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: membahas "kebaikan" -> kehendak<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Aristoteles: membahas "kebenaran" -> akal budi<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">- Tentang jiwa<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: menganut pendapat akan kebakaan jiwa<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Aristoteles: jiwa manusia akan binasa<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"> <o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt">- Teori pengetahuan:<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>: pengetahuan adalah ingatan kembali (anamnesis)<o:p></o:p></font></pre><pre style="text-align: justify;"><font style="" face=""" size="12pt"><font style=""> </font>Aristoteles: teori abstraksi<o:p></o:p></font></pre> <p class="post-footer" style="text-align: justify;"><em>posted by Billy TheKid at <a href="http://artofkill.blogspot.com/2006/04/idealisme-plato-vs-realisme.html" title="permanent link">2:40 AM</a></em></p> <p style="text-align: justify;">Dalam Republic, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyebutkan; sebuah negara atau Kota akan mencapai edaumonia (kesejahteraan lahir bathin) apabila dipimpin oleh seorang filsuf. <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> merupakan konsep aposteriori bukan apriori, artinya, <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> negara filsuf atau negara ideal bukan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Malah, sampai saat ini bisa dikatakan negara/ kota ideal yang dikumandangkan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> sama sekali belum terwujud secara utuh. </p> <p style="text-align: justify;">Harus diakui, <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> tercetus karena dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi Yunani waktu itu, khususnya Athena, sebuah negara kota yang sedang mengalami krisis politik, mengarah kepada tirani karena memang dikuasai oleh para tiran yang jauh dari nurani sebagai manusia. Konsep <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyeruak, melawan kondisi politik waktu itu. Adalah alamiah, ketika kekacauan, pembunuhan terhadap pesaing politik, pemberangusan suara rakyat, dan munculnya potensi kejahatan lain ditafsirkan oleh para cendikiawan sebagai dunia iblis yang lahir di permukaan bumi. </p> <p style="text-align: justify;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> berpendapat, hanya seorang filsuf yang menjadi raja atau penguasa yang akan bisa mengembalikan kembali kondisi sebuah negara/ kota kepada keadaan ideal yang selalu dicita-citakan. Sebab, dalam diri filsuf tertanam sikap bijaksana, tidak mengedepankan ambisi pribadi, toleran, mendahulukan nurani dan akal, tidak terseret ke dalam nafsu binatang, dan dilengkapi oleh berbagai potensi kebaikan. </p> <p style="text-align: justify;">Sebaliknya, jika negara atau kota dipimpin oleh seseorang selain filsuf, maka kemungkinan besar akan lahir pula negara atau kota jahat, di mana penghuninya tidak lebih dari kumpulan manusia tanpa bentuk, kerangka yang berjalan tanpa arah, atau kumpulan/ gerombolan iblis yang menjelma menjadi manusia. Kejahatan terjadi hampir di setiap pelosok negeri, undang-undang dibuat bukan untuk ditaati melainkan untuk dipermainkan dan dilanggar. Negara / kota tentu saja akan mengarah kepada kebokbrokan moral. Prestasi tertinggi dalam kondisi seperti ini adalah perang!</p> <p style="text-align: justify;">Apakah, <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> benar-benar merupakan <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> murni, konsep yang hanya ada dalam tataran wacana? Ada dua kemungkinan, benar atau salah. Benar, karena sampai saat ini kita belum menemukan negara ideal seperti yang diharapkan oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, menskipun, di zaman Nabi dan Kholifah konsep negara ideal ini sudah pernah mewujud, namun tetap saja masih belum sesuai dengan <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>. Dikatakan tidak, karena kita memang belum menemukan harapan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, ketika belum menemukan artinya, masih terbuka bagi kita untuk mendapatkan kembali sesuatu yang hilang itu. Adalah takdir Tuhan, sesuatu yang hilang memang harus kita temukan kembali.</p> <p style="text-align: justify;">Konsep demokrasi bukanlah sesuatu yang bersifat final. Adalah salah besar, ketika Amerika menyebutkan demokrasi merupakan hasil akhir dari bentuk pemerintahan. Demokrasi hanya merupakan salah satu silklus dari bentuk pemerintahan, pada dasarnya hanya untuk mencari siapa sebenarnya manusia pinilih yang akan menjadi dan bisa memimpin negara/ kota ini? Salah besar jika kita mengatakan demokrasi sebagai harga mati. Bahkan, bisa jadi di sana masih terdapat beberapa lobang dan celah kekurangan, seperti; kebebabasan tanpa kerangka, dalam iklim demokrasi yang kurang sehat, akan muncul para calon pemimpin yang lahir dari rahim AMBISI PRIBADI, mengatasnamakan rakyat, tentu saja akan memunculkan juga rasa pronoid kelompok , menyepelekan kelompok lain, demokrasi tanpa kerangka ini memang lahir dari ketidak mengertian semua golongan terhadap siklus bentuk pemerintahan ini/</p> <p style="text-align: justify;">Penulis memberi komentar, PILKADA merupakan upaya manusia untuk menemukan seorang pemimpin dengan cara penyeleksian yang ketat juga longgar tentu saja. Namun, ketika muncul para calon yang nampaknya diliputi oleh sikap ambisi pribadi, selalu ingin menjadi pemenang, tidak mau menerima kekalahan meskipun sudah bermain sesuai dengan aturan main yang jelas, penyeleksian untuk memunculkan seorang pemimpin ideal seperti <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> bisa dikatakan tidak akan optimal mewujud.</p> <p style="text-align: justify;">Terlebih di kelompok akar rumput. Kondisi seperti sekarang ini , kelompok akar rumput belum dikerjakan secara maksimal potensi mereka sebagai subjek-politik, bukankah sampai sekarang mereka hanya dikenal sebagai obyek politik semata? Sementara para pemain yang memiliki kepentingan-kepentingan besar, sama sekali tidak tersentuh oleh kelompok akar rumput kecuali dalam situasi-situasi tertentu saja .</p> <p style="text-align: justify;">Bisa jadi, dalam PILKADA kali ini, masih kecil peluang akan munculnya pemimpin ideal yang selama ini kita harapkan. Hanya saja, pemimpin ideal harus dan harus selalu kita temukan. Sekali lagi.. adalah telah menjadi Takdir TUHAN ; kita harus menemukan kembali sesuatu yang hilang. Mudah-mudahan.</p> <p style="text-align: justify;">Sukabumi, 02 Februari 2008<br />Menjelang PILKADA KOTA SUKABUMI</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 15pt 7.5pt 0.0001pt 3.75pt; text-align: justify; text-indent: 15pt;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Epistemologi dan Pandangan Dunia</font><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black"> Pandangan dunia <i>(weltanschauung)</i> seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya konsepsi dan pengenalannya terhadap "kebenaran" (<i>asy-Syai fil khârij</i>). Kebenaran yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang berkorespondensi dengan dunia luar dan realitas. Semakin besar pengenalannya, semakin luas dan dalam pandangan dunianya. Pandangan dunia yang valid dan argumentatif dapat melesakkan seseorang mencapai titik-kulminasi peradaban dan sebaliknya akan membuatnya terpuruk hingga titik-nadir peradaban. Karena nilai dan kualitas keberadaan kita sangat bergantung kepada pengenalan kita terhadap kebenaran. Anda dikenal atas apa yang Anda kenal. Wujud anda ekuivalen dengan pengenalan Anda dan <i>vice-versa</i>. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Akan tetapi, bagaimanakah kebenaran itu dapat dikenal? Parameter atau paradigma apa yang digunakan untuk dapat mengidentifikasi kebenaran itu? Mengapa kita memerlukan paradigma atau parameter ini? Dapatkah manusia mencerap kebenaran itu? <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Kalau kita menilik perjalanan sejarah umat manusia, sebagai makhluk dinamis dan progresip, manusia acapkali dihadapkan kepada persoalan-persoalan krusial tentang hidup dan kehidupan, tentang ada dan keberadaan, tentang perkara-perkara eksistensial. Penulusuran, penyusuran serta jelajah manusia untuk menuai jawaban atas masalah-masalah di atas membuat eksistensi manusia jauh lebih berarti. Manusia berusaha bertungkus lumus memaknai keberadaannya untuk mencari jawaban ini. <i>Till death do us apart,</i> manusia terus mencari dan mencari hingga akhir hayatnya. Ilmu-ilmu empiris dan ilmu-ilmu naratif lainnya ternyata tidak mampu memberikan jawaban utuh dan komprehensif atas masalah ini.<a href="http://www.wisdoms4all.com/Indonesia/doc/Buku/28/01.htm#_ftn1#_ftn1"><sup>[1]</sup></a> Karena <i>uslub</i> atau metodologi ilmu-ilmu di atas adalah bercorak empirikal. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"> Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan hadir untuk mencoba memberikan jawaban atas masalah ini. Karena baik dari sisi metodologi atau pun subjek keilmuan, filsafat menggunakan metodologi rasional dan subjek ilmu filsafat adalah eksisten <i>qua</i> eksisten.<a href="http://www.wisdoms4all.com/Indonesia/doc/Buku/28/01.htm#_ftn2#_ftn2"><sup>[2]</sup></a> Betapa pun, sebelum memasuki gerbang filsafat terlebih dahulu instrumen yang digunakan dalam berfilsafat harus disepakati. Dengan kata lain, akal yang digunakan sebagai instrumen berfilsafat harus diuji dulu validitasnya, apakah ia absah atau tidak dalam menguak realitas. Betapa tidak, dalam menguak realitas terdapat perdebatan panjang semenjak zaman Yunani Kuno (lampau) hingga masa Postmodern (kiwari) antara kubu rasionalis (rasio) dan empiris (indriawi dan persepsi). Semenjak <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> hingga Michel Foucault dan Jean-François Lyotard. Dengan demikian, pembahasan epistemologi sebagai subordinat dari filsafat menjadi mesti adanya. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Yakni, sebelum kita merangsek memasuki kosmos filsafat – yang nota-bene menggunakan akal <i>(an-sich)</i> – kita harus membahas instrumen dan metodologi apa yang valid untuk menyingkap tirai realitas ini. Dan hal ini merupakan <i>raison d'être</i> pembahasan epistemologi. Atau sederhananya, pembahasan epistemologi adalah pengantar menuju pembahasan filsafat. Tentu saja, harus kita ingat bahwa ilmu logika juga harus rampung untuk menyepakati bahwa dunia luar terdapat hakikat dan untuk mengenalnya adalah mungkin.<a href="http://www.wisdoms4all.com/Indonesia/doc/Buku/28/01.htm#_ftn3#_ftn3"><sup>[3]</sup></a> Walhasil, pembahasan epistemologi -sebagai ilmu yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat - harus dikedepankan sebelum membahas perkara-perkara filsafat.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"> <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Apa itu Epistemologi </font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat <i>episteme</i>, pengetahuan; dan <i>logos</i>, teori. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang menengarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara <i>'alim</i> (subjek) dan <i>ma'lum</i> (objek). Atau dengan kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan “kebenaran” macam apa yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Masalah-masalah Filosofis; Masa Yunani dan Masa Medieval </font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Pada abad ke-13, seorang filosof dan teolog Itali yang bernama Santo Thomas Aquinas berupaya mensintesakan keyakinan Nasrani dengan ilmu pengetahuan dalam cakupan yang lebih luas, dengan memanfaatkan sumber-sumber beragam seperti karya-karya filosof Aristoteles, cendekiawan Muslim dan Yahudi. Pemikiran Santo Thomas Aquinas pada masa-masa kiwari sangat mempengaruhi irama dinamika teologi Nasrani dan kosmos filsafat Barat. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Pada abad ke-5 SM, Sophist Yunani menanyakan kemungkinan reliabilitas dan objektivitas ilmu. Oleh karena itu, seorang Sophist prominen, Gorgias, berpendapat bahwa tidak ada yang benar-benar wujud, karena jika sesuatu ada tidak dapat diketahui, dan jika ilmu bersifat nisbi, tidak dapat dikomunikasikan. Seorang Sophist ternama lainnya, Protagoras, berpandangan bahwa tidak ada satu pendapat pun yang dapat dikatakan lebih benar dari yang lain, karena setiap pendapat adalah hanyalah sebuah penilaian yang berakar dari pengalaman yang dilaluinya. <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, mengikuti ustadznya Socrates, mencoba untuk menjawab isykalan-isyakalan para Sophist dengan mempostulasikan keberadaan semesta yang bersifat tetap dan bentuk-bentuknya yang invisible, atau ide-ide, yang melaluinya ilmu pasti dan eksak dapat diraih. Mereka percaya bahwa benda-benda yang dilihat dan diraba adalah kopian-kopian yang tidak sempurna dari bentuk-bentuk yang sempurna yang dikaji dalam ilmu matematika dan filsafat. Dengan demikian, hanya penalaran abstrak dari disiplin ilmu ini yang dapat menuai ilmu pengetahuan original, sementara mengandalkan indra-persepsi menghasilkan pendapat-pendapat yang inkonsisten dan <i>mubham.</i> Mereka menyimpulkan bahwa kontemplasi filosofis tentang bentuk-bentuk dunia gaib merupakan tujuan tertinggi kehidupan manusia. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Aristoteles mengikuti <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> ihwal ilmu abstrak adalah ilmu yang lebih superior atas ilmu-ilmu yang lainnya, namun tidak setuju dengan metode dalam mencapainya. Aristotels berpendapat bahwa hampir seluruh ilmu berasal dari pengalaman. Ilmu diraih baik secara langsung, dengan mengabstraksikan ciri-ciri khusus dari setiap spesies, atau tidak langsung, dengan mendeduksi kenyataan-kenyataan baru dari apa yang telah diketahui, berdasarkan aturan-aturan logika. Observasi yang teliti dan ketat dalam mengaplikasikan aturan-aturan logika, yang pertama kalinya disusun secara sistematis oleh Aristoteles, akan membantu menjaga dari perangkap-perangkap yang dipasang oleh para Sophist. Maktab Epicurian dan Stoic sepakat dengan pandangan Aristoteles bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari indra-persepsi, akan tetapi menentang keduanya baik Aristoteles atau pun <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> yang berpandangan bahwa filsafat harus dinilai sebagai sebuah bimbingan praktis untuk menjalani hidup, mereka berpendapat sebaliknya bahwa filsafat adalah akhir dari kehidupan.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Setelah beberapa kurun berlalu kurangnya ketertarikan dalam ilmu rasional dan saintifik, filosof Skolastik Santo Thomas Aquinas dan beberapa filosof abad pertengahan berusaha membantu untuk mengembalikan konfidensi terhadap rasio dan pengalaman, mencampur metode-metode rasional dengan iman dalam sebuah sistem keyakinan integral. Aquinas mengikuti Aristoteles dalam masalah tentang persepsi sebagai <i>starting-point</i> dan logika sebagai prosedur intelektual untuk sampai kepada ilmu yang dapat diandalkan (<i>reliable</i>) tentang tabiat, akan tetapi memandang iman dalam otoritas skriptural sebagai nara sumber keyakinan agama.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black"> <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Masa </font><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font><font style="color: rgb(1, 125, 192);"> dan Aristoteles </font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b><font color="black"> dapat dikatakan sebagai filsuf pertama yang secara jelas mengemukakan epistemologi dalam filsafat, meskipun ia belum menggunakan secara resmi istilah epistemologi ini. Filsuf Yunani berikutnya yang berbicara tentang epistemologi adalah Aristoteles. Ia murid <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> dan pernah tinggal bersama <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> selama kira-kira 20 tahun di Akademia. Pembahasan tentang epistemologi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> dan Aristoteles akan lebih jelas dan ringkas kalau dilakukan dengan cara membandingkan keduanya, sebagaimana berikut ini, <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Topik Pemikiran: </font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Pandangan tentang dunia, menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, Ada 2 dunia: dunia ide & dunia sekarang (semu) sementara dalam pandangan Aristoteles, Hanya 1 dunia: Dunia nyata yang sedang dijalani. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Kenyataan sejati, menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, Ide-ide berasal dari dunia ide. Sementara dalam kacamata Aristoteles, segala sesuatu yang ada di alam bisa diindera.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Pandangan tentang manusia, menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, Terdiri dari badan dan jiwa. Jiwa abadi; badan fana (tidak abadi), Jiwa terpenjara oleh badan. Sementara dalam pandangan Aristoteles, badan dan jiwa sebagai satu kesatuan tak terpisahkan. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Asal pengetahuan, menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, dunia ide, namun tertanam dalam jiwa setiap manusia. Sementara dalam pandangan Aristoteles, kehidupan dunia dan alam nyata. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Cara meraih pengetahuan, menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b>, terpancar dari alam jiwa (Anamnesis). Sementara dalam pandangan Aristoteles, observasi dan abstraksi lalu diolah dengan logika.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt;"><font color="black">Perbedaan epistemologi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> dan Aristoteles ini memiliki pengaruh besar terhadap para filsuf modern. <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Plato</font></b> mempengaruhi filsuf-filsuf Rasionalis seperti Spinoza, Leibniz, dan Whitehead. Sedangkan pandangan Aristoteles tentang asal dan cara memperoleh pengetahuan mempengaruhi filsuf-filsuf Empiris seperti Locke, Hume, dan Berkeley. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Rasio Vs Indra Persepsi</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Antara abad 17 hingga akhir abad ke-19, masalah utama yang muncul dalam pembahasan epistemologi adalah resistensi antara kubu rasionalis <i>vis-à-vis</i> kubu empiris (inderawi-persepsi). Filsuf Francis, René Descartes (1596-1650), filsuf Belanda, Baruch Spinoza (1632-1677), dan filsuf Jerman, Wilhelm Leibniz (1646-1716) adalah para pemimpin kubu rasionalis. Mereka berpandangan bahwa sumber utama dan pengujian akhir ilmu pengetahuan adalah logika deduktif (baca: <i>qiyas</i>) yang bersandarkan kepada prinsip-prinsip swabukti (<i>badihi</i>) atau axioma-axioma. Sementara orang-orang seperti, Francis Bacon ( 1561-1626) and John Locke (1632-1704) keduanya adalah filsuf Inggris berkeyakinan bahwa sumber utama dan pengujian akhir ilmu pengetahuan adalah bersandar kepada pengalaman, persepsi dan inderawi. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Filsuf Francis René Descartes secara rigoris menggunakan metode deduksi dalam jelajah filsafatnya. Barangkali Descartes ini dikenal baik atas karya pionirnya untuk bersikap skeptis dalam berfilsafat. Dialah yang pertama kali memperkenalkan metode sangsi dalam investigasi terhadap ilmu pengetahuan. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Descartes yang kerap disebut sebagai Bapak Filsafat Modern (sekaligus filsafatnya kemudian dikenal sebagai Cartesians) ini dalam mengusung metode rasionalnya, dia menggunakan metode sangsi dalam menyikapi pelbagai fenomena atau untuk mencerap ilmu pengetahuan. Postulat, <i>Cogito Ergo Sum</i> adalah milik Descartes. Rumusan postulat ini yang menemaninya untuk menyingkap ilmu pengetahuan. Menurut Descartes segala sesuatu yang berada di dunia luar harus disangsikan dan diragukan. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><font color="black">Pandangan Descartes tentang manusia bersifat dualisme. Ia melihat manusia sebagai dua substansi: jiwa dan tubuh. Jiwa adalah pemikiran dan tubuh adalah keluasan. Tubuh tidak lain adalah suatu mesin yang dijalankan jiwa. Hal ini dipengaruhi oleh epistemologinya yang memandang rasio sebagai hal yang paling utama pada manusia. Empirisme pertama kali diperkenalkan oleh filsuf dan negarawan Inggris Francis Bacon pada awal-awal abad ke-17, akan tetapi John Locke yang kemudian mendesainnya secara sistemik yang dituangkan dalam bukunya <i>"Essay Concerning Human Understanding </i>(1690). John Locke memandang bahwa akal manusia pada awal lahirnya adalah ibarat sebuah <i>tabula rasa</i>, sebuah batu tulis kosong tanpa isi, tanpa pengetahuan apapun. Lingkungan dan pengalamanlah yang menjadikannya berisi. Pengalaman inderawi menjadi sumber pengetahuan bagi manusia dan cara mendapatkannya lewat observasi dan pemanfaatan seluruh indera manusia. John Locke adalah orang yang tidak percaya terhadap konsepsi intuisi dan batin. Filsuf empirisme lainnya adalah Hume. Ia memandang manusia sebagai sekumpulan persepsi (“<i>a bundle or collection of perceptions</i>”). Manusia hanya mampu menangkap kesan-kesan saja lalu menyimpulkan kesan-kesan itu seolah-olah berhubungan. Pada kenyataannya, menurut Hume, manusia tidak mampu menangkap suatu substansi. Apa yang dianggap substansi oleh manusia hanyalah kepercayaan saja. Begitu pula dalam menangkap hubungan sebab-akibat. Manusia cenderung menganggap dua kejadian sebagai sebab dan akibat hanya karena menyangka kejadian-kejadian itu ada kaitannya, padahal kenyataannya tidak demikian. Selain itu, Hume menolak ide bahwa manusia memiliki kedirian (<i>self</i>). Apa yang dianggap sebagai diri oleh manusia merupakan kumpulan persepsi saja. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Urgensi Epistemologi</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dunia ini penuh dengan berbagai maktab dan ideologi. Setiap ideologi berlandaskan pada suatu "pandangan dunia", dan "pandangan dunia" ini berpijak pada epistemologi. Dari sini manusia mengetahui dengan jelas betapa pentingnya epistemologi. Seseorang yang memiliki ideologi materialisme, yang tentunya ideologi itu berlandaskan pada pandangan dunia materialis, dan pandangan ini juga berpijak pada suatu epistemologi khusus. Dan ideologi-ideologi yang lain, juga bersumber dari pandangan-pandangan dunia lain, dan pandangan-pandangan ini masing-masing berpijak pada epistemologi-epistemologi tertentu. Oleh karena itu, sebelum memasuki berbagai pembahasan berkenaan dengan ideologi dan pandangan dunia, terlebih dahulu akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan masalah epistemologi.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Pada masa sekarang ini epistemologi merupakan suatu masalah yang amat penting, sedangkan pada masa yang lalu hal ini tidak begitu dianggap penting. Epistemologi telah dikaji sejak dahulu kala, kurang lebih sejak dua ribu tahun yang lalu. Di dalam filsafat Islam, kita tidak akan menjumpai suatu bab yang berjudul Nazhariah al-Ma`rifah atau "Teori Pengetahuan". Tetapi sebagian besar persoalan yang menyangkut masalah epistemologi, dipaparkan secara terpisah-pisah dalam berbagai pembahasan berkenaan dengan ilmu, pengetahuan, pemahaman, rasio, logika, dan berbagai permasalahan tentang bentuk pemikiran dan yang berhubungan dengan diri dan jiwa. Oleh karena itu, sejak dahulu kala sedikit banyak mereka juga memahami masalah epistemologi, tetapi pada masa sekarang ini, pembahasan filsafat lebih banyak berputar pada masalah epistemologi.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Kemungkinan Epistemologi</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Pembicaraan pertama dan klasik dalam bab epistemologi adalah mungkinkah epistemologi itu? Mungkinkah kita mengetahui dan memahami hakikat alam ini? Mungkinkah kita memahami hakikat manusia? Mungkinkah mengetahui hakikat wujud ini?<a href="http://www.wisdoms4all.com/Indonesia/doc/Buku/28/01.htm#_ftn4#_ftn4"><font style="color: rgb(36, 117, 158);">[4]</font></a> Ada sekelompok orang yang secara total menolak adanya kemungkinan ini, dan mengatakan bahwa epistemologi tidak mungkin ada pada diri manusia. Yakni pada diri manusia tidak ada suatu bentuk epistemologi yang dapat dijadikan sebagai sandaran yang bisa dipercaya. Istilah "saya tidak tahu" sudah merupakan kodrat, ketentuan dan nasib manusia yang tidak dapat diubah. Secara sekilas pandangan ini lemah dan tidak perlu dihiraukan, tetapi para pendukung gagasan ini memiliki berbagai argumen yang kuat, yang tidak mudah dipatahkan. Saya tidak hendak mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin (mematahkan argumen mereka), tetapi saya mengatakan bahwa hal itu tidak mudah.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Pyrho dan Kemungkinan Epistemologi</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Pada masa setelah Socrates, ada sekelompok orang yang menamakan dirinya "Kelompok Peragu" dan yang paling terkenal di antara mereka adalah seorang yang bernama <a href="http://pyrho.la/"><font color="black">Pyrho. Ia</font></a> mengungkapkan sepuluh argumen mengenai ketidakmungkinan epistemologi. Ia mengatakan, "mustahil dapat mengetahui sesuatu dengan pasti, ragu-ragu dan saya tidak tahu adalah ketentuan dan nasib pasti manusia". Argumen yang paling ringan ialah tatkala ia menyatakan, "Jika manusia itu hendak memahami dan mengetahui sesuatu, apa alat dan instrumen yang akan ia gunakan? Kita tidak memiliki alat lebih dari dua: indera dan rasio. Sekarang saya bertanya, Apakah indera dapat berbuat kesalahan ataukah tidak? Pasti semua menjawab bahwa kesalahan yang terjadi pada alat penglihatan, pendengaran, perasa, peraba dan penciuman tidak dapat dihitung jumlahnya, dan bahkan ada yang menyatakan mampu untuk membuktikan seratus kesalahan yang telah dilakukan oleh alat penglihatan. Ia melanjutkan, "Sesuatu yang ada kemungkinan salah dan dapat menjadi salah, tidak dapat dijadikan sebagai pegangan dan sandaran. Ketika saya melihat sesuatu dan ternyata penglihatan saya itu salah, maka saya tidak dapat mempercayai penglihatan saya tatkala penglihatan itu melihat sesuatu yang lain." (Islam dan Epistemologi)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Lalu bagaimanakah dengan rasio? Ia mengatakan, "Rasio justru banyak melakukan kesalahan melebihi indera. Pada berbagai argumen rasional, ilmuwan dan para filsuf seringkali melakukan kesalahan. Dengan demikian, indera dan rasio dapat melakukan kesalahan, sementara kita hanya memiliki dua alat ini. Oleh karena itu, bagaimanapun dan apa pun yang kita pikirkan, apa pun yang berhubungan dengan rasio dan indera, maka jelas dapat menjadi salah, dengan demikian, kita tidak dapat mempercayainya dan menjadikan keduanya itu sebagai pegangan." (Mengenal Epsitemologi, Muthahhari, hal. 25)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Keraguan al-Ghazali</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Di antara ulama Islam seseorang yang pertama kali memulai filsafat dan madrasahnya dari keraguan adalah al-Ghazali. Al-Ghazali memulai aktivitasnya dari keraguan, sebagaimana yang dilakukan oleh Descartes. Kedua sosok itu berangkat dari titik yang sama. Keduanya memulai aktivitasnya dari keraguan dan keduanya menyatakan bahwa telah berhasil meraih keyakinan. Tetapi ada dari mereka yang memulai aktivitasnya dari keraguan dan tetap berada dalam keraguan, hal ini terdapat dalam dunia Islam dan juga dunia Barat dan jika ada kesempatan saya akan menceritakan ringkasan sejarahnya. Tatkala al-Ghazali hendak memulai menuntut ilmu, ia meragukan segala yang ada. Yakni dia meragukan apa saja yang telah ia <a href="http://gapai.la/"><font style="color: rgb(36, 117, 158);">gapai. Ia</font></a> mulai menuju indera dan mengatakan, "Sekarang saya duduk di sini, buku ada di depan saya, pena dan kertas ada di tangan saya, saya tengah melihat angkasa, saya tengah mendengar berbagai suara, sekalipun saya ragu terhadap berbagai hal, tetapi saya tidak dapat ragu terhadap keraguan saya ini". Kemudian dia memberi jawaban kepada dirinya sendiri, (bahkan di sini pun dia masih tetap tidak stabil dan terjerumus dalam kesalahan). la mengatakan, "Wahai Ghazali! Sampai sekarang ini engkau masih tengah bermimpi. Misalnya saja dalam mimpi engkau duduk dan menulis buku, sedang berbicara dengan rekan-rekanmu, engkau mendengar pembicaraannya, dan di alam mimpi itu engkau melihat semuanya dengan mata kepalamu sendiri, memakan makanan yang lezat-lezat, dan semua itu tidak ubahnya seperti yang diungkapkan oleh Nasim Syumol mengenai keluhan si fakir yang hidup sengsara,<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Suatu malam aku bermimpi mengenakan pakaian baru<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Ku dengar alunan musik dan aku di ranjang yang hangat dan lembut<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Sakuku penuh dengan uang yang tak terhitung <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Tatkala terjaga, aku lihat sebagian anggota tubuhku tanpa pakaian<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Wahai Ghazali! Tidakkah dalam alam mimpimu engkau telah melihat hal-hal yang semacam ini? Sebagaimana sekarang ini engkau tidak merasa ragu bahwa ini (keraguan) adalah benar, di alam mimpimu pun engkau tidak merasa ragu atas apa-apa yang engkau lihat saat itu. Pernahkah engkau menjumpai seseorang yang merasa ragu atas apa-apa yang ia lihat dalam mimpinya dan mengatakan, "Apakah yang aku lihat itu betul atau salah? Di alam mimpi manusia tidak akan merasa ragu, apa yang ia saksikan benar-benar ia saksikan, tetapi ketika ia terjaga, ternyata semua itu hanya khayalan dan tidak ada bentuknya, tatkala terjaga, aku lihat sebagian anggota tubuhku tanpa pakaian.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Mungkinkah seluruh kehidupanku ini bukan mimpi besar? Apakah tidak mungkin sekarang ini saya, Ghazali, yang dilahirkan oleh ibuku si fulana dan memiliki ayah si fulan, menuntut ilmu di sekolah, menikah, belajar selama bertahun-tahun, bertahun-tahun melatih diri, dan sekarang duduk di sini, lalu secara tiba-tiba saya terbangun dan menyaksikan bahwa semuanya hanyalah mimpi? Dari mana saya tahu kalau ini bukan mimpi? Adakah bukti yang memperkuat bahwa kehidupan saya sekarang ini, di mana sekarang ini saya duduk sebagai filsuf dan hendak menemukan suatu dasar pemikiran, adalah bukan merupakan lanjutan dari sebuah mimpi panjang?" (Mengenal Epsitemologi, Muthahhari, hal. 26)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Pernyataan itu menunjukkan bahwa betapa manusia dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan epistemologi dapat terperosok dalam berbagai jurang kesulitan.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black"> <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Descartes dan Masalah Epistemologi</font><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Bukankah Descartes juga demikian? Descartes juga pada saat meneliti "pandangan dunia"nya, memeriksa keyakinannya terhadap agama serta pengetahuan dan juga pada saat ia mengkaji ulang akhlak (etika), filsafat dan berbagai ilmu-ilmunya, tiba-tiba ia terperosok ke dalam masalah epistemologi dan mengatakan, "Dengan dalil apa tatkala saya menyatakan bahwa dunia ini adalah demikian, Tuhan itu ada, jiwa itu ada, ruh itu ada, dunia ini ada, Paris itu ada, agama al-Masih adalah demikian?" Kemudian ia menuju pada berbagai alat dan instrumen epistemologi, ia melihat bahwa semua nya masih dapat diperdebatkan <a href="http://lagi.la/"><font style="color: rgb(36, 117, 158);">lagi. la</font></a> hendak bersandar pada indera, ia melihat bahwa indera adalah yang paling lemah dan rapuh dibandingkan yang <a href="http://lain.la/"><font style="color: rgb(36, 117, 158);">lain. la</font></a> hendak bersandar pada rasio, ia juga melihat bahwa rasio memiliki kelemahan. Tiba-tiba ia merasakan kehilangan keyakinan dan kepercayaan, ia mulai meragukan segalanya dan tidak tersisa lagi keyakinan dalam dirinya. Tatkala ia telah tenggelam dalam rasa bimbang dan ragu-ragu ini, tiba-tiba ia disadarkan oleh poin ini yang mana ia mengatakan, "Sekalipun saya meragukan segala yang ada, tetapi saya tidak ragu bahwa saya tengah dalam keadaan ragu." Descartes berdiri di atas sebuah batu besar di alam terbuka dan mengatakan, "Saya telah menemukan sesuatu; tatkala saya meragukan indera saya, meragukan berbagai pengetahuan rasio saya, atau bahkan meragukan pada keberadaan diri saya sendiri, juga meragukan keberadaan Tuhan, meragukan agama dan kehidupan saya, semua itu adalah benar. Tetapi saya tidak dapat merasa ragu pada satu hal saja yaitu, saya tidak ragu bahwa saya tengah merasa ragu. Bahkan sekalipun saya meragukannya, saya tetap mengetahui bahwa saya tengah merasa ragu." (Mengenal Epistemologi, Muthahhari, hal. 28)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Di bawah langit dan di tengah hamparan bumi itu ia telah berhasil menemukan suatu landasan epistemologi. Begitu ia menemukan landasan itu, dengan segera ia membangunnya dengan mengatakan, "Saya sekarang tengah merasa ragu, dan karena saya merasa ragu, berarti saya yang tengah merasa ragu ini, adalah ada." Di sini ia telah menemukan suatu keyakinan yakni bahwa "saya ini ada" dan ia mulai perjalanannya dengan "saya sekarang tengah merasa ragu, dan karena saya tengah merasa ragu, berarti saya yang tengah merasa ragu ini, adalah ada." Sekarang marilah kita lihat bersama benarkah apa yang dikatakan oleh Descartes? Ibnu Sina pada masa tujuh ratus tahun sebelum Descartes telah mengungkapkan kata-kata semacam itu, dan ia juga telah berhasil menemukan jawabannya, dan di sini saya tidak akan memaparkan permasalahan itu.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Jawaban atas Keraguan Pyrho</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Jika demikian maka masalah pertama epistemologi adalah masalah kemungkinan epistemologi yang mana mungkinkah manusia memiliki kemampuan untuk memahami dan mengetahui? Pyrho mengatakan bahwa manusia itu tidak mampu untuk memahami dan mengetahui (hal itu berdasarkan pada argumen-argumennya yang telah dikemukakan). Terdapat jawaban dan sanggahan atas pandangan Pyrho ini. Dalam catatan kaki di buku Ushul Falsafeh (Dasar-dasar Filsafat) telah dipaparkan berbagai kesalahan atas pandangan ini. Mereka memberikan jawaban kepada Pyrho sebagai berikut, "Anda mengatakan bahwa indera dapat melakukan kekeliruan dengan dalil bahwa penglihatan saya terkadang keliru, suatu kali saya pernah melihat seakan-akan ada seorang yang berkepala dua, ranting pohon yang setengahnya berada dalam air terlihat patah dan lain sebagainya. Anda yang mengatakan bahwa indera dapat melakukan kekeliruan, apakah tatkala Anda menyaksikan indera melakukan kekeliruan, pada saat itu juga Anda merasa yakin bahwa itu adalah suatu kekeliruan, ataukah Anda merasa ragu bahwa indera itu telah melakukan kekeliruan? Tatkala Anda mengatakan bahwa ketika saya bangun dari tidur, dan saya mengusap kedua mata saya, saya melihat orang yang tengah berdiri di hadapan saya memiliki dua hidung dan empat mata, lalu Anda mengatakan bahwa ini adalah kekeliruan, apakah dalam hal ini Anda mengetahui dan yakin bahwa itu adalah kekeliruan, ataukah Anda hanya menduga bahwa itu adalah kekeliruan? Tidak, saya mengetahui bahwa itu adalah kekeliruan, pasti ia tidak memiliki dua hidung dan empat mata." (Mengenal Epsitemologi, Muthahhari, hal. 30)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Jika demikian maka Anda sendiri telah menemukan kekeliruan ini dengan perantaraan sebuah keyakinan, lalu bagaimanakah Anda mengatakan bahwa saya tidak mampu untuk memperoleh pengetahuan? Ini adalah sebuah pengetahuan (ma`rifah). Tatkala Anda mengatakan bahwa di suatu tempat rasio telah berbuat suatu kekeliruan, kemudian dengan yakin dan pasti Anda mengatakan bahwa rasio telah melakukan suatu kekeliruan, hal itu sama dengan ungkapan: "Saya mengetahui bahwa rasio telah melakukan suatu kekeliruan," dengan demikian, Anda telah sampai pada hakikat. Tatkala manusia masih belum sampai pada hakikat, dia tidak akan mengetahui kekeliruan apa-apa yang ada di depannya.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Oleh karena itu, kita mesti mengatakan demikian bahwa manusia pada sebagian pengetahuan yang ia miliki terdapat kekeliruan dan juga secara pasti tidak terdapat kekeliruan pada sebagian pengetahuan yang lain. Dengan demikian maka kita mesti melakukan pembagian atas kasus permasalahan ini. Kita mesti mencari dan menemukan sebuah neraca, lalu kita perhatikan bersama apakah dengan neraca itu kita mampu untuk mengadakan pembenahan atas berbagai kekeliruan itu ataukah tidak? Kenapa tatkala kita melakukan kekeliruan pada beberapa masalah saja, lalu kita mengingkari epistemologi secara total? Kenapa kekeliruan kita dalam beberapa kasus permasalahan itu, kita sejajarkan dengan berbagai keyakinan kita terhadap berbagai permasalahan yang amat jelas yang di situ tidak terdapat suatu keraguan pun? Pernyataan Pyrho ini tidak ubahnya semacam syair milik Sa'di:<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Karena di antara sebuah kaum ada seorang jahil<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Ia tidak berada di atas bukit dan tidak pula di atas awan<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Tidakkah engkau melihat seekor lembu yang ada di padang rumput<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Mencemari seluruh lembu yang ada di desa<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Benar, kasus tersebut dapat berlaku pada hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan sosial, yakni jika ada beberapa individu dari sebuah masyarakat, dari sebuah kelompok, misalnya saja dari kelompok rohaniawan, muncul pribadi-pribadi yang tidak bermoral atau berprilaku buruk, maka hal itu akan mencoreng harga diri mereka semua. Tetapi bukan berarti ketika si Zaid berbuat kesalahan lalu kita menghukum si Amir.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Di kota Balakh pandai besi berbuat salah<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Di kota Syusytar mereka memenggal leher pandai tembaga<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Sebagian dari epistemologi kita ini adalah salah dan pasti sebagian yang lain adalah benar, lalu (dengan menggunakan epistemologi yang benar itu) kita melakukan koreksi pada epistemologi yang salah itu. Dari sinilah munculnya ilmu logika (mantiq).<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Ilmu logika adalah sebuah ilmu yang merupakan asas dari epistemologi. Berkaitan dengan mungkin atau tidak mungkinnya memperoleh epistemologi, sebagian yang menyatakan bahwa kita tidak mungkin memperoleh pengetahuan adalah karena mereka memukul rata permasalahan yang ada, sementara mereka yang menyatakan bahwa kita ada kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan, akan mencari neraca yang dapat digunakan untuk menimbang epistemologi yang salah dan yang betul, dan dengan neraca itu pula mereka akan memisah-misahkan antara epistemologi yang salah dan epistemologi yang betul.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Kita mesti melihat apa yang dikatakan oleh al-Quran berkaitan dengan permasalahan ini? Apakah al-Quran mengakui bahwa ada kemungkinan untuk memperoleh epistemologi, ataukah al-Quran bahkan menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan untuk memperoleh epistemologi? Sekalipun (al-Quran menyatakan) ada kemungkinan untuk memperoleh epistemologi, tetapi dikarenakan hal itu datangnya dari al-Quran dan mazhab, maka epistemologi yang berada dalam lingkup ideologi itu, kemungkinan akan memiliki suatu hukum tertentu, dan hukum tersebut ialah: apakah epistemologi itu dibenarkan oleh syariat ataukah bahkan terlarang? Epistemologi itu boleh atau tidak boleh? Di sini terdapat dua bentuk permasalahan. Pertama, apakah epistemologi itu mungkin ataukah tidak mungkin? Kedua, apakah epistemologi itu diperbolehkan (ataukah tidak diperbolehkan)? Tentunya Anda telah mengetahui bahwa di dalam Taurat permasalahan ini dijelaskan dengan suatu bentuk penjelasan yang lain dari pada yang lain, dan dikarenakan kita meyakini bahwa Taurat adalah sebuah kitab yang di dalamnya telah terjadi perubahan dan penyimpangan - yakni tatkala kita membandingkan dengan al-Quran, suatu permasalahan yang dijelaskan oleh al-Quran dan juga oleh Taurat - maka kita akan menyaksikan dengan jelas bahwa Taurat dalam menjelaskan permasalahan itu bertolak belakang dengan penjelasan al-Quran. Kita sama sekali tidak ragu bahwa penjelasan yang ada dalam Taurat itu, benar-benar telah disimpangkan dan diselewengkan. A-Quran yang merupakan sebuah kitab agama tidak akan mengungkapkan permasalahan ini secara filosofis; yakni dengan bentuk apakah epistemologi itu mungkin ataukah mustahil? Akan tetapi kita mesti memahami isi al-Quran itu dengan memperhatikan apakah pandangan dan pendapat yang terdapat dalam a-Quran itu berdasarkan pada kemungkinan epistemologi, ataukah berdasarkan pada kemustahilan epistemologi? Apakah berbagai tuntunan yang ada dalam al-Quran itu dapat dianggap berdasarkan pada kemungkinan epistemologi ataukah pada ketidakmungkinan epistemologi? Dan masalah yang lain ialah apakah epistemologi itu dibolehkan ataukah tidak dibolehkan?<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Penyimpangan Sejarah yang Paling Merugikan</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dalam Taurat, terdapat peyimpangan yang saya rasa dalam dunia ini tidak ada suatu bentuk penyimpangan yang lebih merugikan dari bentuk penyimpangan itu. Kita semua mengetahui bahwa kisah Nabi Adam as selain tercantum dalam al-Quran juga tercantum dalam Taurat. Kisah tersebut ialah: Adam as dan istrinya selama berada di surga diperbolehkan untuk menikmati berbagai kenikmatan dan seluruh buah-buahan yang ada, namun di sana terdapat suatu jenis pohon yang mana mereka berdua tidak diperbolehkan untuk mendekatinya dan memakan buahnya. Adam as memakan buah pohon tersebut dan dikarenakan hal itulah maka ia dikeluarkan dari surga. Inilah kisah yang terdapat dalam al-Quran dan juga Taurat. Tetapi persoalannya adalah, pohon apakah itu? Dari berbagai keterangan yang terdapat dalam al-Quran, dan juga berbagai hadis yang dapat dijadikan sandaran, dapat diambil kesimpulan bahwa buah terlarang itu adalah berhubungan dengan sisi kebinatangan (hayawaniah) manusia dan bukan berhubungan dengan sisi kemanusiaan (insaniah) manusia. Yakni suatu perkara yang merupakan bagian dari hawa nafsu, keserakahan, iri, dengki, yang menurut istilah disebut dengan "anti kemanusiaan". <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Janganlah engkau mendekati pohon tamak, yakni janganlah engkau tamak. Janganlah engkau mendekati pohon dengki, yakni janganlah engkau mendengki. Tetapi Adam as, menjatuhkan dirinya dari kemanusiaan dan mendekati pohon <a href="http://itu.la/"><font color="black">itu. la</font></a> mendekat pada tamak, serakah, dengki, takabur, yakni mendekat pada berbagai perkara yang merendahkan serta menjatuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Allah berfirman kepadanya, "Keluarlah dari sini." (kapan Allah mengusirnya dari surga?) Allah mengusir Adam as dari surga setelah, Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-bendu itu jika kamu orang-orang yang benar!." (Q.S. al-Baqarah: 31)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Setelah Allah mengajarkan kepadanya seluruh hakikat, (lalu Allah berfirman), "Ini bukan tempat tinggalmu, keluarlah dari sini!"<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Isi Kitab Taurat telah diselewengkan oleh orang-orang yang memiliki tujuan keji, di mana di sana disebutkan bahwa pohon yang tidak boleh didekati oleh Adam, adalah berhubungan dengan sisi kemanusiaan Adam dan bukan berhubungan dengan sisi kebinatangan, berhubungan dengan peningkatan kedudukan Adam dan bukan perendahan kedudukan Adam. Bagi Adam terdapat dua bentuk kesempurnaan dan Allah tidak menginginkan kedua kesempurnaan itu diraih oleh Adam secara sekaligus; pertama, kesempurnaan pengetahuan dan yang kedua, kekekalan di surga. Adam telah merasakan buah dari pohon pengetahuan (epistemologi), lalu matanya terbuka dan pada saat itu ia mulai mengetahui apa yang baik dan apa yang <a href="http://buruk.la/"><font style="color: rgb(36, 117, 158);">buruk. Ia</font></a> bergumam, "Sebelum ini saya dalam keadaan buta, sekarang ini mata saya terbuka. Sekarang saya mulai dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk." Kemudian Allah Swt berfirman kepada para malaikat, "Lihatlah! Kamu tidak menghendaki ia menikmati buah dari pohon pengetahuan dan epistemologi, tetapi ia telah memakannya, dan matanya menjadi terbuka. Sekarang tatkala matanya telah terbuka, ini amat berbahaya jika ia sampai memakan buah pohon kekekalan, yang akhirnya ia akan hidup kekal. Dengan demikian maka sebaiknya kita keluarkan saja ia dari surga."<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Bentuk pengetahuan dan penyelewengan agama dan mazhab ini, mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Akhirnya mereka mengatakan, "Dengan demikian maka cukup jelas, adanya kontradiksi antara agama dan pengetahuan. Adam mesti beragama dan mematuhi perintah Tuhan, atau memakan buah pengetahuan sehingga matanya menjadi terbuka, atau mematuhi perintah Tuhan dan matanya tetap dalam keadaan buta dan tidak mengetahui sesuatu apa pun, atau memiliki pengetahuan tetapi melanggar perintah Tuhan. Karena supaya matanya dapat terbuka, ia mesti melanggar perintah Tuhan dan mengesampingkan agama". Kemudian lambat laun di Eropa muncul berbagai ungkapan di antaranya ialah, "Jika seorang yang mengikuti pandangan Socrates, hidup sengsara dan kelaparan itu jauh lebih baik dari pada menjadi budak", "Sehari saja saya hidup dengan mata terbuka (memiliki pengetahuan pen.) jauh lebih saya sukai daripada seumur hidup dalam keadaan buta (bodoh pen.) dan kemudian berharap akan masuk surga", "Saya lebih suka berada dalam neraka Jahanam dengan mata terbuka (memiliki pengetahuan), dari pada berada dalam surga dalam keadaan buta (bodoh)."<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Hal inilah yang menyebabkan di Eropa muncul sebuah pemikiran yang amat gawat, yaitu adanya kontradiksi antara ilmu pengetahuan dan agama. Anda jangan mengira bahwa pemikiran semacam ini munculnya dari empat ilmuwan yang mengeluarkan pendapatnya. Akar pemikiran itu terdapat dalam agama Nasrani dan Yahudi yang mana keduanya menganggap Taurat sebagai "perjanjian lama" dari kitab samawi. Yakni di sana disebutkan bahwa kalian mesti konsisten terhadap agama dan nantinya kalian masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, makan, minum, tidur dengan leluasa serta berkeliling ke berbagai penjuru surga, tetapi mata kalian mesti dalam keadaan tertutup. Tetapi jika mata kalian terbuka, maka kalian mesti hidup dalam keadaan sengsara dan menanggung berbagai beban penderitaan.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Al-Quran dan Kisah Adam As</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Adapun dalam al-Quran sama sekali tidak terdapat bentuk pembicaraan semacam itu. Al-Quran menceritakan kisah Adam As tatkala mendekati pohon tersebut setelah kisah, Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama betuta-benda itu jika kamu orang-orang yang benar!. (Qs. al-Baqarah [2]: 31)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Yakni sebelum Adam As menempati surga telah dikatakan kepadanya untuk tetap tinggal di sana, matanya dalam keadaan terbuka, telah mengetahui berbagai rahasia alam, ia adalah seorang manusia dan bukan seekor binatang yang matanya dalam keadaan tertutup, dan karena memakan buah dari pohon itu lalu matanya menjadi terbuka. Sejak pertama masuk ke dalam surga Adam As adalah seorang manusia. Karena ia adalah seorang manusia, maka ia memiliki pengetahuan, epistemologi, memahami dan mengetahui berbagai hakikat. Adam As dikeluarkan dari surga adalah karena ia telah keluar dari sisi kemanusiaan. Dengan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki, ia masih terperdaya hawa nafsunya, menjadi budak ketamakan dan keserakahan yang akhirnya ia menjadi tamak dan serakah. Allah menegaskan bahwa di sini (surga) adalah tempat untuk manusia. Adam as telah keluar dari kemanusiaan dan diturunkan dari surga. Adam As tidak mengamalkan epistemologi dan pengetahuan yang ia miliki.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Epistemologi melahirkan "pandangan dunia", dan "pandangan dunia" melahirkan ideologi dan ideologi perlu pengenalan. "Saya (Adam) adalah manusia dan saya mengetahui berbagai hakikat. Kalimat 'saya mengetahui' menunjukkan kepada saya tentang suatu bentuk alam ini. Dan karena saya (Adam) mengetahui alam semesta sedemikian rupa, maka saya terikat dengan 'harus dan tidak boleh'. Tetapi saya tidak menghiraukan `harus dan tidak boleh' itu, tidak merasakan adanya rasa tanggung jawab, sekalipun ada bisikan: 'pohon itu adalah pohon kekekalan, karena Allah merasa iri padamu, maka Dia melarangmu memakan buahnya. Sekarang pergilah ke pohon itu dan makanlah buahnya,' (mereka menceritakan bahwa Adam memperoleh bisikan semacam itu) saya tidak boleh terpedaya."<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Wahai Adam! Anda adalah seorang manusia, Anda memiliki epistemologi, Anda memiliki "pandangan dunia", Anda memiliki ideologi, dan pada akhirnya ideologi mengharuskan amal perbuatan (perbuatan memiliki dua sisi; sisi positif dan sisi negatif), diperlukan ketakwaan, menjaga diri. Mungkinkah seorang yang memiliki ideologi, tetapi tidak memiliki kekuatan untuk menahan diri atas rasa sedikit kekurangan? Apakah di samping saya memiliki ideologi, saya juga senantiasa menuruti apa saja yang saya lihat? Misalnya ketika pandangan saya tertuju pada suatu makanan, kemudian air liur saya menetes, apakah lalu saya tidak mampu menahan diri untuk tidak memakannya! Seorang manusia, dituntut untuk memiliki ketakwaan dan kekuatan untuk menahan diri.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dalam logika Islam, sebab Adam As dikeluarkan dari surga adalah karena ia tidak mengamalkan peringkat ke empat dari epistemologinya. Peringkat pertama adalah epistemologi, kemudian "pandangan dunia", kemudian ideologi dan terakhir ideologi mengharuskan ia untuk melaksanakan suatu amal perbuatan. Di sinilah ia tergelincir, sehingga Allah mengusirnya dari surga. Tetapi dalam Taurat disebutkan bahwa sejak pertama Tuhan telah melarangnya (Adam) untuk mencari dan memperoleh epistemologi, dan dikarenakan ia telah memperoleh pengetahuan dan epistemologi sehingga menyebabkan kedua matanya menjadi terbuka, maka Tuhan pun mengusirnya dari surga; pohon itu adalah pohon ilmu pengetahuan.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dari penjelasan yang telah saya kemukakan menjadi jelas, bahwa di dunia ini jarang sekali ada suatu pemikiran, pengetahuan, dan pandangan yang diselewengkan, yang mengakibatkan kerugian besar terhadap umat manusia, alam dan agama, seperti penyelewengan yang ada di dalam Taurat. Tentunya, sampai sekarang ini dampak tersebut masih tetap berlanjut, yakni di dunia ini masih terdapat arus pemikiran yang kuat yang menyatakan, "Ilmu atau agama, atau salah satu dari keduanya itu," (ilmu dan agama adalah dua hal yang kontradiktif).<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dengan demikian, al-Quran tidak mengakui pelarangan penggalian epistemologi, tetapi bahkan mendukung epistemologi. Dalil apakah yang membuktikan bahwa al-Quran mendukung kemungkinan epistemologi? Hal itu cukup jelas, ketika al-Quran mengajak manusia pada penggalian epistemologi, al-Quran sama sekali tidak mengajak pada sesuatu yang mustahil. Apa yang hendak dikatakan oleh al-Quran tatkala menceritakan kisah Adam as dan keluasan epistemologinya? Al-Quran hendak mengatakan, "Wahai manusia! Kalian memiliki kemampuan untuk menggali epistemologi yang tidak terbatas, Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya." Sewaktu Imam Ja'far Shadiq As sedang duduk beralaskan kulit binatang, lalu beliau menunjuk pada alas duduk itu dan berkata, "Bahkan (Adam mengetahui) yang ada di bawah kaki saya ini." Yakni sampai sebegitu luas epistemologi yang dimiliki oleh Adam as. (Mengenal Epsitemologi, Muthahhari, hal. 41)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Dengan demikian maka al-Quran mengakui adanya kemungkinan untuk memperoleh epistemologi. kisah Nabi Adam as penuh dengan hikmah dan pelajaran. Dan di antara hikmah, pelajaran, dan rahasia yang terdapat dalam kisah itu adalah masalah kemungkinan untuk memperoleh epistemologi. Dengan kisah itu, al-Quran hendak menyatakan kepada seluruh manusia, "Wahai manusia! Kalian adalah anak-anak Adam as itu, anak dari Adam as yang memiliki epistemologi sampai sedemikian rupa. Kalian adalah anak Adam as yang telah berhasil memperoleh epistemologi yang tidak terbatas. Oleh karena itu pergilah menuju epistemologi yang tidak terbatas. Kalian adalah anak epistemologi." Menurut pandangan al-Quran, anak Adam as adalah sama dengan anak epistemologi.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><font style="color: rgb(1, 125, 192);">Ajakan Al-Quran pada Epistemologi</font></b><font color="black"><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Al-Quran secara tegas mengajak anak keturunan Adam as pada epistemologi. Dalam al-Quran terdapat berbagai perintah dan anjuran untuk memperhatikan, melihat, dan merenungkan. Dalam al-Quran terdapat berbagai ungkapan semacam ini, Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi." (Q.S. Yunus: 101)<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Katakanlah kepada masyarakat ini untuk melihat (baca: berpikir), dan mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Al-Quran hendak menegaskan kepada manusia untuk memahami dan mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dengan menyatakan, "Wahai manusia kenalilah dirimu sendiri, kenalilah alammu, kenalilah Tuhanmu, kenalilah masamu dan kenalilah masyarakat serta sejarahmu." Bahkan ayat, Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, (Q.S. al-Maidah: 105). Yakni wahai orang-orang yang beriman atas kalian diri kalian sendiri. Sekarang terlintas dalam benak saya bahwa berbagai mufasir yang di antara mereka adalah Allamah Thabathaba'i" mengatakan bahwa maksud ayat itu adalah, kenalilah dirimu sendiri.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Pada sebuah ayat yang amat populer dengan sebutan "dzar" (alam dzar atau alam mitsal, alam ide, mundus imaginalis), terdapat satu poin yang amat menakjubkan berkenaan dengan masalah mengenal diri sendiri, sekalipun bentuk penjelasan itu secara sandi. Al-Quran mengatakan: "Dan Allah mengambil kesaksian terhadap diri mereka." (Q.S. al-A'raf : 172).<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Yakni manusia memberikan kesaksian atas diri mereka sendiri. Dalam memberi kesaksian ini ada dua bentuk. Adakalanya seseorang memberi kesaksian atas sesuatu yang sebelumnya pernah ia lihat dan saksikan, kemudian ia hendak menyampaikan kepada orang lain dan memberikan kesaksian. Dan adakalanya, ada seseorang yang dihadirkan di suatu tempat untuk kemudian ia akan dijadikan sebagai saksi. Yang pertama disebut dengan "menunaikan kesaksian" (ada' asy-syahadah) dan yang kedua disebut dengan "menanggung kesaksian" (tahammul asy-syahadah). Al-Quran mengatakan bahwa Allah menunjukkan manusia kepada dirinya sendiri (walhasil ayat ini adalah salah satu ayat yang berkenaan dengan fitrah), mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri. Yakni al-Quran mengatakan bahwa lihatlah diri kalian! Allah mengambil kesaksian terhadap diri mereka. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Tatkala manusia telah melihat diri mereka sendiri, kemudian Allah berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanrnu? Bukankah Aku adalah Tuhanmu? Mereka menjawab, "Ya." Di sini al-Quran tidak mengatakan bahwa Allah menunjukkan Zat-Nya kepada manusia, lalu mengatakan bahwa bukankah Aku adalah Tuhanmu? Tetapi al-Quran mengatakan bahwa manusia diperlihatkan kepada dirinya sendiri, kemudian Dia berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanmu? Apakah tujuan dari semua ini? Apakah hal itu sama seperti ketika si Zaid mereka tunjukkan (kepada seseorang) dan kemudian mereka bertanya (kepada orang itu), "Tidakkah engkau melihat si Amir?" Tidak, duduk permasalahannya bukan semacam ini. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Sebagai perumpamaan, kita dapat mengumpamakan semacam seorang yang mengatakan kepada temannya, "Lihatlah cermin itu." Ketika temannya melihat ke arah cermin itu, kemudian ia menanyakan, "Bukankah saya seorang yang tampan?" Kenapa demikian? Karena ia melihat ke arah cermin. Jika temannya itu melihat ke arah dinding, maka jadinya tidak demikian. Allah sebegitu dekat dengan manusia! Mengenal diri dan mengenal Tuhan telah bercampur menjadi satu. Sehingga Dia memerintahkan, "Wahai manusia! Lihatlah dirimu sendiri." Dan tatkala mereka telah melihat kepada diri mereka sendiri, lalu Allah berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanmu. Ketika engkau melihat dirimu sendiri maka engkau akan melihat-Ku, ketika engkau mengenal dirimu sendiri, maka engkau akan mengenal-Ku. Ungkapan, "Barangsiapa yang telah mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Tuhan-nya," merupakan sebuah ungkapan yang amat populer di dunia Islam. Bahkan ungkapan ini telah disebutkan pada masa sebelum Islam, Socrates juga pernah mengatakannya, di India pun banyak yang pernah mengucapkan ungkapan itu. Tetapi tidak ada satu penjelasan pun yang seindah penjelasati al-Quran. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as seringkali menyampaikan kalimat tersebut, dan Rasul mulia saw juga telah menyampaikannya, tetapi tidak ada seorang pun yang memiliki penjelasan yang lebih indah dari yang dijelaskan oleh al-Quran. Al-Quran dengan kefasihannya menunjukkan manusia kepada manusia itu sendiri, dengan cara memerintahkan manusia untuk melihat dirinya sendiri, dan begitu manusia telah melihat dirinya sendiri, seketika itu Allah bertanya, "Apakah sekarang engkau dapat melihat-Ku dengan baik?" Manusia menjawab, "Ya, sekarang kami dapat melihat-Mu dengan balk." Di sini al-Quran tidak mengatakan, "Barangsiapa yang telah mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhan-nya," yakni antara telah mengenal yang satu dengan telah mengenal yang lain sifatnya adalah berurutan; pertama mengenal diri sendiri, berikutnya adalah mengenal Tuhan. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Tetapi al-Quran hendak menyatakan bahwa sebegitu dekatnya antara dua pengenalan itu, sehingga tatkala engkau melihat yang ini maka engkau pun akan melihat yang itu. Semua penjelasan yang diberikan oleh selain al-Quran, senantiasa meletakkan dua pengenalan itu secara berurutan, sedangkan al-Quran menjelaskannya dengan menggunakan sebuah kalimat bahwa manusia cukup hanya dengan mengenal diri, karena jika telah mengenal diri maka pasti telah mengenal Tuhan. Sebegitu dekatnya antara pengenalan diri dengan pengenalan Tuhan, laksana seseorang yang memandang sebuah cermin. Sekalipun yang ada di dalam cermin itu hanyalah semacam bayangan (gambar) saja, tetapi ketika Anda berada di depan sebuah cermin maka Anda tidak dapat menghindarkan diri untuk tidak melihat gambar Anda di cermin itu.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Tatkala seseorang memperhatikan dan merenungkan poin al-Quran ini, pasti ia akan merasa kagum dan tercengang. Inilah ayat al-Quran. Coba Anda perhatikan, Rasul saw adalah seorang bangsa Arab yang buta aksara, penduduk desa, tidak pernah belajar, tidak memiliki guru dan pengajar, orang terpandai yang ada dalam masyarakat itu tidak ubahnya semacam kelas tiga sekolah dasar yang ada pada masa kita ini, hanya mampu membaca satu baris tulisan dan tulisan tangannya tidak rapi serta tidak beraturan. Apakah dapat dipercaya bahwa berbagai ucapan yang indah dan mempesona yang keluar dari lisan laki-laki (Muhammad Saw) semacam itu, tanpa ada hubungan dengan alam metafisika (ma'nawi) atau alam yang lain? Bahkan orang-orang semacam Socrates sama sekali tidak akan mampu untuk mengeluarkan ucapan seindah itu. Ia (Muhammad Saw) memiliki bentuk pandangan yang begitu dalam dan luas. <o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><font color="black">Katakanlah:"Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi?" (Q.S. Yunus: 101). Perhatikanlah apa yang ada di berbagai langit dan di berbagai belahan bumi (tidak pada bumi saja), perhatikanlah apa yang ada di seluruh alam ini! Ketahuilah apa yang ada di seluruh penjuru alam ini! Dengan demikian maka al-Quran mengajak manusia pada epistemologi. Tidak ada lagi pembicaraan mengenai kemungkinan memperoleh epistemologi, artinya kemungkinan untuk memperoleh epistemologi adalah pasti.[www.wisdoms4all.com]<o:p></o:p></font></p> <p class="nomorbab" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Pekan II</font></p> <p class="judul" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Asal-Mula Filsafat</font></p> <p class="judul" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="judul" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="kepala1" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">4. Filsafat Melalui Demitologisasi Metafisis</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Setelah kita amati pada Pekan I bahwa filsafat lahir dari mitos, kita sekarang harus mengakui bahwa mitos <em>begitu saja</em> bukanlah filsafat. Jalan yang mengarah dari mitos menuju ilmu, <em>melalui </em>sastra dan filsafat, justru bisa disebut "<em>de</em>mitologisasi". Istilah ini mengacu pada proses pengambilan "mitos" (dalam pengertian modern sebagai "keyakinan yang keliru") keluar dari mitos--yaitu mempertanyakan keyakinan-keyakinan kita yang tak tertanyakan dengan harapan mengubahnya menjadi ungkapan kebenaran yang lebih andal. Jadi, sebagai misal, ketika saya menyarankan dalam kuliah yang lalu bahwa kita semua harus mengakui "pohon filsafat" sebagai mitos untuk kuliah-kuliah ini, kita sebenarnya tidak berfilsafat. Alih-alih, kita menyiapkan landasan untuk menanam pohon itu sendiri. <em>Sesudah </em>anda menyudahi matakuliah ini, saya harap anda masing-masing akan menyediakan waktu secara serius untuk bukan hanya mempertanyakan mitos, melainkan juga mempertanyakan analogi (puitis) bahwa "filsafat itu laksana pohon". Namun jika anda buru-buru mempertanyakan prakiraan ini di sini, akan anda dapati bahwa landasan benak anda terlalu payah untuk menerima wawasan yang bisa diilhamkan oleh mitos ini kepada kita.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Salah satu wawasan tersebut adalah bahwa, sebagaimana pohon merupakan organik lengkap yang terdiri atas empat bagian utama (akar, batang, cabang, daun), banyak juga, kalau bukan sebagian besar, ide filosofis yang diorganisasikan menurut pola seperti itu. Kita telah melihat beberapa pola tersebut di Pekan Pertama. Namun sebelum kita mengamati beberapa contoh bagaimana demitologisasi berjalan di Yunani kuno, saya akan menunjukkan beberapa pola lipat-empat menarik lainnya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Jika pola "mitos, sastra, filsafat, ilmu" diakui sebagai paparan perkembangan cara pikir manusia pada skala <em>makrokosmik</em> (yakni <em>budaya</em><i> </i>manusia), maka kita jangan terkejut mendapati pola serupa yang berjalan pada skala <em>mikrokosmik</em> (yakni <em>individu</em><i> </i>manusia). Salah satu cara umum terpenting pemaparan tahap-tahap perkembangan individu adalah mengacu pada "lahir, muda, dewasa, dan tua". Dengan mengkorelasikan masing-masing itu dengan tingkat kesadaran yang secara progresif lebih tinggi, muncullah pola yang tampak pada Gambar II.1. Sebagaimana perkembangan dari lahir sampai muda bertepatan dengan pembangkitan benak bawah-sadar (<em>unconscious</em>) anak-anak, maka perkembangan dari muda sampai dewasa pun memerlukan penajaman kesadaran (<em>consciousness</em>) secara bertahap, sampai timbul keinsafan khas akan <em>diri</em> sendiri. Adapun orang yang sadar-diri (<em>self-conscious</em>) yang perkembangannya tidak terselangi akhirnya masuk ke suatu tahap baru yang, karena ingin istilah yang lebih baik, bisa kita sebut <em>super-</em>sadar<i> </i>(<em>super-conscious</em>). Kealiman para orang tua diakui pada semua masyarakat tradisional terutama bukan karena banyaknya tahun-tahun yang mereka alami, melainkan karena cara pikir baru yang terbuka bagi mereka; bila mereka mengambil keuntungan darinya, mereka bisa memandang implikasi yang lebih luas dari hal-hal di luar mereka sendiri. </p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> <strong>lahir</strong></font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> super-sadar bawah-sadar</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><strong><font style="" lang="IN">tua muda</font></strong></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> sadar-diri sadar</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> <strong>dewasa</strong></font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.1: Perkembangan Individu</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Kealiman mereka yang dihasilkan pada "tahun-tahun keemasan" mereka itu mengandung banyak kemiripan dengan jalan hidup orang-orang yang dalam imajinasi kita hidup di suatu "<em>masa</em><i> </i>keemasan" yang padanya banyak budaya menengok ke belakang (Lihat Kuliah 3). Sekalipun demikian, yang terakhir ini tidak bersesuaian dengan masa tua, tetapi dengan pengalaman bayi pralahir di rahim ibunya. Pemetaan kaitan-kaitan ini pada suatu lingkaran menyiratkan dengan tepat sifat melingkar perkembangan yang kita pertimbangkan di sini: kesupersadaran bisa juga meliputi penangkapan kembali sesuatu yang hilang pada saat kelahiran seseorang--suatu gagasan yang dipertahankan oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> sebagaimana yang akan kita amati di Kuliah 5.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Setiap tahap ini bisa juga berkorelasi dengan <em>daya</em> atau "fakultas" benak insani tertentu, seperti terlihat dalam Gambar II.2. <em>Imajinasi</em> merupakan daya yang mengatur tahun-tahun pertama kehidupan kita, laksana mitos yang mengatur pemikiran orang-orang yang hidup di budaya primitif. Sebagaimana semua orang tahu, perbedaan antara fantasi dan realitas tidak berbeda dalam benak anak-anak sejati. Namun pada remaja, daya ini diambil alih oleh <i>gelora jiwa (passion)</i>: dengan berubahnya raga pada masa pubertas, benak pun mengubah cara mengadaptasi alam. Pujangga digerakkan oleh gelora jiwa untuk dengan kata-kata mengungkap sesuatu yang pada masa kanak-kanak hanya merupakan impian. Sebaliknya, para filsuf biasanya dikenal bukan karena gelora jiwa mereka. Ini karena daya yang cocok dengan budi-diri dewasa adalah daya <i>pemahaman</i>. Daya ini, bila berkembang sepenuhnya, beralih menjadi daya <i>penimbangan</i>. Tugas para ilmuwan adalah melampaui sudut pandang mereka sendiri dengan tujuan menimbang-nimbang bagaimana alam pada kenyataannya. Demikian juga, orang-orang yang betul-betul pantas disebut "tua" ialah mereka yang benaknya diatur terutama oleh daya penimbangan ini.</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> lahir</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (mitos)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> penimbangan imajinasi</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> tua muda</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">(ilmu) (sastra)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> pemahaman gelora jiwa</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> dewasa</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (filsafat)</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.2 Empat Daya Benak</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Dengan menentukan arah pengungkapan daya-daya ini, pemahaman kita menjadi lebih lengkap mengenai kesalingterkaitan antara ide-ide itu. Mitos menggunakan imajinasi untuk mengungkap <em>keyakinan</em>. Sastra memakai gelora jiwa untuk mengungkap <em>keindahan</em>. Filsafat memanfaatkan pemahaman untuk mengungkap <em>kebenaran</em>, sedangkan ilmu <em>(science)</em> menerapkan penimbangan untuk mengungkap <em>pengetahuan</em><i>.</i> Kita bisa melambangkan tujuan-tujuan terdalam itu dengan memetakannya pada suatu bujur-sangkar yang mencakup lingkaran yang tersaji di Gambar II.2, sebagaimana terlihat pada Gambar di bawah ini:</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">pengetahuan keyakinan</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> lahir</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (mitos)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> penimbangan imajinasi</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> tua muda</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">(ilmu) (sastra)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> pemahaman gelora jiwa</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> dewasa</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (filsafat)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">kebenaran keindahan</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.3: Empat Arah Pemikiran Manusia</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Saya telah memanfaatkan waktu untuk menunjukkan pola-pola itu kepada anda bukan hanya karena saya pikir pola-pola tersebut secara intrinsik menarik, melainkan juga karena pola-pola itu akan membantu kita dalam menempatkan filsafat pada konteksnya yang tepat. Semakin baik pemahaman anda tentang konteksnya, semakin kokoh <em>akar-akar</em> "pohon" filosofis pribadi anda sendiri.<a name="_ednref1"></a><a href="http://www.hkbu.edu.hk/%7Eppp/pf/PK02.htm#_edn1" title=""></a><font style=""></font> Diagram-diagram pada Gambar II.1-3 ini menggambarkan pola-pola <em>logis</em>, sehingga implikasi-implikasinya tidak akan menjadi jelas sebelum kita mengkaji logika pada bagian-kedua matakuliah ini (terutama Pekan V). Bagaimanapun, dalam hal ini melihat secara singkat asal-usul logika itu sendiri ada gunanya, karena penerapan logika secara tepat diperlukan supaya demitologisasi berlangsung.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Kata "logika" berasal dari kata Yunani <em>logos</em>, yang bermakna "kata"--yang meliputi kata yang terucap ("pidato"), kata yang tertulis ("buku"), dan kata yang terpikir ("akal"). Namun di Yunani Kuno, <em>logos</em> kadang-kadang juga dipakai untuk menunjuk sesuatu yang bisa kita sebut <em>makna yang tersembunyi</em> di dalam mitos. Dalam pengertian ini, <em>logos</em> suatu benda merupakan tujuan akhir atau sifat hakikinya. Inilah kata yang digunakan dalam Bibel ketika, sebagai misal, Injil Yohanes bermula dengan pernyataan: "<em>In the beginning was the logos, and the logos was with God, and the logos was God</em><i>.</i>" Orang yang hidup dengan bermitos <em>mengalami logos</em> ini langsung dari sumbernya, dan dengan demikian tidak perlu menjelaskannya. Pujangga ialah yang mula-mula mengakui perlunya penggunaan <i>kata-kata </i>untuk mengungkap gelora jiwa; dengan kata-kata, pengalaman <i>logos</i> mengisi jiwa seseorang. Para filsuf berupaya <em>memahami logos</em><i> </i>dengan cara sedemikian rupa untuk memisahkan kebenaran dari khayalan. Adapun ilmuwan <em>melalaikan logos</em><i> </i>sepenuhnya dalam penelusuran fakta-fakta konkret yang bisa dikelola. "Pelalaian" ini merupakan sumber masalah kenirmaknawian atau "keterasingan" modern dan sedikit-banyak akan kita perhatikan nanti (lihat sebagai misal, Kuliah 18).</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Proses pergeseran dari pengalaman <em>logos</em> yang mendalam ke suatu keadaan yang melupakan kehadirannya merupakan proses demitologisasi. Dalam pengertian tertentu, pelalaian <em>logos </em>merupakan malapetaka bagi umat manusia. Namun dalam pengertian lain, sebagaimana yang hendak kita amati pada Kuliah 9, pelalaian seperti itu (atau paling tidak, <em>pengabaian</em>) merupakan syarat-perlu supaya timbul pengetahuan. Sains mensyaratkan bahwa kita melupakan <em>logos </em>yang tersembunyi karena pengetahuan faktual hanya mengakui hal-hal yang terungkap secara terbuka. Sesungguhnya, kesulitan yang kita hadapi dalam berpikir sehubungan dengan <em>logos</em> itu muncul sebagai akibat langsung dari fakta bahwa kita hidup di suatu zaman yang didominasi oleh pandangan dunia ilmiah, yang tidak memberi tempat sama sekali bagi <em>logos</em>. Sekalipun begitu, selalu ada kemungkinan untuk kembali lagi ke tahap mitos, termasuk sesudah pelalaiannya dalam proses pemerolehan pengetahuan. Salah satu cara terbaik untuk membangkitkan kembali memori mengenai kenyataan yang terlupakan itu adalah memelihara pohon filsafat di dalam diri kita sendiri.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Para pelaku demitologisasi yang terawal di Yunani Kuno ialah para filsuf yang hidup pada jangka waktu antara Thales dan Aristoteles (lihat Gambar I.5). Dengan dua pengecualian penting (yang akan dibahas pada kuliah mendatang), para filsuf itu diacu sebagai filsuf-filsuf "prasokrates" karena mereka hidup sebelum masa seorang filsuf yang sangat berpengaruh yang bernama Sokrates. Salah satu kepedulian utama filsuf "prasokrates" adalah memerikan hakikat "realitas terdalam" (<em>ultimate reality</em>). Inilah, sebagaimana yang saya sebut pada Kuliah 1, tugas utama bagian filsafat yang kini kita sebut "metafisika". Di antara para pelaku demitologisasi terawal ini terdapat empat orang yang pandangannya pantas mendapat sebutan istimewa. Masing-masing berkenaan dengan salah satu dari empat "anasir" tradisional (atau sesuatu yang menyerupainya) karena betul-betul merupakan realitas terdalam. Thales sendiri berpendapat bahwa segala sesuatu pada akhirnya bisa dijadikan <em>air</em>. Anaximenes (kira-kira 585-528 S.M.) membantah dengan mengklaim bahwa anasir yang paling dasar itu sebenarnya <em>udara</em>. Tak lama sesudah itu, Heraklitus (karyanya kira-kira muncul pada 500-480 S.M.), yang memiliki gagasan yang menarik mengenai logika lawanan (lihat Kuliah 12), menyarankan agar <em>api </em>merupakan anasir yang paling tepat untuk memaparkan kompleks-bangunan metafisis dasar. Akhirnya, Demokritus (kira-kira 460-371 S.M.), yang namanya sangat mirip dengan suatu ideologi politik modern populer, membela kondisi "atomisme" terawal, yang memandang anasir dasar sebagai "yang-berada" (<em>being</em> atau <em>what is)</em><i> </i>saja. Dengan kata ini ia memaksudkannya sebagai sesuatu yang serupa dengan sesuatu yang kita maksudkan sebagai "zat atau bahan" (<i>matter</i>), yang pada garis besarnya sekurang-kurangnya menyiratkan kecocokan dengan anasir <em>bumi</em>, karena bumi itu mengacu bukan pada <em>tanah</em> belaka, melainkan pada semua zat padat. Karenanya, empat pandangan metafisis tadi bisa dipetakan pada salib sederhana, sebagai berikut:</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> api</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (Heraklitus)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> bumi air</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">(Demokritus) (Thales)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> udara</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (Anaximenes)</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.4: Empat Anasir di Yunani Kuno</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Sebagaimana siratan diagram ini, yang terbaik dari jawaban-jawaban awal terhadap pertanyaan tentang kenyataan hakiki dikemukakan oleh Anaximander (kira-kira 610-546 S.M.), yang berpendapat bahwa di antara empat anasir tersebut <em>tidak ada</em> yang bisa diakui dengan tepat sebagai unsur dasar, karena anasir tersebut saling berlawanan (seperti basah dan kering, panas dan dingin). Jika satu unsur itu "tanpa tapal batas", maka ini akan merontokkan semua anasir lainnya. Ia berpendapat, sebagaimana yang ditunjukkan di sini, bahwa di pusat salib tersebut, pengakuan kebutuhan atas keempat anasir itu harus dianut bersamaan dengan keseimbangan yang kreatif. Pandangan ini dikembangkan lebih lanjut oleh Empedokles (kira-kira 495-435 S.M.), yang mengakui <em>keempat</em> anasir tersebut sebagai realitas-realitas dasar, yang menjelaskan keseimbangannya karena dianut bersama-sama dengan daya yang berlawanan antara "cinta" (<em>philia</em>) dan "cekcok" (<em>neikos</em>).</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Mana pun jawaban yang kita kira terbaik terhadap pertanyaan tadi, kita harus berhati-hati bila mengakui suatu unsur yang mana saja sebagai sesuatu yang memberi penjelasan tentang hakikat dunia <em>fisik</em>, karena kata "<em>meta</em>fisika" berarti "sesudah" atau "melampaui" fisika (yakni "alam"). Jadi, kita harus berhati-hati supaya tidak mengira bahwa para filsuf tadi berpendapat bahwa segala sesuatu di bumi memang benar-benar terbuat dari (sebagai misal) api. Tentu saja itu tidak benar, kecuali jika kita dahulu kala telah membakar semua benda! Lagipula, penjelasan semacam itu merupakan tugas ilmu, bukan tugas filsafat. Alih-alih, kita harus menganggap teori-teori para filsuf tadi sebagai upaya terawal untuk mengungkap kebenaran tunggal yang tidak dapat diperkecil lagi yang terletak di balik berbagai wujud pengalaman kita sehari-hari. Dengan kata lain, mereka berusaha untuk memahami makna-tersembunyi khazanah mitologis mereka sendiri dari suatu posisi <em>di luar</em> mitos itu sendiri. Hasilnya adalah penjelasan yang sekarang ini kita sebut sebagai penjelasan "simbolik" mengenai bagaimana kita bisa memecahkan masalah metafisika. (Alam simbolisme akan dibahas pada Kuliah 31.) Akan tetapi, sebagaimana yang akan kita lihat pada jam kuliah mendatang, semua solusi tersebut menuju kegagalan.</p> <p class="kepala1" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">5. Filsafat Sebagai Dialog Rasional</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno--garis yang menempatkan para filsuf yang memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing di satu sisi dan para filsuf yang mempunyai pandangan yang dengan jelas tampak lebih relevan dengan urusan filosofis kontemporer di sisi lain--terdapat dalam bentuk seorang filsuf saja yang, sepengetahuan kita, tidak pernah menulis buku. Filsuf tersebut, Sokrates (470-399 S.M.), memberi penafsiran yang benar-benar baru mengenai tugas filosofis, yang implikasi penuhnya merentang sampai duaribu tahun. Kita mengetahui ide dan kehidupan Sokrates terutama melalui tulisan-tulisan seorang pengikut dekatnya, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> (427-347 S.M.). Bersama-sama dengan murid cemerlang <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, Aristoteles (384-322 S.M.), orang-orang ini merupakan inti tradisi filsafat Yunani kuno. Meskipun mengingat-ingat kepastian tahun kehidupan mereka tidak penting, <i>urutan </i>masa kehidupan mereka perlu diketahui. Ini mengingatkan kita bahwa Sokrates sudah agak tua manakala ia mempengaruhi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> muda, dan bahwa ia meninggal sebelum Aristoteles lahir:</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> 470 <b>Sokrates</b> 399 384 A<b>ristoteles</b> 322</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> 427 <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> 347</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.5: Tiga Filsuf Besar Yunani</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Kehidupan Sokrates tidak banyak diketahui. Beberapa ilmuwan bahkan mempertanyakan apakah sesungguhnya orang tersebut pernah hidup. Namun demi tujuan kita, kita dapat mengabaikan perdebatan itu karena, walaupun barangkali tokoh itu hanya rekaan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> dan orang-orang sezamannya, tokoh tersebut telah berfungsi sebagai "mitos" yang menuntun perkembangan filsafat Barat selama lebih dari dua milenium. Sokrates ialah seorang pemikir sejati yang <i>mempraktekkan </i>ucapannya. Sekalipun ia orang Athena yang berstatus tinggi, ia kadangkala sudi menanggalkan kedudukannya di tengah kehidupannya untuk menjalani hidup dengan "sangat miskin" sebagai seorang filsuf (<i>PA</i> 23b). Selama masa itu ia memanfaatkan waktunya untuk menjelajahi kota Athena dengan mengajak orang-orang untuk bercakap-cakap tentang berbagai persoalan. Ia sering bentrok dengan kaum Sofis, para filsuf profesional populer yang melahirkan "kealiman" mereka (dengan ciri khas, penelitian secermat-cermatnya tanpa penerapan semestawi sama sekali) <i>demi uang</i>. Kendatipun ia bersikeras bahwa ia bukan <i>guru</i> (33a), terdapat sekelompok pemuda (salah satunya ialah <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>) yang suka berkerumun mengelilinginya, yang tertarik untuk belajar seni berfilsafat dengan cara baru itu.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Jalan karir Sokrates yang paling signifikan, sebagaimana yang dicatat oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> dalam <i>Apology</i>-nya, bermula ketika kawan lamanya, Chaerefon, bertanya kepada peramal Delfi apakah ada orang yang lebih alim daripada Sokrates. Tatkala Sokrates mendengar bahwa dukun tersebut menjawab "tidak", ia merasa dihadapkan dengan suatu teka-teki yang harus dipecahkan, karena ia yakin [dirinya] tidak pantas disebut alim. Oleh sebab itu, ia bepergian mewawancarai semua orang yang memiliki reputasi alim, seperti politisi, pujangga, dan cendekiawan, dengan harapan belajar dari mereka tentang makna kealiman sejati. Akan tetapi, upaya mereka untuk menjelaskan "kealiman" mereka sendiri senantiasa patah oleh pertanyaan Sokrates yang bertubi-tubi. Mereka tak hanya tak mampu memaparkan dalam hal apa mereka "alim". Sokrates pun di depan umum berupaya "membuktikan" bahwa sesungguhnya mereka tidak alim. Secara alamiah, dengan mempertanyakan semua mitos tradisional yang dianut oleh hartawan dan tokoh di kalangan masyarakatnya, ia mengail musuh banyak sekali! Namun bagi Sokrates, itu tidak penting karena dengan melakukannya ia bisa menemukan "bahwa orang-orang yang berreputasi tertinggi [perihal kealiman mereka] hampir seluruhnya kurang alim, sedangkan kualifikasi kecerdasan-praktis orang-orang lain yang disangka lebih rendah [justru] jauh lebih baik" (<i>PA</i> 22a).</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Akhirnya Sokrates menyimpulkan (<i>PA</i> 23a-b) bahwa peramal itu memang mengetengahkan suatu teka-teki, tetapi solusinya merupakan sebutir pil pahit bagi orang-orang yang perlu membela kemuliaan-kemuliaan kealiman manusia demi peran mereka di masyarakat:</p> <p class="kutipan" style="text-align: justify;">[Some people have described] me as a professor of wisdom.... But the truth of the matter ... is pretty certainly this, that real wisdom is the property of God, and this oracle is his way of telling us that human wisdom has little or no value. It seems to me that he is not referring literally to Socrates, but has merely taken my name as an example, as if he would say to us, The wisest of you men is he who has realized, like Socrates, that in respect of wisdom he is really worthless.</p> <p class="kutipan" style="text-align: justify;">([Beberapa orang menggambarkan bahwa] saya ialah guru-besar kealiman.... Namun yang benar ... tentu saja bahwa kealiman sejati merupakan sifat Tuhan dan bahwa peramal itu bermaksud memberitahu kita bahwa kealiman manusia tidak atau kurang bernilai. Tampak oleh saya bahwa ia tidak mengacu pada Sokrates secara harfiah, tetapi hanya mencomot nama saya sebagai contoh, seakan-akan ia berujar kepada kita, "Yang paling alim di antara kalian ialah orang yang, seperti Sokrates, mengakui bahwa dalam hal kealiman ia sebenarnya kurang berharga.")</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Memahami implikasi wawasan ini sangat penting jika kita hendak memahami perkembangan filsafat, dan terutama <i>metafisika</i>, dalam duaribu tahun sepeninggalnya. Ini karena dalam pernyataan itu Sokrates dengan jelas menyatakan kriteria pertama untuk menjadi filsuf yang baik: kita harus <i>mengakui kebebalan kita!</i></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Harga yang harus dibayar oleh Sokrates demi wawasan tersebut adalah nyawanya. Para warganegara yang berpengaruh di Athena mengajukannya ke sidang pengadilan, menuduh dia "merusak pikiran pemuda dan memyakini dewa-dewa temuannya sendiri sebagai pengganti dewa-dewa yang diakui oleh negara" (<i>PA</i> 24b). Selama pengadilannya, ia membela diri bukan dengan bermohon belas kasih atau berjanji untuk berperilaku secara lebih beradab, melainkan dengan berpidato secara terbuka dan tajam di depan para penuduhnya. Ia menjelaskan bagaimana kehidupan filosofis merupakan kehidupan yang <i>menghargai</i> kematian. Filsuf ialah orang yang mentaati perintah prasasti pada kuil di Delfi, "<i>Kenalilah dirimu sendiri</i>". Orang yang tidak menerima tantangan ini berada dalam situasi yang menyedihkan, mengingat "kehidupan yang tak terperiksa bukan kehidupan yang berharga" (38a). Memang, Sokrates jelas-jelas menghargai kehidupan yang berperiksa-diri sebagai kehidupan yang <i>mengabdi kepada Tuhan</i>: meskipun ia sengaja menumbuhkan keragu-raguan terhadap perkembangan dewa-dewa dalam tradisi Yunani, Sokrates sendiri menghargai filsafat sebagai kejuruan yang berilham ilahi. Hanya dengan menghidupkan kehidupan semacam itu manusia bisa berbudi luhur dan juga turut mengantar masyarakat yang laik:</p> <p class="kutipan" style="text-align: justify;">For I spend all my time going about trying to persuade you, young and old, to make your first and chief concern not for your bodies nor for your possessions, but for the highest welfare of your souls ... Wealth does not bring goodness [i.e., virtue], but goodness brings wealth and every other blessing, both to the individual and to the state. (30a-b)</p> <p class="kutipan" style="text-align: justify;">(Saya curahkan seluruh waktu saya dengan melakukan upaya membujuk kalian, pemuda dan orang tua, agar kepedulian pertama dan utama kalian bukan demi raga kalian atau pun harta kalian, melainkan demi kesejahteraan tertinggi jiwa kalian ... Kekayaan tidak membawa kebaikan [yakni keluhuran], tetapi kebaikan membawa kekayaan dan segala berkah lainnya, baik bagi individu maupun bagi negara.) (30a-b)</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Pernyataan-pernyataan sedemikian itu tentu saja bagaikan tamparan di wajah mereka yang ia ceramahi, yaitu orang-orang yang sebagian besarnya memandang Sokrates selaku (mantan) teman karena ia sendiri pernah menjadi anggota mahkamah tersebut. Jadi, tidaklah begitu mengejutkan setelah suara juri dihitung Sokrates divonis mati (sekalipun dengan selisih yang cukup kecil, 281 lawan 220). Namun menghadapi kekejaman putusan itu, Sokrates menerimanya dengan ketenangan yang tulus, dengan memprediksi bahwa jumlah orang yang mau mempersoalkan <i>status quo</i>--yakni jumlah <i>filsuf</i>--akan meningkat, bukan menyusut, sebagai akibat dari kematiannya (<i>PA</i> 39c)! Alih-alih menyembunyikan ketakutannya akan kematian, ia dengan tegas memaparkan bagaimana tugasnya sebagai filsuf telah menjadi tugas <i>pelajaran tentang cara mati</i>. Demikianlah <i>Apology</i> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> berakhir (42a) dengan seruan Sokrates: "Kini saatnya kita pergi, saya menuju kematian dan kalian menuju kehidupan, tetapi siapa yang akan lebih berbahagia tiada yang tahu selain Tuhan."</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Prediksi Sokrates mengenai pertumbuhan filsafat ternyata akurat. Segera sesudah kematian Sokrates, tulisan-tulisan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyajikan gagasan-gagasan inti Sokrates. Sayangnya, filsuf-filsuf "pascasokrates" terlalu sering enggan untuk mempersoalkan orang-orang yang memegang kekuasaan di masyarakat. Ini sebagian karena pertalian antara filsuf dan "negara-kota" tersebut telah banyak berubah sejak masa Sokrates. Pada masa itu filsafat cenderung diterima sebagai bagian dari <i>status quo</i>, salah satu pokok-persoalan yang harus dikaji dalam perburuan pendidikan "pribadi utuh" (<i>whole person</i>); yang agak mengejutkan, perubahan ini bermula dengan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> sendiri.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyajikan pandangan filosofisnya dalam bentuk <i>Dialog-Dialog</i>. Buku-buku ini mengubah kebiasaan Sokrates yang berupa pengajuan pertanyaan yang bertubi-tubi menjadi <i>metode</i> filosofis tertentu. Pada satu tingkat, sebuah <i>Dialog</i> hanya merupakan sebuah buku yang merekam percakapan antara pembicara utama--dalam <i>Dialogues</i>, karya tulis <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, biasanya Sokrates--dan satu atau lebih tokoh penyerta. Di dalam percakapan itu tokoh utamanya bertindak selaku "bidan" bagi calon wawasan yang menunggu untuk "dilahirkan" di benak tokoh-tokoh lain. (Ibu Sokrates kebetulan berprofesi sebagai bidan.) Dengan kata lain, sebagaimana bidan yang baik melatih ibu yang hamil supaya si ibu bisa melahirkan bayinya (alih-alih sang bidan mengeluarkan bayi dari rahim secara paksa), tokoh utamanya pun mengajukan pertanyaan dan mengemukakan saran yang, sebagaimana adanya, "melatih" tokoh-tokoh penyerta sedemikian rupa sehingga mereka menemukan simpulan yang dikehendaki tanpa harus <i>diberitahu</i>. Namun pada tingkat yang lebih mendalam, kebermaknaan metode baru tersebut terletak pada dorongannya yang kuat menuju wewenang yang lebih tinggi, yakni <i>akal</i>, sebagai juri yang tepat untuk segala perdebatan. Sebagaimana terlukis dalam Gambar II.6, dialog itu dilaksanakan dengan asumsi bahwa wewenang yang lebih tinggi ini, yang sama-sama dimiliki oleh semua orang, mampu menanamkan pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas terdalam, atau <i>kebenaran</i>. </p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">tokoh utama</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> akal kebenaran</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">tokoh penyerta</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.6: Metode Dialog</font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menggunakan metode dialog, berlandaskan pemahamannya atas ide-ide Sokrates (walaupun dalam hal-hal tertentu tak pelak lagi melampaui gagasan-gagasan tersebut), dalam membangun sistem metafisika pertama yang lengkap dengan nada modern. Filsafatnya, yang menyediakan pola dasar sistem-sistem metafisika "idealis", terlalu rumit untuk dikaji secara agak mendalam pada matakuliah pengantar ini. Akan tetapi, dengan meninjau secara singkat teori-teorinya tentang <i>pengetahuan </i>dan<i> hakikat manusia</i>, kita akan dapat memperoleh contoh yang baik perihal bagaimana idealismenya berjalan.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Bagian filsafat yang berusaha menjawab pertanyaan di sekitar hakikat dan asal-usul pengetahuan manusia disebut "Epistemologi" (dari kata Yunani <i>epistemos</i>, yang berarti "pengetahuan", dan <i>logos</i>, yang di sini sebaiknya bermakna "studi"). Metafisika dan epistemologi selalu bergandengan lekat-lekat. Ini karena pemahaman filsuf tentang <i>apa</i> yang pada hakikatnya nyata itu tak pelak lagi akan mempengaruhi pandangannya tentang bagaimana kita <i>mengetahui</i> hal-hal yang nyata itu, dan sebaliknya. Oleh sebab itu, hingga akhir kajian kita tentang metafisika, di setiap pembahasan filsuf baru saya akan mencantumkan paparan epistemologinya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Epistemologi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> didasarkan pada asumsinya bahwa "universa", atau kadang-kadang ia sebut "forma" atau "idea", merupakan satu-satunya realitas sejati, sedangkan "partikula", yaitu "zat atau bahan" atau "benda", hanya merupakan <i>penampakan</i> dari realitas ini. Karena itu, dalam banyak pengalaman kita sehari-hari kita membiarkan ilusi bahwa benda-benda dan obyek-obyek di sekeliling kita di dunia fisik merupakan realitas terdalam. Sebenarnya bagi manusia situasinya adalah bahwa <i>idea-idea </i>kita bukan hanya menguak keadaan terdalam subyektif, melainkan juga sifat sejati realitas itu sendiri. Oleh sebab itu, tugas hakiki filsuf adalah memperhatikan benda-benda di balik penampakannya belaka supaya dapat mengetahui idea-idea ini.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Dalam dialog terhebatnya, <i>Republic</i>, Buku VII, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menggambarkan Sokrates yang membandingkan situasi manusia dengan sekelompok orang yang terpenjara di dalam gua sejak masa kanak-kanak mereka. Leher dan kaki mereka dibelenggu sedemikian rupa sehingga mereka tidak mampu memandang pintu gua. Terdapat tabir di belakang mereka, dan di balik tabir itu orang-orang mengangkat patung dan pola berbagai benda yang menempel di tabir tersebut. Di belakang mereka semua ada cahaya dari api besar (yang kemudian dikenal sebagai matahari). Dengan demikian, orang-orang itu hanya bisa melihat bayangan obyek-obyek itu yang semu di dalam gua. Karena orang-orang tersebut tidak pernah mengetahui apa pun selain bayangan-bayangan itu, kelirulah perkiraan mereka bahwa itu obyek yang nyata.</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> yang baik</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> Dunia Forma</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> akal dan kebenaran</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> idea</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> jiwa</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> selera dan ilusi</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> raga</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">bayangan</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> Dunia Penampakan</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.7: Gua <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b></font></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Analogi tersebut, sekurang-kurangnya dalam bentuk yang disederhanakan itu, amat gamblang. Gua itu melambangkan dunia tempat kita hidup, dan orang-orang yang dibelenggu itu melambangkan orang-orang yang belum pernah berfilsafat. Bayangan-bayangan itu merupakan obyek-obyek material (”penampakan") yang biasanya kita perlakukan sebagai obyek-obyek nyata. Adapun obyek-obyek penghasil bayangan-bayangan itu merupakan "forma" sejati penampakan-penampakan ini. Hakikat ini bisa terkuak melalui perenungan filosofis. Oleh karena itu, tugas filsuf adalah menyadari forma-forma sejati itu dengan mematahkan belenggu-belenggu yang mengikat kita pada realitas dunia material khayalan; ini dilakukan dengan merenungkan <i>idea-idea</i> kita, dan berupaya memperlakukan <i>idea-idea</i> ini sebagai realitas terdalam. Itulah versi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> mengenai pengakuan kebebalan: kebebalan kita masih ada selama kita terus membuat kekeliruan dengan memperlakukan dunia material sebagai realitas terdalam. Kekeliruan ini terjadi manakala kita memunggungi matahari, yang melambangkan idea tertinggi, idea "yang-baik", di antara semua idea dalam sistem <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>. Kebaikan merupakan realitas; dari kebaikanlah cahaya akal dan kebenaran memancar keluar, sehingga memungkinkan kita untuk memandang semua forma kekal lainnya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> membangun sistem hierarkis idea-idea, yang membentang dari idea yang lebih dekat pautannya dengan dunia material (umpamanya idea-idea yang berkaitan dengan hasrat manusia) sampai idea yang sedikit-banyak bisa membawa kita jauh ke luar "gua". Perihal idea yang terakhir ini, kebenaran dan keindahan bersama-sama dengan kebaikan merupakan tiga idea tertinggi. Meskipun ada kalanya kita dapati tiruan-tiruannya di dunia material, idea-idea itu tidak akan dapat terwujud secara sempurna dengan sendirinya di dunia penampakan. Kita tak akan bisa <i>menunjuk </i>sesuatu di dunia ini dan mengatakan "inilah yang kita sebut <i>kebenaran</i>". Ini karena kebenaran merupakan <i>forma </i>yang keadaannya abadi, tidak pernah berubah atau pun lenyap. <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyarankan para filsuf muda agar bermula dari pengetahuan tentang forma yang lebih rendah, yang melempangkan jalan mereka menuju pandangan universal tentang realitas terdalam, yang (seperti keadaan "super-sadar" yang dibahas pada Kuliah 4) pencapaiannya dalam kehidupan mungkin hanya agak terlambat. Bentuk pengetahuan yang berfungsi sebagai pedoman yang paling andal di sepanjang jalan ini, menurut dia, adalah matematika; adapun bentuk pengetahuan yang terandal di dalam matematika adalah <i>geometri</i>. Barangkali ini merupakan satu alasan yang baik mengapa penggunaan diagram bisa bermanfaat untuk memahami pandangan-pandangan filosofis yang musykil.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;"><b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> yakin, orang-orang yang berhasil mencapai sasaran itu, yakni visi universal, merupakan orang-orang yang paling mampu untuk memerintah negara ideal ("republik"). Pikiran politik <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> perihal kemestian penyelenggaraan "filsuf-raja" tersebut acapkali dikecam dengan tajam lantaran berbagai alasan. Kita akan melihat lebih dekat filsafat politik pada Pekan IX. Namun dalam hal ini cukup ditunjukkan bahwa teori filsuf-raja dari <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> layak untuk dipertimbangkan secara serius: siapa yang lebih mampu memerintah dengan cara yang adil dan luhur, orang yang haus kekuasaan dan jabatan ataukah orang yang memiliki <i>idea </i>yang benar mengenai kekuasaan dan jabatan?</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Dalam menyusun teorinya tentang forma, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, seperti kebanyakan filsuf-filsuf terbesar, memperhatikan persoalan realitas terdalam <i>manusia</i> sebagai salah satu dari aspek teori metafisisnya yang paling signifikan. Oleh sebab itu, mari kita simpulkan bahasan tentang <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> dengan secara singkat mengamati implikasinya bagi hakikat manusia. Jika dunia material merupakan khayalan, maka raga manusia tentu saja bukan realitas penentu hakikat manusia. Menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, justru raga itulah yang membelenggu kita di dalam "gua", membatasi penglihatan kita pada bayangan-bayangan realitas [saja]. Realitas sejati kita terletak dalam forma atau idea "kemanusiaan" dan sebaiknya disebut idea "jiwa" (<i>psyche </i>atau<i> soul</i>). Jiwa <i>merupakan</i> realitas abadi yang, sebagaimana adanya, <i>terpenjara</i> dalam raga manakala seorang manusia lahir ke dunia ini. Seperti terlihat pada Gambar II.8, jiwa itu terdiri atas tiga bagian (atau daya) utama: "selera" merupakan bagian terendah (yang bersesuaian dengan <i>perut</i> raga), "akal" merupakan bagian tertinggi (yang bersesuaian dengan <i>kepala</i>), dan "rohani" merupakan bagian penengah (yang bersesuaian dengan <i>hati</i>).</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Menurut <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, jiwa itu tak pernah tidak eksis, karena kekal. Sebelum kelahiran kita, jiwa kita dalam forma kekalnya berada di alam idea, dan ke alam inilah jiwa kita kembali sesudah kita meninggal dunia. Karena forma kekalnya tidak terhambat oleh kegelapan dan keterbatasan "gua", di alam pikiran ini jiwa itu mudah mengakses <i>semua pengetahuan</i>. Pengalaman kelahiran menyebabkan kita <i>lupa </i>akan apa-apa yang dahulu kita ketahui. Karenanya, metafisika <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> menyediakan landasan bagi solusinya terhadap salah satu pertanyaan tersulit dalam epistemologi: "Bagaimana kita sampai mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui?" Jawaban yang ditawarkan oleh <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, dengan sangat sederhana, adalah bahwa semua pembelajaran di bumi ini sebenarnya merupakan <i>pengingatan kembali</i> apa-apa yang sebelum kita lahir kita ketahui.</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN">akal: </font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><i><font style="" lang="IN">kepala</font></i><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> rohani: </font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> <i>hati</i></font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN">selera: </font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><i><font style="" lang="IN">perut</font></i><o:p></o:p></b></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN">Gambar II.8: Tiga Daya Jiwa</font><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Pada jam kuliah ini saya telah mencurahkan waktu hanya untuk memperkenalkan ide-ide yang dikemukakan oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> (dan Sokrates). Selanjutnya jam-jam kuliah mendatang kita manfaatkan untuk mengkaji seluk-beluk idealismenya, dan bahkan kita baru saja mulai memahami kedalaman pemikirannya. Sesungguhnya, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> sendiri yakin bahwa sistem forma kekalnya mampu menjelmakan filsafat menjadi <i>ilmu</i>, suatu wujud <i>pengetahuan</i> yang berkedudukan-kuat--suatu tujuan yang banyak dianut oleh para filsuf sejak itu. Sekalipun demikian, bagaimana tujuan ini dicapai merupakan persoalan yang senantiasa diperdebatkan. Pada jam kuliah berikut, kita akan memeriksa pandangan seorang murid <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> yang yakin bahwa filsafat ilmiah hanya bisa ditegakkan dengan mengikuti suatu jalur yang jauh berbeda.</p> <p class="kepala1" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">6<b style="">. Filsafat Sebagai Ilmu Teleologis</b></font><b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Pada jam kuliah tadi kita memperhatikan gagasan-gagasan Sokrates dan pengikutnya, <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>. Pemanfaatan akal universal oleh Sokrates dan penggunaan dialog oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> untuk membangun <i>sistem <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b></i>, yang didasarkan pada ajaran-ajaran Sokrates, mengubah dengan cepat perkembangan filsafat di Yunani kuno. Dengan menyebut gagasan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, saya telah menyimpulkan bahwa <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> bisa menghasilkan bangunan <i>ilmu</i> universal. Fakta bahwa sebetulnya saat ini tiada ilmuwan yang menengok ide-ide <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> sebagai sumber sains modern menyiratkan bahwa <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> gagal dalam tugas tersebut (sekurang-kurangnya, pandangan modern tentang apakah sains itu). Akan tetapi, seperti yang akan kita perhatikan pada jam kuliah ini, sistem lain yang diajukan oleh Aristoteles, murid <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> yang paling berpengaruh berhasil dalam tugas tersebut melalui suatu jalan yang tidak pernah ditempuh oleh gurunya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Seusai menempuh studi di sekolah terkenal yang didirikan oleh <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, yang disebut “Akademi”, Aristoteles mengajar di sekolah ini sampai sesudah kematian <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>. Selama duapuluh tahun itu, ia tentu saja pasti telah mengenal ide-ide <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> dengan baik. Namun demikian, kemudian ia meninggalkan Akademi itu dan bekerja selaku guru privat Iskandar Agung selama sekitar tiga tahun. Sekembalinya ke Athena, ia mendirikan sekolah sendiri. Di situ ia mengembangkan dan mengajarkan sistem filsafat yang konon bertolak belakang dengan sistem <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>. Sayangnya, semua tulisan Aristoteles yang sampai kepada kita adalah catatan kuliah dan buku-ajar yang dimaksudkan untuk dipakai oleh murid-muridnya. Akibatnya, tulisan-tulisan itu kering dan jauh kurang menarik daripada <i>Dialogues</i> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> yang lincah. Gaya tulisan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> yang terlalu longgar ladang-kadang mangaburkan maknanya, sedangkan makna tulisan Aristoteles seringkali kabur karena keketatannya. Tak pelak, untuk menyajikan wawasan filosofis, gaya penulisan yang lebih patut adalah gaya yang di antara keduanya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Aristoteles mendasarkan sistemnya pada suatu metafisika yang sedikit-banyak menempatkan <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> di benaknya dengan berpendapat bahwa yang pada hakikatnya nyata itu <i>partikula</i>, bukan universa. Ia menyangkutpautkan partikula dengan suatu istilah khusus, “<i>ousia</i>”, yang <i>bermakna</i> “realitas”, walau biasanya istilah ini diterjemahkan menjadi “substansi”. Karena itu, pertanyaan dasar dalam “filsafat pertama” (maksudnya metafisika)-nya adalah “Apakah substansi itu?”. Ia menjawab pertanyaan ini dengan mendefinisikan substansi sebagai benda yang eksis secara individual (lihat <i>AC</i> 1b-4b). “Benda” semacam itu bukan sekadar forma atau pun sebongkah bahan. Benda ini pasti justru selalu <i>menggabungkan</i> bahan dan forma dengan sendirinya. Substansi itu menggabungkan forma dan bahan sedemian rupa sehingga bahan ini memenuhi fungsi <i>niscaya</i>, alih-alih sekadar atribut atau ilusi. Karena bahan substansi itu memberi “tanda pembeda”, yang “secara kalkulatif tinggal satu dan [masih] sama, [substansi] itu mampu menerima karakter yang bertentangan” melalui <i>perubahan</i> bahan. Umpamanya, kapur tulis yang saya pegang sekarang ini masih akan merupakan contoh substansi “kapur tulis” walaupun berubah karakter dari kapur tulis <i>putih</i> menjadi kapur tulis <i>merah</i>. Inilah cara pandang khas terhadap hakikat realitas, yang disebut “realisme”.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Aristoteles mengembangkan lebih lanjut realismenya dengan memperbedakan antara substansi “primer” dan substansi “sekunder”. “Substansi primer ... adalah entitas yang mendasari segala benda lainnya”, sedangkan substansi sekunder adalah karakterisrik yang dapat “dipredikatkan” terhadap benda individual itu, khususnya jika karakteristik ini merupakan bagian dari definisi [yang menjawab] “<i>what is it?</i>” (<i>AC</i> 2a-b). Sesungguhnya substansi sekunder mestinya terbatas pada “genus” dan “spesies” benda individual. Sebagai misal, saya selaku manusia individu ialah substansi primer. Karena itu, fakta bahwa saya ialah <i>manusia</i> (spesies) dan hewan (genus) merupakan substansi sekunder, yang memerikan jenis substansi saya. Namun dalam pengertian yang lebih luas, segala benda yang “dipredikatkan [dari substansi primer] atau terdapat di dalamnya” bisa dianggap sebagai substansi sekunder. Jadi, substansi primer biasanya tampil di <i>subyek</i> kalimat, sedangkan substansi sekunder biasanya tampil di <i>predikat</i>-nya.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Artistoteles mengembangkan teorinya tentang substansi pada permulaan bukunya, <i>Categories</i>, yang mendefinisikan “kategori” sebagai “<i>jenis</i> benda yang paling umum”. Kata “forma” itu sendiri dapat dianggap sebagai makna “jenis seumum itu”, sehingga kategori merupakan forma yang sangat disamaratakan. Dalam <i>Categories</i>, Aristoteles menyusun daftar sepuluh jenis forma yang paling umum, yang pertama adalah substansi itu sendiri (yaitu <i>jenis</i> forma yang dijadikan nyata dengan ikut serta di dalam bahan). Sembilan lainnya merupakan karakteristik yang membantu kita memahami: seperti apakah substansi partikula itu. Di sini kita tidak perlu sampai merinci hakikat dan fungsi kategori-kategori tersebut. Cukup didaftar saja sembilan forma lain itu menurut urutan yang disajikan oleh Aristoteles: kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, posisi, keadaan, tindakan, dan atribut (<i>affection</i>)(<i>AC</i> 1b). Pembahasan Aristoteles tentang kategori-kategori ini banyak berkaitan dengan <i>penggunaan</i> istilah-istilah tersebut dalam bahasa kita (sehingga mengisyaratkan penekanan pada analisis linguistik dewasa ini, yang akan dibahas lebih lanjut di Kuliah 16). Namun demikian, ia pun jelas-jelas mengakui bahwa kategori-kategori tersebut menyediakan suatu cara pemahaman realitas itu sendiri (yaitu substansi) secara teratur dan sistematik.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Dalam menerapkan realismenya pada hal-hal partikula, Aristoteles menggunakan metode <i>teleologis</i>. Artinya, ia berpendapat bahwa forma benda sebaiknya terketahui melalui penyelidikan tentang <i>maksud</i> forma tersebut. Kata Yunani <i>telos</i> (“maksud”) juga mengacu pada <i>akhir </i>atau <i>tujuan</i> benda atau peristiwa. <i>Mengapa </i>ini ada? <i>Untuk</i> apa ini digunakan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini bisa membantu kita menjelaskan mengapa sepotong bahan spesifik berforma tertentu <i>(particular)</i>. Aristoteles memanfaatkan metode teleologisnya sebagai bagian terpadu dari tugas <i>pengelompokan </i>obyek-obyek alamiah dan obyek-obyek hasil pemikiran. Ini karena metode filosofisnya menaruh perhatian ganda pada klasifikasi logis (linguistik) dan observasi teleologis (empiris). Penekanan ganda ini berpengaruh besar terhadap orang-orang yang sejak itu mengikuti tradisi yang sering disebut tradisi “empirisis”.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Tentu saja, sains modern merupakan salah satu dari buah-buah tradisi empirisis. Jadi, tidaklah sampai mengejutkan bahwa ternyata banyak nama yang kita berikan kepada cabang-cabang sains yang berlainan, sebagaimana disiplin akademik lain, mula-mula ditetapkan dengan klasifikasi teleologis Aristoteles tersebut. Buku-bukunya banyak dicurahkan pada penamaan dan penyediaan landasan dasar bagi disiplin-disiplin seperti “psikologi”, “zoologi”, dan bahkan “metafisika” itu sendiri. Jadi, sebagai misal, ia mengatakan bahwa matematika itu mengenai penyebab formal, fisika mengenai penyebab material, dan teologi mengenai penyebab keilahian, sehingga ketiganya bisa dibedakan (<i>AM </i> 1026a). Selain itu, ia menancapkan banyak pembedaan yang kini kita terima begitu saja, bukan hanya dalam filsafat (seperti esensi-eksistensi dan sebab-akibat), melainkan juga dalam ilmu empiris (seperti genus-spesies dan tanaman-hewan-manusia). Hal ini tentu saja membenarkan pandangan bahwa Aristoteles ialah “datuk” ilmu modern, walaupun metode teleologisnya sendiri kini dihujat oleh sebagian besar ilmuwan. (<i>Sebagian besar</i>, tidak semuanya. <i>The Anthropic Cosmological Principle</i> adalah salah satu contoh buku mutakhir yang signifikan yang ditulis oleh ilmuwan yang <i>sungguh-sungguh </i>menghargai metode teleologis.)</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Biarlah saya perjelas perbedaan epistemologis antara realisme Aristoteles dan <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> dengan menggunakan sepotong kapur tulis ini sebagai contoh. Bagaimana kita <i>tahu </i>bahwa sepotong kapur tulis ini adalah kapur tulis? Apa yang <i>membuatnya </i>demikian? <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> akan mengatakan bahwa <i>idea </i>kapur tulis, “kekapurtulisan”-nya, merupakan realitas obyek ini. Itu karena seandainya kita hendak melakukan suatu pemberantasan di segenap penjuru dunia dengan menghancurkan semua partikula kapur tulis yang sekarang ada, kita tidak akan melakukan perubahan terhadap <i>realitas </i>“kekapurtulisan” sama sekali. Bahkan sekiranya kita secara sistematis menghapus semua referensi tertulis tentang kapur tulis di seluruh literatur dunia, dan menunggu kematian semua orang yang pernah melihat atau memakai kapur tulis, <i>idea</i>-nya masih akan senyata saat ini; ideanya masih akan merupakan forma yang keberadaannya abadi, menunggu untuk diingat kembali oleh beberapa generasi mendatang. Potongan zat yang kita sebut kapur tulis ini nyata hanya karena <i>turut serta </i>dalam idea nyata, idea kekapurtulisan.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Sebaliknya, Aristoteles akan mengatakan bahwa realitas substansi partikula ini yang saya pegang di tangan saya, yang dinamakan “kapur tulis”, bergantung bukan hanya pada keturutsertaannya dalam forma “kekapurtulisan”, melainkan juga pada kemampuan himpunan bahan untuk <i>mengkonkretkan </i>(yakni berfungsi sebagai contoh nyata) forma itu di dunia yang kita alami. Ini berarti bahan itu harus memenuhi <i>maksud </i> kapur tulis. Apa maksud kekapurtulisan dilimpahkan kepada sebongkah bahan? Untuk apa kapur tulis dipakai? Tentu saja, bila tampil di ruang kelas, sekurang-kurangnya, kapur tulis dipakai untuk menulis hal-hal di papan tulis. Jadi, jika saya jatuhkan sepotong kapur tulis ke lantai dan kemudian meremukkannya—seperti ini (jangan bilang-bilang saya melakukannya)—maka Aristoteles akan mengatakan bahwa saya telah menghancurkan substansinya, <i>realitas </i>kapur tulis. Dalam kasus ini <i>bahan</i>-nya masih ada, tetapi formanya tidak lagi eksis sebagai kapur tulis.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Jadi, baik bagi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> maupun Aristoteles, forma benda merupakan faktor penting dalam penentuan realitasnya. Namun bagi <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>, forma saja sudah mencukupi; sedangkan bagi Artistoteles, kaitan-pasti dengan bahan juga diperlukan. Pandangan mereka bisa diringkas secara cukup sederhana sebagai berikut:<a name="_ednref2"></a><a href="http://www.hkbu.edu.hk/%7Eppp/pf/PK02.htm#_edn2" title=""></a><font style=""></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Idealisme</font> <font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font> Realisme Aristoteles</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b> ---------------- --------------------</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b> forma = realitas forma + bahan =</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b> bahan = ilusi substansi (realitas)</b></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Ringkasan ini hanya mencungkil permukaan catatan Aristoteles tentang hakikat substansi, tetapi cukup memadai untuk maksud [kuliah] pengantar kita.</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Bagaimana pandangan Aristoteles tentang hakikat <i>manusia</i>? Bagaimana sudut pandang metafisis barunya, realismenya, mempengaruhi cara pemahamannya terhadap realitas manusia? Ia sependapat dengan <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> bahwa jiwa <i>(psyche) </i>adalah forma raga. Secara demikian, fungsi utamanya diperikan dengan peristilahan “daya penyerap gizi <i>(nutritive)</i>, daya penyelera <i>(appetitive)</i>, daya pengindera <i>(sensory)</i>, daya penggerak <i>(locomotive)</i>, dan daya pemikir <i>(rational)</i>” (<i>DA</i> 414a). Raga itu sendiri kini diakui tidak hanya sebagai atribut atau ilusi, tetapi juga sebagai unsur penting substansi manusia; melalui raga, daya-daya ini diwujudkan. Bagi anda, pandangan ini mungkin terasa jauh lebih alamiah daripada pandangan idealis <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b>; sekalipun demikian, beberapa konsekuensinya mungkin kurang dikehendaki. Ini karena jika raga merupakan unsur-niscaya dalam manusia, maka bila raga mati, mati pula realitas keberadaaan individu manusia. Jiwa tanpa raga tidak akan lebih nyata daripada idea kekapurtulisan belaka dan tidak akan lebih berguna daripada serpihan debu kapur tulis di lantai ini untuk menulis di papan tulis. Implikasi negatif realisme Aristoteles tersebut, bagi siapa saja yang memyakini kehidupan sesudah kematian, akhirnya mulai menyebabkan <b><font style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">idealisme</font></b> <b><font style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;" color="black">Plato</font></b> tidak begitu buruk! (Suatu jalan lain di seputar masalah itu akan sampai pada keyakinan bahwa raga itu sendiri dihidupkan kembali entah bagaimana, walau dalam keadaan yang sedikit-banyak berubah, sesudah kita meninggal. Kita akan membahas kemungkinan ini lebih lanjut di Kuliah 35.)</p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Aristoteles sendiri mungkin telah berupaya menambal-sulam konsekuensi realismenya yang pada potensinya tidak mengenakkan tatkala ia berpendapat bahwa jiwa manusia mempunyai maksud lain yang membuatnya berbeda dengan segala substansi duniawi lainnya. Jiwa tanaman disifati oleh daya penyerap gizi dan daya penyelera. Jiwa hewan memiliki sifat-sifat itu, tetapi ditembah dengan daya pengindera dan daya penggerak (yakni daya untuk bergerak). Jiwa manusia mempunyai semua tujuan atau maksud itu, yang menentukan jiwa tanaman dan hewan, tetapi melampaui itu semua melalui daya <i>pemikir </i>(<i>nous</i>). Dengan memandang bahwa Tuhan ialah yang rasional murni, Aristoteles berpikiran bahwa aspek sifat manusiawi ini menandakan “percikan ilahi” pada diri kita masing-masing. Secara demikian, ia memaparkan bahwa jiwa manusia merupakan [bagian] dari “hewan rasional”—suatu gagasan yang telah menjadi salah satu cara penentuan hakikat manusia yang paling luas penerimaannya. Dengan memperlakukan rasionalitas itu sendiri sebagai karakteristik jiwa ilahi, kita bisa memetakan pembedaan Aristoteles pada sebuah salib, seperti yang terlihat pada Gambar II.9.</p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> kehidupan insani</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> (spiritual, bergerak)</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN">kehidupan fauna kehidupan flora</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN">(non-spiritual, (non-spiritual,</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> bergerak) tidak bergerak)</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> kehidupan ilahi</font><o:p></o:p></b></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><b style=""><font style="" lang="IN"> (spiritual, tidak bergerak)</font><o:p></o:p></b></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.<b style="">9: Empat Forma Kehidupan (Jiwa) Ala Aristoteles</b></font><b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Pandangan tentang jiwa tersebut memberi jalan bagi Aristoteles yang membolehkan tipe kehidupan sesudah kematian. Dalam <i>DA </i>430a ia mengatakan, bila jiwa “terpasang bebas dari kondisinya sekarang ini” (yakni manakala raga manusia itu mati), inti rasionalitas yang tersisa itu “bersifat kekal dan tidak mati”. Itu menyiratkan bahwa “percikan” rasionalitas pada jiwa individu akhirnya akan kembali ke “api” Tuhan yang merupakan asalnya. Meskipun masih tidak membolehkan kehidupan sesudah kematian, setidak-tidaknya hal itu memberi tujuan universal untuk menciptakan dan melangsungkan kehidupan yang berharga. Jika maksud kehidupan adalah meluaskan dan mengembangkan rasionalitas hingga titik maksimalnya, maka tentu saja filsafat merupakan kejuruan paling bermakna yang bisa diburu oleh manusia. Dalam pandangan Aristoteles, bagian universal dan <em>filosofis</em> dari anda, dan bagian itu <i>sendirian</i>,<a name="_ednref3"></a><a href="http://www.hkbu.edu.hk/%7Eppp/pf/PK02.htm#_edn3" title=""></a><font style=""></font> akan menghidupkan kematian anda. </p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;">Terdapat banyak segi-lain filsafat Aristoteles yang akan menarik bagi kita untuk dibahas di sini seandainya kita mempunyai waktu yang lebih banyak. Saya akan menyimpulkan dengan menyebutkan idenya saja bahwa semua pergerakan di dunia berasal dari “penggerak pertama” yang dengan sendirinya “tidak bergerak”. Yang-Berada ini juga merupakan “penyebab terakhir” (yakni <i>tujuan</i> puncak) semua pergerakan. Dengan kata lain, semua perubahan di dunia sekeliling kita bergerak menuju titik <i>sandaran </i>terakhir. Di titik ini semua perubahan itu kembali ke sumber mereka di penggerak yang tidak bergerak, seperti yang terlukis pada Gambar II.10. </p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> <strong><font style="font-weight: normal;">Titik Omega</font></strong></font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> (<strong><font style="font-weight: normal;">Tuhan</font></strong>)</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> <em>penyebab</em> penggerak</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> <em>terakhir</em> pertama</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> alam</font></p> <p class="keterangan" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN"> semesta</font></p> <p class="judulgambar" style="text-align: justify;"><font style="" lang="IN">Gambar II.10: Penggerak Pertama selaku Penyebab Terakhir</font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ide serupa juga dikembangkan secara cukup rinci oleh seorang paleontolog abad keduapuluh, pendeta Jesuit, dan filsuf mistis, Pierre Teilhard de Chardin (1881-1955), yang berpendapat bahwa keseluruhan kosmos bergerak menuju sasaran kesatuan-dalam-keragaman hakiki <i>(ultimate unity-in-diversity)</i>, bernama “titik omega”—“omega” merupakan huruf terakhir abjad Yunai dan lambang tujuan abadi. Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana para filsuf sepeninggalnya, khususnya sesudah munculnya agama Kristean, mengembangkan ide-ide Aristotelian menjadi catatan yang menarik tentang bagaimana alam semesta bisa terkait dengan Yang-Berada yang biasanya kita sebut <i>Tuhan</i>.<a name="_ednref4"></a><a href="http://www.hkbu.edu.hk/%7Eppp/pf/PK02.htm#_edn4" title=""></a><font style=""></font></p> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-22892225752707461692010-05-17T08:37:00.000-07:002010-05-17T08:43:20.122-07:00bahaya pembalut<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-alt:"Arial Unicode MS"; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777216 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New"; mso-bidi-language:TH;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:315840327; mso-list-template-ids:747543238;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: red;">Ditemukan Penyebab Utama <a href="http://pembalutwanita.com/kanker-serviks/" target="_blank" title="Kanker Serviks Pembunuh No.1 Wanita "><span style="color: blue;">Kanker Mulut Rahim</span></a> di Indonesia Adalah Pembalut berkualitas buruk, Hati-Hati dengan Pembalut Anda, </span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: blue;">Cek Kualitas Pembalut Yang Biasa Anda Pakai!</span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: red;">Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) no.1 di Dunia dan 62% nya diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas!</span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: red;">Di RSCM, 400 pasien <a href="http://pembalutwanita.com/kanker-serviks/" target="_blank" title="Kanker Serviks Pembunuh No.1 Wanita "><span style="color: blue;">kanker serviks</span></a> baru setiap tahunnya. Di RSCM, kematian akibat <a href="http://terapikanker.com/" target="_blank" title="Terapi Kanker dng Resep Naturopathy"><span style="color: blue;">kanker serviks</span></a> sekitar 66%</span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">AWAS BAHAYA PEMBALUT WANITA !!!</span></b><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: white;">PEMBALUTWANITA.COM TEKNOLOGI ANION</span></b><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: red;">Uji Kualitas Pembalut yang anda pakai!!</span></b><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br /><b><span style="color: blue;">Cara Pengujian Kualitas Pembalut</span></b><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">1. Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.<br />2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.<br />3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut & celupkan ke dalam gelas, aduk dengan sumpit.<br />4. Lihat perubahan warna air.<br />5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak mengandung pemutih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">6.Anda akan temukan gulungan kertas dan bukan kapas<br />7. Dari produk yang berkualitas buruk ?tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu terjadinya <a href="http://pembalutwanita.com/kanker-serviks/" target="_blank" title="Kanker Serviks Pembunuh No.1 Wanita "><span style="color: blue;">kanker mulut rahim/servik.</span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: blue;">Mengapa wanita mudah terinfeksi bakteria ?</span></b><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Tahukah Anda bahwa menurut penelitian terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2008/12/bakteri107.jpg"><span style="color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa" style='width:223.5pt;height:105pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg" o:href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2008/12/bakteri107.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" alt="107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa" v:shapes="_x0000_i1025" border="0" width="298" height="140"><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: blue;">Perlu diketahui untuk para wanita :</span></b><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">* Kemungkinan seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina adalah 83%. Berarti dari 10 wanita ada 8 wanita yang mengalami <a href="http://pembalutwanita.com/alat-test-pribadi/" target="_blank" title="Alat Test Organ V"><span style="color: blue;">infeksi vagina !</span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">* 62% dari statistik tersebut disebabkan oleh pemakaian pembalut biasa !<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">* Rata-rata setiap wanita memerlukan sedikitnya 3 – 6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi vagina !<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">* Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina !<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Apakah anda mengenal pembalut yang biasa anda pakai ?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Dan mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantyliner biasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Tidak semua wanita tahu resiko pemakaian pembalut biasa !<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pembalut wanita, termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah para produsen pembalut biasa kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/kimiaberbahaya.jpg"><span style="color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="bahan baku pembalut dengan pemutih /bleching kimia " style='width:222.75pt;height:55.5pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" o:href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/kimiaberbahaya.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" alt="bahan baku pembalut dengan pemutih /bleching kimia " v:shapes="_x0000_i1026" border="0" width="297" height="74"><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">bahan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">baku</st1:city></st1:place> pembalut dengan pemutih /bleaching kimia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2008/12/kertassampah.jpg"><span style="color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt="Kertas Sampah bekas sebagai bahan dasar pembalut biasa" style='width:225pt;height:189pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg" o:href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2008/12/kertassampah-300x252.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" alt="Kertas Sampah bekas sebagai bahan dasar pembalut biasa" v:shapes="_x0000_i1027" border="0" width="300" height="252"><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kertas Sampah bekas sebagai bahan dasar pembalut biasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: red;">Bahan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">baku</st1:city></st1:place> pembalut biasa kertas bekas dengan proses pemutihan / bleaching bahan dengan bahan kimia berbahaya </span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/proses-pemutihan.jpg"><span style="color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:225pt;height:155.25pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg" o:href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/proses-pemutihan-300x207.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" border="0" width="300" height="207"><!--[endif]--></span></a><br />Kertas daur ulang yang telah diproses dengan bahan kimia inilah yang kemudian dibungkus rapi dan siap dipasarkan sebagai pembalut biasa yang kita temukan dipasaran. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> wanita membelinya dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan was-was, namun berpotensi buruk bagi kesehatan wanita.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: blue;">Tahukah anda hal apa yang lebih memperburuk kesehatan wanita dari pemakaian pembalut biasa ?</span></b><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/masalahhaid.jpg"><span style="color: blue; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt="Masalah Haid akibat pembalut berkualitas buruk" style='width:192.75pt;height:142.5pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg" o:href="http://pembalutwanita.com/wp-content/uploads/2009/01/masalahhaid.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg" alt="Masalah Haid akibat pembalut berkualitas buruk" v:shapes="_x0000_i1029" border="0" width="257" height="190"><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Masalah Haid akibat pembalut berkualitas buruk<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Saat sedang haid dan memakai pembalut biasa, tanpa disadari cairan yang sudah diserap oleh pembalut biasa yang sudah bercampur dengan kimia dan bercampur dengan bahan yang tidak steril dari pembalut biasa. Dan saat seorang wanita duduk tanpa disadari maka cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang akan menyebabkan infeksi dan timbulnya masalah kewanitaan. Hati-hati jika anda merasa saat memakai pembalut terasa becek / tidak kering. Berbeda dengan Pembalut Sehat <b><i><u>AIRIZ</u></i></b> yang memiliki permukaan satu arah, sehingga cairan yang diserap tidak akan bisa keluar dari permukaan pembalut, maka permukaan Pembalut Sehat <b><i><u>AIRIZ </u></i></b>selalu tetap dalam keadaan kering.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">STOP PAKAI PEMBALUT BIASA !!!<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kanker Serviks Penyebab Kematian Nomor Satu di Indonesia <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Jumat, 19 Desember 2008 | 05:44 WIB<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:223.5pt;height:168.75pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg" o:href="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2008/10/20/174145p.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="_x0000_i1030" border="0" width="298" height="225"><!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right;" align="right"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">TPGIMAGES<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">TERKAIT:</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2008/12/16/17224738/Perempuan.Peduli.Kanker.Serviks.akan.Diresmikan."><span style="color: blue;">Perempuan Peduli Kanker Serviks akan Diresmikan </span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2008/09/16/09104774/Human.Papilloma.Virus.Mengintai.Para.Wanita"><span style="color: blue;">Human Papilloma Virus Mengintai Para Wanita</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2008/09/01/14305270/Minum.Kopi.Hindarkan.Kanker.Rahim"><span style="color: blue;">Minum Kopi Hindarkan Kanker Rahim</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2008/08/23/07285149/52.Juta.Perempuan.Indonesia.Berisiko.Kanker.Serviks"><span style="color: blue;">52 Juta Perempuan Indonesia Berisiko Kanker Serviks</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2008/07/22/22340953/Ira.Wibowo.Gencar.Ajak.Perempuan.Cegah.Kanker.Serviks"><span style="color: blue;">Ira Wibowo Gencar Ajak Perempuan Cegah Kanker Serviks</span></a><o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><st1:city w:st="on"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">JAKARTA</span></b></st1:city><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">, KAMIS - </span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyebab kematian nomor satu yang sering terjadi pada perempuan di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Namun informasi mengenai hal ini belum banyak diketahui karena kanker serviks sering tidak menimbulkan gejala atau keluhan sehingga perempuan datang ke dokter dalam kondisi yang sudah terlambat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">"Sekitar 80 persen kasus kanker leher rahim terjadi pada perempuan yang hidup di negara berkembang. Di Indonesia, terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono di Jakarta, Kamis (18/12). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Menurut spesialis kebidanan, ahli kanker dan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Laila Nuranna, SpOG(K), 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV Onkogenik. H PV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko terkena kanker leher rahim. Tingginya kasus di Negara berkembang ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan, sehingga mayoritas penderita yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium lanjut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Padahal diketahui bahwa penyakit kanker serviks ini dapat dicegah melalui <i>screening</i> dan vaksinasi. Vaksinasi untuk perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual, sedangkan <i>screening</i> atau <i>papsmear</i> sebaiknya dilakukan perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Menurut Meutia Hatta, kondisi di atas memperlihatkan kenyataan bahwa ternyata banyak perempuan di Negara berkembang, termasuk <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit ini. Perempuan yang terkena kanker serviks tentu kualitas hidupnya akan menurun. Padahal kemungkinan besar mereka masih memiliki tanggungjawab ekonomi dan social terhadap keluarga dan masyarakat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Sementara itu, saat ini kualitas hidup perempuan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> masih jauh tertinggal dibandingkan laki-laki. Rendahnya kualitas hidup perempuan ini antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah pada aspek kesehatan. Penyakit kanker serviks akan menambah panjang deretan masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Meskipun kanker serviks hanya terjadi pada perempuan, namun laki-laki berperan dalam penyebarannya. Lelaki yang pernah berhubungan seksual dengan perempuan penderita kanker leher rahim bisa menularkan kepada perempuan lain melalui hubungan seksual. Oleh Karena itu laki-laki perlu dilibatkan dalam pencegahan kanker serviks. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Untuk itu hari Kamis (18/12) Meutia Hatta meresmikan Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit tersebut termasuk cara-cara pencegahannya. "Kita perlu pikirkan bagaimana pelayanan papsmear dan imunisasi HPV dapat terjangkau dan terlayani bagi semua perempuan baik di pedesaan dan perkotaan sampai ke tingkat perempuan yang paling rentan, dengan memperhatikan berbagai latar belakang social budaya masyarakat," kata Meutia Hatta. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Usai meresmikan PPKS, Meutia Hatta turut membagikan brosur dan leaflet mengenai kanker serviks dan upaya pencegahannya kepada sejumlah pemakai jalan di Jalan Thamrin <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">February 06, 2009 By: admin Category:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" alt="kanker-serviks-papsmear3" style='width:225pt; height:155.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg" o:href="http://terapikanker.com/wp-content/uploads/2009/02/kanker-serviks-papsmear3-300x207.jpg"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" alt="kanker-serviks-papsmear3" v:shapes="_x0000_i1031" border="0" width="300" height="207"><!--[endif]--><a href="http://terapikanker.com/" target="_blank" title="Terapi Kanker dng Resep Naturopathy"><span style="color: blue;">Kanker</span></a> ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.<br /><b>Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?</b><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><a href="http://terapikanker.com/tanya-jawab/" target="_blank" title="Tanya Jawab dengan Dr.Neil Solomon "><span style="color: blue;">Menurut para ahli kanker</span></a>, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?<br />Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “<b>Pap smear test</b>“, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.<br />Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Cone biopsi</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Resiko untuk terserang kanker:</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.<br />Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?<br />Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun.<br />Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda abnormal. Apakah artinya jika ‘Pap Smear’ anda abnormal.<br />Hasil ‘Pap Smear’ dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan ‘Pap Smear’. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan ‘Pap Smear’ yang abnormal adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan ‘Pap Smear’ pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahim seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan ‘Pap Smear’.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan ‘Pap Smear’ anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda.<o:p></o:p></span></p> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-45458066223528981582010-05-17T08:26:00.000-07:002010-05-17T08:33:30.660-07:00makalah tafsir<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:HQPB4; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB1; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB5; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB2; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"\(normal text\)"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:HQPB3; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footnote Text Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; vertical-align:super;} span.FootnoteTextChar {mso-style-name:"Footnote Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text"; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm; mso-header-margin:2.0cm; mso-footer-margin:42.55pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:105852002; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-665161166 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:71.45pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:108355010; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1443891504 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:71.45pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2 {mso-list-id:219560106; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:971417000 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3 {mso-list-id:1640919881; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:693276432 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><font style="line-height: 150%;" size="14pt">PENGKAJIAN KATA AUHA (WAHYU) DALAM AL-QUR’AN<o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><font style="line-height: 150%;" size="14pt">(dalam surat Al-Imran, An-Nisa dan Al-An’am)<o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b>Oleh:<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b>Abdul Rozi (IV/A/TAR/PAI/STAIN.PTK)</b><b><font style="line-height: 150%;" size="14pt"><o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>A. Pendahuluan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Al-Qur’anul karim sebagai kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad s.a.w. Merupakan suatu kitab yang mengandung banyak kelebihan, jika dibandingkan dengan kitab-kitab terdahulu. Selain sebagai mukjizat terbesar bagi Rasulullah s.a.w. Al-qur’anul karim juga merupakan sebagai pelengkap atau penyempurnaan dari kikab-kitab yang terdahulu. Kitab yang mencakup seluruh aspek ini sudah sepatutnya untuk dikaji dan diperdalami maksud dan tujuannya selain diamalkan. Banyak kata-kata yang digunakan oleh al-qur’an yang mempunyai arti yang cukup luas jika kita mau untuk mengkajinya, salah satu kata yang memiliki pengertian yang cukup luas tersebut adalah kata Auha (wahyu).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Kata yang sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga ini (Auha/wahyu), ternyata mempunyai arti yang cukup luas, banyak orang yang tidak mengetahui makna yang terkandung pada kata Auha (wahyu) tersebut. Hal tersebut dikarenakan orang-orang tersebut tidak mau mengkaji dari isi Alqur’an itu sendiri, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari beberapa uraian berikut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>B. Pengertian Auha (Wahyu)<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Wahyu, makna aslinya adalah isyarat yang cepat atau bisikan yang halus. Dalam istilah syara’wahyu berarti firman (petunjuk) Allah yang disampaikan kepada “Anbiya” (Para Nabi) dan “Aulia” (Para Wali, yaitu hamba Allah yang tulus yang tidak diangkat sebagai nabi)<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wahyu mempunyai pengertian sebagai petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada Nabi dan Rasul melalui mimpi dan sebagainya<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><font class="MsoFootnoteReference">2</font></a>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Sedangkan menurut Quraish Shihab berdasarkan kepada surah An-nisa’ ayat 163, Wahyu dari segi bahasa adalah isyarat yang cepat guna menyampaikan informasi<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><font class="MsoFootnoteReference">3</font></a>.Yang dimaksud disini adalah Informasi Allah kepada manusia pilihannya, menyangkut ajaran agama atau semacamnya. Wahyu yang diterima oleh para Nabi dan Rasul tertancap kedalam jiwa mereka, sehingga mereka sepenuhnya yakin bahwa informasi itu benar-benar bersumber dari Allah swt.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Dari beberapa konsep diatas, tentang pengertian wahyu merupakan informasi berupa petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang pilihannya. Jadi tidak semua orang diberikan wahyu dan juga tidak semua orang dapat menerima wahyu tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Kata wahyu yang identik digunakan hanya kepada peristiwa katika Nabi Muhammad s.a.w. Diangkatnya menjadi Rasul, ternyata memiliki pengertian yang tidak sempit, kata ini tidak hanya dikhususkan kepada Rasulullah s.a.w. Tetapi juga kepada hamba-hamba yang dianggap pantas oleh Allah swt untuk mendapatkannya. Dengan demikian, kata wahyu memilki pengertian yang cukup luas, baik yang dijelaskan oleh para ulama dengan logika maupun penjelasan ulama berdasarkan pada ayat-ayat didalam Al-Qur’an yang mengandung kata Auha (wahyu) tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>C. Kata Auha (wahyu) didalam Al-Qur’an<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Dalam Al-Qur’an terdapat 15 kata Auha<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><font class="MsoFootnoteReference">4</font></a>, bentuk kata yang berasal dari akar kata wahyu, yaitu Auha, auhaitu, auhaina, nuhi, nuhihi, nuhiha, layuhuna, yuhi, fayuhiana, uhiya, yuha, yuha, wahyun/in/an, wahyina, wahyuhu. Kata-kata tersebut tercantum dalam beberapa ayat didalam Al-Qur’an, diantaranya terdapat pada Qs.3:44, Qs.4:163, Qs.6:19,50,93 dan lain sebagainya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Kata Auha (wahyu) disetiap ayat Al-Qur’an mengandung beberapa pengertian atau penafsiran yang berbeda diantaranya dapat dilihat sebagai berikut:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><font style="">1.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font></b><!--[endif]--><b style="">Wahyu sebagai suatu informasi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Salah satu pengertianwahyu dapat diartikan sebagai suatu yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya, baik berupa petunjuk maupun berupa informasi-informasi yang dianggap dapat dijadikan pelajaran atasnya, seperti yang dijelaskan pada QS. 3:44, yang menjelaskan kata Auha (wahyu) pada ayat ini lebih cenderung bermakna suatu informasi yang diberikan oleh Allah swt, kepada Rasulullah s.a.w. Menurut Quraish Shihab<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><font class="MsoFootnoteReference">5</font></a>, informasi yang diterima oleh Nabi Muhammad s.a.w. Sungguh sangat tepat, tidak dapat diketahui kecuali para pakar dibidang ini. Informasi yang diberikan oleh Allah swt. Tersebut berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman sebelum Rasulullah s.a.w yang dapat dijadikan pelajaran atasnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada salah seorang Nabi pilihan-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW berupa suatu mukjizat terbesar yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yaitu al-Qur’anul karim, sebagai mana yang tercantum didalam QS. 6:19, pada ayat ini, yang dimaksud wahyu adalah Al-Qur’anul karim<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><font class="MsoFootnoteReference">6</font></a>. Al-Qur’an yang juga berfungsi sebagai penegasan tentang keesaan Allah, melalui ayat-ayat didalamnya merupakan bukti yang sangat jelas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Diberitakan kepada mereka bahwa persaksian Allah terkandung dalam Al-Qur’an ini, juga diberitahukan kandungan persaksian itu dalam bentuk tantangan dan pengingkaran terhadap persaksian mereka yang isinya berbeda secara diametral dengan persaksian Allah. Diberitakan kepada mereka bahwa Allah menolak persaksian mereka itu.<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><font class="MsoFootnoteReference">7</font></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Adapun asbabun-Nuzul ayat ini adalah pada suatu ketika ada sahabat yang bertanya kepada Nabi Mihammad s.a.w. “ apakah ada tuhan selain Allah?” kemudian Nabi Muhammad s.a.w menjawab “tidak ada tuhan selain Allah”<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><font class="MsoFootnoteReference">8</font></a>.Dengan adanya pertanyaan tersebut dari sahabat, kemudian mendapatkan penjelasan dari Nabi Muhammad s.a.w menyebabkan turunnya ayat ini yang mempertegas tentang keesaan Allah swt. Dari itu, Rasulullah s.a.w diutus untuk menyampaikan atau menyerukan hal tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><font style="">2.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font></b><!--[endif]--><b style="">Wahyu sebagai suatu bukti<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT juga merupakan suatu bukti ini sesuai dengan QS. 4:163, yang menjelaskan bahwa ayat yang turun lantaran pada zaman Rasulullah s.a.w terdapat orang-orang yang tidak mengetahui dan tidak mengakui bahwa Rasulullah s.a.w telah diberikan oleh Allah swt. Wahyu<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><font class="MsoFootnoteReference">9</font></a>, menyebabkan kata wahyu pada ayat ini sebagai penguat atau sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad s.a.w sebagai utusan Allah yang diberikan oleh Allah kepadanya, sebagaimana yang telah diberikan oleh Allah kepada para nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Bukti kerasulan Nabi Muhammad s.a.w dengan diberikannya wahyu oleh Allah swt tidak dapat dipungkiri atau diragukan lagi, karena didalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa Allah sendiri yang mengakui kebenaran tentang apa-apa yang telah diberikan oleh Allah kepadaNya, sebagaimana tercantum didalam Qs. 4:166</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Begitu juga yang dijelaskan pada QS. 6:50, ayat ini menjelaskan hubungan antara kerasulan dengan bukti-bukti kebenarannya<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">0</font>. Dengan demikian kata Auha (wahyu) pada ayat ini adalah sebagai bukti tentang seseorang yang diangkat oleh Allah swt sebagai Rasul.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Orang-orang yang ingkar dari golongan Quraisy meminta agar Rasulullah mendatangkan kepada mereka satu mukjizat supranatural yag dengannya mereka akan membenarkan beliau. Padahal, mereka seperti yang telah kami jelaskan sebenarnya sudah mengetahui kebenaran beliau dan tidak meragukannya<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">1</font>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Ayat yang diakhiri dengan kalimat “ apakah kamu tidak memikirkan (nya)” ini memberikan penjelasan tentang kebenaran seorang Rasul yang menerima wahyu, sebagai seorang utusan Allah, maka sudah seharusnya Rasul menyampaikan tuntutannya, dengan demikian bukti kebenaran Rasul adalah sesuatu yang sesuai dengan pengakuannya sebagai utusan Allah yang membawa petunjuk.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Wahyu sebagai suatu yang berasal dari Allah tentulah tidak semua orang bisa mendapatkannya, seperti yang diungkap pada QS. 6:93, yang bermakna wahyu sebagai sesuatu yang benar, dan hanya diturunkan kepada orang-orang pilihan, jadi tidak semua orang bisa mendapatkannya, apa lagi untuk membuat sepertinya (wahyu), hal tersebut dikarenakan wahyu tersebut memang benar bersumber dari Allah swt.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Diriwayatkan dari Qatadah dan Ibnu abbas ra. Bahwa ayat ini turun berkaitan dengan Musailamah Al-Kadzdzab, istrinya yang bernama Sujah bintil Harits dan Aswad Al-Unsi. Mereka itulah yang mengaku-ngaku sebagai Nabi, pada masa kehidupan Rasulullah dan mengklaim bahwa Allah telah memberikan wahyu kepada mereka<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">2</font>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font><font style=""> </font>Menurut M.Quraish Shihab<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">3</font>,terdapat tiga macam kedzaliman pada ayat ini, yaitu membuat kedustaan terhadap Allah, mengaku mendapatkan wahyu dan melakukan pelecehan terhadap wahyu dengan berkata membuat semacamnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, setiap hamba Allah yang mendapatkan anugerah berupa wahyu pastilah benar-benar orang yang menjadi pilihan Allah dan dianggap pantas oleh Allah untuk mendapatkan wahyu tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>D. Hubungan Antar Ayat<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Al-Qur’an merupakan wahyu Allah (42:7) yang berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah Muhammad SAW. (17:88; 10:38) sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim (4:150; 5:49,50; 45:20) dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya (5:48,15; 16:64) dan bernilai abadi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Tepat yang dinyatakan Al-Qur’an bahwa sebab seorang tidak menerima kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu ilahi adalah salah satu diantara dua sebab, yaitu:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1)<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">2)<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tidak sempat mendengar dan mengetahui Al-Qur’an secara baik (67:10; 4:82)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Sebagai jaminan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah maka Al-Qur’an sendiri menentang setiap manusia untuk membuat satu surat saja yang senilai dengan Al-Qur’an (2:23,24; 17:88).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Menjadi pedoman hidup, maka wahyu (Al-Qur’an) abnyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup daalm hubungan antara manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lain<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">4</font>, diantaranya:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">a.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Beribadah langsung kepada Allah (2:43,183,184196,197; 11:114)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">b.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Berkeluarga (4:3,4,15,19,20,25; 2:221; 24:32; 60:10,11)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">c.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Bermasyarakat (4:58; 49:10,13; 23:52; 8:46; 2:143)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">d.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Berdagang (2:275,276,280; 4:29)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">e.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Utang piutang (2:282)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">f.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Kewarisan (2:180; 4:7-12,176; 5:106)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">g.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Pendidik dan pengajaran (3:159; 4:9,63; 31:13-19; 26:39,40)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">h.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Pidana (2:178; 4:92,83; 5:38; 10:27; 17:33) dan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">i.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Aspek-aspek lain yang dijamin oleh Allah dapat berlaku, sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu (7:158; 34:28; 21:107).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Sebagai bukti kebenaran atas apa yang telah terjadi dan contoh koreksi-koreksi yag dikemukakan Al-Qur’an, antara lain sebagai berikut<a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a><font class="MsoFootnoteReference">5</font>:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">a.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang ajaran trinitas (5:73)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">b.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang Isa (3:49,59; 5:72,75)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">c.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang penyaliban Nabi Isa (4:157,158)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">d.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang Nabi Luth (29:28-30; 7:80-84)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">e.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang Harun (20:90-94)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">f.<font style="" face=""" size="7pt"> </font></font><!--[endif]-->Tentang Sulaiman (2:100; 27:15-44)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; line-height: 150%;">Wahyu yang telah diturunkan oleh Allah yaitu berupa Al-Qur’an ini akan selalu dijaga kesucian dan kemurniannya, selamat dari usaha-usaha pemalsuan, penambahan atau pengurangan (15:93; 75:17-19).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>E. Kesimpulan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Pengkajian Al-Qu’an merupakan sesuatu yang sangat penting, karena semakin dikaji isi Al-Qur’an maka semakin banyak ilmu yang didapatkan daripadanya. Penjelasan kata Auha (wahyu) merupakan salah satu contoh pengkajian Al-Qur’an.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Pada penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Auha (wahyu) memiliki pengertian sebagai informasi berupa petunjuk yang diberikan oleh Allah swt kepada hamba-hamba pilihan-Nya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;">Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin Assuyuthi.1996. <i>Terjemah Tafsir Jalalain</i> berikut asbabun-nuzul. Bandung: Sinar Baru Al-gensindo.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;">member.tripot.com./~bimcrot/qrn-i.html</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;">M. Quraish Shihab. 2002. <i style="">Tafsir Al-Mishbah</i>: <i>Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an</i>. Jakarta: Lentera Hati.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;">Sayyid Quthb. 2003. <i style="">Tafsir Fi Zilalil Qur’an, dibawah naungan Al-Qur’an</i>. Jakarta: Gema Insani Pres. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah.2002. <i>Ensiklopedi Islam</i>. Jakarta: Djambatan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;">Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1989. <i>Kamus</i> <i>Besar Bahasa Indonesia</i>. Jakarta: Balai Pustaka.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: center; text-indent: -60pt; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><font style="line-height: 150%;" size="14pt">LAMPIRAN<o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><b style=""><font style="line-height: 150%;" size="14pt"><o:p> </o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 60pt; text-align: right; text-indent: -60pt; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">W</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¨</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¨</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">j</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ÿ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">3</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¨</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">û</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB3" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">©</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB3" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ÿ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">M</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">O</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">g</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ò</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">©</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">3</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ª</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">B</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="RTL"></font><font style="" lang="AR-SA"><font dir="RTL"></font><font style=""> </font><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Artinya: sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><font style="line-height: 150%;" face=""" size="10pt"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">*</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¯</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""><</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">8</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">¿</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">h</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">;</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¨</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¾</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""><</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">O</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">º</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">,</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Å</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">Þ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">6</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">{</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">|</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¤</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">}</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">§</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">K</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">o</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">¼</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ê</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="RTL"></font><font style="" lang="AR-SA"><font dir="RTL"></font><font style=""> </font><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><font style="line-height: 150%;" face=""" size="10pt"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">«</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">o</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">k</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">È</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ª</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">k</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">_</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">o</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">é</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¥</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""><</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">É</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">T</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">{</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¾</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">§</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">¬</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">k</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¶</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">c</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">º</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">g</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">é</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">H</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">w</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">k</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¯</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">×</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">º</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">_</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¯</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ü</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">®</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ÿ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ê</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">e</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">E</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">³</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ê</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ò</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="RTL"></font><font style="" lang="AR-SA"><font dir="RTL"></font><font style=""> </font><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan Dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah Sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><font style="line-height: 150%;" face=""" size="10pt"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">H</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">w</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">O</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">û</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">É</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">z</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">I</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">w</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">|</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">I</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">w</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">o</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">T</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¨</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">w</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¥</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""><</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">G</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¡</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">o</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">{</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Å</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">Á</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">7</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">4</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ù</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">©</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ÿ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">G</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">É</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="RTL"></font><font style="" lang="AR-SA"><font dir="RTL"></font><font style=""> </font><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Artinya: Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><font style="line-height: 150%;" face=""" size="10pt"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">£</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">I</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ù</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">¹</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">É</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">é</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¥</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""><</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">«</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">%</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">é</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">'</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">W</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">A</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ª</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">3</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">c</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">©</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">û</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">º</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">î</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB3" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ù</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB3" size="14pt"><font style="">Q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">è</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Í</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">´</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">¯</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">=</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">þ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">Ü</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Å</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">O</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">g</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">þ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">_</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ã</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">6</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">|</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¡</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ÿ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">R</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">&</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">(</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">P</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">c</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">÷</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">g</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">é</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">B</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">È</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ß</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">g</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">J</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Î</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">/</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Z</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">q</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">à</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">)</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">s</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">?</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">«</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">!</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">x</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">î</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">È</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">d</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">,</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">p</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ø</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">:</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">$</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ö</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">N</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">G</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Y</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">.</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">ô</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">`</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">ã</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">¾</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">m</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">Ï</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">G</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">»</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">#</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">u</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">ä</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">b</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">r</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style=""></font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">É</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">9</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">õ</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">3</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">t</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">F</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB4" size="14pt"><font style="">ó</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">¡</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB5" size="14pt"><font style="">n</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB1" size="14pt"><font style="">@</font></font><font dir="RTL"></font><font style=""><font dir="RTL"></font> </font><font dir="LTR"></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font dir="LTR"></font><font style="">Ç</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ò</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">Ì</font></font><font dir="LTR" style="line-height: 150%;" face="HQPB2" size="14pt"><font style="">È</font></font><font dir="RTL"></font><font style="" lang="AR-SA"><font dir="RTL"></font><font style=""> </font><o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Artinya: dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><font style="line-height: 150%;" face=""" size="10pt"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt; line-height: 150%;"><b style=""><font style="line-height: 150%;" size="10pt"><o:p> </o:p></font></b></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]--><br /> <hr align="left" width="33%" size="1"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><font class="MsoFootnoteReference">1</font></a> Lihat Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah.<i style="">Ensiklopedi Islam </i>(cet.2.Jakarta: Djambatan.2002) hal.1249</p> </div> <div style="" id="ftn2"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><font class="MsoFootnoteReference">2</font></a> Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, <i style="">Kamus Besar Bahasa Indonesia</i> (cet.2,Jakarta: Balai Pustaka, 1989) hal.1005</p> </div> <div style="" id="ftn3"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><font class="MsoFootnoteReference">3</font></a> Lihat M.Quraish Shihab. <i style="">Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an</i> (jilid.4, Jakarta: Lentera Hati, 2002) hal.632-635</p> </div> <div style="" id="ftn4"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><font class="MsoFootnoteReference">4</font></a> Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, <i style="">Ensiklopedi Islam</i>. hal. 1249</p> </div> <div style="" id="ftn5"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><font class="MsoFootnoteReference">5</font></a> M.Quraish Shihab, <i style="">Tafsir Al-Mishbah: Pesan , Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,</i> Hal 84-85</p> </div> <div style="" id="ftn6"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><font class="MsoFootnoteReference">6</font></a> M.Quraish Shihab. <i style="">Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. </i>Hal. 44-47 </p> </div> <div style="" id="ftn7"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><font class="MsoFootnoteReference">7</font></a> sayyid Quthb. <i style="">Tafsir Fi Zilalil Qur’an, dibawah naungan Al-Qur’an</i>. (cet.1, Jakarta: Gema Insani Pres. 2003) hal.65</p> </div> <div style="" id="ftn8"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><font class="MsoFootnoteReference">8</font></a> Imam Jalaluddin Al-Mahalli, dan Imam Jalaluddin Assuyuti,<i style=""> Terjemah Tafsir Jalalain berikut asbabun-nuzul</i> (cet.13. Bandung: Sinar Baru Algensindo.1996) hal. 612</p> </div> <div style="" id="ftn9"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><font class="MsoFootnoteReference">9</font></a> Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-suyuti. <i style="">Terjemah Tafsir Jalalain berikut asbabun-nuzul.</i><font style=""> </font>hal. 443-444</p> </div> <div style="" id="ftn10"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><font class="MsoFootnoteReference">10</font></a> M.Quraish Shihab.<i style=""> Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan keserasian Al-Qur’an </i>. hal 109-113</p> </div> <div style="" id="ftn11"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><font class="MsoFootnoteReference">11</font></a> sayyid Quthb. <i style="">Tafsir Fi Zilalil Qur’an, dibawah naungan Al-Qur’an.</i> Hal.140</p> </div> <div style="" id="ftn12"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><font class="MsoFootnoteReference">12</font></a> sayyid Quthb. <i style="">Tafsir Fi Zilalil Qur’an, dibawah naungan Al-Qur’an.</i> Hal. 243</p> </div> <div style="" id="ftn13"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><font class="MsoFootnoteReference">13</font></a> M.Quraish Shihab. <i style="">Tafsir Al –Mishbah: Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an,</i> hal 200-202</p> </div> <div style="" id="ftn14"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><font class="MsoFootnoteReference">14</font></a> member.tripot.com./~bimcrot/qrn-i.html</p> </div> <div style="" id="ftn15"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=20347124824706166#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><font class="MsoFootnoteReference">15</font></a> member.tripot.com./~bimcrot/qrn-i.html</p> </div> </div> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-19085567306666424192010-05-17T08:07:00.000-07:002010-05-17T08:24:31.063-07:00makalah kurikulum<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="address"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="Street"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="HTML Top of Form"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="HTML Bottom of Form"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="No List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:16.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-font-kerning:16.0pt; font-weight:bold;} h2 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:2; font-size:18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; font-weight:bold;} h3 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 3 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:3; font-size:13.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; font-weight:bold;} h4 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 4 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:4; font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; font-weight:bold;} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-unhide:no; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:16.0pt; mso-bidi-font-size:16.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; mso-font-kerning:16.0pt; font-weight:bold;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:18.0pt; mso-bidi-font-size:18.0pt; font-weight:bold;} span.Heading3Char {mso-style-name:"Heading 3 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 3"; mso-ansi-font-size:13.0pt; mso-bidi-font-size:13.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; font-weight:bold;} span.Heading4Char {mso-style-name:"Heading 4 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 4"; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-weight:bold;} span.inbetween {mso-style-name:in_between; mso-style-unhide:no;} span.showmore {mso-style-name:show_more; mso-style-unhide:no;} span.minus {mso-style-name:minus; mso-style-unhide:no;} span.showless {mso-style-name:show_less; mso-style-unhide:no;} span.z-TopofFormChar {mso-style-name:"z-Top of Form Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"z-Top of Form"; mso-ansi-font-size:8.0pt; mso-bidi-font-size:8.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; display:none; mso-hide:all;} span.buttoninner {mso-style-name:button_inner; mso-style-unhide:no;} span.z-BottomofFormChar {mso-style-name:"z-Bottom of Form Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"z-Bottom of Form"; mso-ansi-font-size:8.0pt; mso-bidi-font-size:8.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; display:none; mso-hide:all;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:30347246; mso-list-template-ids:-1973124834;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:154078134; mso-list-template-ids:-602779590;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:279459235; mso-list-template-ids:-852856738;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:317879313; mso-list-template-ids:-286333952;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:363285779; mso-list-template-ids:1261972462;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:454063627; mso-list-template-ids:-851546676;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:477259106; mso-list-template-ids:1154656538;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l7 {mso-list-id:490560830; mso-list-template-ids:-563162992;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:857624429; mso-list-template-ids:2081724982;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l9 {mso-list-id:1077938319; mso-list-template-ids:79494044;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l10 {mso-list-id:1197502962; mso-list-template-ids:1756027898;} @list l10:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11 {mso-list-id:1325813668; mso-list-template-ids:188359754;} @list l11:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12 {mso-list-id:1502038186; mso-list-template-ids:-1292871954;} @list l12:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13 {mso-list-id:1525439770; mso-list-template-ids:-799506158;} @list l13:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l14 {mso-list-id:1595941387; mso-list-template-ids:1324021900;} @list l14:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15 {mso-list-id:1862890932; mso-list-template-ids:-1252483984;} @list l15:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l16 {mso-list-id:2027517608; mso-list-template-ids:1665672286;} @list l16:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l17 {mso-list-id:2039158972; mso-list-template-ids:1356627614;} @list l17:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span> <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tyler</st1:place></st1:city> (1973:105) mengemukakan beberapa tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> yaitu untuk mengidentifikasi kekuatan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kelemahan perencanaan, mengecek validitas dasar hypothesis menuju program pengajaran yang telah diorganisasi <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dikembangkan, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> untuk memeriksa alat – alat penelitian, guru <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kondisi lain yang mengacu pada program pengajaran, serta hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu memungkinkan untuk dicatat apakah <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu efektif <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> atau membutuhkan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b>. Tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tyler</st1:place></st1:city> (1973:106) mengemukakan sebagai berikut.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">Proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> pada dasarnya adalah proses untuk peningkatan tujuan – tujuan pendidikan yang diwujudkan melalui program <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengajaran. Bagaimanapun juga, tujuan pendidikan pada dasarnya perubahan pada diri manusia, sedangkan tujuan utama untuk menghasilkan keinginan perubahan – perubahan tertentu <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pola tingkah laku siswa, dengan demikian <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> adalah proses untuk menentukan tingkat perubahan tingkah laku yang dilakukan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p>Dari pengalaman menelaah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terdapat banyak guru yang belum memperhatikan keterkaitan antara indikator, tujuan, dan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b>.<strong> </strong>Hal ini penting untuk diperhatian agar tidak mengganggu optimalisasi pencapaian dan ketepatan hasil yang seharusnya siswa wujudkan sesuai standar kompetensi yang relevan dengan SK dan KD. </p> <p>Teknik penyusunan itu sangat mudah karena kata operasional yang ada pada indikator tinggal masukan saja ke <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> tujuan sehingga untuk menyusun dua komponen itu sangat mudah. Copy paste plus siswa dapat, maka tujuan pun jadi.</p> <p>Hal berikut yang perlu guru perhatikan adalah validitas <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b>. Insturmen dinyatakan valid jika mengukur yang seharusnya diukur. Jika <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> tujuan mengendaki siswa mengungkap ulang, mendeskripsikan, menganalisis maka konsep ketiga kata itu menjadi bahan pertibangan wajib untuk memembangun pertanyaan, meskipun kata boleh beda, tetapi konsep tetap sama.</p> <p>Di bawah ini GP perlihatkan model keterkaitan materi antara ketiganya</p> <p><strong>Indikator</strong></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Mengungkapkan </strong>secara lisan definisi iman sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Membandingkan</strong> ciri-ciri orang beriman dengan cara mengeksplorasi dari 3 sumber belajar.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Merumuskan ulang</strong> definisi iman setelah pelakukan eksplorasi, diskusi, dan membuat kesepakatan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelompok.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Menganalisis</strong> tanda-tanda orang iman.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Menyusun</strong> karya tulis mengenai tanda-tanda orang beriman secara tertulis.</li></ul> <p><strong>Tujuan</strong></p> <p>Indikator pembelajaran dapat ditulis ulang <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> rumusan sebagai berikut:</p> <p><strong>Siswa dapat: </strong></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Mengungkapkan </strong>secara lisan definisi iman sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Membandingkan</strong> ciri-ciri orang beriman dengan cara mengeksplorasi dari 3 sumber belajar.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Menganalisis</strong> tanda-tanda orang iman.</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Menyusun</strong> karya tulis mengenai tanda-tanda orang beriman secara tertulis.</li></ul> <p><strong><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Penilaian</span></strong></p> <p>Jika <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> dilaksanakan secara tertulis, maka guru dapat menggunakan pertanyaan seperti di bawah ini.</p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Cobalah tuliskan </strong>definisi iman sesuai dengan pengetahuan yang Anda ketahui..</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Bandingkan </strong>beberapa ciri orang beriman menurut beberapa sumber bacaan yang telah Anda baca? Dapatkah Anda mengungkapkan kesamaan dan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">perbedaan</span></b> dari sumber yang sudah Anda baca itu?</li><li class="MsoNormal" style="">Cobalah Anda<strong> analisis </strong>sehingga Anda dapat menentukan ciri utama orang beriman? <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> berapa banyak?</li><li class="MsoNormal" style=""><strong>Susunlah </strong>karya tulis tentang tanda-tanda orang beriman secara tertulis <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> beberapa paragraf yang dapat dipublikasikan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> web sekolah, judul tulisan silakan tentukan sendiri.<strong> </strong></li></ul> <p>Pertanyaan uraian seperti di atas selanjutnya dapat guru ubah ke <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bentuk tes pilihan ganda, minimal jumlah soal juga 4 soal, namun bisa lebih.</p> <h2><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">EVALUASI</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">KURIKULUM</span> BERBASIS KOMPETENSI <span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DALAM</span> KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN MUTU LULUSAN PENDIDIKAN</h2> <p class="MsoNormal">3 Votes</p> <p class="MsoNormal"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="Quantcast" style='width:.75pt;height:.75pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" o:href="http://pixel.quantserve.com/pixel/p-ab3gTb8xb3dLg.gif"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="Quantcast" v:shapes="_x0000_i1025" width="1" height="1"><!--[endif]--></p> <p style="text-align: justify;"><script type="text/javascript" charset="utf-8"> PDRTJS_settings_1160033_post_190 = { "id" : "1160033", "unique_id" : "wp-post-190", "title" : "EVALUASI+KURIKULUM+BERBASIS+KOMPETENSI+DALAM+KAITANNYA+DENGAN+PENINGKATAN+MUTU+LULUSAN+PENDIDIKAN", "item_id" : "_post_190", "permalink" : "http%3A%2F%2Fwalangkramat.wordpress.com%2F2010%2F01%2F22%2Fevaluasi-kurikulum-berbasis-kompetensi-dalam-kaitannya-dengan-peningkatan-mutu-lulusan-pendidikan%2F" } </script><strong>A. Pendahuluan</strong></p> <p style="text-align: justify;">Selama ini model <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berlaku adalah model <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> bersifat akademik. <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> demikian cenderung terlalu berorientasi pada isi atau bahan pelajaran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian ternyata model <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan anak didik secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh bahwa di beberapa negara Asean menunjukkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada tingkat terendah, untuk mata pelajaran matematika berada pada urutan ke 32 pada tingkat SLTP. Bukti ini hanya sebagian kecil saja dari keterpurukan output pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> selama ini dikembangkan berdasarkan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akademik <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berlaku.</p> <p style="text-align: justify;">Dampak lain dari implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akademik ini ternyata tidak mampu memberikan nilai etika, moral, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> nilai-nilai <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berlaku <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kehidupan siswa dimanapun ia berada. Maka jika dievaluasi kira-kira mata pelajaran <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> lemah <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> aspek kurikulumnya, maka diantaranya adalah pelajaran PPKn <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Agama.</p> <p style="text-align: justify;">Berdasarkan fenomena tersebut, maka inovasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> melalui KBK sudah mulai dilakukan untuk menghindari keterpurukan lebih jauh. KBK setidaknya membekali kompetensi paling dasar atau paling tidak memberikan esensi pokok dari setiap mata pelajaran, dengan demikian diharapkan mampu memberikan pengalaman nyata bagi kehidupan anak secara nyata <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> langsung dirasakan sehari-hari. Pada bahasan selanjutnya penulis ingin mengembangkan tulisan mengenai <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> KBK.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>B. Konsep <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> memahami pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, maka sebelumnya penulis ingin mengetengahkan konsep dari <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendiri. Menurut Guba <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Lincoln</st1:place></st1:city> bahwa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> dinyatakan sebagai suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai- <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> arti sesuatu <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dipertimbangkan. Sesuatu <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaaan atau sesuatu kesatuan tertentu. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah proses penerapan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">prosedur</span></b> ilmiah untuk menentukan nilai atau efektivitas suatu kegiatan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> membuat keputusan tentang program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> sistem <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> berkaitan dengan manajemen <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dimulai dari tahap <em>input evaluation</em>, <em>process evaluation</em>, <em>output evaluation </em><b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <em>outcomes evaluation.</em> Bertujuan untuk mengukur tercapainya tujuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengetahui hambatan-hambatan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pencapaian tujuan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, mengukur <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> membandingkan keberhasilan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> serta mengetahui potensi keberhasilannya, memonitor <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengawasi pelaksanaan program, mengidentifikasi masalah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> timbul, menentukan kegunaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, keuntungan, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemungkinan pengembangan lebih lanjut, mengukur dampak <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> bagi kinerja TKPD (Bushnell <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> Harris <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Desimone: 1994). <em><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b></em> merupakan kebutuhan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mutlak diperlukan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu sistem <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, karena berkaitan langsung dengan setiap komponen <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> sistem instruksional, <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> seluruh tahapan disain, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Asumsi dasar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat berupa spesifik <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ditujukan kepada pengukuran potensi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kinerja manusia <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> hal ini tenaga kependidikan.</p> <p style="text-align: justify;">Dari pendapat di atas, maka da dua pokok <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> menjadi karakteristik <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>, yaitu:</p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> merupakan suatu proses atau tindakan. Tindakan tersebut dilakukan untuk memberi makna atau nilai sesuatu. Dengan demikian <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> bukanlah hasil atau produk;</li><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> berhubungan dengan pemberian nilai atau arti. Artinya berdasarkan hasil pertimbangan evbaluasi apakah sesuatu itu mempunyai niai atau tidak. Dengan kata lain <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dapat menunjukkan kualitas <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dinilai.</li></ol> <p style="text-align: justify;">Konsep nilai <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> arti <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> memiliki makna <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berbeda. Pertimbangan nilai adalah pertimbangan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ada <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu sendiri. <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> arti apakah program <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu dapat dimengerti oleh guru atau tidak. Sedangkan konsep Arti berhubungan dengan kebermaknaan suatu kurkulum. Misalnya apakah <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dinilai memberikan arti untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, apakah <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu dapat merubah cara belajar siswa kepada <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> lebih baik.</p> <p style="text-align: justify;">Dari hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> hubungannya dengan konsep <em>nilai </em><b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <em>arti </em>ini bisa terjadi evaluator menyimpulkan bahwa <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievaluasi itu cukup sederhana <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dimengerti guru akan tetapi tidak memiliki arti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Sebaliknya, <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievaluasi itu memang seikit rumit untuk dioterpkan oleh guru akan tetapi memiliki nilai <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berarti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut ahli <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> diantaranya Oliva (1988), menjelaskan bahwa pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> merupakan proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> tidak pernah berakhir, meliputi perencanaan, implementasi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>. Maka <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendiri merupakan bagian <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terintegrasi <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu proses pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Rumusan tentang tujuan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dikemukakan oleh Purwanto an Atwi (1999: 75) yaitu: (1) mengukur tercapainya tujuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengetahuai hambatan-hambatan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pencapaian tujuan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, (2) mengukur <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> membandingkan keberhasilan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> serta mengetahui potensi keberhasilannya, (3) memonitor <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengawasi pelaksanaan program, mengidentifikasi permasalahan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> timbul, (4) menentukan kegunaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, keuntungan, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemungkinan pengembangannya lebih lanjut, (5) mengukur dampak <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> bagi peningkatan kinerja SDM.</p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> dapat dipandang dari dua sisi, <em>pertama, </em><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu program pendidikan atau <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu dokumen; <em>kedua, </em><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu proses atau kegiatan. <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> proses pendidikan kedua sisi ini sama pentingnya, seperti dua sisi dari satu mata uang logam. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> haruslah mencakup kedua sisi tersebut, baik <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ditempatkan sebagai suatu dokumen <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dijadikan pedoman juga <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu proses, yakni implementasi dokumen secara sistematis.</p> <p style="text-align: justify;">Jika melihat KBK, maka sudah memiliki beberapa komponen pokok yaitu kompetensi, pengalaman, strategi pembelajaran <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> media, rencana <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> keberhasilan. Berikut adalah keatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>:</p> <p style="text-align: justify;"><strong>1) <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> tujuan <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> kompetensi <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span> diharapkan dicapai oleh setiap anak <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span> sesuai dengan visi <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> misi lembaga.</strong></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> seperti ini maka pokok <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan dinilai adalah aspek tujuan atau kompetensi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diharapkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> dokumen <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, yaitu mencakup :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah kompetensi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> harus dicapai oleh setiap anak didik sesuai dengan misi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> visi sekolah.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah tujuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kompetensi itu mudah dipahami oleh setiap guru. Sebagai suatu dokumen, kuriulum tidak akan memiliki makna <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b>-<b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> tanpa diimplementasikan oleh guru. Maka guru perlu memahami mengenai kompetensi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diharapkan oleh lembaga pendidikan.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah tujuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kompetensi dirumuskan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>2) <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> terhadap pengalaman belajar <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span> direncanakan.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dijadikan patokan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> tahap ini yaitu menguji pengalaman belajar diantaranya :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah pengalaman belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ada <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sesuai atau dapat mendukung pencapaian visi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> misi lembaga pendidikan?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah pengalaman belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> direncanakan itu sesuai dengan minat siswa.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah pengalaman belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> direncanakan sesuai dengan karakteristik lingkungan di mana anak tinggal.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah pengalaman belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ditetapkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sesuai dengan jumlah waktu <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> tersedia.</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>3) <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> terhadap strategi belajar mengajar.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Sebagai suatu pedoman bagi guru, <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> juga seharusnya memuat petunjuk sehingga bagamana cara pelaksanaan atau cara mengimplementasikan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelas. Sejumlah kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat diajukan untuk menilai pedoman strategi belajar mengajar, diantaranya:</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">apakah strategi pembelajaran dirumuskan sesuai <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dapat ,mendukung untuk keberhasilan pencapaian kompetensi pendidikan.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah strategi pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diusulkan dapat mendorong aktivitas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> minat siswa untuk belajar?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bagaimanakah keterbacaan guru terhadap pedoman pelaksanaan strategi pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> disusulkan?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah strategi pembeljaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah strategi pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dirumuskan sesuai dengan alokasi waktu.</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>4) <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> terhadap program <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></strong></p> <p style="text-align: justify;">Kompoenen berikutnya adalah komponen <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> harus dijadikan sasaran penilai terhadap <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu program adalah <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap program <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b>. Beberapa kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat dijadikan acuan yaitu :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah program <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> relevan dengan tujuan atau kompetensi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ingin dicapai;</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> diprogramkan untuk mencapai fungsi <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> baik sebagai formatif maupun sumatif;</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah program <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> direncanakan dapat mudah dibaca <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dipahami oleh guru;</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah program <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> bersifat realistios, <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> arti mungkin dapat dilaksanakan oleh guru.</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>5) <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> terhadap implementasi <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></strong></p> <p style="text-align: justify;">Sisi kedua dari <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah pelaksanaan atau implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai program. Beberapa kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat dijadikan pedoman sebagai berikut :</p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan oleh guru sesuai dengan program <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> direncanakan?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah setiap program <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sejauhmana siswa dapat berpartisipasi aktif <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses pembelajaran sesuai dengan tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ingin dicapai?</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah secara keseluruhan implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dianggap efektif <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> efesien?</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>C. Pendekatan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"><st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> beberapa pendekatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b>, ada empat pendekatan yaitu <em>pre-ordinate; pendekatan fidelity, pendekatan gabungan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pendekatan proses.</em></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan pre-ordinate.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Pendekatan ini adalah pendekatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mengggunakan kriteria ternetntu. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> dua karakteritsik penekanan ini yaitu pendekatan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilakukan pada waktu kegiatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> beleum dilaksanakan, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kedua kriteria tersebut tidak dikembangkan dari karakteristik <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievauasi melainkan dari buku tertentu atau dari alat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> memiliki standar tertentu.</p> <ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan Fidelity</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Berbeda dengan pendekatan sebelumnya bahwa pendekatan fidelity berasal dari <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievaluasi. Oleh sebab itu sebelum evaluator melaksanakan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>, maka ia perlu mempelajari secara mendalam tentang karakteristik <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan dievaluasi. Selanjutnya dari hasil studi itu dikembangkan kriteria <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>.</p> <ol start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan kriteria gabungan</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> dengan pendeatan pengembangan kriteria gabungan mempergunakan berbagai sumber kriteria untuk mengukur berbagai dimensi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, baik <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu gagasan, sebagai rancangan program maupun <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu proses kegiatan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu hasil. Sesuai dengan namanya pendekatan ini menggabungkan antara kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diambil dari konsep atau standar tertentu di luar <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> relevan (pre-ordinate) dengan kriteria <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diambil dari <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievaluasi (fidelity)</p> <ol start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan proses</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Pendekatan ini bersumber dari pendekatan naturalistic inquiry atau sering juga disebut pendekatan feneomenelogi. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> denagan pendekatan ini berasal dari rasa ketidak puasan terhadap hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dirasakan kurang membantu para pelaksana terutama para guru. Pemakaian pendekatan kualitatif <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terkenal dengan statistik menyebabkan para guru banyak <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> tidak memahaminya sehingga hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> menetapkan kriteria secara sepihak dari evaluator dianggap memiliki kelemahan, oleh karena guru sebgai pelaksana <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> seakan-akan akan hanya ditempatkan sebagai objek <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>, mereka tidak diotempatkan pada posisi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sebenarnya. Oleh karena itulah <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pendekatan proses, guru terlibat <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>; evaluator memperhatikan perasaan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pandangan mereka tentang <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sedang dievaluasi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>D. Model <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city> sejumlah model <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> diantaranya model <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tyler</st1:place></st1:city>, model CIPP, model Stake, berikut ini akan penulsi sajian dua pendekatan saja, yaitu :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan Tyler.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Pendekatan model <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tyler</st1:place></st1:city> menakankan bahwa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> diarahkan kepada usaha untuk mengetahui sejauhmana tujuan pendidikan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berupa tingkah laku <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diharapkan telah dicapai oleh siswa <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> hasil belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> merka tampilkan pada akhir kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dilaksanakan telah untuk melihat apakah perilaku <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> telah dicapai oleh siswa atau belum. Selanjutnya, sehubungan dengan informasi hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> ini, maka keputusan-keputusan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> harus diambil baik terhadap <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berlaku maupun terhadap siswa sebagai subjek belajar. Oleh karena <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> model <st1:city w:st="on">Tyler</st1:city> diarahkan untuk melihat kesesuaian antara tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diharap[<st1:state w:st="on"><st1:place w:st="on">kan</st1:place></st1:state> dengan hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diperoleh siswa, maka model ini juga dinamakan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <em>model congruence </em>(persuation). <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> seperti ini adalah EBTANAS merupakan contoh kongkrit dari pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>.</p> <ol start="2" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan CIPP</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam. CIPP singkatan dari Context, Input, Process <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Product. Menurut model ini, proses pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tidak akan terlepas dari empat dimensi tersebut. Maka keempat komponen itu CIPP harus dijadikan pokok <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Isi adalah situasi atau latar belakang <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mempengaruhi perumusan tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> hendak dicapai, misalkan padangan hidup atau sistem nilai masyarakat, ekadaan ekonomi, kondisi geografis, motivasi beajar <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. Input adalah sarana prasarana, modal, bahan serta rencana strategi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> matang untuk mencapai tujuan. Proses adalah pelaksanaan strategi serta pemanfaatan berbagai sarana,modal; <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> fasilitas seperti <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ditetapkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> komponen input. Produk adalah hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dicapai baik selama maupun akhir pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berlaku.<br />Empat hal ini bisa dianggap sebagai tipe atau fase <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> konteks berfokus pada pendekatan sistem <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> peluang. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> input berfokus pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi desain <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> cost benefit dari rancangan. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> proses memiliki focus lain yaitu menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan day to day decision making untuk melaksanakan program, membuat catatan atau “record”, atau merekam pelaksanaan program. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> produk berfokus pada mengukur pencapaian tujuan selama proses <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pada akhir program.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>E. <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Bentuk</span> Kegiatan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> di Lapangan.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dilihat juga pada konteks mikro yaitu tingkat pembelajaran, di mana seorang guru terutama <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> implementasi KBK akan menilai <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> apda spek tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> aktual <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> TPU <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> TPK , organisasi materi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> cara penyampaian materi, metode <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dikembangkan serta media <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dipakai <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> membantu kelancaran belajar siswa, sistem <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> pembelajaran itu sendiri. Maka pada konteks ini betul-betul bahwa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> memang harus dilaksanakan. Di mana ujung akhir dapat dijadikan bahan atau masukan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> nenentukan kenaikan kelas pada siswa.</p> <p style="text-align: justify;">Pada dasarnya <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dipandang dari konteks mikro dn makro serta fungsinya. Dari sudut pandang makro berarti <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ditujukan pada program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> secara keseluruhan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu institusi atau kelembagaan. Di mana prosesnya akan terukur dari setiap penyuelenggaraaan program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> untuk setiap mata pelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dikembangkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pembelajaran. Sedangkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> konteks mikro berarti <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ditujukan pada upaya perbaikan pembelajaran pada tingkat elas, di mana hasilnya dapat berupa kualitas pembelajaran <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kualitas output atau keluaran hasil pembelajaran berupa keterampilan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kecapakan siswa.</p> <p style="text-align: justify;">Dapun ditinjau dari fungsi <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>, maka <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat berfungsi untuk:</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Perbaikan</strong>, dimana <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilakukan bertujuan untuk memperbaiki isi program, pelaksanaan, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendiri, sera upaya kearah inovasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> msa <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan datang.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Penempatan</strong>, <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> arti <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ditujukan untuk melihat hasil pembelajaran , dimana peserta didik <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mengikuti program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> pembelajaran akan dipetakan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelompok tinggi, sedang <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> rendah. Hal ini sangat penting guna menilai <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengembangkan kualitas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kesesuaian <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dengan klebutuhan peserta didik.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Penyebaran</strong>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dilaksanakan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> rangka memberikan perlakukan secara merata pada setiap satuan pendidikan dna jenjang pendidikan untuk semua daerah baik perkotaan, pedesaan bahkan daerah terpencil sekalipun. Tujuannya agar <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> baru seperti KBK betul-betul teruji oleh semua kondisi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> karakteristik sistem pembelajaran sebagai wujud implementasinya di lapangan.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Penelitian <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Pengembangan</strong>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dilaksanakan guna melihat dampak atau perubahan-perubahan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terjadi dimasyarakat, apakah <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tersebut dapat diterima atau masih perlu direvisi bahkan dikembangkan. Hal ini sangat penting guna mengontrol implementasi KBK diseluruh tanah air.</li></ol> <p style="text-align: justify;">Dari keempat fungsi <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ini, maka dapat terlihat jika salah satunya dilaksanakan, maka akan menuntut langkah atau fungsi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> lainnya untuk dilakukan juga. Hal ini memungkinkan terjadi karena jika dikembalikan pda pemhaaman <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai suatu sistem, dengan demikian pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> juga harus berbasis sistemik.</p> <p style="text-align: justify;">Secra lebih khusus <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dilakukan pada kategori sebagai berikut :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap konsep <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dilakukan dengan tujuan mengkur sejauhmana pemahaman masyarakat belajar terhadap konsep <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan dioimplementasikan di sekolah-sekolah. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> ini bisa dilakukan dengan teruju pda aspek <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dievaluasi mencakup teori, pemahaman dasar, latar belakang, keterbacaan konsep <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu sendiri.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap komponen <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> ini dilaksanakan tehradap komponen tujuan, komponen materi atau isi, komponen metode, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> komponen <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendirei. Di mana pelaksananaannya dapat dilakukan pada setiap pembelajaran berlangsung. Karena melalui pembeljaaranlah semua komponen <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> arti <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> aktual dapat terlihat dengan jelas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dirasakan oleh peserta didik.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap isi program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dilaksanakan terhadap semua isi propgram, baik menyangkut keluasan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kedalaman isi Scope <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Sequence. Hal ini sangat penting guna memetakkan program <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> proporsional antara jenjang pendidikan dasar, menengah, lanjutan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mungkin pendidikan tinggi. Isi program dikaitkan dengan filsafat <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dewasa ini menggunakan konsep life skill sebagai tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> harus betul-betul memberikan perubahan perilaku pada kehidupan peserta didik.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap prinsip-prinsip <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> ini dilakukan terhadap prinsip-prinsip <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> selama ini menjladi landasan pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> baik secara makro maupun mikro. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap prinsip ini sangta penting guna memberikan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> melihta tingkat keefektifn dari kontribusi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> baru bagi masyarakat.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap landasan pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> ini dilakukan tehradap landasan-landasan pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> mulai dilakukan terhadap landasan filosofis, hal ini penting karena masalah filposofis akan menjadi dasar bagi pengembangan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> keberlangsungan diterima tidaknya implementasi suatu <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu negara. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap landasan sosiologis, perlu dilakukan karena isi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> harus mewadahi perkembangan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemajuan serta tuntutan dari masyarakat. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap landasan psikologis, harus dilakukan karena <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> disusun untuk memenuhi segala kebutuhan manusia secara individu, sosial, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sistem. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap landasan IPTEK, sangat penting dilakukan karena <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> harus relevan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sesauai serta mendukung perkembangan ilmu pengetahuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> teknologi, disamping juga membekali masyarakat dengan IPTEK tersebut untuk mampu melakukan inovasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan datang.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> terhadap <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu sendiri evaluas ini dilakukan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dalma konteks sebelumnya. Karena tidak menutup kemungkinan evluasi dilaksanakan tidak sesuai dengan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">prosedur</span></b>, <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">jenis</span></b>, fungsi, entuk <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> alat <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> semestinya dipakai <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>. Dari sudut hakikat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> juga kemungkinan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tidak dilaksanakan tepat pada saaran, atau eval;uasi hanya dilaksanakan pada daerah-daerah tertentu tidk menyeluruh sehingga hasilnya dapat membingungkan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> upaya inovasi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut, maka <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap kegiatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> itu sendiri harus dilaksanakan.</li></ol> <p style="text-align: justify;"><strong>F. Indikator Keberhasilan suatu Pelaksanaan <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> melalui <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span>.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Maksudnya bahwa setiap <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> pasti akan menanyakan bagaimana hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dicapai oleh <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> bersangkutan. Untuk menetapkan kriteria berhasil tidaknya suatu <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dilaksanakan, maka pengolahan hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> harus mengacu kepada, indikator sebagai berikut :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Efektivitas Proses Pembelajaran.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> arti proses pembelajaran akan lebih efektif an efesien. Di mana efektif <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> efesien ini diperoleh <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> terwujud dari hasil masukan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> pada tingkat mikro.</p> <ol start="2" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Kepemimpinan Sekolah <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Yang</span> Kuat.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Dari hasil evaluais <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> maka secara tidka langsung akan berdampak pada kekuatan kepemimpinan sekolah itu sendiri. Karena masalah <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> akan berhubungan dengan masalah manajemen evluasi. Di mana kepemimpinan sekolah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> kuat akan mampu menjamin pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> objektif.</p> <ol start="3" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Pengelolaan Tenaga Kependidikan <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Yang</span> Efektif.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akna berjalan lancar <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> objektif jika didukung oleh tenaga kependidikan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> efektif <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> arti memiliki pemikiran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berkualitas sehingga pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> tepat sasaran, yaitu menilai <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> seharusnya dinilai.</p> <ol start="4" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Budaya Mutu.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Jika sekolah sudah memiliki budaya mutu <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> tinggi, maka <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> pasti gencar <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dimiliki oleh sekolah tersebut. Tujuannya bahwa hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> secara tidak langsung akan menjadi landasan peningkatan mutu sekolah itu sendiri.</p> <ol start="5" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki “Teamwork” <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Yang</span> Kompak, Cerdas, <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Dinamis.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Memang <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> sangat diperlukan suatu sistem <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> jaringan SDM –nya maupun perangkat keran <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> lunak <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mampu mendukung terhadap keefektifan pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>. Jika tim pelaksana <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> berkualitas, kompak serta cerdas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dinamis, maka kesulitan apapun <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dihadapi akan dapat diatasi, demikian juga jika harus dituntut memunculkan inovasi atau strategi pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> modern juga akan segera terwujud.</p> <ol start="6" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Kemandirian.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> hendaknya dilaksanakan atas kemampuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemauan sekolah sendiri, hal ini karena <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dilaksanakan sesuai dengan analisis kebutuhan sebelumnya.</p> <ol start="7" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Partisipasi Warga Sekolah <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Masyarakat.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Kelancaran <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akan dituntut dari kontribusi tenaga, pikiran <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kerjasama <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> baik antara pihak-pihak <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berkepentingan terhadap implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>.</p> <ol start="8" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi).</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> hendaknya disampaikan secara terbuka kepada pihak-pihak <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berkepentingan, guna menjaga tingkat objektivtas <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendiri.</p> <ol start="9" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Kemauan Untuk Berubah (Psikologis <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Fisik).</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Memang <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> sangat dituntut jika sekolah mau melakukan perubahan ke arah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> lebih baik. Hail <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus dijadikan landasan dalma melakukan pengembangan.</p> <ol start="10" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Melakukan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Perbaikan Secara Berkelanjutan.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> tidak hanya untuk sekali saja. Seperti hanya untuk menilai KBK saja, akan tetapi mesti dilakukan melalui <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">prosedur</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sistematis <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> berkelanjutan.</p> <ol start="11" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Responsif <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Antisipatif terhadap Kebutuhan.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Responsitivitas suatu sekolah akan muncul tak kala <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> terus dilaksanakan, serta hasilnya betul- betul dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan, terutama ditujukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat.</p> <ol start="12" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Akuntabilitas (<span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Bentuk</span> Pertanggungjawaban).</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Masalah kulaitas atau mutu hasil <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> kurilum memang harus dijaga baik secara mandiri maupun kolektif. <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> arti sekolah diharuskan memiliki standar mutu minimal berdasarkan tuntutan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kebutuhan masyarakat, dengan demikian kualitas <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dihasilakan dari <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> ini bisa dipertanggungjawabkan.</p> <ol start="13" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Sekolah Memiliki Sustainabilitas (Berkelanjutan).</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> harus dilaksanakan sesuai dengan kultur na rumahtangga manajemen sekolah secara terus menerus <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> seimbang. Hal ini dilaksanakan karena <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan pada tahun pertama mungkin akan tidak cocok jika dilaksanakan pada tahun berikutnya.</p> <ol start="14" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Output Adalah Prestasi Sekolah.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dengan gambaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> bagaimanapun akan menjadi suatu input bagi sekolah <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menunjang prestasi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sebelumnya sudah dimiliki sekolah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> bersangkutan. Dengan demikian <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> secara intern juga ditujukan mengukur kualitas sekolah itu sendiri.</p> <ol start="15" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Penekanan Angka Drop Out.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dilakukan salah satunya guna melayani semua peserta didik, sehingga betul-betul tertampung <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tidka menjdaikan mereka putus sekolah. Penyesuaian <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">jenis</span></b> program bahkan mungkin tingkat kesulitan dari program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> selama ini bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik.</p> <ol start="16" type="a"><li class="MsoNormal" style=""><strong>Kepuasan Staf.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Keberhasilan kegiatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dengan hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> baik maka akan memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja para staf pelaksanana. Seidaknya hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dapat memberikan motivasi untuk lebih maju lagi <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> melaksanakan tugas masing-masing, agar hasilnya tidak menghasilkan raport merah terus.</p> <p style="text-align: justify;">Selain dengan meilihat indikator keberhsian <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pelaksanaaan suatu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, maka juga harus diperhatikan mengenai kriteria-kriteria keberhasilannya. Menurut Kirkpatrick Model (Harris <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Desimone, 1994: 171), <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengevaluasi program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ada empat kategori untuk mengukur perubahan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terjadi yaitu: (1) <em>reaksi (reaction)</em>, bagaimana perasaan peserta terhadap program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, (2) <em>belajar (learning)</em>, sampai pada tingkat <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> peserta belajar dari <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> diajarkan, (3) <em>perilaku (job behavior)</em>, perubahan perilaku <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b>, <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> konteks pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terjadi sebagai hasil dari keikut sertaan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, (4) <em>hasil (result)</em>, sejauhmana diperoleh perubahan perilaku <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> terkait dengan biaya, peningkatan kualitas sebagai hasil program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Karena ukuran-ukuran reaksi <em>(reaction</em>) <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> belajar (<em>learning</em>) berkaitan langsung dengan hasil dari program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, kedua kategori ini disebut <em>kriteria internal</em>. Ukuran perilaku (<em>behavior</em>) <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> hasil (<em>results</em>) menunjukkan dampak pembelajaran terhadap kehdupan siswa sehari-hari; keduanya disebut sebagai <em>kriteria eksternal</em>.<strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;"><strong>G. Faktor Pendukung Keberhasilan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></strong></p> <p style="text-align: justify;">Implementasi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sifatnya <em>internal </em>di lingkungan sekolah, ataupun faktor <em>eksternal</em> di luar sekolah. Secara umum beberapa faktor pendukung <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tersebut adalah sebagai berikut :</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Kepemimpinan <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> Manajemen sekolah <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span> baik.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Evalusi <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan profesional Kepala Sekolah <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> memimpin <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengelola sekolah secara efektif <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi di sekolah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> kondusif untuk proses belajar mengajar.</p> <ol start="2" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Kondisi sosial, ekonomi, <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> apresiasi masyarakat terhadap pendidikan.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">DFaktor eksternal <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> akan turut menentukan keberhasilan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah kondisi tingkat pendidikan orang tua siswa <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> masyarakat. Kemampuan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mendorong anak untuk terus belajar.</p> <ol start="3" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Dukungan Pemerintah.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Faktor ini sangat menentukan efektivitas suatu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dilaksanakan terutama bagi sekolah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> kemampuan orang tua/masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah (APBN, APBD) <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pemberian kewenangan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengelolaan sekolah menjadi penentu keberhasilan.</p> <ol start="4" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Profesionalisme.</strong></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Faktor ini sangat strategis <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> upaya menentukan mutu <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme Kepala Sekolah, Guru, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Pengawas akan sulit dicapai PBM <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> bermutu tinggi serta prestasi siswa.<br />Dari ketiga faktor pendukung tersebut, maka dapat terlihat bahwa keberhasilan suatu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akan berdampak pada aspek ketiga faktor tersebut <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kerangka dua sudut pandnag yaitu masalah sumber daya manusia <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> masalah sistem. Masalah sistem, hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> didukung oleh faktor-faktor tersebut memungkinkan munculnya sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> demokratis dna teruka. Sedangkan dari sudut SDM hasil dari <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> memungkinkan dihasilkannya kualitas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebaran informasi dari para ahli pengembangan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> secara merata <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> seimbang.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>H. Kesimpulan</strong></p> <p style="text-align: justify;">Pada dasarnya proses <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana program-program pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mencakup intrakurikuler, ekstrakurikuler <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> ko-kurikuler telah terealisasikan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pembelajaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dikembangkan guru atau belum. Lebih jauh bahwa output <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dihasilkan dari realisasi program <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dirumuskan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>.</p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> konteks KBK, pada dasarnya masih belum sempurna terbukti dari penemuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> inovasi model <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pendekatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> masih perlu dikembangkan lagi, yaitu sistem <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> betul-betul menempatkan semua pihak secara demokratis baik apda tahap perencanaan, pelaksanaan, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> itu sendiri serta penempatan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengambilan kebijakan dari hasil suatu kegiatan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>BAB II</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>PEMBAHASAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>A.Pengertian <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> atau penilaiankurikulum merupakan salah satu bagian dari <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> pendidikan, <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> memusatkan perhatian kepada program-program pendidikan untuk anak didik. Lingkup <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> program pendidikan mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengembangan program. <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> sebagai program pendidikan memerlukan <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> sebagai bahan balikan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tuntutan masyarakat, anak didik serta perkembangan ilmu pengetahuan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> teknologi. Hasil <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> sangat bermanfaat bagi para pengambil keputusan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> melakukan perubahan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, baik secara konseptual maupun structural.<a href="http://sarunger.blog.friendster.com/2009/05/evaluasi-kurikulum/#_ftn1"><span class="MsoFootnoteReference">[1]</span></a></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>B.Dimensi <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Penilaian</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dilihat atau dikaji dari dua dimensi yakni dimensi program pendidikan yaitu <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ideal <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> telah disusun <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> buku <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> beserta pedoman pelaksanaannya <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kedua dimensi pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di sekolah atau actual.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pada dimensi pertama, berkenaan dengan komponen <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> melalui ide-ide pokok <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ada di dalamnya. Analisis dilakukan terhadap:</p> <ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tujuan-tujuan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> seperti tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Isi bahan /bidang studi seperti struktur bahan, komposisi antar struktur program, jumlah bidang studi, alokasi waktu untuk tiap program.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pedoman-pedoman pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> seperti proses belajar mengajar, system <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b>, administrasi supervise, bimbingan penyuluhan, buku pelajaran, alat <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> media pengajaran.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pada dimensi kedua berarti menilai pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> apakh telah sesuai dengan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ideal. Kriteria keberhasilan <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> adalah membandingkan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat dilaksanakan dengan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> seharusnya dilaksanakan sesuai dengan buku <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Penilaian</span></b> dilakukan terhadap empat komponen pokok yakni <em>masukan-proses-keluar-dampak</em>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><em>Masukan</em> adalah sumber-sumber <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilakukan untuk suatu proses. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> tiga kategori masukan yaitu masukan mentah berupa <em>siswa</em>, <em>masukan</em> <em>alat</em>, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <em>masukan</em> <em>lingkungan</em>. <em>Proses</em> adalah interaksi antara unsur-unsur masukan untuk mencapai tujuan. <em>Keluaran</em> adalah hasil langsung berupa tingkah laku anak setelah proses, sedangkan <em>dampak</em> adalah kemampuan anak setelah proses setelah terjun ke masyarakat sebagai lulusan sekolah.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>C.Prinsip <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> perlu dipegang prinsip-prinsip berikut:<a href="http://sarunger.blog.friendster.com/2009/05/evaluasi-kurikulum/#_ftn2"><span class="MsoFootnoteReference">[2]</span></a></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">a.<b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> mengacupada tujuan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Hal ini agar <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> sesuai <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mencapai sasaran. Tujuan harus dirumuskan secara jelas dengan menggambarkan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> hendak dicapai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">b.<b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> bersifat <em>komprehensif</em> atau menyeluruh</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Luas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dalamnya bahan harus disesuaikan dengan tujuan. Jika tujuan menetukanluas <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> banyak bahan, maka akan banyak bahan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> harus dinilai <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> rangka pencapaian tujuan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">c.<b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dilaksanakan secara obyektif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus dapat menggambarkan keadaan sebenarnya hasil <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> telah dicapai. Dengan begitu akan diketahui kelemahan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kekuatan darikurikulum <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan, di samping kemampuan siswa itu sendiri. Agar hasil <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dapat berarti untuk maksud tersebut, keobyektifan perlu diperhatikan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dipegang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Berdasarkan ketiga prinsip tersebut, agar data <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> dapat dijadikan dasar <em>feedback </em>, maka alat <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan harus memenuhi kriteria:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.alat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus sesuai dengan sasaran <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> hendak dicapai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.alat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus valid</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">3.alat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus terandalkan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">4.alat <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> harus signifikan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Keempat criteria di atas dapat tercapai apabila alatnya bersifat <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">baku</st1:place></st1:city> (<em>standardized</em>).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>D.<span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Bentuk</span>-<span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Bentuk</span> Pelaksanaan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span> <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Dilihat dari pelaksanaan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tujuan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dibedakan menjadi 2 macam:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.<b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <em>formatif</em>, yaitu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan selama <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> digunakan dengan tujuan untuk menjadi dasar <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> perbaikan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilakukan terhadap pelaksanaan paket-paket program dari suatu <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> secara keseluruhan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.<b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> sumatif, yaitu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan di akhir pelaksanaan suatu <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>E.Teknik-Teknik Pelaksanaan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pelaksanaan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat menggunakan dua macam teknik yaitu:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.teknik bukan tes</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.teknik tes</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><em>Teknik</em> <em>bukan</em> <em>tes</em> umumnya menggunakan alat atau cara:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.<em>wawancara</em> atau <em>interview</em>. Teknik ini dilakukan dengan tanya jawab, baik secara langsung maupun dengan media. Alatnya adalah pedoman wawancara <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> mengacu pada tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> ditetapkan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.<em>angket</em>, <em>adalah</em> wawancara <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilakukan secara tertulis.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">3.<em>pengamatan</em> atau <em>observasi</em>, dilakukan dengan cara pengamatan langsung maupun tidak langsung. Alat <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan berupa panduan observasi <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> disusun <b><span style="background: rgb(153, 0, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> <em>chek</em> <em>list</em> atau skala <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">4.<em>skala</em> <em><b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b></em>, butir-butir <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dinilai dibuatkan rentangan nilai pada skala. Setiap geala <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> muncul berdasarkan pada butir dibuat <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>Teknik</em> <em>tes</em>. Teknik ini biasanya berupa hasil belajar siswa. Tes dapat dilakukan dengantiga cara yakni, <em>lisan</em> ,<em>tulisan</em>, <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <em>perbuatan</em>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Tes lisan dilakukan secara verbal untuk menilai:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.kemampuan memecahkan masalah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.proses berfikir terutama hubungan sebab akibat.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">3.menggunakan bahssa lisan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">4.kemampuan mempertanggungjawabkan pendapat atau konsep <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dikemukakan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>Tes</em> <em>perbuatan</em> adalah tes <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dilaksanakan dengan jawaban menggunakan tindakan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berfungsi menilai psikomotor. Tes ini bertujuan menilai kemampuan:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">1.<em>manipulatif</em>, yaitu menggunakan alat.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">2.<em>manual</em>, yaitu kemampuan melakukan perbuatan berdasarkan petunjuk.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">3.<em>non</em> <em>verbal</em>, kemampuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> susah diungkapkan secara verbal.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;">4.meningkatkan kesadaran diri tentang kemampuannya, sehingga menimbulkan motivasi belajar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>Tes</em> <em>tertulis</em> dilakukan secara tertulis baik berupa soal maupun jawabannya. Teknik ini mempunyai kegunaan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> sangat luas. <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Bentuk</span></b>-<b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> soal tes <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat digunakan adalah tes essay (uraian) <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tes obyektif. Pelaksanaan tes dapat menggunakan instrument <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> berupa tes <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">baku</st1:place></st1:city> atau tes buatan guru. Acuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan berupa acuan patokan atau acuan norma.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Untuk dapat melakukan <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebaik-baiknya diperlukan sikap <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemampuan guru merencanakan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> melaksanakan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>. Ini sangat penting, sehingga dapat diperoleh balikan pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> berdasarkan kenyataan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dihadapi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>BAB III</strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>KESIMPULAN</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sepatutnya dilakukan secara komprehensif terhadap seluruh komponennya. Secara garis besar <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat dilakukan kepada dua hal, yaitu <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap proses <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> terhadap hasil. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Evaluasi</span></b> proses bertujuan menilai sejauh mana <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> memberi pengalaman belajar sesuai dengan tujuan. <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Penilaian</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">jenis</span></b> ini menggunakan prinsip-prinsip penelitian <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Prinsip <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah: 1) <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> mengacu pada tujuan, 2) bersifat kompehensif, 3) dilaksanakan secara obyektif.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Ditinjau dari pelaksanaan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tujuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> hendak dicapai, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b>-<b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">bentuk</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> meliputi: 1) <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> formatif, 2) <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> sumatif. Alat <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan ada kalanya tes <st1:city w:st="on">baku</st1:city> atau tes tak <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">baku</st1:place></st1:city>. Acuan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> digunakan bisa patokan <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> bisa norma kelompok. Teknik <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">penilaian</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">yang</span></b> dapat digunakan adalah bukan tes <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tes.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Semua komponen <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">evaluasi</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tersebut hendaknya dikuasai oleh pengevaluasi agar hasilnya benar-benar bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dari segi kurikulumnya. Terima kasih.</p> <h1>1 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</h1> <h2>Belajar <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dan</span> <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span>.</h2> <p>PEMANFAATAN <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DALAM</span></b> IMPLEMENTASI <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">KURIKULUM</span></b> PENDAHULUAN Proses pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> komunikasi seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelas. Proses pembelajaran tidak lagi bergantung pada guru sebagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dapat berlangsung kapan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> di mana <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b>. Proses pembelajaran tidak lagi berbentuk proses komunikasi verbal antara guru <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> siswa. Saat ini siswa dapat belajar <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b> sesuai dengan minat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> belajar. Dengan demikian, dituntut adanya suatu perancangan pembelajaran yang mampu memanfaatkan jenis <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang sesuai demi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> efisien. Mengajar dapat dikatakan sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar, sementara belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman langsung <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah yang diperoleh melalui aktifitas sendiri pada situasi sebenarnya. Melalui pengalaman langsung ini tentu <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b> dihasilkan proses belajar yang bermanfaat, karena dengan mengalami secara langsung akan dihindari kemungkinan terjadinya kesalahan persepsi. Akan tetapi dikarenakan adanya keterbatasan, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung. Oleh sebab itu pemanfaatan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar sangat berperan penting <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengatasi keterbatasan tersebut. Untuk memahami peranan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses pemerolehan pengalaman, Edgar Dale menggambarkannya <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> sebuah kerucut yang dikenal dengan sebutan “Kerucut pengalaman” (cone of experience), yang tampak pada gambar berikut:</p> <p><b>Prodi <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span> <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> – SPS UPI 2009</b></p> <p><b>3 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>PENGERTIAN <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> Pembelajaran <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”, yakni perantara atau pengantar <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> pesan dengan penerima pesan. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> pembelajaran bisa dikatakan sebagai <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> yang bisa merangsang siswa untuk supaya terjadi proses belajar. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> perangkat lunak yang mengandung pesan. Namun demikian, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> bukan hanya berupa <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> atau bahan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b>, tapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa memeroleh pengetahuan. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> bukan hanya berupa TV, radio, computer, tapi juga meliputi manusia sebagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar, atau kegiatan seperti diskusi, seminar simulasi, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. Dengan demikian <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Pada mulanya, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran hanya berfungsi sebagai <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> bantu bagi guru untuk mengajar <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> yang digunakan adalah baru sebatas <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> audio, sehingga lahirlah <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> teknologi (IPTEK), khususnya <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bidang pendidikan, saat ini penggunaan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> bantu atau <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran menjadi semakin luas <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> interaktif, seperti adanya komputer <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> internet. <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> Belajar AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar (learning resources) adalah semua <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> baik berupa data, orang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> diperlukan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> cetak, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> elektronik,<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>4 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>narasumber, lingkungan sekitar, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses pembelajaran. <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b>, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mempercepat pemahaman <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. FUNGSI <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> Pembelajaran Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pengetahuan akan semakin abstrak jika hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal tersebut akan memungkikan terjadinya verbalisme, yakni siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengerti makna yang dimiliki kata tersebut. Selain itu, penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal, akan menurunkan gairah siswa <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menangkap pesan pada saat proses pembelajaran. Padahal untuk memahami sesuatu idealnya memerlukan pengalaman langsung yang melibatkan fisik maupun psikis siswa. Pada kenyataannya, memberikan pengalaman langsung pada siswa bukanlah sesuatu yang mudah, karena tidak semua pengalaman dapat langsung dipelajari oleh siswa. Misalnya jika ingin menerangkan kondisi di permukaan bulan, maka tidak mungkin pengalaman tersebut didapat langsung oleh siswa. Oleh karenanya di sini <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran berperan sangat penting <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menggunakan TV, film, atau gambar <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> memberikan informasi pada siswa. Dengan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret. Secara umum <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> memiliki beberapa fungsi, diantaranya:<br />1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.</p> <p>Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan berwisata, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. Hal tersebut bisa diatasi dengan<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>5 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke siswa.<br />2. Dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin</p> <p>dialami secara langsung di <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelas oleh para siswa tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena: (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> resiko tinggi. Melalui penggunaan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada siswa.<br />3. Memungkinkan</p> <p><b>adanya</b></p> <p><b>interaksi</b></p> <p><b>langsung</b></p> <p><b>antara</b></p> <p><b>siswa</b></p> <p><b>dengan</b></p> <p><b>lingkungannya.</b><br />4. Menghasilkan keseragaman pengamatan 5. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> realistis. 6. Membangkitkan keinginan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> minat baru.</p> <p>7. Membangkitkan motivasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> merangsang anak untuk belajar. 8. Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> Belajar <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> belajar juga memiliki fungsi yang sangat penting <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pembelajaran.Jika <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran hanya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> untuk menyampaikan pesan, tetapi <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut. <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> belajar juga memiliki strategi, metode, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tekniknya. Rusman (2008) menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> memecahkan permasalahan pembelajaran terdapat beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman, yakni: <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> masalah pembelajaran yang dihadapi?; bagaimana <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar dapat membantunya?; bagaimana <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar itu dapat dimanfaatkan oleh siswa <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> guru?; berapa lama dipakai?; <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b>/sarana yang diperlukan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> penggunaannya?; bagaimana dapat ditentukan mutunya?; apakah <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar dapat diganti?; <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> bagaimana cara memerolehnya? Secara umum <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar memiliki fungsi:<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>6 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> (b) mengurangi beban guru <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mengembangkan gairah. 2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tradisional; <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> (b) <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar; (b) penyajian informasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> bahan secara lebih kongkrit. 5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> arti penting <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar untuk kepentingan proses <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pencapaian hasil pembelajaran siswa. KLASIFIKASI <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR Baik <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> maupun <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar secara garis besarnya, terdiri dari dua jenis, yakni:<br />1. Yang dirancang (by design), yakni <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang secara</p> <p><b>khusus formal.</b></p> <p><b>dirancang</b></p> <p><b>atau</b></p> <p><b>dikembangkan</b></p> <p><b>sebagai</b></p> <p><b>komponen sistem</b></p> <p><b>instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> bersifat</b><br />2. Yang dimanfaatkan (by utilization), yaitu <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang</p> <p>tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>7 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>JENIS <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> Pembelajaran Terdapat beragam pembagian jenis <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran yang dikemukakan para ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> tersebut memiliki persamaan. Secara garis besar <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran terbagi atas:<br />1. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> audio, yakni <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang hanya dapat didengar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b> atau yang</p> <p><b>memiliki unsur suara, seperti radio <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> rekaman suara.</b><br />2. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> visual, yakni <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang hanya dapat dilihat <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tidak</p> <p><b>mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, foto, <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> sebagainya.</b><br />3. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> audiovisual, yakni <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang mengandung unsur suara <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> juga</p> <p>memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> Belajar AECT membedakan enam jenis <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar, yaitu:<br />1. Pesan (message), yakni <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang meliputi pesan formal <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b></p> <p>nonformal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi atau pesan yang disampaikan guru <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> situasi pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan maupun berbentuk dokumen, seperti peraturan pemerintah, <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, silabus, bahan pelajaran, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. Pesan nonformal yakni pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya.<br />2. Orang (People), yakni orang yang menyimpan informasi. Pada dasarnya</p> <p>setiap orang bisa berperan sebagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, yakni (a) orang yang didesain khusus sebagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar utama yang dididik secara profesional, seperti guru, instruktur, konselor, widyaiswara, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> lain-lain; <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> (b) orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet, pengacara, arsitek, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya.<br />3. Bahan (Materials), yakni suatu format yang digunakan untuk menyimpan</p> <p>pesan pembelajaran, seperti buku paket, <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">alat</span></b> peraga, transparansi, film, slides, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya.<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p>8 Pepen Permana – <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> Belajar 4. <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Alat</span></b> (Device), yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut</p> <p>dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, sebagainya.<br />5. Teknik (Technic), yakni cara atau prosedur yang diguakan orang <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b></p> <p><b>seperti</b></p> <p><b>komputer,</b></p> <p><b>radio,</b></p> <p><b>televisi, VCD/DVD,</b></p> <p><b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b></p> <p>memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sejenisnya.<br />6. Latar (Setting), yakni lingkungan yang berada di <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> sekolah maupun</p> <p>yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sebagainya. KRITERIA PEMILIHAN <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR Kriteria yang paling utama <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pemilihan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> adalah bahwa <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> aktivitas), maka <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> film <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> memilih <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).<br />1. Access, artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama</p> <p><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pemilihan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b>. Apakah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang diperlukan itu tersedia, mudah <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dapat dimanfaatkan?. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> tersebut diijinkan untuk digunakan?<br />2. Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan</p> <p><b>untuk penggunaan suatu <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span> harus seimbang dengan manfaatnya.<br />3. Technology,</b></p> <p><b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span> pemilihan <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span> perlu juga dipertimbangkan</b></p> <p><b>ketersediaan teknologiya <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> kemudahan <span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span> penggunaannnya.</b><br />4. Interactivity, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang baik adalah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> yang mampu menghadirkan</p> <p><b>komunikasi dua arah atau interaktifitas.<br />Prodi <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span> <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> – SPS UPI 2009</b></p> <p><b>9 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar 5. Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau</b></p> <p><b>lembaga <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> bagaimana pengorganisasiannya.<br />6. Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span> yang</b></p> <p>dipilih. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> yang lebih baru biasanya lebih menarik <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> lebih baik. Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">lima</st1:place></st1:city> kriteria <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pemilihan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar, yaitu:<br />1. Ekonomis, <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada harga</p> <p><b>yang mahal.<br />2. Praktis, <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span> belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang</b></p> <p><b>rumit, sulit <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> langka.</b><br />3. Mudah, <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar harus dekat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tersedia di sekitar lingkungan kita. 4. Fleksibel, artinya <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai</p> <p><b>tujuan instruksional<br />5. Sesuai dengan tujuan, <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span> belajar harus dapat mendukung proses <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b></p> <p>pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> minat belajar siswa. PEMANFAATAN <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">MEDIA</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DAN</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">SUMBER</span></b> BELAJAR <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">DALAM</span></b></p> <p>IMPLEMENTASI <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">KURIKULUM</span></b> Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sikap. Implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat diartikan sebagai aktualisasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tertulis <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bentuk pembelajaran, sesuai dengan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">apa</span></b> yang diungkapkan Miller <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Seller (1985): “In some case, implementation has been identified with instruction”. Implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ke <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> ke dalampraktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang diharapkan.</p> <p><b>Prodi <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span> <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> – SPS UPI 2009</b></p> <p><b>10 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>Dengan demikian, implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah penerapan atau pelaksanaan program <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> yang telah dikembangkan <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> pengelolaan, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi di lapangan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> karakteristik siswa, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya. <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> disusun dengan mempertimbangkan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran yang dibutuhkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> mendalam <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta didik. Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> dukungn internal <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan faktor penentu utama <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> keberhasilan implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, karena guru lah yang berperan sebagai implementator utama <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pembelajaran, yakni sebagai manajer pembelajaran <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kelas. Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> proses pembelajaran tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengelola kelasnya, salah satunya adalah <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> hal pemilihan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> penggunaan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar untuk kepentingan proses pembelajaran. Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar menuntut adanya biaya yang tinggi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> sulit untuk mendapatkannya. Padahal dengan berbekal kreatifitas, guru dapat membuat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> menyediakan <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang sederhana <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> murah. Misalkan, bagaimana guru <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> didaur-ulang menjadi <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang sangat<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>11 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>berharga. Demikian pula, <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> memanfaatkan lingkungan sebagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> rumah pun dapat dioptimalkan menjadi <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolahsekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> tidak terurus. Jika <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">saja</span></b> lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> pembelajaran atau <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar yang sangat berharga. Lebih lanjut Rusman (2008) mengemukakan bahwa untuk dapat memberdayakan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> belajar secara efektif <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> efisien <b><span style="background: rgb(0, 170, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pembelajaran, guru tidak mungkin melaksanakannya secara sendiri-sendiri. Kerjasama fungsional dengan tenaga kependidikan lainnya, baik yang ada di lingkungan sekolah mapun dengan berbagai <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b> daya potensial yang ada di lingkungan sekitar sekolah akan sangat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Untuk dapat merealisasikan kerjasama ini perlu inisiatif <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> koordinasi yang diprogramkan secara kelembagaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> menjadi kewenangan serta tanggung jawab kepala sekolah, karena pada dasarnya pengimplementasian <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> atau pembelajaran diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> didukung oleh kemampuan profesional guru sebagai salah satu implemetator <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> manajer pembelajaran. *** DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar, <st1:street w:st="on"><st1:address w:st="on">Prof. Dr.</st1:address></st1:street> (2007). Implementasi <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Bandung</st1:place></st1:city>: Yayasan Al-Madani Terpadu. Hamalik, Oemar, <st1:street w:st="on"><st1:address w:st="on">Prof. Dr.</st1:address></st1:street> (2008). Dasar-dasar <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Bandung</st1:place></st1:city>: PT. Remaja Rosdakarya. Munir. (2008). <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> berbasis Teknologi Informasi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Komunikasi, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Bandung</st1:place></st1:city>: CV. Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span></b> Desain Sistem Pembelajaran, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>: Kencana Prenada <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> Group. Rusman. (2008). Manajemen <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>: Rajawali Press.<br />Prodi <b><span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> – SPS UPI 2009</p> <p><b>12 Pepen Permana – <span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span> <span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dan</span> <span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span> Belajar</b></p> <p>Sudrajat, Akhmad. (2008). <b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b> Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. [online]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.wordpress.com /2008/04/15/<b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">sumber</span></b>-belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/. [Tanggal diakses: 14 Januari 2009] Sudrajat, Akhmad. (2008). <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Media</span></b> Pembelajaran. [online]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/<b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b>-pembelajaran/. [Tanggal diakses: 14 Januari 2009]</p> <p><b><o:p> </o:p></b></p> <p><b><o:p> </o:p></b></p> <p>Komponen Media(sarana dan prasarana)<br />Media merupakan sarana perantara <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengajaran. Media merupakan perantara untuk menjabarkan isi <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, pemanfaatan dan pemakaian media dalan pengajaran secara tepat terhadap pokok bahasan yang disajikan pada peserta didik akan mempermudah peserta didik <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menanggapi, memahami isi sajian guru <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengajaran.<br /><br />4.Komponen <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Strategi</span></b><br /><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Strategi</span></b> merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengajaran. Tetapi pada hakikatnya <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">strategi</span></b> pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">strategi</span></b> pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">strategi</span></b> pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbiungan dan mengatur kegiatan, baik yang secara \umum berlaku maupun yang bersifat khusus <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengajaran.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <div align="center"> <table class="MsoNormalTable" style="width: 694.5pt;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="926"> <tbody><tr style="height: 2.25pt;"> <td colspan="2" style="padding: 0cm; height: 2.25pt;"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 2pt;"><o:p> </o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm; width: 450pt;" width="600" valign="top"> <p><b><span style="font-size: 13.5pt; color: rgb(33, 17, 150);">Mengapa Perlu Membentuk Jaringan </span></b><b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; font-size: 13.5pt; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b><br /> <span style="font-size: 7.5pt; color: rgb(199, 28, 36);">05-01-2009 12:23:42 | Dibaca : 7757 </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="" style='position:absolute; margin-left:0;margin-top:0;width:300pt;height:228.75pt;z-index:251657728; mso-wrap-distance-left:0;mso-wrap-distance-right:0; mso-position-horizontal:left;mso-position-vertical-relative:line' o:allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" o:title="1231139076"/> <w:wrap type="square"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" v:shapes="_x0000_s1026" align="left" width="400" height="305"><!--[endif]--><i>Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi dan otonomi pendidikan..</i></p> <p>mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk aspek <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> kaitan ini, <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sekolah pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan. Dan, salah satu perubahan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bidang pendidikan yang sangat strategis ialah berkaitan dengan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> hal ini, daerah memiliki kewenangan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengembangkan atau menyusun <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> yang efektif sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerahnya dengan berlandaskan pada Standar Nasional Pendidikan. Hal ini dapat memberi harapan yang lebih nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia berkualitas yang memiliki daya saing tinggi di tengah-tengah persaingan global yang semakin tajam. Kewenangan daerah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menyusun ataupun mengembangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tersebut memerlukan kesiapan sumber daya manusia yang profesional <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> implementasinya.</p> <p>Untuk melaksanakan hal itu, peran daerah mempunyai <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">posisi</span></b> yang cukup penting. Daerah bukan saja dapat berperan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, yang selama ini tidak pernah dilakukan, tetapi juga dapat membantu satuan pendidikan agar berpartisipasi sebaik-baiknya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kegiatan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b>. Oleh karena itu, <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> oleh daerah menuntut kesiapan pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengembangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> secara profesional di wilayah masing-masing. Kesiapan bagi pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> merupakan salah satu penentu peningkatan kualitas atau mutu pendidikan di daerah terkait. Hal ini erat kaitannya dengan pertimbangan filosofis dan psikologis yang sering muncul <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, di antaranya ialah: apakah hakikat dan makna <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, apa saja yang seharusnya dimasukkan ke <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, apa saja perbedaan antara masalah-masalah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dengan kenyataan hidup, kriteria apa yang dibutuhkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pengorganisasian perencanaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, dan bagaimana pengalaman belajar dapat dipilih dan dipilah yang mungkin berguna <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> pencapaian pengalaman tersebut.</p> <p>Selain harus memperhatikan pertimbangan filosofis dan psikologis, para pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah juga haruslah memperhatikan pendekatan yang akan digunakan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Paling tidak ada empat macam pendekatan yang perlu diperhatikan, yaitu: pendekatan akademis, pendekatan individu, pendekatan teknis, dan pendekatan sosial. Pendekatan akademis menitik beratkan pada tujuan mata pelajaran sesuai dengan konsep dasar dan batasan disiplin ilmu dari mata pelajaran tersebut. Pendekatan teknis sangat memperhatikan bagaimana substansi mata pelajaran itu dirinci dan diatur secara sistematis. Pendekatan individu memperhatikan bagaimana peserta didik dapat diarahkan pada <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> kemampuan berpikir dan keterampilan, dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> nilai-nilai pribadi. Sedangkan pendekatan sosial menghendaki agar <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat menghasilkan peserta didik memiliki berbagai kemampuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.</p> <p>Dari sisi lain, pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah selalu dituntut mempunyai keterampilan konseptual, yaitu kecakapan untuk memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, menganalisis kecenderungan berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan masyarakat masa depan, dan keterampilan bekerja sama dengan lembaga lain. Sebab pengertian <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> sebagai rencana tidak hanya terdiri atas mata pelajaran (course of study), atau uraian isi mata pelajaran (course content) atau persiapan mengajar (teaching preparation) <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, tetapi mencakup semua dokumen tertulis yang berkaitan dengan landasan dan azas-azas <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, struktur dan sebaran mata pelajaran, serta pedoman-pedoman pelaksanaannya. Sedangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai pengaturan, hal ini menyangkut implementasi dan pengendaliannya.</p> <p>Pusat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> sebagai salah satu pusat yang berada di bawah Badan Litbang Depdiknas merupakan institusi yang bertanggungjawab <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sejak tahun 1987-an telah menjajaki berbagai kemungkinan untuk membentuk suatu mekanisme nasional <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> melalui suatu jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Dengan adanya jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> diharapkan (kala itu) arus informasi berkait dengan permasalahan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dapat terakomodasi. Di samping terjalinnya kerja sama antara pusat dan daerah, serta antardaerah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Program <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> hingga saat ini masih terus dilakukan oleh Pusat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b>. Lebih-lebih <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> menyikapi perubahan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> antara pusat dan daerah yang akhir-akhir ini digulirkan pemerintah lengkap dengan payung peraturan perundang-undangannya, maka dipandang perlu adanya wadah bagi para pengembang yang secara sistemik diwujudkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bentuk kelembagaan jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> yang secara periodik dilakukan pembinaan secara teratur.</p> <p>Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> merupakan suatu sistem kerja sama antara pusat dengan daerah, antardaerah, dan antar unsur di daerah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengembangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan daerah. Tim jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> merupakan suatu organisasi nonstruktural terdiri atas unsur dinas pendidikan, perguruan tinggi, LPMP, dan masyarakat yang berfungsi membantu Dinas Pendidikan Provinsi dan atau Kabupaten/Kota <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>.</p> <p><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Dalam</span></b> International Bureau of Education, UNESCO: 2005 dinyatakan bahwa: Curriculum Development Network is a means of enhancing local and national capacity for curriculum development, the promotion of dialogue among curriculum policy-makers, specialists and researchers, the sharing of experiences, and the testing and development of comparative case study-based training resources in the management of curriculum chang. Dari pernyataan ini ditegaskan bahwa yang dimaksud jaringan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> adalah suatu alat atau wahana peningkatan kemampuan daerah dan nasional untuk <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Di samping pula sebagai wadah membangun kesadaran dan membahas isu dan inovasi mutakhir <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bidang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, pembelajaran, dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> profesional bagi orang-orang daerah.</p> <p>Pembentukan jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di setiap daerah merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk mengatasi keberagaman kemampuan dan meningkatkan akselerasi penyusunan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah. Adanya jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di setiap daerah diharapkan mampu membantu Pusat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> dan khususnya pihak dinas pendidikan setempat serta sekolah/madrasah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> rangka <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> (baca: <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP). </p> <p>Pembentukan jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah dilatar belakangi oleh beberapa hal, antara lain yaitu: (1) <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> harus merupakan suatu siklus kontinuitas dan kompleksitas sebagai suatu proses, (2) <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> harus merupakan sebagai bagian integral dan berkelanjutan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kebijakan perencanaan dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> sistem pendidikan, dan (3) <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> sebagai fungsi berkelanjutan memerlukan mekanisme permanen secara nasional maupun regional untuk menghadapi berbagai persoalan yang timbul. Di samping itu, dengan mengkaji perkembangan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> pada hakikatnya akan menyadarkan kita bahwa <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> suatu sistem pendidikan yang mapan dan baik tidak akan pernah mengenal berhenti. <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> akan selalu terjadi, baik <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> kurun waktu tertentu dan teratur maupun kapan saja apabila hal tersebut diperlukan. <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> harus mampu menjawab perubahan tatanan masyarakat, perubahan struktur disiplin keilmuan, dan perubahan pengetahuan tentang tingkah laku peserta didik yang mungkin terjadi setiap saat.</p> <p>Dengan dibentuknya pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah, harapannya ialah agar: (1) menumbuhkembangkan kesadaran daerah tentang pentingnya <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> secara mandiri dan fungsi pendampingan pada satuan pendidikan, (2) terbentuk kesamaan persepsi tentang penyusunan, implementasi, pemantauan, evaluasi, dan penyempurnaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> oleh pengelola, pengembang dan pelaksana <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, (3) dikuasainya kemampuan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> oleh pengelola, pengembang dan pelaksana <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, (4) terjadi proses peningkatan kemampuan daerah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> dengan menekankan potensi dan kekuatan yang ada di daerah, dan (5) tersusunnya <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> tingkat satuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan daerah.</p> <p>Secara keseluruhan organisasi jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> berkedudukan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Di tingkat pusat dikordinasikan oleh Pusat <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Balitbang Depdiknas yang dinamakan Tim Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Pusat. Di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang dinamakan Tim Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Provinsi. Di tingkat Kabupaten/Kota dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang dinamakan Tim Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Kabupaten atau Tim Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Kota. Sedangkan personal yang terlibat di dalamnya dinamakan Tim Pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> (TPK).</p> <p>Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Provinsi dan Kabupaten/Kota <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> melaksanakan tugasnya dapat bekerja sama dengan Jaringan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b> Pusat, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Badan Penelitian dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> (Balitbang) Depdiknas, Jaringan Penelitian dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> (Jarlitbang), Badan Penelitian dan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span></b> Daerah (Balitbangda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kantor Wilayah Departemen Agama, Kantor Wilayah Perwakilan Departemen Agama, perguruan tinggi, Dewan Pendidikan, organisasi profesi, LSM, komite sekolah, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah/ Madrasah (MKKS/M, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Kelompok Kerja Guru (KKG).</p> <p>TPK sebagai pengembang <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah keberadaannya cukup strategis. Ketenagaan TPK merupakan komponen penting sebagai ujung tombak keberhasilan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah. Oleh karena itu, dipandang penting bimbingan teknis dan pendampingan kepada perencana <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> di daerah yang merupakan kebutuhan dasar <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengembangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Hal ini dilakukan agar keberadaan TPK dapat terpenuhi baik secara kuantitatif, kualitatif dan status ketenagaan (kualifikasi pendidikan) sehingga proses <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> menjadi lebih bermutu. Di samping itu, daerah juga diharapkan mampu memberdayakan potensi satuan pendidikan dengan cara memfasilitasi kegiatan sosialisasi <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> kepada para guru. Guru-guru hendaknya dilibatkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">pengembangan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. </p> <p>Di samping tugas utamanya adalah mensosialisasikan (mediator) berbagai kebijakan pemerintah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> bidang pendidikan khususnya <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, di sisi lain TPK juga berperan memberikan bantuan teknis (fasilitator) kepada satuan pendidikan mengenai penyusunan, implementasi, pemantauan, evaluasi, dan penyempurnaan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. Pada aktivitas yang lain, TPK dituntut pula mampu mengkaji kebijakan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>, dan mengembangkan (inovator) model-model <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b> serta pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan perkembangan daerah atau sekolah. Oleh karena itu, mari kita bergandengan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">dalam</span></b> mengembangkan <b><span style="background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">kurikulum</span></b>. -Sutjipto-</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p><b><o:p> </o:p></b></p> <p><b><o:p> </o:p></b></p> <p><b><o:p> </o:p></b></p> <p><b>Prodi <span style="background: rgb(136, 104, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Pengembangan</span> <span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span> – SPS UPI 2009</b></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><script type="text/javascript"> view_page.set_view_meta(); </script><script type="text/javascript"> var googleData; function google_ad_request_done(google_ads) { if (google_ads.length == 0) { return; }; if (google_ads[0].type == 'flash') { } else if (google_ads[0].type == 'image') { placementHTML = "<div>\n <a href=\"" + google_ads[0].url + "\" onmouseout=\"window.status=''\" onmouseover=\"window.status='" + google_ads[0].visible_url + "'\"><img src=\"" + google_ads[0].image_url + "\" /></a>\n <p style=\"text-align: right\"><a href=\"" + google_info.feedback_url + "\" style=\"font-weight: bold; color: black; text-decoration: none\">Ads by Google</a></p>\n</div>\n"; document.getElementById("center comment_ad").innerHTML = placementHTML; document.getElementById("center comment_ad").visible = true; } else { var totalUnitAds, adsHTML, placementHTML; var curAd = 0; totalUnitAds = 0; placementHTML = ''; adsHTML = ''; for (var i=0; i < view_page.ipaper_width > 730 ? 3 : 2; i++) { if (curAd >= google_ads.length) break; if (!google_ads[curAd]) break; line1 = google_ads[curAd].line1; line2 = google_ads[curAd].line2; line3 = google_ads[curAd].line3; adsHTML += "\n<td style=\"margin-top: 8px; margin-bottom: 8px; vertical-align: top;padding-right:10px;\">\n <a style=\"font-size:10pt; font-weight: bold; cursor: pointer; line-height: 10px; text-decoration:underline; color: #0000ff\"\n onmouseout=\"window.status=''\" onmouseover=\"window.status='" + google_ads[curAd].visible_url + "'\" href=\"" + google_ads[curAd].url + "\">" + line1 + "\n </a><br/ >\n " + (line2 || '') + "<br />\n "; if (line3) { adsHTML += "" + (line3 || '') + "<br />"; } adsHTML += "\n \n <span style=\"font-size: 11.5px;\"><a style=\"text-decoration:underline; color: #0000ff\" href=\"" + google_ads[curAd].url + "\">" + google_ads[curAd].visible_url + "</a></span>\n\n</td>"; totalUnitAds++; curAd++; } if (totalUnitAds > 0) { placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + " <table style=\"border: 0px solid #eeeeee; text-align: left; padding: 2px;margin-left: 0px; margin-right: auto;font-family: courier new,verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-size:9pt; position:static;\" NOWRAP >\n"; placementHTML += "" + " <tr style=\"padding-top:40px; padding-bottom: 40px;\">\n"; placementHTML += "" + " <td colspan=\"" + totalUnitAds + "\" style=\"text-align: left; font-size: 11.5px; font-weight: bold; padding-top: 3px; padding-bottom: 3px;\">\n"; placementHTML += "" + " <a href=\"" + google_info.feedback_url + "\" style=\"margin: 0pt 0pt 4px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-top: 5px; color: rgb(97, 97, 97); font-weight:700;\">Ads by Google</a>\n"; placementHTML += "" + " </td>\n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " <tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += adsHTML; placementHTML += "" + "\n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + " <tr>\n"; placementHTML += "" + " \n"; placementHTML += "" + " </tr>\n"; placementHTML += "" + "</table>\n"; document.getElementById("center comment_ad").innerHTML = placementHTML; document.getElementById("center comment_ad").visible = true; } } } google_ad_client = 'pub-7291399211842501'; google_ad_channel = '4247945267'; google_ad_output = 'js'; google_max_num_ads = '' + view_page.ipaper_width > 730 ? 3 : 2; google_ad_type = 'text'; google_feedback = 'on'; google_skip = (8 + (view_page.ipaper_width > 730 ? 3: 2)) + ''; </script><script type="text/javascript"> if (Scribd.showAggressiveAds()) { Scribd.staticLoadScript('http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js'); } else { google_ad_request_done = undefined; google_ad_client = undefined; google_ad_channel = undefined; google_ad_output = undefined; google_max_num_ads = undefined; google_ad_type = undefined; google_image_size = undefined; google_feedback = undefined; google_hints = undefined; google_skip = undefined; } </script><script type="text/javascript"> if (!Scribd.showAggressiveAds()) { GA_googleFillSlot("DocPage_BTF_468x60"); } </script><script src="http://pubads.g.doubleclick.net/gampad/ads?correlator=1273142939527&output=json_html&callback=GA_googleSetAdContentsBySlotForSync&impl=s&client=ca-pub-7291399211842501&slotname=DocPage_BTF_468x60&page_slots=DocPage_ATF_728x90%2CDocPage_ATF_300x250%2CDocPage_BTF_300x250%2CDocPage_BTF_468x60&cust_params=UserState%3DOut%26Category%3D35%26Extension%3Ddocx%26DocUser%3D5500460%26AdLayout%3D-1472436212&cookie_enabled=1&ga_vid=1041248179.1273142940&ga_sid=1273142940&ga_hid=744642957&url=http%3A%2F%2Fwebcache.googleusercontent.com%2Fsearch%3Fq%3Dcache%3AClUNPEax_lIJ%3Awww.scribd.com%2Fdoc%2F16910217%2FPemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum%2Bapa%2Bsaja%2Bmedia%2C%2Balat%2C%2Bdan%2Bsumber%2Bdalam%2Bpengembangan%2Bkurikulum%26cd%3D2%26hl%3Den%26ct%3Dclnk&ref=http%3A%2F%2Fwww.google.com%2Fsearch%3Fie%3DUTF-8%26oe%3DUTF-8%26sourceid%3Dnavclient%26gfns%3D1%26q%3Dapa%2Bsaja%2Bmedia%252C%2Balat%252C%2Bdan%2Bsumber%2Bdalam%2Bpengembangan%2Bkurikulum&lmt=1273142937&dt=1273142945053&cc=100&biw=1007&bih=559&ifi=4&u_tz=420&u_his=2&u_h=768&u_w=1024&u_ah=738&u_aw=1024&u_cd=32&u_nplug=9&u_nmime=24&flash=10.0.32"> </script><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217/Pemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum#about">About</a></li><li class="MsoNormal" style=""><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217/Pemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum#stats">Statistics</a></li></ul> <h4 style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; page-break-after: auto;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Reads:</h4> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">5,752 </p> <h4 style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; page-break-after: auto;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Rated: </h4> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><span style="display: none;"><input name="rating_average" value="0" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_max" value="5" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_rated" value="false" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_rerated" value="false" type="hidden"></span><span style="display: none;"><input name="rating_total" value="0" type="hidden"></span></p> <h4 style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; page-break-after: auto;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Published:</h4> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">06 / 29 / 2009 </p> <h4 style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; page-break-after: auto;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Category:</h4> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work">School Work</a> <span class="inbetween">></span> <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/Essays-Theses">Essays & Theses</a> </p> <p class="MsoNormal"><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217/Pemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum">Add to Collections</a> </p> <p class="MsoNormal"><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217/Pemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum">Report this document</a> </p> <h4>Description:</h4> <p><em>No description.</em></p> <p class="MsoNormal"><a href="javascript:void(0)"><span class="showmore"><span style="display: none;">Show More</span></span></a></p> <h4><span style="display: none;">Description: <o:p></o:p></span></h4> <p><em><span style="display: none;">No description.</span></em><span style="display: none;"><o:p></o:p></span></p> <h4><span style="display: none;">Tags:<o:p></o:p></span></h4> <p><span style="display: none;"><a href="http://www.scribd.com/tag/media?l=69"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">media</span></b></a>, <a href="http://www.scribd.com/tag/Kurikulum?l=69"><b><span style="background: rgb(0, 70, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Kurikulum</span></b></a>, <a href="http://www.scribd.com/tag/Sumber?l=69"><b><span style="background: rgb(136, 0, 0) none repeat scroll 0% 0%; color: white; -moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-inline-policy: continuous;">Sumber</span></b></a>, <a href="http://www.scribd.com/tag/belajar?l=69">belajar</a>, <a href="http://www.scribd.com/tag/pembelajaran?l=69">pembelajaran</a>, <a href="http://www.scribd.com/tag/Implementasi?l=69">Implementasi</a> <o:p></o:p></span></p> <h4><span style="display: none;">Copyright:<o:p></o:p></span></h4> <p><span style="display: none;"><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc/3.0/">Attribution Non-commercial</a> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="minus"><span style="display: none;">-</span></span><span style="display: none;"> <span class="showless">Show less</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="display: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1037" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:12pt;height:12pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif" o:href="http://s6.scribdassets.com/images/spinner_mac_white.gif?1273105235"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_i1037" border="0" width="16" height="16"><!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <form> <p class="MsoNormal"><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217" title=""></a></p> <h3><a href="http://www.scribd.com/doc/16910217/Pemanfaatan-Media-Sumber-Belajar-dalam-Implementasi-Kurikulum">Login</a> to Add a Scribble</h3> <p class="MsoNormal"><textarea rows="20" cols="40" name="event_status_base[text]"></textarea><span class="buttoninner"><input action="http://www.scribd.com/documents/16910217/comments" method="post" name="commit" type="submit"></span></p> </form> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-20347124824706166.post-39439774248655120982010-05-06T03:10:00.000-07:002010-05-06T03:13:46.422-07:00<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:HQPB1; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB5; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB2; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:HQPB4; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"\(normal text\)"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:HQPB3; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:Calibri; mso-font-alt:"Century Gothic"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; mso-style-link:" Char Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; vertical-align:super;} p.ListParagraph, li.ListParagraph, div.ListParagraph {mso-style-name:"List Paragraph"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.ListParagraphCxSpFirst, li.ListParagraphCxSpFirst, div.ListParagraphCxSpFirst {mso-style-name:"List ParagraphCxSpFirst"; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.ListParagraphCxSpMiddle, li.ListParagraphCxSpMiddle, div.ListParagraphCxSpMiddle {mso-style-name:"List ParagraphCxSpMiddle"; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.ListParagraphCxSpLast, li.ListParagraphCxSpLast, div.ListParagraphCxSpLast {mso-style-name:"List ParagraphCxSpLast"; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} span.CharChar {mso-style-name:" Char Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text"; font-family:Calibri; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; mso-bidi-language:AR-SA;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:21.0cm 841.95pt; margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:856967094; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1059686556 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:1354039517; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1925252574 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:1464888107; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:849236654 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:1583684480; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1972735008 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:1688091905; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1126889930 67698711 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:1947807966; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:969803894 -386923858 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:121.2pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-weight:bold;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1032"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> <o:rules v:ext="edit"> <o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1026"/> <o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1027"/> <o:r id="V:Rule3" type="connector" idref="#_x0000_s1028"/> <o:r id="V:Rule4" type="connector" idref="#_x0000_s1029"/> <o:r id="V:Rule5" type="connector" idref="#_x0000_s1030"/> <o:r id="V:Rule6" type="connector" idref="#_x0000_s1031"/> </o:rules> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">PETA KONSEP<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t32" coordsize="21600,21600" o:spt="32" o:oned="t" path="m,l21600,21600e" filled="f"> <v:path arrowok="t" fillok="f" o:connecttype="none"/> <o:lock v:ext="edit" shapetype="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t32" style='position:absolute; left:0;text-align:left;margin-left:194.75pt;margin-top:14.5pt;width:.75pt; height:37.95pt;flip:x;z-index:6' o:connectortype="straight"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 6; left: 0px; margin-left: 259px; margin-top: 18px; width: 3px; height: 53px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_s1031" width="3" height="53"></span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">SHALAT JUM’AT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t32" style='position:absolute;left:0; text-align:left;margin-left:36.8pt;margin-top:20.2pt;width:316.65pt;height:0; z-index:1' o:connectortype="straight"/><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t32" style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:36.8pt; margin-top:20.2pt;width:0;height:93.7pt;z-index:2' o:connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t32" style='position:absolute; left:0;text-align:left;margin-left:353.45pt;margin-top:20.2pt;width:0; height:37.15pt;z-index:3' o:connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t32" style='position:absolute; left:0;text-align:left;margin-left:132pt;margin-top:21.75pt;width:0;height:207.5pt; z-index:4' o:connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t32" style='position:absolute; left:0;text-align:left;margin-left:244.3pt;margin-top:21.75pt;width:.05pt; height:109.95pt;z-index:5' o:connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="43" height="26"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029 _x0000_s1030" width="434" height="282"></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <br style="" clear="all"> <p class="ListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 262.25pt; text-indent: -8cm; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style=""> </span>Sunnah-sunnah <span style=""> </span>shalat jum’at<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pengertian <span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 8cm; text-indent: -39.75pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Tata- cara shalat jum’at dalam praktek Rasulullah SAW<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Dalil Al-Qur’an tentang shalat jum’at<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">SHALAT JUM’AT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pengertian <o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Shalat jum’at adalah shalat wajib dua raka’at yang dilaksanakan dengan berjama’ah di waktu dzuhur dengan didahului oleh dua khutbah. <o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Hukum shalat jum’at ialah <i style="">Fardhu ‘Ain,</i> artinya kewajiban individu mukallaf (muslim, baligh, berakal) kecuali 6 golongan:<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Hamba sahaya (budak belian)<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Perempuan<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Anak kecil (yang belum baligh)<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Orang sakit yang tidak dapat menghadiri jum’at<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Musafit, yakni orang yang sedang dalam perjalanan jauh<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Orang yang udzur jum’at, seperti ada bencana alam atau bahaya.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Dalil Al-Qur’an tentang shalat jum’at<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 21.3pt 10pt 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">p</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">k</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">r</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">'</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">¯</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">»</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">û</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB3;"><span style="">%</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">©</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB3;"><span style="">!</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">(</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">þ</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ã</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">Z</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">B</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">u</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">ä</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">#</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">s</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Î</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">)</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ç</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">R</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">Í</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">o</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">4</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">n</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">=</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">¢</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">Á</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">=</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">9</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">`</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">B</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">Q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ö</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">p</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">y</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">è</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ß</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">J</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">à</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">f</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ø</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">9</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">(</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ö</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">y</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">è</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ó</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">s</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">ù</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">4</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">n</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""><</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Î</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">)</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">Ì</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ø</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">.</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">«</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">!</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">(</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">r</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">â</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">s</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">u</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">r</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">y</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">ì</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ø</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">7</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ø</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">9</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">$</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">#</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">4</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">ö</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">N</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ä</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">3</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Ï</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">9</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">º</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">s</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">×</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ö</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style=""></span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">y</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">z</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">ö</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">N</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ä</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">3</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">©</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">9</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">b</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">Î</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">)</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">ó</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">O</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ç</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">G</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">Y</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ä</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">.</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">t</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">b</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">q</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">ß</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">J</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">n</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">=</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;"><span style="">÷</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">è</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;"><span style="">s</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;"><span style="">?</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span><span style="">Ç</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">Ò</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;"><span style="">È</span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style="font-family: "Times New Roman";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">[1] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Merujuk ayat di atas, para ulama menyimpulkan beberapa kandungan hokum berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Jum’at itu wajib ‘Aini bagi yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Orang yang meninggalkannya tanpa udzhur adalah dosa besar.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Bila telah dikumandangkan adzan jum’at, wajib segera untuk mendengar khutbah dan menunaikan shalat jum’at<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sesudah adzan jum’at berkumandang haram hukumnya bagi yang wajib jum’at melakukan kegiatan yang bersifat duniawi seperti jual beli atau pekerjaan lainnya.<a style="" href="#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Kewajiban shalat jum’at ditetapkan oleh Al-Qur’an dan dikuatkan oleh hadits Nabi SAW, ancaman bagi orang yang meninggalkan jum’at tanpa udzur:<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Nabi SAW bercita-cita menyuruh orang mencari kayu bakar dan yang lainnya mengumandangkan adzan, lalu dia akan membakar rumah orang yang tidak pergi jum’at.<a style="" href="#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Nabi SAW bersabda dari mimbarnya, “<i style="">Hendaklah kaum-kaum itu berhenti meninggalkan jum’at atau Allah kunci hati-hati mereka dan mereka dijadikan orang-orang yang lalai</i>.”<a style="" href="#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Barangsiapa meninggalkan tiga jum’at karena menyepelekannya maka Allah akan menutup hatinya.<a style="" href="#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Tata- cara shalat jum’at dalam praktek Rasulullah SAW<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Karena ibadah shalat jum’at termasuk ibadah mahdhah maka tata-caranya harus berpola kepada praktek Rasulullah SAW dengan para sahabatnya, di mana berdasarkan hadits-hadits yang shahih dapat diruntut sebagai berikut: <o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sesudah masuk waktu zhuhur khatib naik mimbar menyampaikan salam kepada jama’ah sambil berdiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Muadzin mengumandangkan adzan<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Khatib menyampaikan khutbah pertama dengan isi pokok; Hamdalah (pujian kepada Allah), dua kalimat syahadat, shalawat kepada Nabi SAW, membaca satu ayat Al-Qur’an dan berpesan dengan taqwa.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Khatib duduk di antara dua khutbah seukuran thuma’ninah<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Berdiri lagi lalu menyampaikan khutbah kedua, dengan isi pokok seperti khutbah pertama, ditambah dengan do’a mukminin-mukminat di penghujung khutbah kedua.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Selesai khatib menyampaikan khutbah kedua, muadzin menyampaikan iqamat<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">7)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Shalat dua raka’at dengan bacaan jahar (dikeraskan) Al-Fatihah dengan suratnya.<a style="" href="#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">8)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Shalat ba’diyah (sesudah) jum’at 4 raka’at<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sunnah-sunnah shalat jum’at<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Dalam ketetapan syari’at hari jum’at adalah hari yang paling utama dalam seminggu, sehingga amal-amal baik banyak dianjurkan pada hari itu, seperti:<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Berdo’a, banak hadits shahih yang menerangkan bahwa pada hari jum’at ada saat ijabah, artinya kalau berdo’a dikabulkan Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Membaca surah Al-Kahfi<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Banyak bershalawat atas Nabi SAW<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Mandi, berhias diri, menggosok gigi, mengenakan wangi-wangian<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Berangkat jum’at lebih awal<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Shalat sunnah tahiyyatul masjid<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">7)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Mengisi shaf paling depan<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">8)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pindah ketempat ketika didera rasa kantuk<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">9)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Shalat ba’diyah jum’at 4 raka’at <o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Umay M. Dja’far Shiddieq. 2006. <i style="">Syari’ah Ibadah</i>. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>: al-Ghuraba<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="ListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -27.8pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Muhammad ‘Ali al-Shabuniy. 1997. <i style="">Rawa-il’ al-bayan fi tafsir ayat al-ahkam min al-Qur’an</i>. Makkah: Dar al-Salam<o:p></o:p></span></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all"> <hr align="left" size="1" width="33%"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: Calibri;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Muhammad ‘Ali al-Shabuniy, <i style="">Rawa-il’ al-bayan fi tafsir ayat al-ahkam min al-Qur’an</i>, jilid 2, Dar al-Salam, 1997, hal. 545</p> </div> <div style="" id="ftn2"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: Calibri;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Hadits riwayat Ahmad<span style=""> </span>dan Muslim dari Ibnu Mas’ud RA</p> </div> <div style="" id="ftn3"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: Calibri;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Hadits riwayat Muslim dari Abi hurairah dan Ibn Umar</p> </div> <div style="" id="ftn4"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: Calibri;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Hadits riwayat al-Khamsah dari Abi Ja’id al-Dhamiri</p> </div> <div style="" id="ftn5"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: Calibri;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Rasulullah SAW. Sangat menganjurkan<span style=""> </span>khutbah itu disampaikan dengan tegas tapi ringkas sedangkan bacaan shalatnya dianjurkan agak panjang.</p> </div> </div> successhttp://www.blogger.com/profile/03109649964270282883noreply@blogger.com0